ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR RISIKO IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
Disusun oleh :
Silviana Sari
G1A109025
28 Agustus 2013
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Bagian Obgin Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor risiko ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum di bangsal obstetri dan ginekologi RSUD Raden Mattaher
Jambi. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain case control tak
berpadanan. Sampel penelitian ini terdiri dari 62 kasus dan 62 kontrol. Data diperoleh dengan
mengambil rekam medik di bangsal obsteri dan ginekologi RSUD Raden Mattaehr. Dari 62
sampel kasus dan 62 kelompok kontrol yang memenuhi kriteria inklusi, didapatkan hasil umur
ibu risiko tinggi 2 responden (1,6%) kelompok kasus, dan 5 responden (4%) kelompok Kontrol.
Primigravida 32 responden (25,8%) kelompok kasus, dan 19 responden (15,3%) kelompok
kontrol. Umur kehamilan 16 minggu 53 responden (42,7%) kelompok kasus, dan 19 responden
(15,3%) kelompok kontrol. Anemia 32 responden (25,8%) kelompok kasus, dan 16 responden
(12,9%) kelompok kontrol. Terdapat hubungan bermakna antara primigravida dengan
hiperemesis gravidarum (p=0,045. Terdapat hubungan bermakna antara umur kehamilan 16
minggu (p=0,000). Terdapat pula hubungan yang bermakna antara anemia dengan hiperemesis
gravidarum (p=0,006). Tidak didapati perbedaan yang bermakna antara umur ibu dengan
hiperemesis gravidarum (p=0,436).
Kata Kunci: anemia; gravida; hiperemesis gravidarum; umur ibu; umur kehamilan;
PENDAHULUAN
Mual dan muntah merupakan gejala
28 Agustus 2013
1-10%
dari
kehamilan,
gejala
dapat
primigravida/nullipara,8,10
faktor
adaptasi
gravidarum,6,7
sebelum
kehamilan
membutuhkan
nutrisi
perawatan.1-29
Keluhan
menyebabkan
keseimbangan
(hipokalemia),
sehingga
parenteral
ini
juga
dehidrasi,
metabolit
defisiensi
dan
dapat
gangguan
dan
elektrolit
nutrisi,
dan
mengakibatkan
robekan
pada
psikologis,1,6-8,11,14,16
faktor
kasus
menyebabkan
ibu
harus
rumah
sakit
setiap
tahunnya.20-21,25
keseimbangan
hormonal
seperti
hCG,
sebagai
penting.4,9,13
Beberapa
faktor
penyebab
faktor
risiko
janin.23
METODE
Penelitian ini dilakukan di
RSUD
berupa
gravidarum,
kehamilan
ganda
atau
Raden
Mattaher
rekam
2013.
Desain
digunakan
control
tak
medik.
penelitian
adalah
desain
berpadanan
Jambi
Waktu
yang
case
dengan
28 Agustus 2013
kelompok
kasus
dan
kelompok
Dilakukan
sampling.
variabel
Kontrol
diambil
dari
analisis
multivariat
independen
yang
menunjukkan
62
kelompok
kasus
dan
62
dalam
hiperemesis
penjelasan.
yang
pada
kemaknaan
bentuk
tabel
Tabel 1. Distribusi
faktor risiko penelitian
beserta
frekuensi
data.
Analisis
Analisis
kesetaraan
Pengukuran
kekuatan
hubungan
kausatif
dengan
penghitungan
Odds
Ratio
Hiperemesis Gravidarum
Kasus
Umur Ibu
<20 tahun
20 tahun
%
1,6
Kontrol
N
5
%
8,1
9
1
96,8
9
Gravida
Primi
32
51,6
19
30,6
Multi
30
48,4
43
58,9
85,5
19
30,6
16
46
25,8
74,2
Umur kehamilan
16 minggu
data
Faktor Risiko
>16 minggu
14,5
Status Hb
Anemia
Tidak anemia
32
30
51,6
48,4
(OR)
4
28 Agustus 2013
3
2
7
Reference
>16 minggu
Status Hb
3
,
0 1,440-6,532
6
7
Reference
<11 g/dl
Berikut ini adalah hasil analisis
11 g/dl
0,006
PEMBAHASAN
risikonya:
Berdasarkan
hasil
analisis
Faktor
Risiko
OR
95% CI
Pvalue
<20 tahun
20 tahun
Gravida
P
ri
m
i
M
ul
ti
Umur
kehamilan
16 minggu
2
,
2 1,080-4,644
4
0
reference
Umur Ibu
0
,
3 0,071-2,038
8
0
reference
datang
0,436
berobat
pernikahan
yang
0,045
dengan
reproduksi
0,000
perkembangan
ilmu
membuktikan
1 5,47-32,43
3
,
pelayanan
ke
dihadapi
Pernikahan
dan
oleh
persalian
ibu
pada
yang
usia
muda.
usia
muda
28 Agustus 2013
perempuan,
adanya
pandangan
DMR2
sebagai
hal
tabu,
dianggap
wanita
untuk
mendapatkan
pengetahuan
dan
yaitu
27,2%
(15)
dan
16
minggu
yang
dibandingkan
dengan
sering
terjadi
pada
usia
muntah
trofoblas
melewati
dan
Prevalensi
ibu
hamil
51,6%
dibandingkan
(32)
disebabkan
blastosit
karena
pada
kontrol
12-16
ovarium
progesteron
di
sehingga
merangsang
ibu
hamil
30,6%
(51)
dengan
responden.
karena
karena
kontrolnya
dengan
responden
ini
yaitu
perasaan
senang
sebab
kontrolnya
Hal
pada
ini
25,8%
(16)
disebabkan
kehamilan,
plasma
6
28 Agustus 2013
darah bertambah sehingga darah
belum
ibu
Hasil
penelitian
yang
jelas
multifaktorial.7
dan
hamil
dengan
kejadian
fisiologis
dan
secara
kehamilannya,
belum
sehingga
dapat
memicu
analisis
yang
membuat
ibu
tidak
umur
lambung
20
dibandingkan
tahun
lebih
dengan
ibu
banyak
hamil
sehingga
menstimulasi
diteruskan
medulla
0,05.
ibu hamil.37
pada
chemoreceptor
oblongata
yang
28 Agustus 2013
Penelitian ini sama hasilnya
oleh
DMR2
Asih
dilakukan
di
(2009)
RS
yang
Dr.Cipto
yang
dilakukan
oleh
ibu
dengan
hiperemesis
terdapat
menyatakan
merupakan
faktor
berhubungan
usia
muda
risiko
yang
dengan
hiperemesis
hubungan
pengamatan
usia
berkunjung
tahun
memeriksakan
dengan
hiperemesis
peneliti,
muda
<
20
untuk
hal
tahun
ini
yang
memeriksakan
kehamilannya
Undang-undang
pernikahan
yang
28 Agustus 2013
dengan
perkembangan
ilmu
psikologis6,7
faktor
seperti
penerimaan
ibu
reproduksi
jehamilannya,4
keinginan
memiliki
dukungan untuk
kehamilan
yang
muda.
dihadapi
yang
dan
membuktikan
persalinan
oleh
ibu
usia
anak,
dapat
psikologis
ibu
mengatasi
masalah
pandang
memicu
stress
masyarakat
bahwa
terhadap
kuat
mempengaruhi
faktor
sehingga
dapat
yang
dapat
yang
dapat
di
dianggap
defisiensi
menghancurkan
masa
medulla
oblongata.
nutrisi
Faktor
hamil,12,22
ibu
mendapatkan
dan
yang
dengan
yang
pengetahuan
desain
cohort
untuk
terjadinya
hyperemesis
gravidarum.
muncul
dapat
seperti
memicu
mual
faktor
dan
muntah29.
Berdasarkan tabel 4.8, jumlah
penderita hiperemesis gravidarum
pada kelompok primigravida lebih
multifaktorial.2,14
gravidarum
Terdapat
faktor
mempengaruhi
pada
lain
ibu
yang
hamil
28 Agustus 2013
dengan
hiperemesis
gravidarum
stress
yang
mempengaruhi
psikologis ibu.29
bila
<0,05
dibandingkan
dengan
yang
berarti
terdapatnya
hubungan
tinggi
dibandingkan
dengan
dengan
Chorionik
peningkatan
Gonadotropin
menjadi
penyebab
menyebabkan
peningkatan
antara
hiperemesis
dengan
penelitian
yang
adanya
hubungan
antara
lebih
banyak
menyatakan
bahwa
merupakan
dan
kehamilan
takut
kehamilan
pertama
dalam
dan
menghadapi
persalinan,
dan
muntah
ini
disebabkan
karena
28 Agustus 2013
Chorionic Gonadotropin (hCG) yang
dihasilkan
blastosit
oleh
sel-sel
khususnya
trofoblas
pada
12-16
kontrol
ovarium
sehingga
hiperemesis
antara
hiperemesis
hiperemesis
ini,
bermakna
hiperemesis
menurun
yang
penelitian
antara
di
bermakna
antara
dilakukan
Ardianti31
oleh
atas.
dengan
seiring
Berdasarkan
tabel
4.8,
hiperemesis
analisis
jumlah
pada
penderita
gravidarum
dengan
yang
11
menyatakan
bahwa
tidak
g/dl).
Setelah
diuji
dengan
antara
yaitu
hiperemesis
gravidarum
terdapat
hubungan
bermakna
disebabkan
digunakan
karena
adalah
desain
Case
yang
control
antara
yang
hiperemesis
anemia.
Menurut literatur, Menurut
WHO, kejadian anemia berkisar
antara 20-89% dengan menetapkan
11
28 Agustus 2013
Hb <11 gr% sebagai dasarnya35,36
gravidarum
penurunan
hidremia.1
Akan
tetapi,
akan
menyebabkan
penyerapan
ibu
plasma,
terjadi
sebagai
secara
gravidarum
pelayanan
sehingga
penyesuaian
karena
diri
kekurangan
hamil
akan
Fe,
pentingnya
kesehatan
yang
optimal.
dan
darah
merah.35
Jika
ibu
Sehingga
vitamin
yang
anjuran
seharusnya
hamil
meningkatkan
hiperemesis gravidarum.
Pada
risiko
terjadinya
penelitian
ini
hiperemesis
gravidarum
28 Agustus 2013
dengan penelitian yang dilakukan
risiko
obesitas,
Hal
penurunan
perdarahan
ini
dikarenakan
pada
gastritis
dan
lainnya
faktor
yang
mempengaruhi
psikologis,
infeksi
KESIMPULAN
Dengan
95%,
tingkat
kepercayaan
dapat
disimpulkan
maka
antara
hiperemesis
tinggi
untuk
mengalami
13
28 Agustus 2013
DAFTAR PUSTAKA
1
Saifuddin
AB,
Rachimhadi
T,
Winkjosastro GH. Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawodihardjo. Ed. 4, cet. 3.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawodihardjo; 2011. hal.177-8, 213-22,
775, 777, 815-8.
2 Asih DMR, Kampono N, Prihartono J.
Hubungan Pajanan Infeksi Helicobater
Pylori Dengan Hiperemesis Gravidarum.
Journal Indonesia. Jakarta: Dept.Obgyn
FKUI.
2009
November.
Vol.33.No.3;144-50.
3 Gunawan K, Paul Samuel KM, Dwiana
O.
Diagnosis
Dan
Tatalaksana
Hiperemesis Gravidarum. J Indon Med
Assoc. 2011 November ; 61(11):1-7.
4 Wirakusumah FF, Johanes CM, Budi
Handono. Obstetri Patologi Ilmu
Kesehatan Reproduksi. Ed.2. FK.Unpad.
Jakarta: EGC; 2010. hal.64-67.
5 Cunningham FG, Gant FG, Leveno KL,
et al. Obstetry William. Edisi ke- 21.
Jakarta: EGC. hal.181-213 ,1424-25.
6 Manuaba IAC. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan.
Ed.2. Jakarta: EGC; 2010. hal.94,107,
210,233, 237-40,243.
7 Manuaba, IBG. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC; 2007. Hal.396-9
8 Mochtar, Rustam. Editor: Sofian A.
Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi,
obstetri patologi. Ed.3. Jakarta: EGC;
2011. Hal.35, 196.
9 Ogunyemi DA, Chelmow C, et al.
Hyperemesis Gravidarum. Medscape;
2010.
Diunduh
dari
URL:
http://emedicine.medscape.com/article/2
54751-overview#showall.
10 Lord LM, Palletier K. Editor. Parrish
CR. Management of Hyperemesis.
Gravidarum with Enteral Nutrition.
Nutrition Issues In Gastroenterology.
series 63. 2008; p.16-30.
28 Agustus 2013
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
15