Anda di halaman 1dari 8

28

metode penelitian bisnis

VIII. PENARIKAN CONTOH


8.1Pengertian
Istilah statistik dan statistika merupakan terjemahan dari statistic
(singular) dan statistics (plural). Statistik (statistic) menunjukkan angka dan
fakta atau data kuantitatif yang menggambarkan suatu fenomena. Oleh karena itu
disebut juga STATISTIK DESKRIFTIF.

Sedangkan Statistika (Statistics)

merupakan teknik statistik atau metode statistik, yakni


untuk

mengumpulkan,

menyusun,

menyajikan,

suatu teknik analisis


menganalisis,

dan

menginterpretasikan data kuantitatif.


8.5.

Variabel
Variabel adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan atau

menggambarkan suatu karakteristik atau ciri, yang menggambarkan suatu nilai


atau suatu gugus nilai. Variabel tersebut sering diberi lambang X, Y dan Z.
Karakteristik tersebut bervariasi sehingga disebut Variabel, Chance Variabel,
Random Variabel.
Variabel terbagai dua golongan, variabel kuantitatif dan kualitatif.
Variabel kuantitatif adalah penggambaran karakteristik yang dinyatakan dengan
data yang diperoleh melalui pengukuran. Sedangkan variabel kualitatif adalah
penggambaran karakteristik yang dinyatakan dengan data yang diperoleh melalui
pengamatan yang dikatagorikan oleh pengamat, tidak dihasilkan oleh pungukuran.
Selanjutnya variabel kuantitatif berifat kontinu dan diksret. Variabel
kontinu adalah variabel yang secara teoritis dapat bernilai sembarang bilangan baik
pecahan maupun bilangan bulat. Contoh tinggi badan, tinggi pohon, dan hasil
panen. Sedangkan variabel diskret atau diskontinu adalah variabel yang memiliki
nilai bulat, contohnya jumlah keluarga.

8.3. Pengertian Populasi

29

metode penelitian bisnis

Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas ciri-ciri yang telah
ditetapkan.

Kualitas ciri disebut variabel.

individu tertentu dinamakan populasi finit


perusahaan.

Sebuah populasi dengan jumlah


Misalnya jumlah karyawan sebuah

Sebaliknya jumlah pelemparan mata dadu yang terus menerus

merupakan populasi infinit.


Keterangan populasi dapat dikumpulkan dengan dua cara. Pertama tiap
populasi dihitung. Cara ini dinamakan sensus. Kedua perhitungan dilakukan
hanya pada bagian unit populasi saja, sebagai wakil dari populasi yang
dinamakan sampel. Teknik ini dinamakan survei sampel (sample survei) atau
sample enumeration.
Sebuah sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah suatu
prosedur dalam mana hanya bagian dari populasi kecil saja yang diambil dan
dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi.
Dalam pengambilan sampel umumnya didasarkan atas probabilitasnya atau
sample probability.

Sample probability adalah suatu sampel yang ditarik

sedemikian rupa dimana elemen individu dari populasi didasarkan pada nilai
kemungkinannya. Populasi atau sampel berkenaan dengan data bukan dengan
orangnya, misalnya jumlah orang, luas sawah, jumlah kerbau, nilai mahasiswa

xx x xx

yyyyyyyy

zzzzzzz

xx xxx

yyyyyyyy

zzzzzzz

xxxxxx

zzzzzzz

xxxxxx

zzzzzzz

Populasi x
x = Jumlah Penduduk

Populasi y
y = Jumlah Balita

Populasi z
z = Jumlah Anak Usia Sekolah

Populasi adalah himpunan variabel yang diamati, sedangkan sampel bagian kecil
dari populasi. Contoh unit populasi adalah seperti dilihat gambar di atas.

30

metode penelitian bisnis

Kesimpulan-kesimpulan penting yang berkaitan dengan populasi ditarik (infered)


dari analisis sampel. Teknik ini disebut STATISTIK INDUKTIF ATAU
STATISTIK INFERENSI Sedangkan kesimpulan atau penggambaran data tanpa
melakukan

penarikan

sampel

dari

suatu

populasi disebut

STATISTIK

DESKRIFTIF ATAU STATISTIK DEDUKTIF.


8.4. Tujuan Penarikan Contoh
Tujuan penarikan contoh dari suatu populasi adalah untuk menduga
parameter-parameter populasi tersebut. karena sifat-sifat populasi belum diketahui,
maka untuk mengetahui gambaran tentang sifat-sifat populasi tersebut dilakukan
penarikan contoh.

Sifat-sifat populasi yang diduga biasanya parameter nilai

tengah dan varian ( dan 2)


A. Penarikan Contoh Acak (Probabilitas)
a. Penarikan Contoh Acak Sederhana
Penarikan contoh acak sederhana (Random sampling) merupakan metode
penarikan contoh paling sederhana.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam

penarikan contoh adalah semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
besar untuk diambil sebagai sebagai contoh. Metode tersebut dapat dilakukan
melalui:
(1) Undian. Cara ini dapat dilakukan melalui pencatatan setiap anggota populasi
dalam satu kertas kecil kemudian digulung dan selanjutnya diambil contoh.
(2) Untuk contoh atau sampel yang cukup besar, maka dapat dilakukan dengan
menggunakan tabel acak.
Setiap observasi atau pengamatan dari Xi dari acak sederhana adalah
ditribusi dari populasi (X) yang memiliki nilai tengah dan varian ( dan 2).
Terdapat beberapa teorema agar hasil penarikan contoh berdistribusi secara
normal, yakni teorema 1 dan Teorema 2 sebagai berikut:
Teorema 1:

31

metode penelitian bisnis

Bila kita mengetahui bahwa X dan Y adalah variabel normal, maka setiap
kombinasi linier yang berbentuk Z = (aX + bY) akan merupakan variabel normal
juga.
Teorema 2:
Bila jumlah anggota sampel diperbesar, maka distribusi rata-rata contoh acak
(X) yang diambil dari populasi, apapun bentuk distribusinya, mendekati bentuk
distribusi normal dengan rata-rata dan simpangan baku n
Teorema tersebut dapat diterapkan dalam pengambilan contoh.

Setiap

pengamatan X1, X2Xn dalam pengambilan contoh akan berdistribusi normal.


Teorema ke-2 adalah sangat praktis untuk mendekati distribusi normal dalam
praktek dengan N = 20 distribusi rata-rata contoh sudah mendekati normal.
b. Penarikan Contoh Acak Berlapis (Stratified Random Sampling)
Sampel acak berlapis adalah sampel yang ditarik dengan memisahkan unsur
populasi dalam kelompok-kelompok yang tidak overlapping yang disebut strata,
dan kemudian memilih sebuah sampel random dari stratum yang terpilih. Dengan
adanya pelapisan ini, maka keragaman dalam lapisan lebih kecil dari pada
keragaman antar lapisan.
Misalnya sejumlah ibu pengajian yang berjumlah 100 orang di suatu
komplek perumahan terdiri dari berbagai jeni pendidikan, misalnya sarjana, SLTA,
SLTP, SD dan tidak tamat SD. Pelapisan ibu-ibu tersebut berdasarkan pendidikan
adalah sebagai berikut:

Tidak tamat SD = 2 orang

(N1)

Tamat SD

= 5 orang

(N 2)

SLTP

= 35 orang

(N 3)

32

metode penelitian bisnis


SLTA

= 40 orang

(N 4)

Sarjana

= 16 orang

(N 5)

Jumlah

100 orang

(N)

Sesudah sampel dibuat dalam berbagai strata, barulah dari masing-maing


starata ditarik sampel, yang besarnya masing-masing adalah n1,n2,n3,n4,n5.
Nomor Strata
Strata 1
Strata 2
Strata 3
Strata k
Jumlah populasi

Jumlah
anggota
N1
N2
N3
Nk
N

Jumlah sampel
n1
n2
n3
nk
n

Syarat-syarat penggunaan Pengambilan Contoh Berlapis adalah sebagai berikut:


(1) Kriteria harus ada.
(2) Harus memiliki informasi tentang populasi yang akan diambil contohnya.
(3) Jumlah satuan-satuan elementer dari setiap strata dari tiap strata harus
diketahui. Seperti uraian di atas, maka harus diketahui terlebih dahulu
seluruh informasi yang akan disampel.

c. Penarikan Contoh Bersistem


Penarikan contoh bersistem dengan ancang-ancang acak. Anggota yang
akan diambil contohnya telah diurutkan terlebih dahulu. Sampel pertama diambil
secara acak, kemudian sampel berikutnya ditentukan sebesar satuan k dari sampel
pertama yang terpilih tadi.
Misalnya kalau di suatu desa ada N = 144 kepala keluarga tani, nama-nama
mereka diusun dalam suatu daftar, kemudian bermaksud mengambil 12 keluarga,
maka nisbah contoh yang diambil adalah k = n/N= 12/144 = 1/12. Atas dasar
nisbah contoh ini kita pilih secara acak satu dari 144 kepala keluarga tadi sebagai
contoh pertama, kemudian pilih anggota kedua, ketiga dan seterusnya sebesar
selang angka k, yang besarnya adalah 12.

33

metode penelitian bisnis

Taruhlah angka yang terpilih yang pertamakali adalah 10, maka anggota
yang terpilih lainnya adalah 10 + 12 = 22, 22+12 = 34, 34+12 = 46 dan seterunya
d. Pengambilan Contoh Acak Cluster (Cluster random sampling).
Cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompokkelompok unit yang kecil atau cluster. Populasi cluster merupakan sub populasi
dari total populasi.

Unsur-unsur dalam cluster sifatnya tidak homogen, tiap

anggota kelompok menyerupai sifat-sifat populasi .


B. Pengambilan contoh non probabilitas/ non acak
Pengambilan contoh ini didasarkan pada pertimbangan tertentu yang didisain
oleh peneliti, dan elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama. Dengan
demikian cara ini dsebut dengan pengambilan contoh dengan pertimbangan.
Cara ini memiliki beberapa jenis yaitu:
a. Cara keputusan (judgment sampling), yakni pengambilan contoh ditujukan
pada kelompok masyarakat tertentu yang dianggap sudah mengerti
persoalan yang diteliti. Cara ini juga disebut dengan purposive sampling.
b. Cara kuota (quota sampling).

Pengambilan contoh dilakukan apabila

penelitian difokuskan pada suatu fenomena dari beberapa sisi, maka


responden ditujukan kepada kelompok tertentu yang mengetahuinya.
c. Cara Bola salju.

Peneitian diawali dengan jumlah sampel yang kecil,

kemudian ditingkatkan jumlahnya hingga jumlahnya mencukupi.


d. Area Sampling.

Cara ini dilakukan dengan menggunakan perwakilan

bertingkat.
e. Purposive sampling. Cara ini ditujukan pada karakteristik tertentu yang
dianggap berhubungan dengan populasi yang telah diketahui sebelumnya.
8.5.

Jumlah Contoh

Ukuran atau jumlah contoh atau sampel yang diambil adalah mengikuti
berbagai kaidah, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Rumus Slovin.

metode penelitian bisnis

= N/ (1 + N e2)

n
N
e

= Ukuran contoh (sampel)


= Ukuran populasi
= ukuran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang ditoleris misalnya 5 %

34

Diketahui jumlah Populasi 5000, e = 2 %, maka jumlah sampel adalah


sebesar 1667 dengan perhitungan sebagai berikut:
n = 5000/ ( 1+ (5000 (0.02) 2 )
= 5000 / 3
= 1667
2.

Pendapat Gay

Metode deskriptif minimal 10 % dari polupasi


Untuk populasi relatif kecil minimal 20 %
Metode deskriptif korelasional minimal 30 subjek
Metode ex post fakto minimal 15 subjek per kelompok
Metode eksperimen 15 subjek per kelompok

2. Pendapat Kracjie
Kracjie membuat suatu daftar seperti Slovin, unuk tingkat kealahan 5 % dan
jumlah populasi mulai ari 10 hingga 100000. Hasilnya sama dengan rumus Slovin.
3. Selang Dugaan
Jika populasi minimal 100.000 maka pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan selang dugaan sebagai berikut:
n = [(Z /2 /e)]2
Dimana:
N
Z /2

= Jumlah contoh
= Tingkat kesalahan
= Standar deviasi

metode penelitian bisnis


E

= Eror

35

Anda mungkin juga menyukai