A. DEFINISI
Henoch-Schonlein purpura atau dikenal jyga dengan anaphylactoid purpura
atau allergic purpura, atau vascular purpura, adalah suatu penyakit peradangan
pembuluh darah yang berhubungan dengan reaksi imunologis khususnya
immunoglobulin A. Terjadi proses nekrosis dari vascular yang ditandai dengan
terjadinya destruksi fibrin dinding pembuluh darah dan leukocytosis.
Henoch-Schonlein purpura disebut juga sebagai allergic purpura, atau
anaphylactoid purpura atau vascular purpura, adalah penyakit sistemik berupa
vaskulitis, dimana
terjadi
peradangan
pada
pembuluh
darah,
yang
akut
penyakit
penyakitnya
aktif.
ini
serta
lymphadenopathy
dapat
timbul
selama
D. PATOFISIOLOGI (terlampir)
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Kriteria American College of Rheumatology. Bila memenuhi minimal 2 dari 4
gejala, yaitu:
1. Palpable purpura non trombositopenia
2. Onset gejala pertama < 20 tahun
3. Bowel angina
4. Pada biopsi ditemukan granulosit pada dinding arteriol atau venula
Kriteria European League Against Rheumatism (EULAR) 2006 dan Pediatric
Rheumatology Society (PreS) 2006:
1. Palpable purpura harus ada
2. Diikuti minimal satu gejala berikut: nyeri perut difus, deposisi IgA yang
predominan (pada biopsi kulit), artritis akut dan kelainan ginjal (hematuria
Liver function test dan hepatitis serologis: hepatitis B telah dilaporkan dalam
(DIF):
dilakukan
utuk
mendemonstrasikan
predominasi deposit IgA di dinding pembuluh darah dari jaringan yang terkena.
Kulit perilesional hingga lesi kulit juga dapat menunjukkan deposit IgA.
Spesimen biopsy ginjal mendemostrasikan deposisi IgA mesangial dalam pola
granular, seringkali dengan C3, IgG, atau IgM. Uji ini sensitive dan spesifik
-
untuk HSP.
Feses: selalu mencari untuk perdarahan gastrointestinal samar ketika dicurigai
HSP.
Serum marker untuk inflamasi: ESR dan CRP seringkali meningkat pada HSP.
Ultrasound: diindikasikan jika nyeri abdominal timbul untuk mengeluarkan
edema dinding usus, atau perforasi. Modalitas ini juga berguna untuk evaluasi
nyeri testicular.
Foto thorax: untuk mengetahui adanya nodul pulmonary atau adenopathy hilus
dengan asumsi malignancy atau lymphoma, dimana dikaitkan dengan HSP.
B. PENATALAKSANAAN
Pada dasarnya tidak ada pengobatan spesifik untuk HSP. Untuk mengurangi
nyeri dapat diberikan golongan NSAIDs seperti ibuprofen atau parasetamol 10
mg/kgBB. Jika terjadi edema dilakukan elevasi tungkai. Beri diet lunak selama
terdapat keluhan perut seperti muntah dan nyeri perut. Pertimbangkan pemberian
kortikosteroid pada kondisi sangat berat seperti sindrom nefrotik menetap, edema,
perdarahan saluran cerna, nyeri abdomen berat, keterlibatan susunan saraf pusat
dan paru. Lama pemberian berbeda-beda, Biasanya digunakan metilprednisolon
250-750 mg/hari/iv selama 3-7 hari dikombinasikan dengan siklofosfamid 100-200
mg/hari untuk fase akut HSP yang berat, dilanjutkan dengan prednisolon oral 100200 mg selang sehari dan siklofosfamid 100-200 mg/hari selama 30-75 hari.
Penderita dengan nyeri perut hebat, perdarahan saluran cerna atau penurunan
fungsi ginjal,memerlukan perawatan di rumah sakit.
C. KOMPLIKASI
- Glomerulonefritis.
- Perdarahan saluran cerna.
- Intususepsi.
- Perforasi.
- Gagal ginjal.
- Gangguan neurologis.
- Nefrotik syndrome.
- Torsitestikularis.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas/Istirahat
Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, kelemahan, kelelahan,
penurunan toleransi terhadap aktivitas, keterbatasan rentang gerak,
2. Sirkulasi
Proses penyembuhan luka yang lambat, kelainan pada kulit dan pembuluh
darah.
3. Intergritas Ego
Stress akut/kronis, situasi ketidak mampuan dan ancaman pada konsep diri,
citra tubuh, identitas pribadi.
4. Makanan/cairan
Tidak napsu makan, mual, anoreksia, penurunan BB, kekeringan pada
membran mukosa, dan dapat menunjukkan adanya bising usus hiperaktif.
5. Higiene
Kesulitan untuk melaksanakan aktifitas perawatan diri.
6. Neurosensori
Perubahan status mental, kehilangan kemampuan diri untuk mengatasi
masalah, konsentrasi menurun
7. Pernapasan
Mungkin dapat sesak napas, batuk
8. Nyeri/Kenyamanan
Gejala: Nyeri abdomen, sakit kepala.
Tanda : penurunan rentang gerak, gerak otot melindungi bagian yang sakit.
9. Keamanan
Lesi kulit, ruam, edema
Warna kulit yang terlihat pada purpura berkembang dari merah ke ungu,
kemudian menjadi coklat sebelum memudar.
Erupsi dapat dimulai dengan makular eritematosus atau lesi urticarial,
berkembang menjadi papul, dan kemudian, menjadi purpura yang bisa
dipalpasi, biasanya berdiameter 2-100 mm.
Bullae, petechiae, ecchymotic, necrotic, ulcerative, atau lesi lain dapat
timbul.
Edema subkutan sering pada anak-anak, melibatkan regio periorbital,
tangan, kaki dan area skrotum
Lesi biasanya cenderung terdistribusi di area tubuh seperti kaki,
punggung, ekstremitas atas. Edema subcutaneus pada anak yang lebih
muda.
Lesi biasanya timbul dan memudar lewat beberapa hari. Rekurensi
cenderung untuk timbul pada sisi yang sama pada lesi sebelumnya.
10. Interaksi social
Kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan peran, isolasi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
-
DAFTAR PUSTAKA
Allen, N. 2011. Current Diagnosis and Treatment: Nephrology and Hypertension.
USA: McGraw and Hill Profesional.
Kliegman, R., Behmann. 2010. Nelson Textbook of Pediatrics 17th edition.
Pensylvania: WB Saunders Company.
Anthony C. 2011. Henoch-Schonlein Purpura. www.emedicine.com (Diakses pada
tanggal 17 November 2015 Jam 18.15 WIB).