Anda di halaman 1dari 5

ASKEP ANAK DENGAN SYNDROM NEFROTIK

NEFROTIK SYNDROM
Adanya injuri pada glomerular biasanya diikuti adanya :
Proteinuria
Hypoalbuminemia
Hyperlipemia
Edema
Peningkatan permiabilitas glomerular terhadap
kehilangan.
Proteinuria >>

protein

plasma

JENIS NEFROTIK SYNDROM :


I.

Nefrotik Syndrom Primer

II.

Terbatas pada injuri glomerular


Minimal Change Nefrotik Syndrom (MCNS).
>> pada anak usia prasekolah.
Penyebabnya tidak jelas
Neprosis idiopatik, minimal lesion neprosis, lipoid neprosis/uncomplicated
nefrosis
Sakit yang tidak spesifik : infeksi virus saluran pernafasan mendahului
adanya manifestasi : 4 - 8 hari.
Nefrotik Syndrom Sekunder

Berkembang sebagian bagian dari sakit sistematik


Terjadi setelah berkumpulnya kerusakan kerusakan pada glomerulus
Penyebab tersering dari kerusakan glomerulonefritis
Biasanya sekunder pada penyakit vascular ( seperti : Dic dan anaphy
lactoid purpura atau keracunan obat : trimethadione, sengatan atau bisa
ular
Memberi gejala utama penyakit ginjal pada anak dengan AIDS

CONGENITAL NEFROTIK SYNDROM :

Gen yang resesif pada autosom


Biasanya terjadi pada bayi yang kecil umur gestasinya
Proteinuria dan edema manifestasi awal
Type ini tidak berespon terhadap terapi yang biasa dilakukan
Kematian dapat cepat bila bayi menolak adanya dialysis atau transplantasi
ginjal
Kerusakan glomerulus pada ginjal

Proteinuria
( massive )

Hipoproteinemia

Hypovolemia

Peningkatan sintesis
protein& lemak pada hati

penurunan tekanan onkotik

Penurunan aliran darah keginjal

Pelepasan renin

Vasokontriksi

Hyperlipidemia

Peningkatan sekresi ADH dan aldosteron

Reabsorpsi Na dan air

Edema

Peningkatan tekanan hydrostatik

MANIFESTASI KLINIS

Berat badan meningkat


Pembengkakan pada wajah, terutama disekitar mata
Edema anasarka
Pembengkakan pada labia / skotum
Asites
Diare, nafsu makan menurun, absorbsi usus menurun edema pada mukosa
usus
Volume urine menurun, kadang kadang berwarna pekat dan berbusa
Kulit pucat
Anak menjadi iritabel, mudah lelah / letargi
Celulitis, pneumonia, peritonitis atau adanya sepsis
Azotemia
TD biasanya normal / naik sedikit

EVALUASI DIAGNOSTIK :
Diagnosis ditegakan berdasarkan riwayat penyakit dan manifestasi klinis
Konsentrasi total serum protein menurun : albumin menurun ( 2 g/dl) plasma
lipid meningkat
Serum kolesterol naik 450 1500 mg / dl
Hb dan Ht biasanya normal atau meningkat
Jumlah platelet meninggi (500.000 1.000.000) hemokonsentrasi
Konsentrasi serum sodium menurun 130 135 Meq / L
Biopsi Renal :
- Memberikan informasi tentang status glomerulus dan type dari NS, serta respon
dari obat.

MANAGEMENT TERAPEUTIK

Mengurangi eksresi protein dalam urine dan mempertahankan urine terbatas


dari protein
Mencegah infeksi akut

Mengontrol edem
Meningkatkan nutrisi
Mengembalikan penyesuaian dari gangguan proses metabolik

TINDAKAN UMUM :

Prisipnya supportive
Anak dipertahankan dalam keadaan bed rest namun aktivitasnya tidak dibatasi
pada fase remesi
Infeksi akut dengan pemberian antibiotik yang sesuai
Memberikan diet yang sesuai membatasi garam
Intake tinggi proteindikurangi gagal ginjal & azotemia
Terapi kortikosteroid :
Dimulai dini pada saat anak didiognosis NS
Pemberian secara oral dalam dosis 2 mg/kg BB = 10 hari 2 mgg
sampai urine bebas dari protein
Perhatikan Es yang terjadi seperti Growth Retardation, katarak, obesitas,
hypertensi, perdarahan GI, infeksi
Terapi imunosupresant
Memungkinkan mengurangi relaps dan memberikan tahap remisi dalam
jangka waktu yang lama
Misalnya pemberian cyclophos phamide yang digabung dengan prednison
2-3 bl
Pemberian diuretic
Furosemid yang dikombinasi dengan metolazone
Plasma expander seperti salt poor human albumin

PROGNOSIS :
Tergantung pada respon anak pada terapi steroid
Kerusakkan dapat diminimalkan bila deteksi dini dan tindakan yang cepat dan
terapi untuk menghilangkan proteinuria
80 % anak mempunyai pronosis yang baik
NURSING CONSIDERATION :
PENGKAJIAN :

Mengkaji adanya retensi cairan dan ekskresinya


Mengkaji intake & autput
Mengkaji integritas kulit
Melakukan pengukuran lingkar abdomen dan menimbang BB
Mengkaji adanya edem
Memonitor tanda-tanda vital

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Gangguan volume cairan : lebih dari kebutuhan
berhubungan.dengan akumulasi cairan pada jaringan tubuh

tubuh

Tujuan : 1. Gejala akumulasi cairan tidak terjadi


Kriteria. hasil : Tidak ada edema
Intervensi :
1. Mengkaji, mencatat, intake, dan output
2. Menimbang BB
Rasionalisasi : Untuk mengkaji adanya retensi
3. Mengkaji perubahan pada edema :
Mengukur lingkar abdomen
Rasionalisasi : Untuk mengkaji adanya asites
Memonitor edema disekitar mata dan daerah yang edema
Catat adanya pitting jika ada
Catat warna dan texture dari kulit
4. Tes Bj urine, dan albumin
Rasionalisasi : Hyperalbuminuria adalah manifestasi pada NS
5. Tampung urine untuk keperluan laboratorium
6. Kolaborasi pemberian kortikosteroid sesuai kebutuhan
7. Rasionalisasi : Untuk mengurangi eksresi protein dalam urine
8. Kolaborasi pemberian diuretic jika di indikasikan
9. Rasionalisasi : Untuk mengurangi edema
8. Membatasi cairan
Tujuan :
2. Anak akan menerima cairan yang sesuai
Kriteria Hasil :
Tidak menunjukan gejala kelebihan cairan
Intervensi
1. Berikan cairan dengan hati-hati
Rasionalisasi : Agar anak tidak menerima cairan berlebihan
2. Monitor infus intravena
Rasionalisasi : Mempertahankan intake
3. Gunakan strategi untuk mencegah kelebihan intake
Gunakan botol kecil untuk intake cairan
Rasionalisasi : Volume cairan melebihi batas
Semprot mulut dengan pendingin
Rasionalisasi : Mencegah feeling anak terhadap kekeringan
Berikan permen karet dan permen manis
4. Pertahankan bibir basah dengan memberikan minyak / madu
Rasionalisasi : Memberikan kenyamanan dan mencegah bibir pecah-pecah
2. Risiko tinggi defisit volume cairan (intravaskular) berhubungan.dengan
kehilangan cairan, protein & edema
Tujuan : Akan menunjukan tidak adanya kejadian kehilangan cairan
intravaskular atau syok hipovolemik
Kriteria. hasil : Tanda tanda syok hipovolemik tidak ada
Intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
Rasionalisasi : Untuk mendeteksi tanda-tanda fisik dari penurunan cairan
2. Mengkaji frekuensi dan kualitas nadi
Rasionalisasi : Untuk mengetahui tanda syok hipovolemik
3. Mengukur tekanan darah
Rasionalisasi : Untuk mendeteksi syok hipovolemik

4. Laporkan kejadian-kejadian yang tidak normal


Rasionalisasi : Mempercepat tindakan perawatan
5. Kolaborasi pemberian salt poor albumin
Rasionalisasi : Sebagai plasma expander
3. Risti infeksi berhubungan.dengan pertahanan tubuh yang menurun,
cairan overload
Tujuan : Infeksi tidak terjadi
Kriteria hasil : Tanda-tanda infeksi tidak ada
Anak dan keluarga akan menggunakan kegiatan - kegiatan
yang meningkatkan kesehatan
Intervensi
1. Lindungi anak dari orang yang terkena infeksi
Rasionalisasi : Untuk meminimalkan masuknya organisme
2. Tempatkan anak diruangan non infeksi
Batasi kontak langsung dengan orang yang menderita infeksi
Ajarkan pengujung untuk mencegah infeksi seperti : cuci tangan
3. Gunakan tehnik aseptic pada setiap tindakan
4. Lakukan cuci tangan yang baik
5. Pertahankan anak dalam keadaan hangat dan kering
Rasionalisasi : Anak mudah terserang ISPA
6. Monitor temperatur
Rasionalisasi : Deteksi awal dari infeksi
7. Ajarkan orang tua mengenai tanda dan gejala infeksi
EVALUASI
Keefektifannya ditentukan oleh pengkajian ulang yang terus menerus dan evaluasi
dari perawatan yang telah dilakukan dan kriteria hasilnya
Monitor tanda vital dan kaji kulit dari infeksi
Mengukur intake dan output dan memeriksa urin albumin
Mengkaji nafsu makan
Mengobservasi dan berdiskusi dengan anak & keluarga tentang
pengertian mereka mengenai penyakitnya, terapi, dan tindakan
tindakan medis lainnya

Anda mungkin juga menyukai