Judul
Judul
A. Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
B. Prosedur
1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Siapkan peralatan yang diperlukan di meja (jangan membuka peralatan)
3. Ambil kantung plastik dan buat lipatan di atasnya. Letakkan kantung plastik agar mudah
terjangkau oleh anda
4. Tutup ruangan dengan tirai, tutup semua jendela yang terbuka
5. Bantu klien pada posisi nyaman. Selimut mandi hanya untuk memajankan area luka.
Instruksikan klien agar tidak menyentuh area luka atau peralatan steril.
6. Cuci tangan secara menyeluruh
7. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester
8. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar
pada kulit dan mengarah pada balutan(bila masih terdapat plester pada kulit, dapat
dibersihkan dengan aseton)
9. Angkat balutan secara perlahan dengan menggunakan forsep atau pinset
10. Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan garam faal atau air
steril
11. Observasi karakteristik dan jumlah drainase pada balutan
12. Buang balutan kotor pada nierbekken atau kantung plastik, hindari kontaminasi
permukaan luar kantung. Lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar.
Buang pada Nierbekken,
13. Buka nampan balutan steril. Balutan, gunting,pinset dan forsep harus tetap pada nampan
steril. Buka botol larutan antiseptik lalu tuang ke dalam kom steril atau kasa steril
14. Pakai sarung tangan steril
15. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan dan karakteristik
drainase. (palpasi bila perlu, dengan bagian tangan non dominan yang tidak akan
menyentuh bahan steril)
16. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan garam fisiologis. Pegang kasa yang
dibasahi dalam larutan dengan forsep. Gunakan kasa terpisah untuk setiap usapan
Perawatan luka
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
A. Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
B. Prosedur
1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Siapkan peralatan yang diperlukan di meja (jangan membuka peralatan)
3. Ambil kantung plastik dan buat lipatan diatasnya. Letakkan kantung plastik agar mudah
terjangkau oleh anda
4. Tutup ruangan dengan tirai, tutup semua jendela yang terbuka
5. Bantu klien pada posisi nyaman. Selimut mandi hanya untuk memajankan area luka.
Instruksikan klien agar tidak menyentuh area luka atau peralatan steril.
6. Cuci tangan secara menyeluruh
7. Letakkan bantalan tahan air dibawah klien
8. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester
9. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar
pada kulit dan mengarah pada balutan(bila masih terdapat plester pada kulit, dapat
dibersihkan dengan aseton)
10. Angkat balutan secara perlahan dengan menggunakan forsep atau pinset
11. Jika balutan lengket pada luka, jangan dibasahi, pertahan lepaskan balutan dari eksudat
yang mengering. Beritahukan klien tentang penarikan dan ketidak nyamanan
Perawatan luka
B. Prosedur
1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Siapkan peralatan yang diperlukan di meja (jangan membuka peralatan)
Perawatan luka
3. Ambil kantung plastik dan buat lipatan diatasnya. Letakkan kantung plastik agar mudah
terjangkau oleh anda
4. Tutup ruangan dengan tirai, tutup semua jendela yang terbuka
5. Bantu klien pada posisi nyaman. Selimut mandi hanya untuk memajankan area luka.
Instruksikan klien agar tidak menyentuh area luka atau peralatan steril.
6. Cuci tangan secara menyeluruh
7. Letakkan bantalan tahan air dibawah klien
8. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester
9. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar
pada kulit dan mengarah pada balutan(bila masih terdapat plester pada kulit, dapat
dibersihkan dengan aseton)
10. Angkat balutan secara perlahan dengan menggunakan forsep atau pinset
11. Jika balutan lengket pada luka, dibasahi dengan memakai larutan NaCl, perlahan
lepaskan balutan dan eksudat yang mengering. Beritahukan klien tentang penarikan dan
ketidaknyamanan
12. Observasi karakteristik dan jumlah drainase pada balutan
13. Buang balutan kotor pada nierbekken atau kantung plastik, hindari kontaminasi
permukaan luar kantung. Lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar.
Buang pada nierbekken
14. Buka nampan balutan steril. Balutan, gunting,pinset dan forsep harus tetap pada nampan
steril. Buka botol larutan antiseptik lalu tuang ke dalam kom steril atau kasa steril
15. Pakai sarung tangan steril
16. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drain, dan karakteristik drainase. (palpasi bila
perlu, dengan bagian tangan non dominan yang tidak akan menyentuh bahan steril)
17. Bersihkan luka dengan larutan peroksida, kemudian lakukan nekrotomi, angkat jaringan
yang sudah mall dengan menggunakan gunting, lakukan secara terus menerus, setelah
jaringan yang mati habis, lalu bersihkan dengan larutan antiseptik atau larutan NaCl.
Pegang kasa yang dibasahi dalam larutan dengan forsep. Gunakan kasa terpisah untuk
setiap usapan membersihkan. Bersihkan dari daerah yang kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi
18. Pasang kasa yang basah tepat pada permukaan luka. Bila luka dalam dengan perlahan
buat kasa seperti kemasan dengan menekuk tepi kasa dengan forsep. Secara perlahan
masukkan kasa ke dalam luka sehingga semua permukaan luka kontak dengan kasa
basah
19. Pasang kasa steril kering di atas kasa basah
20. Tutup dengan kasa, surgipad, atau balutan ABD
21. Pasang plester diatas balutan
22. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah disediakan
23. Sisihkan semua alat dan bantu klien kembali pada posisi nyaman
24. Cuci tangan
25. Catat pada catatan perawat
Perawatan luka
IRlGASI LUKA
A. Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
B. Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Perawatan luka
17. Lanjutkan irigasi sampai larutan yang mengalir ke dalam kom jernih
18. Dengan kasa steril, keringkan tepi luka. Bersihkan dari yang kurang terkontaminasi
sampai ke Area yang terkontaminasi. Bergerak secara progresif menekan dari garis insisi
atau tepi luka 8. Tutup dengan kasa steril
19. Pasang plester diatas balutan
20. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah disediakan
21. Sisihkan semua afat dan Bantu klien kembali pada posisi nyaman
22. Cuci tangan
23. Catat pada catatan perawat
Labels: HEALTH
Gangren atau pemakan luka didefinisikan sebagaii jaringan nekrosis atau jaringan mati yang
disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai
darah terhenti. Dapat terjadi sebagai akibat proses inflamasi yang memanjang; perlukaan (digigit
serangga, kecelakaan kerja atau terbakar); proses degeneratif (arteriosklerosis) atau gangguan
metabolik diabetes mellitus (Tabber, dikutip Gitarja, 1999). Ganggren diabetik adalah nekrosis
jaringan pada bagian tubuh perifer akibat penyakit diabetes mellitus. Biasanya gangren tersebut
terjadi pada daerah tungkai. Keadaan ini ditandai dengan pertukaran sekulitis dan timbulnya
vesikula atau bula yang hemoragik kuman yang biasa menginfeksi pada gangren diabetik adalah
streptococcus (Soeatmaji, 1999). Faktor resiko terjadinya gangren diabetik Berbagai faktor
resiko yang dapat mempengaruhi timbulnya gangren diabetik adalah neuropati, iskemia, dan
infeksi. (Sutjahyo A, 1998 ) Iskemia disebabkan karena adanya penurunan aliran darah ke
tungkai akibat makroangiopati ( aterosklerosis ) dari pembuluh darah besar di tungkai terutama
pembuluh darah di daerah betis. Angka kejadian gangguan pembuluh darah perifer lebih besar
pada diabetes millitus dibandingkan dengan yang bukan diabetes millitus. Menurut Ari Sutjahjo
(1998 ) hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Resiko lebih banyak dijumpai pada diabetes
mellitus sehingga memperburuk fungsi endotel yang berperan terhadap terjadinya proses
atherosklerosis. Kerusakan endotel ini merangsang agregasi platelet dan timbul trombosis,
selanjutnya akan terjadi penyempitan pembuluh darah dan timbul hipoksia. Ischemia atau
gangren pada kaki diabetik dapat terjadi akibat dari atherosklerosis yang disertai trombosis,
pembentukan mikro trombin akibat infeksi, kolesterol emboli yang bersal dari plak atheromatous
dan obat-obat vasopressor. Gambaran klinik yang tampak adalah penderita mengeluh nyeri
tungkai bawah waktu istirahat, kesemutan, cepat lelah, pada perabaan terasa dingin, pulsasi
pembuluh darah kurang kuat dan didapatkan ulkus atau gangren. Adanya neurophaty perifer akan
menyebabkan gangguan sensorik maupun motorik. Gangguan sensorik akan menyebabkan
hilangnya atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga penderita akan mengalami trauma
tanpa terasa, yang mengakibatkan terjadinya atropi pada otot kaki sehingga merubah titik tumpu
yang mengakibatkan pula terjadinya ulkus pada kaki. Ulkus yang terjadi pada kaki diabetik
umumnya diakibatkan karena trauma ringan, ulkus ini timbul didaerah-daerah yang sering
mendapat tekanan atau trauma pada telapak kaki, hal ini paling sering terjadi, didaerah sendi
metatarsofalangeal satu dan lima didaerah ibu jari kaki dan didaerah tumit. Mula-mula inti
penebalan hiper keratotik dikulit telapak kaki, kemudian penebalan tersebut mengalami trauma
disertai dengan infeksi sekunder. Ulkus terjadi makin lama makin dalam mencapai daerah
Perawatan luka
subkutis dan tampak sebagaii sinus atau kerucut bahkan sampai ketulang. Infeksi sendiri jarang
merupakan faktor tunggal untuk terjadinya gangren. Infeksi lebih sering merupakan komplikasi
yang menyertai gangren akibat ischemia dan neuropathy. Ulkus berbentuk bullae, biasanya
berdiameter lebih dari satu sentimeter dan terisi masa, sisa-sisa jaringan tanduk, lemak pus dan
krusta diatas dasar granulomatous. Ulkus berjalan progresif secara kronik, tidak terasa nyeri
tetapi kadang-kadang ada rasa sakit yang berasal dari struktur jaringan yang lebih dalam atau
lebih luar dari luka. Bila krusta dan produk-produk ulkus dibersihkan maka tampak ulkus yang
dalam seperti kerucut, ulkus ini dapat lebih progresif bila tidak diobati dan dapat terjadi
periostitis atau osteomyelitis oleh infeksi sekunder akibatnya timbul osteoporosis, osteolisis dan
destruktif tulang. Gejala Umum Penderita dengan gangren diabetik, sebelum terjadi luka keluhan
yang timbul adalah berupa kesemutan atau kram, rasa lemah dan baal pada tungkai dan nyeri
pada waktu istirahat. Akibat dari keluhan ini, maka apabila penderita mengalami trauma atau
luka kecil hal tersebut tidak dirasakan. Luka tersebut biasanya disebabkan karena penderita
tertusuk atau terinjak paku kemudian timbul gelembung-gelembung pada telapak kaki. Kadang
menjalar sampai punggung kaki dimana tidak menimbulkan rasa nyeri, sehingga bahayanya
mudah terjadi infeksi pada gelembung tersebut dan akan menjalar dengan cepat (Sutjahyo A,
1998 ). Apabila luka tersebut tidak sembuh-sembuh, bahkan bertambah luas baru penderita
menyadari dan mencari pengobatan. Biasanya gejala yang menyertai adalah kemerahan yang
makin meluas, rasa nyeri makin meningkat, panas badan dan adanya nanah yang makin banyak
serta adanya bau yang makin tajam. Pengobatan dan perawatan Pengobatan dari gangren diabetik
sangat dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya ulkus, apabila dijumpai ulkus yang dalam harus
dilakukan pemeriksaan yang seksama untuk menentukan kondisi ulkus dan besar kecilnya
debridement yang akan dilakukan. Dari penatalaksanaan perawatan luka diabetik ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai, antara lain : Mengurangi atau menghilangkan faktor penyebab
Optimalisasi suanana lingkungan luka dalam kondisi lembab Dukungan kondisi klien atau host
(nutrisi, kontrol DM, kontrol faktor penyerta) Meningkatkan edukasi klien dan keluarga
Perawatan luka diabetik Mencuci luka Mencuci luka merupakan hal pokok untuk meningkatkan,
memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka serta menghindari kemungkinan
terjaadinya infeksi. Proses pencucian luka bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis, cairan
luka yang berlebihan, sisa balutan yang digunakan dan sisa metabolik tubuh pada permukaan
luka. Cairan yang terbaik dan teraman untuk mencuci luka adalah yang non toksik pada proses
penyembuhan luka (misalnya NaCl 0,9%). Penggunaan hidrogenperoxida, hypoclorite solution
dan beberapa cairan debridement lainnya, sebaliknya hanya digunakan pada jaringan nekrosis /
slough dan tidak digunakan pada jaringan granulasi. Cairan antiseptik seperti provine iodine
sebaiknya hanya digunakan saat luka terinfeksi atau tubuh pada keadaan penurunan imunitas,
yang kemudian dilakukan pembilasan kembali dengan saline. (Gitarja, 1999 ). Debridement
Debridement adalah pembuangan jaringan nekrosis atau slough pada luka. Debridement
dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi atau selulitis, karena jaringan nekrosis selalu
berhubungan dengan adanya peningkatan jumlah bakteri. Setelah debridement, jumlah bakteri
akan menurun dengan sendirinya yang diikuti dengan kemampuan tubuh secara efektif melawan
infeksi. Secara alami dalam keadaan lembab tubuh akan membuang sendiri jaringan nekrosis
atau slough yang menempel pada luka (peristiwa autolysis). Autolysis adalah peristiwa pecahnya
atau rusaknya jaringan nekrotik oleh leukosit dan enzim lyzomatik. Debridement dengan sistem
autolysis dengan menggunakan occlusive dressing merupakan cara teraman dilakukan pada klien
dengan luka diabetik. Terutama untuk menghindari resiko infeksi. (Gitarja W, 1999; hal. 16).
Terapi Antibiotika Pemberian antibiotika biasanya diberikan peroral yang bersifat menghambat
kuman gram positip dan gram negatip. Apabila tidak dijumpai perbaikan pada luka tersebut,
Perawatan luka
maka terapi antibiotika dapat diberikan perparenteral yang sesuai dengan kepekaan kuman.
(Sutjahyo A, 1998 ). Nutrisi Faktor nutrisi merupakan salah satu faktor penting yang berperan
dalam penyembuhan luka. Penderita dengan ganren diabetik biasanya diberikan diet B1 dengan
nilai gizi : yaitu 60% kalori karbohidrat, 20% kalori lemak, 20% kalori protein. (Tjokroprawiro,
A, 1998 ). Pemilihan jenis balutan Tujuan pemilihan jenis balutan adalah memilih jenis balutan
yang dapat mempertahankan suasana lingkungan luka dalam keadaan lembab, mempercepat
proses penyembuhan hingga 50%, absorbsi eksudat / cairan luka yanag keluar berlebihan,
membuang jaringan nekrosis / slough (support autolysis ), kontrol terhadap infeksi / terhindar
dari kontaminasi, nyaman digunakan dan menurunkan rasa sakit saat mengganti balutan dan
menurunkan jumlah biaya dan waktu perawatan (cost effektive). Jenis balutan: absorbent
dressing, hydroactive gel, hydrocoloid. (Gitarja, 1999 ). Selain pengobatan dan perawatan diatas,
perlu juga pemeriksaan Hb dan albumin minimal satu minggu sekali, karena adanya anemia dan
hipoalbumin akan sangat berpengaruh dalam penyembuhan luka. Diusahakan agar Hb lebih 12
g/dl dan albumin darah dipertahankan lebih 3,5 g/dl. Dan perlu juga dilakukan monitor glukosa
darah secara ketat, Karena bila didapatkan peningkatan glukosa darah yang sulit dikendalikan,
ini merupakan salah satu tanda memburuknya infeksi yang ada sehingga luka sukar sembuh.
Untuk mencegah timbulnya gangren diabetik dibutuhkan kerja sama antara dokter, perawat dan
penderita sehingga tindakan pencegahan, deteksi dini beserta terapi yang rasional bisa
dilaksanakan dengan harapan biaya yang besar, morbiditas penderita gangren dapat ditekan
serendah-rendahnya. Upaya untuk pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyuluhan dimana
masing-masing profesi mempunyai peranan yang saling menunjang. Dalam memberikan
penyuluhan pada penderita ada beberapa petunjuk perawatan kaki diabetik (Sutjahyo A, 1998 ):
Gunakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan dan jangan bertelanjang
kaki bila berjalan Cucilah kaki setiap hari dan keringkan dengan baik serta memberikan
perhatian khusus pada daerah sela-sela jari kaki Janganlah mengobati sendiri apabila terdapat
kalus, tonjolan kaki atau jamur pada kuku kaki Suhu air yang digunakan untuk mecuci kaki
antara 29,5 30 derajat celsius dan diukur dulu dengan termometer Janganlah menggunakan
alat pemanas atau botol diisi air panas Langkah-langkah yang membantu meningkatkan
sirkulasi pada ekstremitas bawah yang harus dilakukan, yaitu : - Hindari kebiasaan merokok Hindari bertumpang kaki duduk - Lindungi kaki dari kedinginan - Hindari merendam kaki dalam
air dingin Gunakan kaos kaki atau stoking yang tidak menyebabkan tekanan pada tungkai atau
daerah tertentu Periksalah kaki setiap hari dan laporkan bila terdapat luka, bullae kemerahan
atau tanda-tanda radang, sehingga segera dilakukan tindakan awal Jika kulit kaki kering
gunakan pelembab atau cream
1 comments:
Anonim mengatakan...
thank infonya (doni )
23 Februari 2009 00:33
Perawatan luka
Kesemutan
April 28, 2009
Ibu Mira, seorang guru SMA yang berusia sekitar empat puluhan pernah mengeluhkan
tangan kanannya terutama di daerah pergelangan kesemutan yang disertai nyeri. Lama
kelamaan ia tidak dapat mengancingkan bajunya. Setelah berkonsultasi dengan dokter
ternyata saraf di daerah pergelangan tangannya terjepit karena ada pembengkakan di
sekitar terowongan saraf tersebut. Dokter menyebut penyakit ini Carpal Tunnel
Syndrome. Biasanya penyakit ini disebabkan karena gerakan yang berlebihan atau karena
benturan. Dokter menyarankan Ibu Mira untuk mengistirahatkan tangannya dan
memberinya obat pengurang rasa sakit. Setelah beberapa minggu keluhan yang dirasa
akhirnya membaik.
Lain lagi kisah Pak Tarso. Kakek dua cucu ini berusia 67 tahun dan masih bekerja sebagai
pedagang bunga. Sudah 3 bulan ia mengeluh pinggangnya sering nyeri dan disertai
dengan kesemutan di kedua tungkainya. Makin lama keluhan itu dirasakan makin
memberat. Ternyata saraf-saraf di daerah tulang belakangnya mengalami penekanan.
Bantalan tulangnya mulai rusak dan ada bagian yang bergeser sehingga menekan saraf.
Bahasa kerennya Hernia Nukleus Pulposus. ?Dokter bilang saya tidak boleh mengangkat
beban berat lagi? ujar pak Tarso lemah. Saat ini gejalanya belum sampai menimbulkan
kelumpuhan tetapi bila penekanan saraf itu dibiarkan berlanjut bukan tidak mungkin pak
Tarso akan menjadi lumpuh. Wah, ternyata mengerikan juga ya penyakit ini.
Opa Beny punya cerita lain lagi dengan kesemutan. ?Opa ndak ingat, sudah berapa lama
ujung-ujung jari opa sering kesemutan? kata opa sambil mengulurkan kedua tangannya.
Opa Beny seorang pengidap Diabetes Melitus yang kurang telaten memperhatikan gula
darahnya. Akibatnya kadar gula darahnya sering kali naik. Ternyata kadar gula darah
yang tak terkontrol ini lah biang keladinya. Makanya kalau anda seorang penderita DM,
rajin-rajinlah mengontrol gula darah dan tetap setia pada diet yang dianjurkan dokter
anda.
Rendy, mahasiswa tehnik mesin semester 3, juga mulai sering kesemutan. Mirip-mirip
opa Beny, kesemutannya dirasakan diujung-ujung jari. Menurut Rendy, kesemutan ini
mulai ia rasakan sejak ia menjalani terapi TBC parunya di puskesmas. Lho, emang ada
hubungannya? ?Hubungannya bukan dengan TBCnya, tapi dengan obat TBCnya. Ini efek
samping obat, kata dokter sih ga bahaya? jelas Rendy. Dokter juga menambahkan vitamin
B6 untuk menggurangi keluhan kesemutan ini. Biasanya keluhan seperti ini muncul pada
awal terapi dan lama kelamaan akan menghilang.
Kesemutan juga dialami Pak Dwi. Manager hotel bintang lima ini pernah mengalami
kesemutan di sisi tubuh sebelah kanan dan hal ini sudah beberapa kali dialaminya. ?
Tadinya saya pikir ini cuma kesemutan biasa, mungkin kecapeaan dan kena AC. Tapi
setelah konsultasi dengan Dokter Ahli Saraf, wuih, ini bisa jadi semacam serangan
stroke!? ujarnya sambil menggelengkan kepala. Yang dialami Pak Dwi dalam bahasa
kedokteran dikenal dengan istilah Transient Ischemik Attack. Terjadi gangguan sepintas
aliran darah ke otak. Akibatnya ada bagian otak yang sempat terganggu kerjanya.
Manifestasinya bisa berupa kesemutan, bisa juga berupa kelemahan atau gangguan
penglihatan sesaat. Kalau rasanya anda pernah mengalami seperti yang dialami Pak Dwi
sebaiknya anda segera berkonsultasi dengan ahli saraf karena mungkin anda berisiko
Perawatan luka
10
untuk terserang stroke. Ahli saraf akan mengidentifikasi faktor risiko stroke yang
mungkin anda miliki seperti darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, kebiasan merokok,
kelebihan berat badan dan selanjutnya akan diupayakan agar faktor risiko tersebut dapat
dikendalikan.
Nah, kesemutan ternyata tidak sepele ya. Sebaiknya anda berhati-hati bila sering mengalami
kesemutan. Apalagi bila kesemutan muncul ditempat yang sama dan semakin lama semakin
sering dengan intensitas yang makin menghebat pula. Segeralah berkonsultasi ke dokter. Satu
lagi, kisah saudara-saudara kita di atas cuma beberapa contoh kesemutan yang serius, sebenarnya
masih banyak lagi penyakit-penyakit serius yang punya gejala kesemutan. Jadi, tetaplah waspada
meskipun hanya kesemutan.
Posted in Info Kesehatan | Leave a Comment
Penyandang diabetes mellitus perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan kakinya,
karena diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang dikenal dengan istilah kaki diabetik
(diabetic foot). Kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi diabetes yang masih luput dari
perhatian. Padahal, konsekuensi dari kaki diabetik yang terlanjur memburuk dapat menyebabkan
gangren dan mengarah pada tindakan amputasi.
Kaki diabetik merupakan komplikasi yang serius dan mahal dari diabetes. Meningkatnya
prevalensi diabetes di dunia menyebabkan peningkatan kasus amputasi kaki karena
komplikasi diabetes. Studi epidemiologi melaporkan lebih dari satu juta amputasi dilakukan pada
penyandang diabetes setiap tahunnya. Ini berarti setiap 30 detik ada kasus amputasi kaki
karena diabetes di seluruh dunia.
Umumnya kaki diabetik didahului dengan adanya ulkus (luka). Hanya sekitar dua pertiga dari
ulkus yang dapat sembuh dengan cepat, sisanya berakhir dengan amputasi. Rata-rata diperlukan
waktu sekitar enam bulan untuk penyembuhan ulkus. Baik ulkus maupun amputasi memiliki
dampak yang besar pada kualitas hidup penyandang diabetes, yakni terbatasnya kebebasan
bergerak, terisolasi secara sosial, dan menimbulkan stres psikologis.
Kaki diabetik juga merupakan masalah ekonomi yang nyata, mengingat
penyandangdiabetes dengan kaki diabetik umumnya membutuhkan perawatan yang lama,
rehabilitasi, biaya yang tidak sedikit, dan risiko amputasi yang besar.
Menurut Dr. dr. Aris Wibudi, SpPD selaku Ketua Umum PB PEDI (Perhimpunan Edukator
Diabetes Indonsia), komplikasi kaki diabetik sebenarnya dapat dicegah. Dengan menerapkan
strategi yang menggabungkan upaya pencegahan, perawatan jika terjadi ulkus pada kaki,
penanganan medis yang sesuai, kadar gula darah yang terkendali, serta edukasi terhadap
Perawatan luka
11
penyandang diabetes dan tenaga medis, dapat menurunkan kemungkinan risiko amputasi sampai
85%.
Setiap orang dapat mengalami masalah pada kaki seperti di bawah ini. Namun bagi
penyandang diabetes dengan kadar gula darah yang tidak terkendali, masalah kaki ini dapat
mengarah kepada terjadinya infeksi dan konsekuensi yang lebih serius seperti amputasi.
Kalus
Merupakan penebalan kulit yang umumnya terjadi di telapak kaki. Kalus disebabkan
gesekan atau tekanan berulang pada daerah yang sama, distribusi berat tubuh yang tidak
seimbang, sepatu yang tidak sesuai, atau kelainan kulit. Kalus dapat menjadi berkembang
menjadi infeksi.
Kulit melepuh
Dapat terjadi jika sepatu selalu menggesek kaki pada daerah yang sama. Disebabkan
penggunaan sepatu yang kurang pas atau tanpa kaus kaki. Kulit melepuh dapat
berkembang menjadi infeksi. Hal penting untuk menangani kulit melepuh adalah dengan
tidak meletuskannya, karena kulit melindungi lepuhan dari infeksi.
Kuku kaki yang tumbuh ke dalam
Terjadi ketika ujung kuku tumbuh ke dalam kulit dan menimbulkan tekanan yang dapat
merobek kulit sehingga kulit menjadi kemerahan dan terinfeksi. Kuku kaki yang tumbuh
ke dalam dapat terjadi jika anda memotong kuku sampai ke ujungnya, dapat pula
disebabkan pemakaian sepatu yang terlalu ketat atau trauma kaki karena aktivitas seperti
berlari dan aerobik. Jika ujung kuku kaki anda kasar, gunakan kikir untuk meratakannya.
Pembengkakan ibu jari kaki
Terjadi jika ibu jari kaki condong ke arah jari di sebelahnya sehingga menimbulkan
kemerahan, rasa sakit, dan infeksi. Dapat terjadi pada salah satu atau kedua kaki karena
penggunaan sepatu berhak tinggi dan ujung yang sempit. Pembengkakan yang
menimbulkan rasa sakit dan deformitas (perubahan bentuk) kaki dapat diatasi dengan
pembedahan.
Plantar warts
Kutil terlihat seperti kalus dengan titik hitam kecil di pusatnya. Dapat berkembang sendiri
atau berkelompok. Timbulnya kutil disebabkan oleh virus yang menginfeksi lapisan luar
telapak kaki.
Jari kaki bengkok
Terjadi ketika otot kaki menjadi lemah. Kerusakan saraf karena diabetes dapat
menyebabkan kelemahan ini. Otot yang lemah dapat menyebabkan tendon (jaringan yang
menghubungkan otot dan tulang) di kaki memendek sehingga jari kaki menjadi bengkok.
Akan menimbulkan masalah dalam berjalan dan kesulitan menemukan sepatu yang tepat.
Dapat juga disebabkan pemakaian sepatu yang terlalu pendek.
Kulit kaki kering dan pecah
Dapat terjadi karena saraf pada kaki tidak mendapatkan pesan dari otak (karena neuropati
diabetik) untuk berkeringat yang akan menjaga kulit tetap lembut dan lembab. Kulit yang
kering dapat pecah. Adanya pecahan pada kulit dapat membuat kuman masuk dan
Perawatan luka
12
menyebabkan infeksi. Dengan gula darah anda yang tinggi, kuman akan mendapatkan
makanan untuk berkembang sehingga memperburuk infeksi.
Athletes foot (kaki atlet)
Disebabkan jamur yang menimbulkan rasa gatal, kemerahan, dan pecahnya kulit.
Pecahnya kulit di antara jari kaki memungkinkan kuman masuk ke dalam kulit dan
menimbulkan infeksi. Infeksi dapat meluas sampai ke kuku kaki sehingga membuatnya
tebal, kekuningan, dan sulit dipotong.
Konsultasikan dengan dokter anda jika anda menemukan masalah apapun dengan kaki anda.
Sepatu yang di desain khusus dapat dibuat untuk memenuhi kebutuhan sekaligus melindungi
kaki anda. Kelainan pada kaki yang segera diatasi dapat mencegah terjadinya ulkus, sehingga
kemungkinan komplikasi kaki diabetik dapat dihindari.
Penyebab Kaki Diabetik
Terjadinya kaki diabetik tidak terlepas dari tingginya kadar gula (glukosa) darah pada
penyandang diabetes. Tingginya kadar gula darah yang berkelanjutan dan dalam jangka waktu
yang lama dapat menimbulkan masalah pada kaki penyandang diabetes, yakni:
Kerusakan saraf
Masalah pertama yang timbul adalah kerusakan saraf di tangan dan kaki. Saraf yang telah
rusak membuat penyandang diabetes tidak dapat merasakan sensasi sakit, panas, atau
dingin pada tangan dan kaki. Luka pada kaki dapat menjadi buruk karena
penyandangdiabetes tidak menyadari adanya luka tersebut. Hilangnya sensasi rasa ini
disebabkan kerusakan saraf yang disebut sebagai neuropati diabetik. Neuropati diabetik
terjadi pada lebih dari 50% penyandang diabetes. Gejala yang umum terjadi adalah rasa
kebas (baal) dan kelemahan pada kaki dan tangan.
Gangguan pembuluh darah
Masalah kedua adalah terjadinya gangguan pada pembuluh darah, sehingga menyebabkan
tidak cukupnya aliran darah ke kaki dan tangan. Aliran darah yang buruk ini akan
menyebabkan luka dan infeksi sukar sembuh. Ini disebut penyakit pembuluh darah
perifer (pembuluh darah tepi) yang umum menyerang kaki dan tangan.
Penyandang diabetes yang merokok akan semakin memperburuk aliran darahnya.
Perawatan luka
13
Kedua masalah di atas dapat menyebabkan terjadinya kaki diabetik. Ditambah lagi dengan
rentannya penyandang diabetes terhadap risiko infeksi karena daya tahan tubuh yang menurun,
akan semakin memperbesar risiko mengalami komplikasi kaki diabetik.
Sebagai gambaran, misalnya kaki anda terluka karena penggunaan sepatu yang sempit. Anda
tidak menyadari dan tidak merasakan sakit karena adanya kerusakan saraf pada kaki anda.
Selanjutnya, luka yang awalnya kecil itu akan terinfeksi. Pada penyandangdiabetes, kadar gula
dalam darah yang tinggi merupakan makanan bagi kuman. Kuman kemudian berkembang biak
dan menyebabkan infeksi bertambah buruk. Hal ini diperparah dengan aliran darah kaki yang
buruk sehingga memperlambat proses penyembuhan luka.
Infeksi yang tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan gangren. Pada gangren, kulit dan
jaringan di sekitar luka tersebut akan mati (nekrotik), sehingga daerah di sekitar luka tersebut
akan berwarna kehitaman dan menimbulkan bau. Untuk mencegah gangren meluas, dokter dapat
mengambil tindakan operasi untuk memotong jari kaki atau bagian dari kaki yang terinfeksi.
Pemotongan bagian tubuh ini dikenal dengan istilah amputasi.Diabetes merupakan penyebab
umum non-traumatik kasus amputasi kaki.
Pencegahan Kaki Diabetik
Berikut beberapa kiat perawatan kaki untuk mencegah komplikasi kaki diabetik pada
penyandang diabetes:
Periksa kedua kaki setiap hari. Apakah ada bisul, perubahan warna atau perasaaan yang
berbeda. Bila perlu minta batuan orang lain atau gunakan cermin untuk melihatnya.
Cuci kaki setiap hari. Gunakanlah air sabun hangat (jangan panas), lalu keringkan kedua
kaki dengan seksama.
Kuku kaki dipotong rata, kikirlah ujung-ujungnya yang kasar.
Jangan menggunakan obat penghilang kutil, atau memotong sendiri mata ikan atau
kapalan pada kaki anda. Sebaiknya pergilah ke dokter umum atau dokter ahli perawatan
kaki (podiatris).
Kenakan sepatu yang lembut dan nyaman. Setiap hari periksa bagian dalam sepatu,
kalau-kalau ada potongan atau sudut tajam yang bisa melukai. Jangan berjalan pada lantai
atau jalan yang kasar dengan kaki telanjang.
Hindari celana ketat atau mengenakan sesuatu yang ketat di pergelangan kaki.
Hentikan merokok yang dapat memperparah peredaran darah yang buruk ke kaki.
Upaya pencegahan bagi penyandang diabetes yang belum mengalami komplikasi kaki diabetik
dapat dilakukan dengan cara mengendalikan kadar gula darah selalu mendekati nilai normal. Hal
ini karena komplikasi diabetes dapat dicegah, ditunda, atau diperlambat dengan mengendalikan
kadar gula darah.
Ada empat hal utama yang dapat anda lakukan untuk mengendalikan kadar gula darah, yaitu:
Pengaturan makan/diet dengan penekanan pada pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan.
Olahraga/aktivitas fisik secara teratur yakni 3-5 kali seminggu selama 30-60 menit.
Perawatan luka
14
Pengobatan yang sesuai petunjuk dokter bila gula darah tidak dapat dikendalikan dengan
pengaturan pola makan dan latihan fisik.
Evaluasi kesehatan dengan melakukan evaluasi medis secara lengkap meliputi
pemeriksaan fisik, riwayat penyakit, dan pemeriksaan laboratorium.
Sementara bagi penyandang diabetes yang telah terlanjur mengalami komplikasi kaki diabetik,
tetap harus mengendalikan kadar gula darah dan ditambah dengan perawatan kaki yang baik.
Jika terjadi luka, harus ditangani segera oleh tenaga medis. Dokter akan memberikan antibiotik
jika luka anda telah mengalami infeksi. Jangan merawat sendiri luka anda, karena jika terjadi
salah penanganan dapat menyebabkan luka meluas dan infeksi menyebar sehingga dapat
menimbulkan gangren (pembusukan) yang selanjutnya perlu dilakukan amputasi.
Edukasi terhadap penyandang diabetes mutlak diperlukan agar tumbuh kesadaran untuk
memeriksa kaki setiap hari sehingga setiap bentuk kelainan kaki dapat segera teridentifikasi
sebelum menimbulkan luka. Tekanan dan gesekan terus-menerus yang dialami kaki suatu saat
akan menimbulkan luka. Jika hal ini terus berlangsung dan tidak disadari oleh
penyandang diabetes, maka luka akan semakin dalam dan meluas.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan setiap penyandang diabetes adalah mencegah terjadinya
luka pada kaki, sehingga kemungkinan timbulnya komplikasi kaki diabetik dapat dicegah. Pada
akhirnya, kemungkinan infeksi yang meluas sampai berkembang menjadi gangren dan risiko
amputasi dapat dihindari.
Posted in Tips Kesehatan | Leave a Comment
Penyakit diabetes mellitus (DM) yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit
kencing manis merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat.
Perawatan luka
15
16
DM perlu mengonsumsi aneka ragam makanan. Makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
antara lain beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu dan mie. Minyak,
margain dan santan yang
mengandung lemak juga menghasilkan tenaga. Makanan
sumber tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu.
Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam,
daging, susu, serta hasil olahannya seperti keju. Zat
pembangun berperan sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
17
sebagian dari kebutuhan energi (pilihlah karbohidrat kompleks dan serat, batasi karbohidrat
sederhana yang (refined)
Terdapat 3 kelompok karbohidrat yaitu kompleks, sederhana dan serat.
Karbohidrat Kompleks (tepung-tepungan)
makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbiumbian (singkong, ubi jalar, kentang), sagu dll. Makanan tersebut mengandung zat gizi lain
selain karbohidrat.
Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung lebih lama
dari karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, orang tidak
segera lapar.
Karbohidrat Sederhana
karbohidrat sederhana alamiah tedapat pada buah, sayuran dan susu. Bahan makanan tesebut
selain mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat bemanfaat.
Karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula, madu, sirup, bolu, selai, dll langsung diserap
dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga cepat menimbulkan rasa lapar. Gula tidak
mengandung zat gizi lain, hanya karbohidrat. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengurangi
peluang terpenuhinya zat gizi lain.
Menurut penelitian, tidak ada hubungan langsung antara asupan gula dengan timbulnya DM tipe
2. Namun, demikian, makanan dengan kandungan gula tinggi sering juga mengandung lemak
yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kegemukan.
Serat adalah bagian karbohidrat yang tak dapat dicerna. Kelompok ini banyak terdapat pada
buah, sayuran, padi-padian dan produk sereal. Susu, daging dan lemak tidak mengandung serat.
Serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat larut (pembentuk gel) seperti pectin dan guargum serta serat
tidak larut seperti selulose dan bran. Kedua jenis serat ini banyak terdapat pada padi-padian,
kacang-kacangan, tempe, sayuran serta buah. Makan cukup serat memberikan keuntungan
sebagai berikut:
perasaan kenyang dan puas yang membantu mengendalikan nafsu makan dan penurunan berat.
Makanan tinggi serat biasanya rendah kalori
Membantu buang air besar secara teratur
Menurunkan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung
yaitu kolesterol dan trigliserida darah.
4. Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energi
Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu
penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya makanan. Bagi kebanyakan
penduduk Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan konsumsi lemak/minyak masih sangat
rendah sehingga perlu ditingkatkan, sedangkan konsumsi lemak pada penduduk perkotaan sudah
perlu diwaspadai karena cenderung berlebihan.
Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
darah arteri dan penyakit jantung koroner. Membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko
menderita penyakit jantung koroner karena lemak ikan mengandung asam lemak omega-3.
Perawatan luka
18
Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat menurunkan risiko DM. Beberapa
contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makanan yang dimasak dengan banyak minyak,
mentega ataupun santan, lemak hewan, susu penuh (whole milk) dan cream.
5. Gunakan garam beryodium
Konsumsi natrium dalam garam dapur (natrium klorida) yang belebihan dapat memicu terjadinya
penyakit darah tinggi. Anjuran asupan natrium untuk penduduk biasanya tidak lebih dari 3000
mg perhari yaitu kira-kira 1 sendok teh yang digunakan dalam memasak.
6. Berikan ASI saja pada bayi minimal sampai umur 4 bulan.
ASI adalah makan terbaik untuk bayi. Pada usia 0-4 bulan, bayi cukup diberi ASI (ASI eksklusif)
karena ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang
sehat.
Kurang gizi selama awal kehidupan atau bahkan saat di dalam kandungan juga memainkan
peranan penting pada timbulnya DM tipe 2 di kemudian hari setelah dewasa, melalui mekanisme
resistensi insulin.
7. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Kegiatan fisik dan olahraga bemanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan kebugaran,
mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta
memperlambat proses penuaan.
Olahraga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olahraga berbeda menurut usia,
jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Apabila pekerjaan sehari-hari seseorang
kurang memungkinkan gerak fisik, upayakan berolahraga secara teratur atau melakukan kegiatan
lain yang setara.
Kegiatan lain yang bisa dilakukan seperti membiasakan diri naik tangga 2-6 lantai yang secara
bertahap dan teratur, walaupun di tempat itu tersedia lift. Kurang gerak atau hidup santai
merupakan faktor pencetus diabetes.
Posted in Tips Kesehatan | Leave a Comment
Komplikasi Diabetes
April 25, 2009
Perawatan luka
19
Perawatan luka
20
21
5. Hindari makanan siap saji dengan kandungan kadar karbohidrat dan lemak tinggi.
6. Konsumsi sayuran dan buah-buahan.
Posted in Tips Kesehatan | Leave a Comment
Perawatan luka
22
Oleh sebab itu, penderita diabetes harus selalu membawa permen, gula atau tablet glukosa untuk
menghadapi serangan hipoglikemia. Atau penderita segera minum segelas susu, air gula atau jus
buah, sepotong kue, buah-buahan atau makanan manis lainnya.
Penderita diabetes tipe I harus selalu membawa glukagon, yang bisa disuntikkan jika mereka
tidak dapat memakan makanan yang mengandung gula.
Gejala-gejala dari kadar gula darah rendah:
1. Rasa lapar yang timbul secara tiba-tiba
2. Sakit kepala
3. Kecemasan yang timbul secara tiba-tiba
4. Badan gemetaran
5. Berkeringat
6. Bingung
7.Penurunan kesadaran, koma.
Ketoasidosis diabetikum merupakan suatu keadaan darurat. Tanpa pengobatan yang tepat dan
cepat, bisa terjadi koma bahkan kematian. Penderita harus dirawat di unit perawatan intensif.
Diberikan sejumlah besar cairan intravena dan elektrolit (natrium, kalium, klorida, fosfat) untuk
menggantikan yang hilang melalui air kemih yang berlebihan.
Insulin diberikan melalui intravena sehingga bisa bekerja dengan segera dan dosisnya
disesuaikan. Kadar glukosa, keton dan elektrolit darah diukur setiap beberapa jam, sehingga
pengobatan yang diberikan bisa disesuaikan.
Contoh darah arteri diambil untuk mengetahui keasamannya. Pengendalian kadar gula darah dan
penggantian elektrolit biasanya bisa mengembalikan keseimbangan asam basa, tetapi kadang
perlu diberikan pengobatan tambahan untuk mengoreksi keasaman darah.
Pengobatan untuk koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik sama dengan pengobatan untuk
ketoasidosis diabetikum yaitu diberikan cairan dan elektrolit pengganti. Kadar gula darah harus
dikembalikan secara bertahap untuk mencegah perpindahan cairan ke dalam otak. Kadar gula
darah cenderung lebih mudah dikontrol dan keasaman darahnya tidak terlalu berat.
Jika kadar gula darah tidak terkontrol, sebagian besar komplikasi jangka panjang berkembang
secara progresif. Retinopati diabetik dapat diobati secara langsung dengan pembedahan laser
untuk menyumbat kebocoran pembuluh darah mata sehingga bisa mencegah kerusakan retina
yang menetap. Terapi laser dini bisa membantu mencegah atau memperlambat hilangnya
penglihatan.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah, ditunda atau
diperlambat dengan mengontrol kadar gula darah. Mengontrol kadar gula darah dapat dilakukan
dengan terapi misalnya patuh meminum obat.
Posted in Tips Kesehatan | Leave a Comment
Perawatan luka
23
Perawatan luka
24
Obat lainnya, yaitu metformin, tidak mempengaruhi pelepasan insulin tetapi meningkatkan
respon tubuh terhadap insulinnya sendiri. Akarbos bekerja dengan cara menunda penyerapan
glukosa di dalam usus.
Obat hipoglikemik per-oral biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe II jika diet dan oleh
raga gagal menurunkan kadar gula darah dengan cukup.
Obat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa penderita
memerlukan 2-3 kali pemberian.
Jika obat hipoglikemik per-oral tidak dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik, mungkin
perlu diberikan suntikan insulin.
2. Terapi Sulih Insulin
Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin
pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan, insulin dihancurkan di
dalam lambung sehingga tidak dapat diberikan per-oral (ditelan).
Bentuk insulin yang baru (semprot hidung) sedang dalam penelitian. Pada saat ini, bentuk insulin
yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik karena laju penyerapannya yang berbeda
menimbulkan masalah dalam penentuan dosisnya.
Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam lapisan lemak, biasanya di lengan, paha atau dinding
perut. Digunakan jarum yang sangat kecil agar tidak terasa terlalu nyeri.
Insulin terdapat dalam 3 bentuk dasar, masing-masing memiliki kecepatan dan lama kerja yang
berbeda:
Insulin kerja cepat.
Contohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling sebentar.
Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit, mencapai puncaknya
dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam.
Insulin kerja cepat seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali suntikan
setiap harinya dan disutikkan 15-20 menit sebelum makan.
Insulin kerja sedang.
Contohnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan.
Mulai bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimun dalam waktu 6-10 jam dan
bekerja selama 18-26 jam.
Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat
disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan sepanjang malam.
Insulin kerja lambat.
Contohnya adalah insulin suspensi seng yang telah dikembangkan.
Efeknya baru timbul setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam.
Sediaan insulin stabil dalam suhu ruangan selama berbulan-bulan sehingga bisa dibawa kemanamana.
Perawatan luka
25
Perawatan luka
26
Penderita juga harus memberikan perhatian khusus terhadap infeksi kaki sehingga kukunya harus
dipotong secara teratur. Penting untuk memeriksakan matanya supaya bisa diketahui perubahan
yang terjadi pada pembuluh darah di mata.
Posted in Tips Kesehatan | Leave a Comment
Perawatan luka
27
Makanan yang perlu dibatasi adalah gula, madu, sirup, kue kukis, dodol dan kue-kue
manis lainnya. Karbohidrat sederhana seperti gula hanya mengandung karbohidrat saja
tetapi tidak mengandung zat gizi penting lainnya sehingga kurang bermanfaat bagi tubuh.
2. Protein
Protein adalah zat gizi yang penting utuk pertumbuhan dan pengganti jaringan yanng
rusak. Oleh karena itu perlu makan protein setiap hari. Sumber protein banyak terdapat
dalam ikan, ayam, daging, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Lemak juga sumber tenaga. Bagi Diabetisi makanan jangan terlalu banyak digoreng,
sebaiknya lebih banyak dimasak menggunakan sedikit minyak sepeti dipanggang,
dikukus, dibuat sup, direbus atau dibakar. Batasi konsumsi makanan tinggi kolesterol
seperti otak, jerohan, kuning
4. Vitamin & mineral
Vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan, berfungsi utuk membantu
melancarkan kerja tubuh. Apabila kita makan makanan yang bervariasi setiap harinya
maka tidak perlu lagi vitamin tambahan. Diabetisi perlu mencapai dan mempertahankan
tekanan darah yang normal. Oleh karena itu perlu membatasi konsumsi natrium. Hindari
makanan tinggi garam dan vetsin. Anjuran makan garam dapur sehari kira-kira 6-7 gram
(1 sendok teh).
Menu Seimbang
Makanlah beraneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat
pembangun serta sumber zat pengatur.
1. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi: karbohidrat, lemak, dan proten.
Makanan sumber zat tenaga antara lain nasi serta penggantinya seperti roti, mie, kentang,
dll.
2. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral. Makanan
sumber zat pembangun antara lain kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam,
daging, susu, keju dll.
3. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat
pengatur antara lain sayuran dan buah-buahan.
Makanlah Teratur
Untuk dapat makan sesuai kebutuhan gizi, anda perlu mengetahui kebutuhan kalori sehari. Selain
membantu dalam kebutuhan kalori, ahli gizi/diet juga menyaranakan variasi makanan sesuai
dengan daftar bahan makanan penukar.
Porsi makanan hendaknya tersebar sepanjang hari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan
malam serta kudapan diantara waktu makan. Diabetisi yang menggunakan insulin atau OHO,
sebaiknya memperhatikan jadwal makan teratur, jenis serta jumlah makanan. Bila mereka makan
Perawatan luka
28
tidak teratur, dapat menyebabkan hipoglikemia (penurunan kadar gula darah < 60 mg/dL) yang
bisa membahayakan.
Jumlah & Jenis Makanan Sehari-hari
Sebagai pedoman, anda dianjurkan makan 3 kali sehari yang terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
Diantara waktu makan tersebut di atas dapat diselingi dengan kudapan/makanan ringan,
contohnya buah atau kue.
Posted in Tips Kesehatan | Leave a Comment
DEFINISI
Diabetes Insipidus Nefrogenik adalah suatu kelainan dimana ginjal menghasilkan sejumlah besar
air kemih yang encer karena ginjal gagal memberikan respon terhadap hormonantidiuretik dan
tidak mampu memekatkan air kemih.
PENYEBAB
Dalam keadaan normal, ginjal mengatur konsentrasi air kemih sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Pengaturan ini merupakan respon terhadap kadar hormon antidiuretik di dalam darah.
Hormon antidiuretik (yang dihasilkan dari kelenjar hipofisa), memberikan sinyal kepada ginjal
untuk menahan air dan memekatkan air kemih.
Terdapat 2 jenis diabetes insipidus.
Pada diabetes insipidus nefrogenik, ginjal tidak memberikan respon terhadap hormon antidiuretik
sehingga ginjal terus menerus mengeluarkan sejumlah besar air kemih yang encer.
Pada diabetes insipidus lainnya, kelenjar hipofisa gagal menghasilkan hormon antidiuretik.
Perawatan luka
29
Diabetes Insipidus
April 17, 2009
Perawatan luka
30
DEFINISI
Diabetes Insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang
menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih
yang sangat encer (poliuri). Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon
antidiuretik (vasopresin), yaitu hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih
yang terlalu banyak. Hormon ini unik, karena dibuat di hipotalamus lalu disimpan dan dilepaskan
ke dalam aliran darah oleh hipofisa posterior. Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar
hormon antidiuretik normal tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon
ini (keadaan ini disebut diabetes insipidus nefrogenik).
PENYEBAB
Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal: Hipotalamus mengalami kelainan fungsi
dan menghasilkan terlalu sedikit hormon antidiuretik Kelenjar hipofisa gagal melepaskan
hormon antidiuretik ke dalam aliran darah Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat
pembedahan Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak) Tumor Sarkoidosis atau
tuberkulosis Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak Beberapa bentuk
ensefalitis atau meningitis Histiositosis X (penyakit Hand-Sch?ller-Christian).
GEJALA
Diabetes insipidus dapat timbul secara perlahan maupun secara tiba-tiba pada segala usia.
Seringkali satu-satunya gejala adalah rasa haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan.
Sebagai kompensasi hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar
cairan (3,8-38 L/hari). Jika kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi
dehidrasi yang menyebabkan tekanan darah rendah dan syok. Penderita terus berkemih dalam
jumlah yang sangat banyak, terutama di malam hari.
DIAGNOSA
Perawatan luka
31
32
PERSIAPAN
Persiapan Alat
a. Alat Seteril ( bak instrument bersisi ) :
- 2 Pinset anatomi
- 2 pinset chirurgis
- 1 klem arteri
- 1 gunting jaringan
- 1 klem kocher
- Kassa dan deppers seteril
a. Alat Tidak Seteril
- Bethadine
- Larutan NaCl 0,9 %
- Handscone
- Kom kecil
- Verban dan plester
- Perlak
- Tempat cuci tangan
- Bengkok berisi larutan desinfektan ( Lysol )
- Sampiran jika perlu
- Masker jika perlu
- Schort bila perlu
Perawatan luka
33
34
35
36
revanol dicampur norit dengan perbandingan 2 : 100 CC berfungsi untuk menyerap pus
(nanah) agar bau busuk hilang, dilakukan tiap hari dan rutin hingga luka membaik.
Setelah luka bersih dan tidak ada pus baru kita lakukan rawat luka dengan terapi
gentamicin salep dan bioplacenton (untuk menumbuhkan jaringan). Demikian hasil dari
perawatan luka dengan perawatan sederhana dapat dijangkau dan dapat dilakukan
tanpa rawat inap.-IGD-
Perawatan luka
37