Anda di halaman 1dari 25

Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................................2
BAB I...................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................... 3
A.

Latar Belakang..................................................................................3

B.

Topik Pembahasan............................................................................. 4

C.

Tujuan ............................................................................................ 4

BAB II..................................................................................................... 5
PEMBAHASAN......................................................................................... 5
A.

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN.....................................................5

B.

NILAI NILAI HAKIKI KEWIRAUSAHAAN......................................10

C.

CIRI - CIRI DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN....................14

D.

ASPEK ASPEK KEWIRAUSAHAAN................................................21

E.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEWIRAUSAHAAN.......21

F. PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL..........24


BAB III.................................................................................................. 25
KESIMPULAN DAN PENUTUP..................................................................25
A.

KESIMPULAN...............................................................................25

B.

PENUTUP..................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................26

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah
Kewirausahaan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi

Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya
buat kurang tepat.
Karena Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship)

adalah

proses

mengidentifikasi,

mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa


berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal
dengan ondernemer,

di

Jerman

dikenal

dengan unternehmer. Pendidikan

kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,


Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,
hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik
dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

B.

Topik Bahasan

1.

Pengertian kewirausahaan

2.

Hakekat kewirausahaan

3.

Ciri ciri dan karakteristik kewirausahaan

4.

Peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional

C. Tujuan
1.

Dapat memahami pengertian kewirausahaan.

2.

Dapat memahami hakekat kewirausahaan

3.

Dapat memahami ciri ciri dan karakteristik kewirausahaan.

4.

Dapar ,memahami peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuanpenemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka
adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Berasal dari kata entrepreneur yang berarti orang yang membeli barang dengan
harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan
dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat
keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber
pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya
memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha
sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya.
Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah
wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal,
keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata
wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira
berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau
mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan
kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan
mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya
atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki
oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan
mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.
Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha
berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang
usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifatsifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan.

Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan,


kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya
berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya.
Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan
resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber
acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
Berikut beberapa defenisi kewirausahaan menurut para ahli ;
1. Menurut Richard Cantillon (1775), mendefinisikan kewirausahaan
sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan
membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa
yang

akan

datang

dengan

harga

tidak

menentu. Jadi

definisi

inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada bagaimana seseorang


menghadapi risiko atau ketidakpastian.
2. Menurut Penrose (1963), kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi.
3. Menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup
kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya.
4. Menurut Peter F Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
5. Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah
orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko
untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
6. Menurut Maggil (1991), Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut
dengan creative destruction terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang
diciptakan oleh wirausaha akan menghancurkan keseimbangan yang
terdapat pada pasar untuk kemudian menciptakan keseimbangan baru
dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut.

7. Menurut Raymond W.Y Kao (1995), Kewirausahaan merupakan suatu


proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan
membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi ). Tujuannya
adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi
masyarakat.

Sedangkan

wirausaha

mengacu

pada

orang

yang

melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan /kekayaan dan nilai


tambah, melalui penelusuran dan penetasan gagasan tersebut menjadi
realitas.
8. Menurut Faisal Afif (2001), Wirausaha pada hakikatnya bukan saja
semata-mata masuk dalam wilayah bisnis/ekonomi, namun telah meluas
ke bidang public (nonbisnis) seperti politik dan pemerintah. Alasannya,
karena secara kontekstual dunia entrepreneur berisi wilayah tak bertuan
yang belum pernah dijamah, asing dan pola dinamikanya belum memiliki
keteraturan.
9. Menurut Joseph Schumpeter (1934), Wirausahawan adalah seorang
inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar
melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam
bentuk:
1. Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
2. Memperkenalkan metoda produksi baru,
3. Membuka pasar yang baru (new market),
4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru,
5. Menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang
diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi
sumber daya.
10. Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha merupakan sosok yang

mengambil resiko yang dibutuhkan untuk mengelola & mengatur


segala urusan serta menerima sejumlah keuntungan financial
maupun non financial.
11. Menurut Thomas W Zimmerer, Kewirausahaan ialah penerapan
keinovasian

&

kreativitas

untuk

pemecahan

masalah

&

memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang lain setiap


hari.

12. Menurut Andrew J Dubrin, Seseorang yang menjalankan dan


mendirikan suatu usaha yang inovatif.
13. Menurut Robbin & Coulter, Kewirausahaan merupakan suatu
proses dimana seseorang ataupun suatu kelompok individu
menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk mencari
sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui sebuah inovasi &
keunikan, tidak mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan
pada saat ini.
14. Menurut Jean Baptista Say, Seorang wirausahawan ialah agen yang
menggabungkan berbagai alat produksi & menemukan nilai dari
yang diproduksinya.
15. Menurut Kasmir, Wirausaha ialah seorang yang berjiwa pemberani
yang berani mengambil resiko untuk membuka sebuah usaha di
berbagai kesempatan yang ada.
16. Menurut Kathleen, Menjelaskan bahwa wirausaha ialah seseorang
yang menjalankan, mengatur, dan berani mengambil resiko bagi
pekerjaan yang dijalankannya dalam dunia usaha.
17. Menurut Acmad Sanusi, Kewirausahaan merupakan suatu nilai
yang diwujudkan didalam perilaku yang menjadi dasar tujuan, kiat,
siasat, tenaga penggerak, proses dan hasil bisnis.
18. Menurut Soeharto Prawiro, Kewirausahaan merupakan suatu nilai
yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha & perkembangan
usaha.
19. Menurut Frank Knight, Seorang wirausahawan mencoba untuk
menyikapi & memprediksi perubahan pasar.
Penjelasan ini menekankan peranan seorang wirausahawan dalam
menghadapi
wirausahawan

ketidakstabilan
disyaratkan

pada
untuk

dinamika
melakukan

pasar.
semua

Seorang
fungsi

manajerial mendasar seperti pengawasan & pengarahan.


20. Menurut Masud Machfoedz & Mahmud Machfoedz , Wirausaha
ialah seorang yang mempunyai inovasi untuk mengubah kesempatan
menjadi suatu ide yang bisa di jual, mampu memberikan nilai plus
8

lewat usaya, biaya, waktu dan kecakapan yang bertujuan untuk


mendapatkan keuntungan.
21. Menurut Menurut J.B Say, Wirausaha ialah pengusaha yang dapat
mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki secara ekonomis &
meningkatkan produktivitas yang rendah menjadi tinggi.
Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental,
pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugastugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan.
Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu
memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan
merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk
memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di
dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang
baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak
inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada
hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

B. NILAI NILAI HAKIKI KEWIRAUSAHAAN


Nilai-nilai kewirausahaan identik dengan system nilai yang melekat pada
system nilai manajer. Seperti dikemukakan oleh Andreas A. Danandjaja (1986),
dan Sidharta Poespadibrata (1993), dalam system nilai manajer terdapat dua
kelompok nilai, yaitu: 1) sitem nilai pribadi 2) system nilai kelompok atau
organisais. Dalam system nilai pribadi terdapat empat jenis system nilai, yaitu (1)
nilai primer pragmatic, (2) niali primer moralistic, (3) Nilai primer efektif dan (4)

nilai baruan. Dalam system nilai primer Pragmatik terkandung beberapa unsur
diantaranya perencanaan, prestasi, produktivitas, kemampuan kecakapan,
kreativitas, kerja sama, dan kesempatan. Sedangkan dalam nilai moralistic
terkandung unsur-unsur keyakinan, jamianan, martabat, pribadi, kehormatan, dan
ketaatan.
Dalam kewirausahaan, system nilai primer pragmatic tersebut dapat dilihat
dari watak, jiwa, dan prilaku, misalnya selalu bekerja keras, tegas, mengutamakan
prestasi, keberanian mengambil resiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kualitas
kerja, komitmen dan kemampuan mencari peluang, selanjutnya nila i moralistic
meliputi keyakinan atau percaya diri, kehormatan, kepercayaan, kerja sama,
kejujuran, keteladanan dan keutamaan.
Sujuti Jahya (1997), membagi nilai-nilai kewirausahaan tersebut dalam dua
dimensi nilai berpasangan, yaitu:

Pasangan system nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan


nonmateri.

Nilai-nilai yang berorientasi pada kemajuan dan nilai-nilai kebiasan.

Penerapan masing-masing nilai sangat bergantung pada focus dan tujuan masingmasing wirausaha.
Dari beberapa ciri di atas, terdapat beberapa NILAI HAKIKI yang penting dari
kewirausahaan, yaitu:
1. Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang
dalam menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi 1988 :33).
Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan
untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memilikki nilai keyakinan,
optimisme, individualisme, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang
memiliki

kepercayaan

diri

cenderung

memiliki

keyakinan

akan

kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996:7).


Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relative, dinamis dan banyak
ditentukan oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan, dan
10

menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri mrmiliki


kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana,
efektif, dan efesien. Kepercayaan diri juga sellu ditunjukkan oleh
ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam melakukan
pekerjaan.
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan
memulai sesuatu. Untuk memulai diperlukan adanya niat dan tekad yang
kuat serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi. Maka sukses
berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya akan semakin maju dan
berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila
terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan
dan pengalaman selama bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh
dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, dan semangat berprestasi.
3. Keberanian Mengambil Risiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu
nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil
risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro,
seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang
selalu ingin menjadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik
( Yuyun Wirasasmita 1994: 2). Wirausaha adalah orang yang lebih
menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan
atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu
wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Risiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah.
Sebaliknya, risiko yang tinggikemungkinan memperoleh sukses yang
tinggi, tetpi dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan
lebih menyukai risiko yang seimbang (moderat). Dengan demikian
keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan
adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis.

11

Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan


tugas-tugasnya secara realistis.
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, menjadi
yang pertama, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang
di hasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu, dan segera berada dipasar.
Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga
menjadi pelopor dalam proses produksi mauoun pemasaran. Ia selalu
memanfaatkan perbedaan sebagai sutau yag menambah nilai. Karena itu,
perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan
sumber pembaruan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk
mencari peuang dan terbuka terhadap kritik serta saran yang kemudian
dijadikan peluang. Dalam karya dan karsa yang berbeda akan dipandang
sebagai suatu yang baru dan dijadikan peluang.
Banyak hasil karya wirausaha yang berbeda dan dipandang baru, seperti
computer, mobil, minuman, dan produk makanan lainnya.
5. Berorientasi ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan
yang jauh ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan
berkarya. Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat ini. Meskipun terdapat
risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan
tantangan demi pembaruan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausaha tidak cept puas dengan karsa dan karya yang sudah
ada saat ini. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari
suatu peluang.
6. Keorisinilan : kreativitas dan Inovasi
Nilai inovtif, kreatif, dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan
seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin
dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita,
1994:7) dengan ciri-ciri:

12

6.1.

Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini,


meskipun cara tersebut cukup baik.
Selalu menuangkan imajinasi dlam pekerjaannya.
Selalu ingin tampil beda atau manfaatkan perbedaan.

6.2.
6.3.

Hardvards Theodore Levitt mengemukakan definisi inovasi dan kretivitas lebih


mengarah pada konsep berpikir dan bertindak yang baru. Kreativitas adalah
kemampuan menciptakan gagasan dan menemukan cara baru dalam melihat
permasalahan dan peluang yang ada. Sedangkan inovasi adalah kemampuan
mengaplikasikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan dan peluang yang ada
untuk lebih memakmurkan kehidupan masyarakat. Jadi kretivitas adalah
kemampuan menciptakan gagasan baru, sedangkan inovasi adalah melakukan
sesuatu yang baru.
Oleh karena itu, menurut Levitt, kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak
sesuatu yang baru atau pendapat Soeparman Soemahamidjaja (1997:10), bahwa
kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

C. CIRI - CIRI DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN


Menurut Munawir Yusuf (1999), Ciri kewirausahaan yaitu:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.

13

Bygrave (dalam Ifham, 2002) mengemukakan beberapa ciri-ciri seorang


wirausahawan, yaitu:
1. Mimpi (dreams), yakni memiliki visi masa depan dan kemampuan
mencapai visi tersebut.
2. Ketegasan (decisiveness), yakni tidak menangguhkan waktu dan membuat
3.
4.
5.
6.
7.
8.

keputusan dengan cepat.


Pelaku (doers), yakni melaksanakan secepat mungkin.
Ketetapan hati (determination), yakni komitmen total, pantangmenyerah.
Dedikasi (dedication), yakni berdedikasi total, tidak kenal lelah.
Kesetiaan (devotion), yakni mencintai apa yang dikerjakan.
Terperinci (details), yakni menguasai rincian yang bersifat kritis.
Nasib (destiny), yakni bertanggungjawab atas nasib sendiri yanghendak

dicapainya.
9. Uang (dollars), yakni kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti
sebagai ukuran sukses.
10. Distribusi (distributif), yakni mendistribusikan kepemilikan usahanya
kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagikesuksesan
usahanya.
Ciri Ciri Umum Kewirausahaan :
1. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Seorang wirausaha selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan
usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya, wirausaha
melakukan sesuatu hal secara tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut
dapat dilakukan oleh orang lain. Nilai prestasi merupakan hal yang justru
membedakanantara hasil karyanya sebagai wirausaha dengan orang lain
yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan.
2. Memiliki Perspektif ke Depan
Arah pandangan seorang wirausaha juga harus berorientasi ke masa depan.
Perspektif seorang wirausaha akan dapat membuktikan apakah ia berhasil
atau tidak. Indicator-indikatornya dapat dilihat dari contoh berikut :
2.1.
Sony Sugema, tokoh wirausaha yang sukses melalui lembaga
bimbingan belajar, mampu menangkap berbagai peluang di masa
depan dengan menerapkan motto The Fastes Solution yang
sebelumnya tidak langsung dipercaya, ternyata setelah dicoba menjadi
popular di mana-mana.
14

2.2.

Akio Morita, pendiri dan pemilik Sony Corp. menciptakan


Walkman dari hasil perspektifnya terhadap masa depan, yaitu
impiannya untuk menciptakan sebuah tape recorder yang dilengkapi
dengan headphones dan berbentuk kecil sehingga mudah dibawa

kemanapun.
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Seorang wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inivasi yang lebih
nonwirausaha.
Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya
dan wirausaha mampu membuat hasil inovasinya menjadi permintaan,
contohnya : Menjelang tahun 2000, ada sekelompok ornag yang menjad
kaya raya karena hasil menjual tha millennium bug.
Puluhan juta dolar bergulir di industry computer dan teknologi hanya
karena ide ini. Peranti lunak baru, jasa konsultasi teknologi computer,
bahkan Hollywood pun berhasil membuat ide ini menjadi industry hiburan
yang menghasilkan puluhan juta dolar.
4. Memiliki Sifat Inovasi Tinggi
Seorang wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya
menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Jiak impian dan tujuan
hidup merupakan fondasi bangunan hidup dan bisnis, maka inovasi dapat
diibaratkan sebagai pilar-pilar yang menunjang kukuhnya hidup dan
bisnis. Impian saja tidak cukup. Impian harus senantiasa ditunjang oleh
inovasi yang tiada henti sehingga bangunan hidup dan bisnis menjadi
kukuh dalam situasi apa pun, entah badai kesulitan ataupun tantangan.
Setiap fondasi baru yang dibuat harus ditunjang oleh pilar-pilar bangunan
sebagai kerangka pengembangan, kemudian diikuti dengan manajemen
produk, manajemen konsumen, manajemen arus kas, system pengendalian,
dan sebagainya. Inovasi adalah kreatifitas yang diterjemahkan menjadi
sesutau yang di implementasikan dan memberikan nilai tambah atas
sumber daya yang kita miliki.
5. Memiliki Komitmen terhadap Pekerjaan
Menurut Sony Sugema, terdahap tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha yang sukses, yaitu mimpi, kerja keras, dan ilmu. Ilmu disertai
kerja keras namun tanpa impian bagaikan perahu yang berlayar tanpa
tujuan. Impian disertai ilmu namun tanpa kerja keras seperti seorang

15

pertapa. Impian disertai kerja keras, tanpa ilmu, ibarat berlayar tanpa
nakhoda, tidak jelas arah yang akan dituju. Sering kali orang berhenti
diantara sukses dan kegagalan. Namun, seorang wirausaha harus
menancapkan komitmen yang kuat dalam pekerjaannya, karena jika tidak
akan berakibat fatal terhadap segala sesuatu yang telah dirintisnya.
6. Memiliki Tanggung Jawab
Ide dan perilaku seorang wirausaha tidak terlepas dati tuntutan tanggung
jawan. Oleh karena itulah komitmen sangat diperlukan dalam pekerjaan
sehingga mampu melahirkan taggung jawab.
Indikator orang yang bertanggung jawab adalah berdisiplin, penuh
komitmen, bersungguh-sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan konsisten,
misalnya :
6.1.
Staff bagian keuangan malas membuat laporan rutin secara tepat
waktu sehingga menyulitkan pengukuran kinerja perusahaan.
Pengusaha merekayasa laporan keuangan untuk menghindari

6.2.

pembayaran pajak sesuai dengan peraturan.


7. Memiliki Kemandirian
Orang yang mandiri adalah orang tidak suka mengandalkan orang lain
namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya
sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa
harus diatur oleh orang lain.
Untuk menjadi seorang wirausaha mandiri, haus memiliki berbagai jenis
modal. Ada tiga jenis modal utama yang menjadi syarat, yaitu :
7.1.
Sumber daya internal calon wirausaha, misalnya kepandaian,
keterampilan, kemampuan menganalisa dan meghitung resiko serta
keberanian atau visi jauh ke depan.
7.2.
Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk
membiayai modal usaha dan modal kerja, jaringan sosial serta jalur
permintaan, penawaran, dan lain sebagainya.
7.3.
Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan.
Seorang calon wirausaha harus menghitung dengan seksama apakah
ketiga sumber daya ini dimiliki sebagai modal atau tidak. Jika factorfaktor tersebut dapat dimiliki, maka ia akan merasa optimis dan boleh
berharap bahwa impiannya dapat menjadi kenyataan.
8. Memiliki Keberanian Menghadapi Risiko
Seorang wirausaha harus berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko
yang dihadapinya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih

16

keuntungan. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan


sebelumnya merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang
akan dicapai akan proporsional terhadap risiko yang akan diambil.
Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan
kemungkinan berhasil. Inilah factor penentu yang membedakan wirausaha
dengan manajer. Wirausaha akan lebih dibutuhkan pada tahap awal
pengembangan perusahaan, sedangkan manajer dibutuhkan dalam
mengatur perusahaan. Inti dari tugas manajer adalah berani mengambil
dan membuat keputusan untuk meraih sukses dalam mengelola sumber
daya, sedangkan inti kewirausahaan adalah berani mengambil risiko untuk
meraih peluang.
9. Selalu Mencari Peluang
Seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu dalam persperktif atau
dimensi yang berlainan pada satu waktu. Bahkan ia juga harus mampu
melakukan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu. Kemampuan inilah
yang membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang
dihadapi perusahaan. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausaha
dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus, semakin besar pula
kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif.
Seorang wirausaha senantiasa belajar, belajar dan belajar.
Bila kita berfikir kreatif, sesungguhnya masih banyak rahasia yang harus
dipecahkan oleh umat manusia dalam kehidupan ini melalui pengalaman
dan pencarian yang tiada henti akan kebenaran. Makna lain dari
pernyataan ini adalah bahwa setiap perubahan yang terjadi dalam
kehidupan adalah bagian dan proses alami untuk membantu kita dalam
belajar, berubah, dan bertumbuh ke arah yang lebih baik.

17

Karakteristik Wirausahaan Menurut McClelland :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Keinginan untuk berprestasi


Keinginan untuk bertanggung jawab
Preferensi kepada resiko resiko menengah
Persepsi kepada kemungkinan berhasil
Rangsangan oleh umpan balik
Aktivitas energik
Orientasi ke masa depan
Keterampilan dan pengorganisasian dan
Sikap terhadap uang

M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:6-7) mengemukakan


delapan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut :
1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usahausaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan
selalu mawas diri.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat,
artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun yang
terlalu tinggi.
3. Confidence in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri
untuk memperoleh kesuksesan.
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik
dengan segera.
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan
wawasan jauh ke depan.
7. Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada
uang.

Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6), mengemukakan ciri-ciri dan watak


kewirausahaan seperti berikut :
Karakteristik

Watak

18

Percaya diri dan optimis

Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan

terhadap orang lain dan individualistis.


Berorientasi pada tugas Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
dan hasil

laba,

mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah,

tekad, kerja keras, serta inisiatif.


Berani mengambil resiko Mampu mengambil resiko yang wajar.
& menyukai tantangan
Kepemimpinan

Berjiwa kepemimpinan mudah beradaptasi dengan orang


lain, dan terbuka terhadap kritik dan saran.

Keorisinalan

Inovatif, kreatif dan fleksibel.

Berorientasi pada masa Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.
depan

D. ASPEK ASPEK KEWIRAUSAHAAN


Drucker (1985) menguraikan aspek-aspek kewirausahaan, yaitu:
1. Kemampuan mengindera peluang usaha, yakni kemampuan melihat
dan memanfaatkan peluang untuk mengadakan langkah-langkah.
2. Percaya diri dan mampu bersikap positif terhadap diri dan lingkungannya,
yakni berkeyakinan bahwa usaha yang dikelolanya akan berhasil.

19

3. Berperilaku memimpin, yaitu mampu mengarahkan, menggerakkan orang


lain, dan bertanggungjawab untuk meningkatkan usaha.
4. Memiliki inisiatif untuk menjadi kreatif dan inovatif, yaitu mempunyai
prakarsa untuk menciptakan produk/metode baru yang lebih baik mutu
atau jumlahnya agar mampu bersaing.
5. Mampu bekerja keras, yaitu memiliki daya juang yang tinggi,bekerja
penuh energi, tekun, tabah, melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan
tanpa mengenal putus asa.
6. Berpandangan luas dengan visi ke depan yang baik, yaitu berorientasi
pada masa yang akan datang dan dapat memperkirakan hal-hal yang dapat
terjadi sehingga langkah yang diambil sudah dapat diperhitungkan.
7. Berani mengambil resiko, yaitu suka pada tantangan dan berani
mengambil resiko walau dalam situasi dan kondisi yang tidak menentu.
Resiko yang dipilih tentunya dengan perhitungan yang matang.

E. FAKTOR

FAKTOR

YANG

MEMPENGARUHI

KEWIRAUSAHAAN
Menurut Hidayat (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan,
yaitu:
1. Variabel situasional
1.1.
Lama studi.
Lama studi didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan studi S1.
1.2.

Status kerja
Status kerja adalah tingkat keterlibatan responden pada kegiatankegiatan yang memberikan pendapatan bagi dirinya, baik dalam status
sebagai karyawan maupun pemilik modal.
Status pernikahan
Status pernikahan adalah tingkat konsekuensi

1.3.

ekonomis

status

pernikahan yang sedang dialami oleh responden.


2. Variabel latar belakang
2.1.
Latar belakang orang tua
Latar belakang orang tua adalah
tingkat keterlibatan lingkungan
keluarga dalam aktivitas kewirausahaan. Pengalaman berusaha dapat
diperoleh

dari

bimbingan
20

sejak

kecil

yang

diberikan

oleh

orang tua yang berprofesi sebagai wirausahawan

(Staw

dalam

Riyanti,2003).
Usia
Pengertian usia adalah usia kronologis dari subjek penelitian.
3. Variabel karakteristik kepribadian
3.1.
Dorongan berprestasi
Dorongan berprestasi mengacu pada preferensi terhadap tingkat
2.2.

kesulitan, standar pencapaian, dan persistensi dalam proses pencapaian


tujuan.
3.2.
Kemandirian
Kemandirian mengacu pada dua

faktor, yaitu

emosional dan kemandirian ekonomis.

kemandirian

Kemandirian emosional

adalah tingkat kecenderungan individu untuk memutuskan sendiri halhal yang bersifat penting bagi dirinya. Kemandirian ekonomis adalah
kemampuan

individu

untuk mencukupi

kebutuhan-

kebutuhan

ekonomis dirinya sendiri.


3.3.
Toleransi pada perubahan
Toleransi pada perubahan mengacu kepada tingkat kemampuan
untuk menghadapi perubahan-perubahan pada situasi kerja dan situasi
hubungan sosial.
Individu cenderung untuk mencari ataumembutuhkan situasi-situasi
baru untuk menjaga vitalitas dirinya. Menganggap perubahan bukan
sesuatu

yangmenakutkan

atau mengancam,

tetapi

sesuatu

yang menantang atau sebuah peluang.


3.4.
Sikap terhadap uang
Uang adalah medium pertukaran (medium of exchange).Sikap terhadap
uang merupakan penerimaan individu terhadap uang sebagai medium
dalam aktivitas-aktivitas pertukaran, seperti transaksi ekonomi, dan
transaksi sosial.
4. Citra kewirausahaan
Citra kewirausahaan

merupakan

konstruksi

kognitif

tentang

kewirausahaan. Konstruksi ini meliputi faktor-faktor : persepsi tentang


sikap masyarakat terhadap wirausaha, persepsi tentang potensial payoff
dari dunia usaha dan konstruksi realitas kewirausahaan.
5. Conviction and career preference
Conviction dan career preference didefinisikan sebagai persepsi individu
tentang kemampuan dirinya untuk berhasil dalam bidang kewirausahaan.
Konstruk

ini meliputi

persepsi
21

tentang

tingkat

kesulitan dalam memulai sebuah usaha dan sumber yang potensial


yang dimiliki.
6. Lingkungan universitas
Konstruk lingkungan universitas maksudnya manifestasi dari konstruk
dukungan sosial terhadap kewirausahaan.

Komponen

dari

dukungan

universitas terhadap kewirausahaan meliputi: dukunganinformasional,


dukungan emosional, dukungan instrumental, dan dukungan evaluatif.
7. Niat menjadi wirausaha
Niat menjadi wirausaha merujuk pada rencana untuk membuka sebuah
usaha dalam jangka pendek (1 tahun) dan jangka panjang (5 tahun).

F. PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL


Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara
internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan
terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran
secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya

tingkat

pengangguran

berdampak

terhadap

naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya


perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya
tingkat

kriminalitas

yang

biasanya

ditimbulkan

oleh

karena

tingginya

pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan
wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:

Menciptakan lapangan kerja

Mengurangi pengangguran

Meningkatkan pendapatan masyarakat

22

Mengombinasikan faktorfaktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan


keahlian)

Meningkatkan produktivitas nasional

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN
kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas
jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap
mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap
tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada
pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang
mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

B.

PENUTUP
Syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat kesempatan yang

diberikanNya, Makalah ini dapat terselesaiakan sesuai dengan waktunya.


Demikian yang dapat kami sampaikan dalam tulisan makalah ini, jika ada
kekurangan maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya

23

dan besar harapan kami untuk mendapatkan saran dan kritik yang bermanfaat
untuk membangun.

24

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2012.

Pengertian

Kewirausahaan.

diambil

dari

http:// www.bisnis-

pengertianKewirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.


Anonim.

2009. Ciri-ciri

Kewirausahaan

Unggul/Berhasil. diambil

dari http://ciri-

cirikewirausahaanunggul_berhasil.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.


Anonim.

2009. Karakteristik

Kewirausahaan.

diambil

dari http://karakteristik-

wirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.


Anonim. 2009. Kewirausahaan. diambil dari http://kewirausahaan-kang_amin.com. Pada
tangaal 4 Maret 2012.
Anonim.2012. Kewirausahaan. diambil dari http://wikipedia.com. Pada tanggal
4 Maret 2012.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23570/3/Chapter%20II.pdf
http://id.wikipedia.org/kewirausahaan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23570/3/Chapter%20II.pdf
www.fitrian.staff.gunadarma.ac.id
http://anggun-mulyati.blogspot.com/2011/05/tugas-kewirausahaan.html
http://heidyolivia.wordpress.com/category/semester-7/

Lupiyoadi,Rambat.2007. Entrepreneurship : From Mindset to Strategy.Jakarta :


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
www.google.com

25

Anda mungkin juga menyukai