PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan media yang
sangat berperan untuk menciptakan
manusia yang berkualitas dan berpotensi,
melalui pendidikan akan terjadi proses
pendewasaan diri sehingga di dalam
proses pengambilan keputusan terhadap
suatu masalah yang dihadapi selalu
disertai dengan rasa tanggung jawab yang
besar. Mengingat peran pendidikan
tersebut maka sudah seyogyanya aspek
ini menjadi perhatian pemerintah dalam
rangka meningkatkan sumber daya
masyarakat Indonesia yang berkualitas.
Untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan,
pemerintah
berupaya
mencakup seluruh faktor-faktor pendidikan
seperti: pengadaan buku ajar, peningkatan
kualitas guru, pembaharuan kurikulum, dan
proses pembelajaran. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam proses pendidikan itu
sering juga disebut dengan komponenkomponen
pendidikan.
Komponenkomponen Pendidikan tersebut, yaitu :
Siswa atau peserta didik (Row infut), Guru
dan Non guru, Administrasi Sekolah,
Kurikulum, Anggaran Pendidikan, Sarana
dan Prasarana, Corak Kebudayaan, Kondisi
Ekonomi,
Masyarakat
sekitar,
Kependudukan
dan
Politik,
Semua
komponen tersebut dapat berpengaruh
terhadap proses Pendidikan, baik secara
langsung maupun tidak langsung (Umar
Tirta Rahardja dan La Sulo, 1994).
Pendidikan di jenjang sekolah dasar
merupakan hal yang sangat penting karena
pendidikan di Sekolah Dasar (SD) akan
menjadi
dasar
untuk
menunjang
keberhasilan pendidikan siswa pada
jenjang pendidikan selanjutnya. Matematika
merupakan bidang studi yang dipelajari
oleh semua siswa dari sekolah dasar,
hingga sekolah menengah atas bahkan di
perguruan
tinggi.
Matematika
dapat
digunakan sebagai dasar pengembangan
ilmu-ilmu lainnya sehingga pola pikir
matematika memberikan peran penting
dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
metematika
dalam
kehidupan,
yaitu
memiliki rasa ingin tahu,perhatian, minat
dalam mempelajari matematika serta sikap
ulet dari percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Dari pemaparan di atas dapat
disimpulkan bahwa hakikat pembelajaran
matematika di sekolah dasar bukan
merupakan suatu proses pembelajaran
yang hanya mentransfer ilmu dari guru ke
siswa, namun lebih dari itu dalam
pembelajaran matematika harusmenjadi
interaksi
dan
kolaborasi
antara
siswadengan siswa, demikian pula interaksi
siswa dalam lingkungan belajar. Dengan
demikian pembelajaran matematika di SD
dapat mungkin diarahkan pada aktivitas
pembelajaran yang mamapu membawa
siswa untuk belajar aktif baik secara
individu
maupun
kelompok,
mampu
menentukan
atau
mengonstruksi
pengetahuansendiri
melalui
kegiatan
belajar.
MET0DE
Penelitian ini dirancang sesuai
prosedur penelitian eksperimen semu
dengan rancangan post test only control
group design. Analisis data penelitian
dilakukan uji-t polled varians.
Variabel dalam penelitian ini dipilah
menjadi 2 yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas yang digunakan
adalah model pembelajaran yang terdiri dari
model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dengan model pembelajarak konvensional.
Sementara, variabel terikat yang digunakan
adalah hasil belajar. Prosedur yang
ditempuh dalam penelitian ini yaitu terlebih
dahulu dilakukan uji kesetaraan dengan
rumus Separated Varians, menentukan
sampel kelas dengan cara pengundian
untuk
menentukan
kelompok
kelas
eksperimen dan kelompok kelas kontrol,
menyusun perangkat serta instrument,
mengkonsultasikan instrument dengan
dosen pembimbing sekaligus sebagai
dosen ahli, mengadakan uji coba, revisi
instrument yang telah diujikan, melakukan
pelatihan/konsultasi
perangkat
pembelajaran pada guru, melaksanakan
proses pembelajaran sebanyak 8 kali
Data statistik
Mean (M)
Median (Me)
Modus (Mo)
Standar Deviasi
Varian
16,85
17,21
3,09
9,58
13,12
13,14
3,25
10,57
2
berarti, hitung hasil post-test kelompok
2 hitung
Sedangkan,
hasil
post-test
2
berarti, hitung hasil post-test kelompok
2
kontrol lebih kecil dari tabel (2,18 < 7,85)
Mean
Eksperimen
19
16,37
kontrol
31
12,81
s2
9,58
diterima
H0
ditolak jika
jika
t hitung t tabel
>
t hitung t tabel
<
t hitung
t tabel
3,88
2,011
Kesimpulan
thitung > tTabel
48
10,57
Pengaruh
model
pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT) terhadap hasil belajar siswa
diketahui dengan dilakukannya uji hipotesis.
Kriteria
Db
dan
H0
. Hasil pengujian
Ha diterima
berfokus
pada
ranah
pengetahuan.
Rendahnya hasil belajar siswa diduga
karena tingkat keaktifan dan tingkat rasa
percaya diri siswa masih rendah, selain itu
dalam proses pembelajaran masih bersifat
konvensional. Ada berbagai model dan
metode pembelajaran yang dikembangkan
mempunyai
tujuan
agar
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Namun
tidak semua model pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, peran
guru sangatlah penting dalam pemilihan
model pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.
Pada
penelitian
ini
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
NHT
berpengaruh
terhadap
hasil
belajar
matematika siswa kelas V SD No. 3
Alasangker. Dilihat dari hasil belajar
matematika pada siswa kelas V SD No. 3
Alasangker
yang
mengikuti
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT berada
pada katagori sangat baik, dengan
perolehan nilai modus 17,12, median 16,85,
mean 16,37 serta standar deviasi 3,09.
DAFTAR RUJUKAN
Aisyah, Nyimas, dkk. 2008. Pengembangan
Pembelajaran
Matematika
SD.
Jakarta:
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Departemen
Pendidikan Nasional.
Hastuti, Sri. 1996. Strategi Belajar Mengajar
Bahasa
Indonesia.
Jurusan
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
dan Daerah. IKIP Negeri Singaraja.
Ibrahim,
Muslimin,
dkk.
2000.
Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:
UNESA.
Kagan.
2012.
Model
Pemblajaran
Kooperatif tipe NHT. Tersedia pada
http://mi1kelayu.blogspot.com/2012/0
6/model-pembelajaran-kooperatif-tipen.html diakses tanggal 24 April 2013.
Nurhadi,
dkk.
2004.
Pembelajaran
Konstektual(Contextual
Teaching
and
Learnin/CTL)
dan
Penerapannya dalam KBK Malang:
Universitas Negeri Malang.
Prihandoko, Antonius C. P. 2006.
Pemahaman dan Penyajian Konsep
Matematika Secara Benar Dan
Menarik.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan Nasional.
Rahardja, Umar Tirta dan La Sulo. 1994.
Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas.
Sardiman, Arief, dkk. 2005. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran
Matematika
Realistik.
Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Hamzah
B.
2007.
Model
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.