Anda di halaman 1dari 4

Perawatan jenazah

Memandikan
Mengkafani
Menyolati
Menguburkan

Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut


Sabda Rasulullah SAW : "Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR
Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di
selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera
yang tersobek ?"
(HR Bukhari)
Doa menghadapi orang yang baru mati
..
Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan cara-cara tersebut adalah Fardu kifayah bagi
orang Islam yang masih hidup. Artinya, mereka berdosa jika tidak ada seorang pun yang
mengerjakannya
1. MEMANDIKAN
Hadis Nabi:
Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara ( sabun).
(H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas)
2. MENGKAFANI
Hadis Nabi :
Artinya: Janganlah kamu berlebih-lebihan untuk kafan karena sesungguhnya
kafan itu akan hancur sesungguhnya. (H.R. Abu Dawud dari Ali bin Abi Talib)
3. MENSALATKAN
Hadis Nabi :
Artinya: Salatkanlah jenazah-jenazah kalian. (H.R. Ibnu Majah )
1. MENGUBURKANNYA
Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan mengubur jenazah, karena
jika orang saleh maka kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika ia
bukan orang saleh, supaya kejahatan itu lekas terbuang dari tanggunganmu.
(H. R. Muslim dari Abi Hurairah)
1. Memandikan Jenazah
Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:
Jenazah itu orang Islam
Didapati tubuhnya walaupun sedikit
Bukan mati syahid
Catatan dalam memandikan jenazah:
Yang memandikan jenazah harus sejenis, kecuali suami boleh memandikan istri atau
sebaliknya, atau mahramnya.
Tatacara memandikan jenazah
Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang yang diatasnya sudah diletakkan lima atau
enam buah potongan batang pisang (bantalan)
Jenazah dimandikan ditempat tertutup.
Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat)
Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang, lalu dengan air dan sabun jenazah
dibersihkan dari najis yang melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih
dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan. Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk
Setelah jenazah dibersihkan dari najis, dengan menggunakan air dan sabun mandi, seluruh tubuh
jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan

memndahulukan bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah kiri. Juga disunahkan
dimandikan tiga kali atau lima kali.
Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya . Kemudian badannya dikeringkan dengan
handuk. Selesailah memandikan jenazah.Jika jenazahnya perempuan rambutnya dikepang 3
Ketentuan dalam nengkafani jenazah
a.jenazah laki-laki dibungkus 3 lapis
b.jenazah wanita 5 lapis(basahan ,baju,kerudung,tutup kepala,kain kafan)
b. Cara memakaikan kain kafan:
Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu bentangkan 7 utas tali diatasnya, .
Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya
boleh diberi harum-haruman.
Kemudian kain kafan jenazah dilipat,dari arah kanan jenazah kearah kiri jenazah,dari kiri jenazah ke
sebelah kanan jenazah
Simpul tali di sebelah kiri jenazah.

Menyolatkan jenazah
Hukumnya adalah fardu kifayah(tidakbisa ditinggalkan )
Syarat sholat jenazah
1. Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam, suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci
badan, pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat.
2. Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani.
3. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyalatkan, terkecuali kalau salat jenazah dilakukan
diatas kubur atau salat gaib.
Rukun sholat jenazah
1. Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah taala.
2. Takbir empat kali.
3. Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul ihram).
4. Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
5. Membaca doa setelah takbir ketiga.
6. Berdoa setelah takbir ke-empat.
7.
Mengucapkan salam
Doa ke tiga

( )(( )(( ( )(( )(( )(( )(


)(( ( )(( (( (
( )(

)((
( )(( )(( ( )
Doa keempat

Sunnah sunnah sholat jenazah


a.Mengangkat tangan
b.Israr(merendahkan bacaa sholat)
c.Membaca Taawuz
hal-hal tentang sholat jenazah
1. Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi sebaiknya secara berjamaah.
2. Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan jenazah.
3. Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat salat, perhatikanlah hal-hal berikut:
a. Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam), dengan posisi jenazah kepalanya
diutara, basan dan kakinya menjulur keselatan.
b. Bila jenazahnya laki-laki, maka yang menyalatkan (imam), hendaknya berdiri menghadap
jenazah sejajar dengan kepalanya. Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar
dengan bagian tengah jenazah
c. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka cara menyalatkannya boleh
sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-laki diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan
(imam), sedangkan jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat.
d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana tercantum dalam rukun salat.
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat salat. Tata caranya sama
dengan kalau jenazahnya ada ditempat.

4.Menguburkan jenazah
Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukum penguburan jenazah muslim
adalah fardu kifayah atas orang Islam yang masih hidup.
Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda Rasulullah SAW:




( )

Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia akan segera cepat mendapat
ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh saleh (ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan kejelelakan
dari pundak-pundak kamu semua. (HR. Al-Jamaah)
Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara kearah selatan. Panjangnya harus disesuaikan panjang
jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian dasar kubur
hendaknya dibuatkan lubang lahat, yakni lubang tempat meletakkan jenazah.
Tata Cara Penguburan Jenazah
Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam usungan) diletakkan di pinggir atas lubang sebelah
kiblat. Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah) turun kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri
diatas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan
menyerahkan kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian jenazah diletakkan dengan hati-hati
dilubang lahat dengan posisi miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan menghadap kiblat.
Tata Cara Penguburan Jenazah
Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan membaca:

Artinya: Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.


kain kafan yang menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium tanah.
Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah
maqasid syaiah
Maqashid adalah jamak dari maqshid
Menurut bahasa, maqshid berarti tujuan
Sedangkan dalam istilah para ulama, Maqashid Asy-Syariah adalah: tujuan-tujuan yang ingin
diwujudkan oleh syariat Islam sebagai alasan diturunkannya, demi kemaslahatan hamba-hamba Allah.
Manfaat mempelajari
Mengungkapkan tujuan, alasan, dan hikmah tasyri baik yang umum atau khusus, integral atau parsial
di segala bidang kehidupan dan dalam setiap ajaran Islam.
Menegaskan karakteristik Islam yang sesuai dengan setiap zaman, abadi, realistis dan luwes.
Membantu ulama dalam berijtihad dalam bingkai tujuan syariat.
Memadukan secara seimbang prinsip Mengambil zhahir nash dengan prinsip memperhatikan ruh
dan substansi nash
Mempersempit perselisihan dan taashub di antara pengikut madzhab fiqih.
Makna maslahat
Secara etimologis, maslahah artinya manfaat. Bentuk pluralnya: mashalih.
Dalam istilah para ulama, maslahah adalah: mengambil manfaat dan menolak bahaya (kerusakan).
Menurut Imam Ghazali, maslahah adalah: memelihara maksud (tujuan) syariat.
Jenis maslahat
Mashlahah Mutabarah: maslahat yang diakui oleh syariat dengan menetapkan rincian hukum yang
dengan jelas bertujuan mewujudkannya, contoh:
Menjaga agama melalui aqidah, kewajiban shalat, syariat jihad, hukum thd orang murtad, dll.
Memelihara jiwa melalui syariat qishash.
Memelihara akal melalui kewajiban menuntut ilmu, pengharaman khamr & sangsi bagi
peminumnya.
Memelihara keturunan melalui syariat pernikahan, pengharaman zina & sangsi bagi
pelakunya.
Memelihara harta melalui hukum-hukum transaksi (muamalah maliyyah), pengharaman
mencuri & sangsi bagi pelakunya.
Mashlahah Mulghah: sesuatu yang dianggap maslahat oleh sebagian manusia namun syariat dengan
tegas menolaknya melalui penetapan hukum yang tidak menganggapnya sebagai maslahat, contoh:
Membuat hadits palsu dengan alasan apapun

Berlebihan dalam beragama


Penetapan puasa 2 bulan berturut-turut bagi orang kaya yang melakukan jima di siang
Ramadhan
Transaksi ribawi
Penyamaan jatah warisan antara anak laki-laki & perempuan.
Mashlahah Mursalah: maslahat yang tidak dinafikan oleh syariat dan tidak pula diakui secara tegas
(didiamkan), contoh:
Pengumpulan ayat Al-Quran dalam mushaf di masa Abu Bakar
Penunjukan Umar oleh Abu Bakar sebagai penggantinya
Pengadaan penjara di masa Umar
Ditumpahkannya susu campuran yang digunakan untuk menipu pembeli di masa Umar
Penetapan batas maksimal 4 bulan bagi prajurit meninggalkan istrinya oleh Umar
Kewajiban negara memberi tunjangan kepada bayi muslim yang lahir di masa Umar
Penyatuan kaum muslimin dengan satu mushaf oleh Utsman
Penetapan hak warisan oleh Utsman bagi istri yang dicerai saat suaminya menjelang ajal
Perintah Ali kepada Abul Aswad Ad-Du-ali utk membuat kaidah Nahwu karena melemahnya
kemampuan bahasa Arab kaum muslimin
Kewajiban mengganti kepada tukang yang menghilangkan barang pemesan kecuali dengan
bukti bukan kecerobohan di masa Ali.
Syarat penggunaan maslahat
Maslahat itu harus real atau berdasarkan prediksi yang kuat dan bukan khayalan.
Maslahat yang ingin diwujudkan harus benar-benar dapat diterima akal (logis). Oleh karena itu
maslahat mursalah tidak boleh digunakan dalam ibadah ritual.
Harus sesuai dengan tujuan syariat secara umum, dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip umum
syariat dan dalil-dalil qathi.
Mendukung realisasi maslahat dharuriyat (memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta), atau
menghilangkan kesulitan yang berat dalam beragama.
Jenis jenis maslahat berdasarkan prioritas
1. Dharuriyat : maslahat yang amat menentukan keberlangsungan agama dan hidup manusia di dunia
maupun di akhirat, yang jika maslahat ini hilang, maka berakibat kesengsaraan dunia, dan hilangnya
nikmat serta datangnya azab di akhirat.
Menurut para ulama, ada 5 maslahat dharuriyat : Memelihara dien, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
2. Hajiyat : maslahat yang dibutuhkan manusia untuk menghilangkan kesulitan atau kesempitan mereka.
Bila maslahat ini tidak terwujud, tidak sampai mengakibatkan kehancuran kehidupan, namun manusia
jatuh pada kesulitan.
Contoh: Berbagai rukhshah dalam ibadah, pembolehan salam dan istishna dalam muamalat, syariat
thalaq, prinsip pembatalan hudud karena syubuhat, kewajiban diyat atas keluarga pembunuh karena tidak
sengaja sebagai pengganti qishash.
Islam dan keperawatan
Menurut mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syeikh Mahmoud Syaltout (l973: l24), banyak sekali
petunjuk Nabi Muhammad SAW yang jelas sekali menuntut perlunya profesi keperawatan. tersirat
Islam sangat menuntut hadirnya para perawat di tengah masyarakat manusia.
Perintah untuk berobat (HR Ahmad)
Peringatan terhadap penyakit menular.
Perintah mengasingkan diri terhadap penyakit menular.
Penjenisan makanan-makanan sehat untuk tubuh
Menjaga kebersihan pakaian (Qs Al Mudasstir)
Bersuci
Anjuran Bersiwak (HR Bukhari-Muslim)
Berhati hati dalam bekerja (QS Albaqoroh 195)
Menjaga pola makan (HR Ahmad dan Ibnu Majah dll menunjukkan bahwa baik secara tersurat
maupun tersirat Islam sangat menuntut hadirnya para perawat di tengah masyarakat manusia.

Anda mungkin juga menyukai