Pendahuluan
dapat
menunjang
kelangsungan
hidup
manusia
dan ramah
lingkungan sekaligus sebagai pengganti energi fosil yang semakin sulit dicari.
Bertolak dari hal diatas, panas bumi dapat dijadikan sebagai energi
alternatif. Sumber panas bumi bersifat abadi karena sumbernya adalah magma
dari dalam bumi. Pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi tidak
merusak lingkungan karena rendahnya polusi yang ditimbulkan. Sumber panas
bumi dapat ditemukan pada daerah gunungapi karena sumber panasnya adalah
magma yang berada di dalam kantung magma. Indonesia adalah negara yang
mempunyai banyak gunungapi yang masih aktif, sehingga cukup mudah untuk
mencari daerah yang prospek sebagai sumber panas bumi.
Metode-metode geofisika yang dapat dipakai untuk eksplorasi panas bumi,
meliputi : Metode Magnetik, Gravitasi, Self Potential, Resistivity (mapping dan
sounding), Seismik Refraksi, CSAMT (Controlled Source Audio Magneto-Telluric),
dan suhu. Setiap metode memberikan hasil yang mungkin tidak sama, akan
tetapi integrasi dari semua metode diharapkan dapat memberikan hasil yang
akurat.
panas
bumi.
Pemodelan
struktur
resistivitas
2D
dengan
diperoleh.
Nilai
resisitivitas
akan
diperoleh
dengan
menyelesaikan
I.
Mengenal,
memahami
dan
mempraktekkan akuisisi,
pemrosessan
dan
3.
Memenuhi salah satu mata kuliah wajib Program Studi Geofisika FMIPA-UGM.
menentukan
mempelajari
nilai
struktur
elektrornagnetik.
tahanan
geologi
jenis
dengan
Ketergantungan
batuan
cara
fenomena
bawah
permukaan
memanfaatkan
listrik
magnet
untuk
gelombang
terhadap
sifat
gelombang
konduktifitas
dengan :
adalah skin depth (m).
adalah tahanan jenis medium ( m).
f adalah frekuensi (Hz).
adalah konduktifitas (mho/meter).
adalah permeabilitas magnetik (H/m).
Adanya
efek
"skin-depth"
pada
gelombang
elektromagnet,
yaitu
Konsep dasar metode MT adalah pada suatu titik pengamatan yang akan
diselidiki, nilai tahanan jenis batuan bawah permukaannya dapat ditentukan
dengan melakukan pengukuran tangensial medan listrik dan medan magnetik
dari gelombang elektromagnetik yang berasal dari alam atau batuan (Keller dan
Kaufinan, 1981).
Nilai perbandingan antara intensitas medan listrik dan medan magnetik
menunjukkan sifat impedansi medan elektromagnet (Vozzof, 1972).
dengan :
Z adalah impedansi ()
E adalah medan listrik (V/m).
H adalah medan magnet (A./m)
dengan;
adalah tahanan-jenis medium (m)
Selanjutnya
adalah
bahasan
pengertian
medan
elektromagnetik
elektromagnetik
yang
berinteraksi
dengan
bumi
merupakan
gelombang bidang yang sejajar dengan permukaan bumi, dan menjalar dalam
arah tegak lurus ke dalam medium (bumi).
Pembahasan
konsep
dasar
medan
elektromagnetik
erat
kaitannya
Maxwell
untuk
medan
elektromagnetik
dalam
domain
dengan :
J adalah veklor kerapatan arus (A/m2).
j adalah -1
Untuk medium homogen isotropik tak bergantung waktu, suhu dan tekanan,
persamaan (2.5) dan (2.6) dapat dinyatakan sebagai (Hohmann, 1980) ;
dengan :
Pada kedua persamaan di atas, ruas kiri menyatakan medan dan ruas kanan
menyatakan sumber. Untuk mendapatkan persamaan dalam domain frekuensi
diperoleh dengan menggunakan transformasi Fourier berbentuk (Hohmann,
1980):
dimana
Untuk TE-Mode :
pemodelan
dua-dimensi,
sistem
koordinat
kartesian
dapat
didefinisikan sebagai berikut : sumbu-x sebagai arah Jurus (jurus adalah suatu
arah yang ditentukan oleh struktur, sebagairnana bidang patahan memotong
secara horisontal (Parker, 1994)); sumbu-y sebagai arah horizontal dalam
penampang dua-dimensi dan sumbu-z sebagai arah vertikal (kedalaman) yang
berharga positif ke arah bawah. Dalam kasus dua-dimensi, persamaan Maxwell
dapat dinyatakan ke dalam dua bentuk (mode) polarisasi, yaitu TE-Mode dan TMMode.
TE-Mode (polarisasi medan listrik) digambarkan bahwa rnedan listrik (E)
sejajar terhadap arah jurus dan medan magnet (H) berada dalam bidang y-z.
Sedang TM-Mode (polarisasi medan magnet) digambarkan bahwa medan magnet
(H) sejajar arah jurus dan medan listrik (E) berada dalam bidang y-z. Kedua
bentuk polarisasi tersebut disajikan pada gambar di bawah ini.
dengan :
a adalah tahanan-jenis semu (m)
f adalah frekuensi (Hz)
Z adalah tensor impedansi (
Dengan menggunakan persamaan di bawah kita peroleh besaran tahananjenis semu (a) untuk TE-mode dan TM-mode.
TE-Mode (E-Polarisasi)
TM-Mode (H-Polarisasi)
TE-Mode (E-Polarisasi)
dan
TM-Mode (H-Polarisasi)
III.
Tanggal
Tempat
IV.
Penutup
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan rencana kerja praktek ini
dapat diterima.