Anda di halaman 1dari 1

Pengertian zaman kuaternari

Geologi kuarter: cabang ilmu dari geologi yang membahas zaman kuarter
Zaman kuarter: zaman yang memiliki umur 2,6jt dan memiliki ciri perubahan iklim yang
besar.
Yang mengusulkan nama kuaternari, pleistosen, holosen:
Tentang kuaternari
DESNOYER (1829) Memperkenalkan istilah Kuaternari utk endapan yg menutupi
strata Tersier di cekungan Paris.
REBOUL (1833) Kuaternari adalah endapan yg mengandung flora & fauna yg msh
hidup.
SCHIMPER (1837) Telah menulis mengenai Jaman Es (Ice Age).
Tentang pleistosen dan holosen
LYELL (1839) Memperkenalkan Plistosen (paling resen) utk endapan yg mengandung
lbh dr 70% moluska yg msh hidup.
F O R B E S (1846) (sengaja membuat teori yg salah u/ mengetahui pendapat org lain)
Mendefinisikan kembali istilah Plistosen dr LYELL, & mengusulkan agar Plistosen
sinonim dgn Glacial Epoch dgn waktu pasca glacial yg disebut Resen = Recent.
Mengusulkan istilah Recent (masa kini), namun hanya bertahan s.d. th 1885, krn pd IGC
th 1885 menerima istilah Holosen yg berarti masa kini.
F O R B E S (1846) lanjutan
Akhirnya teori glasial sbg fondasi pd keinginan & kemajuan dlm memahami pengertian
Kuaternari. Plistosen & Epoch glacial tdk lagi dianggap sinonim, ttp glacial dikenal hdr
sblm Kuaternari.
CHARLESWORTH (1957) Kuaternari dianggap sbg Era, shg mrpk kelanjutan dr
klasifikasi Primary (Paleozoic), Secondary (Mesozoic) & Tertiary.
MORRISON et al (1957) Memperkenalkan seri Holosen / Resen dianggap msh
penting.
WEST ( 1968), FLINT (1971) Pembagian waktu menjadi lbh kecil / rendah stlh
Plistosen tdklah perlu.
FAIRBRIDGE (1968) Semua peristilahan stratigrafi hrs didasarkan pd kegunaan utk
pemahaman & komunikasi. Makin mendekati masa kini, pembagiannya hrs makin rinci /
pendek.
FLINT (1971) Mengusulkan istilah Kuaternari & s.d. skrng msh diterima. Pembagian
waktu menjadi lbh kecil / rendah stlh Plistosen tdklah perlu.
HEDBERG (1976) Pengakuan Kala Plistosen maupun Kala Holosen oleh The
International Subcomission Stratigraphic Classification akan memperkuat pemakaian
kedua istilah tsb.
Sifat-sifat umum kuaternari (ciri)
Perubahan iklim dominan, munculnya manusia purba, banyak fosilnya yg secara anatomi
sama dgn yg modern, geografi pd kuaternari tdk ada perubahan (konfigurasi daratan &
lautan, & sirkulasi atmosfer yg mendasar), migrasi flora dan fauna
Kendala penerapan hukum geologi pada kuaternari:
Banyak lingkungan kuaternari yg unik & banyak ketidaksamaan dgn analogi2 modern,
Keuntungan korelasi pada kuaternari:
banyak data/bukti terekam & banyak pertimbangan serta didukung data Pra-Kuaternari,
secara geografi pd Kuaternari tdk ada perubahan (konfigurasi daratan & lautan, &
sirkulasi atmosfer yg mendasar),

manusia modern
Kecuali pd manusia modern, Homo Sapiens (manusia bijak), yg muncul 0.4 m.a y.l. yg
mrpk keturunan Homo habilis (genus Kuaternari yg lbh awal) yg migrasi dr Afrika ke
Asia & Eropa
Pemicu penelitian stlh PD II:
Dating / pentarikhan radiokarbon, menghasilkan gambaran rinci mengenai episoda
glasial terakhir.
Eksplorasi Ocean Floors, menunjukkan rekaman geokomia & perubahan-2 klimat.
Dr dua hal tsb mk memungkinkan dilakukan korelasi peristiwa Kuaternari dgn global
standard frame-work.
Organisasi
INQUA (International Union for Quaternary
Research)
IUGS, International Union of Geological Sciences
(march, 1961)
IGC, International Geological Congress (4thn sekali)
INAQUA, Indonesian Quaternary Research Forum (1
Agustus 2008)
AMQUA, American Quaternary
DEUQUA, Deutsche
Quartrvereinigung/ German
Association
NORDQUA, The Nordic Union
Research
QRA, QRA (Quaternary
Association, Inggris)

Association
Quaternary
for Quaternary
Research

Anda mungkin juga menyukai