DASAR TEORI
2.1
Laporan Keuangan
Politeknik Aceh
posisi dan kondisi keuangan serta kinerja perusahaan pada tahun yang
bersangkutan. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan menggunakan
laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 (2012, p. 3), laporan keuangan bertujuan untuk :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
2. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara
umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan
tidak diwajbkan untuk menyediakan informasi non-keuangan.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), atau pertanggungjawaban menajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
Sedangkan menurut Kieso (2008, p.5) tujuan pelaporan keuangan adalah
untuk menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit,
informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan, dan informasi
mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut. Dapat
dijelaskan bahwa laporan keuangan digunakan sebagai bahan penilaian dan
pengambilan keputusan investasi serta memberikan informasi tentang sumber
daya perusahaan yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang tepat atas posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang dapat bermanfaat bagi
beberapa pihak seperti investor, kreditur, serta memberikan informasi keuangan
dalam menilai arus kas dimasa yang akan datang.
2.1.3 Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Politeknik Aceh
terdapat tiga dokumen yang memberikan kita data mentah untuk melakukan
analisis. Ketiganya yaitu :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan arus kas
1. Neraca
Menurut PSAK No. 1 (2012, p. ) laporan posisi keuangan adalah suatu
laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), hutang (liabilities) dan modal
sendiri (owners equity).
Soemarso (2004, p. 34) menjelaskan bahwa neraca merupakan laporan
keuangan yang berisi mengenai jumlah harta (assets), kewajiban (liability), dan
modal (owners equity) pada akhir periode akuntansi. Neraca dapat memberi
informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber
pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan
perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Menurut PSAK No.1 (2012, p. ) laporan laba rugi komprehensif
merupakan suatu laporan sistematis yang menyajikan seluruh pos pendapatan
dan beban yang diakui dalam satu periode. Laporan laba rugi komprehensif
perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menggambarkan berbagai unsure
kinerja keuangan selama suatu periode tertentu.
Kasmir (2011, p. 29), mengungkapkan bahwa laporan laba rugi merupakan
laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Laporan laba rugi ini merupakan ringkasan yang logis dari
hasil penghasilan dan biaya dari suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laba
bersih yang dihasilkan dari perhitungan laporan laba rugi merupakan selisih
total penerimaan atas total pengeluaran. Jika total pengeluaran lebih besar dari
Politeknik Aceh
total penerimaan, maka perusahaan akan melaporkan sebagai rugi bersih yang
dapat mengurangi modal awal. Begitu juga sebaliknya, jika total penerimaan
perusahaan lebih besar daripada total pengeluaran, maka perusahaan akan
melaporkannya sebagai laba bersih yang dapat menambah modal awal
perusahaan.
3. Laporan Arus Kas
Menurut Baridwan (2004, p. 40) laporan arus kas adalah laporan yang
menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
yang berasal dari kegiatan investasi, pembelanjaan, dan kegiatan usaha pada
suatu periode.
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas yang langsung
berhubungan dengan laba, seperti penerimaan kas dari pelanggan dan
pembayaran gaji karyawan perusahaan. Arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi mencakup arus kas yang terkait dengan akuisisi atau penjualan aset
produktif perusahaan, seperti pembelian dan penjualan aset tetap perusahaan.
Arus kas pendanaan merupakan arus kas yang berhubungan langsung dengan
pendanaan perusahaan, seperti penerimaan dan pembayaran utang kepada
investor dan kreditor.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Soemarso (2004, p. 54). mengungkapkan bahwa laporan perubahan
ekuitas adalah ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi
selama jangka waktu tertentu. Laporan perubahan modal melaporkan
bagaimana laba bersih dan dividen mempengaruhi posisi laporan keuangan
perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Laba bersih yang diperoleh setiap
tahun akan meningkatkan saldo laba ditahan, sedangkan pembagian dividen
kepada pemegang saham akan mengurangi saldo laba ditahan. Proses
meningkat dan mengurangnya saldo laba ditahan ini menunjukkan hubungan
antara laporan laba rugi dengan neraca, di mana saldo laba ditahan pada akhir
periode akan dibawa ke saldo awal laba ditahan pada tahun berikutnya.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Politeknik Aceh
10
Politeknik Aceh
11
dan hasil usaha perusahaan sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dalam pengambilan keputusan.
Harahap (2008, p. 190) mendefinisikan bahwa laporan keuangan adalah
menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis laporan
keuangan dihitung dengan cara membandingkan satu pos dengan pos laporan
keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui
hubungan di antara pos tertentu, baik dalam neraca maupun laporan laba rugi.
Dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan alat ukur yang
digunakan
perusahaan
untuk
menganalisis
laporan
keuangan.
Dengan
Politeknik Aceh
12
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan modelmodel dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi,
peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksud dari suatu laporan
keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga.
7. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yuang
sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain
dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau
standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan
sebagainya.
10. Bisa juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami
perusahaan di masa yang akan datang.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Kasmir, (2011, p. 68) bahwa tujuan
analisis laporan keuangan antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode
tertentu, baik aset, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode tertentu,
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan,
3. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini,
4. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak,
5. Untuk digunakan sebagai pembanding dengaan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai,
Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari analisis
laporan keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau kelemahan
keuangan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan cara membandingkan angka rasio
Politeknik Aceh
13
laporan keuangan dengan standar yang ditetapkan. Melalui cara tersebut pihak
manajemen dapat menilai apakah kinerja perusahaan mengalami penigkatan atau
mengalami penurunan pada tahun tersebut, sehingga pihak manajemen dapat
mengambil tindakan untuk menanggapi kenaikan dan penurunan tersebut. Apabila
perusahaan berada dibawah standar, maka pihak manajemen akan mencari faktorfaktor yang menyebabkan penurunan tersebut untuk pengambilan kebijakan guna
menaikkan kembali angka rasio perusahaannya.
2.2.3 Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
Hanafi (2009, p. 78) mengutarakan bahwa meskipun analisis laporan
keuangan sangat bermanfaat, tetapi ada beberapa keterbatasan yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Data yang mencatat dan dilaporkan oleh laporan keuangan mendasarkan
pada harga perolehan.
2. Upaya perbaikan barangkali bisa dilakukan oleh pihak manajemen untuk
memperbaiki laporan keuangan sehingga laporan keuangan tampak bagus.
3. Banyak perusahaan yang mempunyai beberapa divisi atau anak perusahaan
yang bergerak pada beberapa bidang usaha (industri), yang mengakibatkan
analis susah dalam memilih pembanding perusahaan dikarenakan
perusahaan tersebut bergerak pada beberapa industri.
4. Inflasi atau deflasi akan mempengaruhi laporan keuangan terutama yang
berkaitan dengan rekening-rekening jangka panjang seperti investasi
jangka panjang.
5. Rata-rata industri merupakan rata-rata perusahaan yang ada dalam industri.
Ada beberapa perusahaan yang tidak bagus yang dipakai dalam
perhitungan rata-rata industri. Perusahaan yang ingin sukses biasanya
harus berada di atas rata-rata rasio industri, bukannya sama dengan ratarata industri. Begitu juga sebaliknya, angka yang lebih rendah
dibandingkan rata-rata industri juga tidak selalu berarti jelek. Ada banyak
hal yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan baik buruknya suatu
angka.
Di sisi lain Harahap (2008, p. 192) mengemukakan terdapat beberapa
kelemahan analisis laporan keuangan, antara lain :
Politeknik Aceh
14
Politeknik Aceh
15
3.
4.
5.
keputusan
Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau
6.
2.3.3
Politeknik Aceh
16
Politeknik Aceh
17
tepat pada waktunya, (2) mampu memelihara modal kerja yang cukup untuk
membelanjai operasi perusahaan yang normal, (3) mampu membayar bunga
utang jangka pendek dan dividen, dan (4) mampu memelihara kredit rating
yang menguntungkan Jumingan (2011, p. 123). Rasio likuiditas yang
digunakan dalam menganalisis keuangan perusahaan asuransi, antara lain
current ratio (rasio lancar), dan cash ratio (rasio kas).
Sedangkan Harahap (2008, p. 301) menuturkan bahwa rasio likuiditas
dapat
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
untuk
menyelesaikan
PT ASURANSI ABC
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011 dan 2010
Descriptions
ASET LANCAR
Kas dan Bank
Investasi
Deposito berjangka - Jaminan
Deposito berjangka - Biasa
Unit penyertaan reksadana
Jumlah Investasi
Piutang premi
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Piutang reasuransi
Final Balance
(Rp.)
Final Balance
(Rp.)
12/31/2010
12/31/2011
800,000
150,000
10,000,000
24,000,000
10,000,000
44,000,000
27,000,000
34,000,000
17,000,000
78,000,000
15,000,000
30,000,000
21,000,000
46,000,000
Politeknik Aceh
18
12,000,000
18,000,000
100,000
17,000,000
16,000,000
200,000
600,000
90,000
120,590,000
700,000
150,000
179,200,000
22,000,000
160,000
22,160,000
25,000,000
200,000
25,200,000
142,750,000
204,400,000
Final Balance
(Rp.)
Final Balance
(Rp.)
12/31/2010
12/31/2011
290,000
19,000,000
810,00
0
23,000,00
0
15,000,00
0
790,00
0
500,00
0
590,00
0
50,00
0
460,00
0
18,000,00
0
150,000
15,000,000
1,070,000
28,000,000
12,000,000
730,000
750,000
980,000
50,000
790,000
19,000,000
-
Politeknik Aceh
19
Jumlah Kewajiban
230,00
0
380,000
78,720,0
00
78,900,000
470,00
0
660,000
Modal saham
Nilai nominal
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
15,000,00
0
24,500,00
0
24,060,00
0
15,000,000
50,000,000
29,000,000
30,840,000
63,560,0
00
124,840,000
142,750,0
00
204,400,000
Politeknik Aceh
20
Descriptions
PENDAPATAN UNDERWRITING
Premi bruto
Premi reasuransi
(Kenaikan) penurunan PYBMP
Jumlah Pendapatan Underwriting
Pendapatan U/W lainnya
Final Balance
(Rp.)
Final Balance
(Rp.)
12/31/2010
12/31/2011
100,000,000
(1,900,000)
(330,000)
97,770,000
100,000
130,000,000
(2,400,000)
250,000
127,850,000
95,000
BEBAN UNDERWRITING
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Kenaikan (penurunan) EKRS
Jumlah Beban Klaim
15,000,000
(930,000)
130,000
14,200,000
35,000,000
(940,000)
(540,000)
33,520,000
20,000,000
20,000,000
15,000,000
20,000
15,020,000
Hasil underwriting
Hasil investasi
Beban usaha
Laba usaha
63,670,000
690,000
41,000,000
23,360,000
79,405,000
970,000
51,000,000
29,375,000
810,000
1,720,000
24,170,000
31,095,000
160,000
50,000
300,000
45,000
24,060,000
30,840,000
Politeknik Aceh
21
Current Ratio =
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
.............................
(2.1)
Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang
dalam waktu singkat (maksimal satu tahun). Sedangkan utang lancar
merupakan kewajiban perusahaan jangka pendek (maksimal satu tahun).
Nilai current ratio yang tinggi memang baik dari beberapa sudut
pandang, namun bisa saja menunjukkan adanya kas yang berlebihan
dibandingkan dengan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar
yang rendah likuiditasnya seperti persediaan yang berlebihan di gudang.
Sebaliknya current rasio yang rendah juga kerap dipandang kurang baik,
Politeknik Aceh
22
Current Ratio =
Rp . 180.170.000
Rp . 79.930.000
= 2,25 kali
Cash Ratio =
...........
(2.2)
Contoh :
Cash Ratio =
Rp . 78.000.000
Rp . 79.930.000
= 0,97 kali
Politeknik Aceh
23
perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban
jangka
panjang
mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
membayar
seluruh
Politeknik Aceh
24
(kreditur) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi
untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan
utang.
Semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan bagi
Bank (kreditur) karena akan semakin besar risiko yang harus ditanggung
jika terjadi kegagalan pada operasi perusahaan. Dari sudut pandang kreditur
menilai rasio ini akan baik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah
hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Total Utang
Modal Sendiri
x 100% .........
(2.3)Dari rumus di atas dapat disimpulkan bahwa utang lebih berisiko bagi
perusahaan karena pembayaran bunga harus dilakukan, walaupun pada saat
penagihan perusahaan tidak memperoleh laba yang cukup untuk membayar
bunga. Sebaliknya, dividen tergantung pada pilihan perusahaan dan bukan
kewajiban legal, sampai dividen tersebut diumumkan oleh dewan direksi.
Oleh karena itu, modal ekuitas biasanya dianggap lebih tidak berisiko
dibandingkan dengan kewajiban (Libby, 2008, p. 720). Contoh perhitungan
debt to equity ratio pada PT Asuransi ABC adalah sebagai berikut :
Rp . 79.930.000
Rp . 124.840.000
x 100% = 64%
Politeknik Aceh
25
Total Utang
Debt to Total Asset Ratio = Total Aktiva x 100% ....... (2.4)
Contoh perhitungan debt to total assets ratio pada PT Asuransi ABC
pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Rp . 79.930.000
Rp . 205.370.000
x 100% = 38,9%
Politeknik Aceh
26
Laba Bersih
Modal Sa h am
x 100% ......
(2.5)
Persentase return on equity ratio yang bagus akan membawa
keberhasilan bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham
dan membuat perusahaan dengan mudah mendapatkan dana baru, sehingga
memungkinkan perusahaan untuk berkembang dan menciptakan kondisi
pasar yang sesuai yang dapat meningkatkan laba yang lebih besar.
Rp . 30.840.000
Rp . 124.840.000
x 100% = 24,7%
Politeknik Aceh
27
ROA =
Laba Bersih
Total Aset
x 100% .....
(2.6)
Berikut adalah perhitungan persentase return on equity ratio
perusahaan PT Asuransi ABC pada tahun 2011.
ROA =
Rp . 30.840.000
Rp . 205.370.000
x 100% = 15%
Politeknik Aceh
28
Solvency Margin =
Solvency Margin =
x 100% =
62,6%
Pada tahun 2011, solvency margin ratio menunjukkan hasil sebesar 62,6%.
Dapat disimpulkan bahwa setiap Rp. 1 kewajiban yang timbul dari penerimaan
premi akan dijamin oleh Rp. 0,62 dari modal dan cadangan dana serta laba yang
diperoleh perusahaan.
PSAK No. 28 (rev. 2010, p.15) menyatakan bahwa premi yang diperoleh
sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan
selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Pada paragraf 16 dalam PSAK No. 28 (rev. 2010, p. 15) juga dijelaskan
apabila premi masih dapat disesuaikan, misalnya premi ditentukan pada akhir
kontrak atau premi disesuaikan pada akhir kontrak pertanggungan, maka
pendapatan premi diakui sebagai berikut : (a) apabila jumlah premi dapat
diestimasi secara layak, maka pendapatan premi diakui selama periode kontrak
dan estimasi jumlah premi tersebut disesuaikan setiap periode untuk
mencerminkan jumlah premi yang sebenarnya. (b) apabila jumlah premi tidak
Politeknik Aceh
29
Rasio Underwriting
Menurut Ludovicus Sensi W (2006, p.172) Underwriting ratio adalah salah
satu rasio keuangan asuransi berdasarkan Early Warning System yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari usaha murni asuransi.
Peningkatan keuntungan usaha murni tersebut sebagai usaha utama perusahaan
dalam meningkatkan laba perusahaan dengan arah yang sama. Rasio underwriting
merupakan penentu pokok dari posisi laba usaha perusahaan asuransi.
Hasil underwriting merupakan selisih antara pendapatan premi dengan
beban klaim dan beban komisi serta beban underwriting lainnya. Underwriting
ratio mengukur perbandingan antara hasil underwriting dengan pendapatan premi.
Rasio ini menunjukkan tingkat hasil underwriting yang dapat diperoleh serta
dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari
usaha utamanya, yaitu asuransi kerugian. Rasio ini dihitung dengan rumus :
Underwriting =
Hasil Underwriting
Pendapatan Premi
Underwriting =
Rp . 79.405.000
Rp .130 .000.000
x 100% = 61%
Politeknik Aceh
30
0,61 yang dinyatakan dalam akun hasil underwriting, setelah dikurangi dengan
beberapa beban sebesar Rp. 0,39.
Persentase yang berada diatas 50% menunjukkan bahwa perusahaan berada
dalam kondisi yang sehat. Persentase tersebut juga dapat diartikan bahwa premi
yang ditetapkan perusahaan lebih besar dari yang semestinya. Pernyataan ini
diungkapkan karena hasil underwriting perusahaan telah melebihi dari setengah
pendapatan premi dan melebihi dari beban-beban yang harus ditanggung
perusahaan.
Politeknik Aceh