TRILAMINER
dr Mutiara Budi Azhar, SU MMedSc
Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
Mudigah Trilaminer
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
Gambar 4.4. B. Potongan melintang melalui embrio yang diperlihatkan pada A (lihat garis potongan).
Perhatikan tiga lapisan germinal: sel-sel silinder neuroektoderm berlapis semu (Ec), endoderm gepeng (En),
dan mesenkim (Me) yang terletak di antara kedua lapisan ini,*, sel mitotik.
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
Pembentukan Notokord
Sel-sel prenotokord yang menjalani
invaginasi di lubang primitif bergerak ke
arah kepala mencapai lempeng prekordal.
Sel-sel prenotokord tersebut menempatkan
diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord (Gambar 4.3).
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
Gambar 4.3. Gambar skematik dan gambar mikroskop elektron yang melukiskan pembentukan notokord
A. Gambar potongan sagital melalui embrio 17 hari. B. Gambar mikroskop elektron embrio tikus yang memperlihatkan
daerah lempeng prekordal (panah). C. Potongan lintang skematik melalui daerah lempeng notokord. D. Gambar mikroskop
elektron embrio tikus, yang memperlihatkan terlepasnya lempeng notokord dari endoderm. E. Gambar skematik yang
memperlihatkan notokord definitive. F. Gambar mikroskop elekton pada embrio tikus, yang memperlihatkan notokord
definitive (panah) di dekat tuba neuralis (NT).
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
Mudigah Trilaminer
Mudigah Trilaminer
Gambar 4.2. A. Gambar skematik sisi dorsal cakram mudigah berumur 16 hari, yang menunjukan pergerakan
sel-sel epiblas permukaan (garis-garis hitam pekat) melalui garis dan nodus primitif dan kemudian migrasi sel
di antara hipoblas dan epiblas (garis putus-putus). B. Potongan melintang melalui daerah cranial garis primitif
pada 15 hari, yang memperlihatkan invaginasi sel epiblas. Untuk bergerak masuk sel-sel pertama menggeser
hipoblas untuk membentuk endoderm. C. Skaning mikroskop elektron melalui garis primitif seekor embrio
tikus, yang
memperlihatkan
Mutiara
Budimigrasi sel epiblas.
Mudigah Trilaminer
9
Gambar 4.4. A. Gambar mikroskop elektron (pandangan dorsal) embrio tikus (sebanding dengan kirakira manusia 18 hari), yang memperlihatkan tonjol awal lipat neural kranial (CF). Garis primitif
Mudigah
10
terletak Mutiara
lebih jauh diBudi
sebelah kaudal dari
pandangan.Trilaminer
Gambar 4.5. A. Gambar aspek dorsal embrio 18 hari. Embrio berbentuk seperti buah pir dan memperlihatkan
garis serta nodus primitif di ujung kaudalnya. B. Foto embrio manusia 18 hari, pandangan dorsal. Perhatikan
nodus primitif, dan yang menjulur ke depan daripadanya, notokord. Kantung kuning telur bentuknya agak
bertotol-totol.
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
11
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
12
Mudigah Trilaminer
13
Gambar 4.10. Diagram yang memperlihatkan mudigah presomit dan trofoblas pada akhir minggu ketiga. Villi
batang dan sekunder membuat trofoblas mempunyai gambaran radial yang khas. Rongga antar villi ditemukan
di seluruh trofoblas dan dilapisi oleh sinsitium. Sel-sel sitotrofoblas mengelilingi seluruh trofoblas dan
berhubungan langsung dengan endometrium. Mudigah digantungkan di dalam rongga korion melalui tangkai
penghubung.
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
14
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
15
Mudigah Trilaminer
16
Gambar 4.9. Gambar skematik potongan longitudinal melalui sebuah villi pada akhir minggu ketiga
perkembangan. Perhatikan bahwa pertumbuhan darah ibu menembus kulit sitotrofoblas dan memasuki rongga
antar villi, yang mengelilingi villi tersebut. Kapiler villi berhubungan dengan pembuluh yang terdapat di
lempeng korion dan tangkai penghubung, yang selanjutnya akan dihubungkan dengan pembuluh darah
mudigah.
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
17
Mutiara Budi
Mudigah Trilaminer
18
TERIMA KASIH
Mudigah Trilaminer
19