Anda di halaman 1dari 10

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

A. Tujuan dan Ruang Lingkup PSAK 1 (Revisi 2009)


PSAK 1 (Revisi 2009) [selanjutnya cukup disebut PSAK 1 (2009)] merevisi PSAK
sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 1998 dengan judul sama. PSAK ini mengadopsi IAS 1
(2009): Presentation of Financial Statements. Tabel II.26 memberikan deskripsi tentang tujuan
dan ruang lingkup PSAK 1.
Tabel II.26 Tujuan & Ruang Lingkup PSAK 1
Perihal Deskripsi
a) untuk menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum
agar dapat dibandingkan, baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya
Tujuan

maupun dengan laporan keuangan entitas lain.


b) untuk mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur laporan
keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan

Ruang
lingkup

Entitas menerapkan PSAK 1 dalam penyusunan dan penyajian laporan


keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK.

PSAK 1 tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas
syariah karena entitas syariah mengacu pada SAK tersendiri.

PSAK 1 tidak diterapkan bagi struktur dan isi laporan keuangan interim ringkas
yang disusun sesuai dengan PSAK 3: Laporan Keuangan Interim, kecuali untuk
paragraf 13-33 yang diterapkan bagi laporan keuangan interim tersebut.

PSAK 1 berlaku bagi seluruh entitas, termasuk entitas yang menyajikan laporan
keuangan konsolidasian dan laporan keuangan terpisah sebagaimana diatur
dalam PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri.

PSAK 1 menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas yang berorientasi

laba, termasuk entitas bisnis sektor publik. Jika entitas tidak berorientasi laba
menerapkan PSAK 1, entitas tersebut mungkin perlu menyesuaikan deskripsi
beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan istilah laporan
keuangan itu sendiri.

Entitas yang tidak memiliki ekuitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 50


(Revisi 2006):Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (misalnya
beberapa reksadana) dan entitas yang modalnya bukan ekuitas mungkin perlu
mengadaptasi penyajian laporan keuangan kepentingan peserta atau pemegang
unit (members or unitholder interests)

B. Konsep Utama
Yang dimaksud entitas dalam deskripsi tersebut adalah entitas yang laporan keuangannya
digunakan oleh pemakai yang mengandalkan laporan keuangan tersebut sebagai sumber utama
informasi keuangan dari entitas tersebut [par. 8 PSAK 1]. Laporan keuangan bertujuan umum
(general purpose financial statements) yang selanjutnya disebut laporan keuangan adalah
laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna
laporan [par. 5 PSAK 1]. Laporan keuangan entitas terdiri dari enam komponen seperti terlihat
pada Tabel II.27. Entitas diperkenankan menggunakan judul laporan selain yang digunakan
dalam PSAK 1,seperti dinyatakan dalam paragraf 8 PSAK 1.
Tabel II.27 Istilah Laporan Keuangan menurut PSAK 1 dan IAS 1
PSAK 1 (Revisi 2009)
IAS 1 (2009)
a) laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir a) a statement of financial position as at the
periode
b) laporan laba rugi komprehensif selama periode
c) laporan perubahan ekuitas selama periode
d) laporan arus kas selama periode

end of the period


b) a statement of comprehensive income for
the period
c) a statement of changes in equity for the
period
d) a statement of cash flows for the period

e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan e) notes, comprising a summary of significant
kebijakan

akuntansi

penting

dan

informasi accounting policies and other explanatory

penjelasan lain dan


information
f) laporan posisi keuangan pada awal periode
f) a statement of financial position as at the
komparatif yang disajikan ketika entitas
beginning of the earliest comparative period
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara
when an entity applies an accounting policy
retrospektif atau membuat penyajian kembali posretrospectively or makes a retrospective
pos laporan keuangan, atau ketika entitas
restatement of items in its financial
mereklasifikasi
pos-pos
dalam
laporan
statements, or when it reclassifie
keuangannya
Sumber: Paragraf 10 PSAK 1 (IAI, 2009) dan paragraf 10 IAS 1 (IASCF, 2009)
Satu hal yang mendasar dan berbeda dalam laporan laba rugi komprehensif adalah adanya
pendapatan komprehensif lain (Other Comprehensive Income). Paragraf 7 PSAK 1 menjelaskan
bahwa komponen ini berisi pos-pos pendapatan dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi)
yang tidak diakui dalam laba rugi dari laporan pendapatan komprehensif sebagaimana
dipersyaratkan oleh SAK lainnya. Yang dimaksud penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang
direklasifikasi ke bagian laba rugi periode berjalan yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain pada periode berjalan atau periode sebelumnya [par.7 PSAK 1]. Sementara
itu,rincian lebih detil pendapatan komprehensif lain ada di Tabel II.28.
Tabel II.28 Komponen Pendapatan Komprehensif Lain menurut PSAK 1
Komponen
a) perubahan dalam surplus revaluasi

PSAK Terkait
- PSAK 16:

Aset

Tetap

- PSAK 19: Aset Tidak Berwujud


b) keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat paragraf 94 PSAK 24: Imbalan
pasti
c) keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran
laporan keuangan dari entitas asing

Kerja
PSAK 11: Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata Uang

Asing
d) keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset PSAK 55: Instrumen Keuangan:

keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual

Pengakuan dan Pengukuran


(available for sale)
e) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen PSAK 55: Instrumen Keuangan:
lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas

Pengakuan dan Pengukuran

Sumber: Paragraf 7 PSAK 1 (IAI, 2009) dan paragraf 7 IAS 1 (IASCF, 2009)
C. Perlakuan Akuntansi
1. Penyusunan laporan keuangan
Tabel II.29 merinci komponen-komponen laporan keuangan yang disusun oleh entitas.Paragraf 9
PSAK 1 menjelaskan bahwa laporan keuangan disusun untuk memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian kalangan
pengguna laporan keuangan dalam keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.
2. Persyaratan penyajian laporan keuangan
Selain penyusunan laporan keuangan, manajemen juga bertanggung jawab atas penyajian
laporan keuangan entitas (par. 15 PSAK 1). Dalam rangka mencapai tujuan penyusunan laporan
keuangan, paragraf 9 PSAK 1 menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi
mengenai entitas yang meliputi:
(a)

aset;

(b)

liabilitas;

(c)

ekuitas;

(d)

pendapatan

dan

beban

termasuk

keuntungan

dan

kerugian;

(e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan
(f) arus kas.

Keenam informasi di atas beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas laporan
keuangan membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan
dan,khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
Tabel II.29 Standar Akuntansi untuk Struktur dan Persyaratan Minimal Isi Laporan Keuangan
Komponen LK
Deskripsi Standar Akuntansi
Laporan
posisi 1)
Informasi
keuangan

yang

disajikan

Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut:


a)
aset tetap;
b)
properti investasi;
c)
aset tak berwujud;
d)
aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada e), g) dan h));
e)
investasi dengan menggunakan metode ekuitas;
f)
persediaan;
g)
piutang dagang dan piutang lainnya;
h)
kas dan setara kas;
i)
total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual

untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;


j)
utang dagang dan terutang lainnya;
k)
provisi;
l)
liabilitias keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam j) dan k));
n)
liabilitias dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 4
o)
liabilitias dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
p)
kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan
q)
modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas i
Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan subtotal dalam laporan posisi

Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek
2)

(laibilitas) pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai aset lancar (laibilitas
Pembedaan
Aset
Lancar
dan
Tidak
Lancar

Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jang

63-73, kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih re


dan

laibilitas

berdasarkan

Apa pun metode penyajian yang digunakan, entitas mengungkapkan jumlah yang dih

3)

dan laibilitas yang menggabungkan jumlah yang diharapkan akan dipulihkan atau dis
(a)
tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan; dan
(b)
lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan [par. 58]
Aset
64. Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:

4)

(a)
entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menju
(b)
entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
(c)
entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan set
(d)
kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam PSAK 2: Laporan Arus Ka
sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.Entitas mengklasifikasikan a
Liabilitas

5)

Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek jika:


(a)
entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas tersebut dalam siklus ope
(b)
entitas memiliki laibilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
(c)
laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bula
(d)
entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas
Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai laibili
Informasi
yang
Disajikan
dalam
Laporan
Pos

Entitas mengungkapkan di laporan posisi keuangan atau di catatan atas laporan keu
dengan

operasi

Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau laporan p
(a)
untuk
setiap
i)

jumlah

ii)

jumlah

iii)

nilai

iv)

saham

yang

nominal

rekonsiliasi

diterbitkan

dan

saham,

atau

jumlah

diseto
nilai

saham

v) hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap


vi)

saham

entitas

yang

dikuasai

oleh

entitas

vii) saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak p
(b)
penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas [par.
Entitas yang modalnya tidak terbagi dalam saham, seperti persekutuan atau trust, men
Laporan Laba Rugi 1)
Komprehensif

selama suatu periode dari setiap jenis penyertaan, hak, keistimewaan dan pembatasan
Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode
a)
dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, atau
b)
dalam
bentuk
(i)

2)

laporan

yang

menunjukkan

komponen

(ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pend
Informasi
yang
Disajikan
dalam

Laporan laba rugi komprehensif, sekurang-kurangnya mencakup penyajian jumlah po


(a)
pendapatan;
(b)
biaya keuangan;
(c)
bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan m
(d)
beban pajak;

(e)

suatu
i)

jumlah
laba

rugi

tunggal
setelah

pajak

ii) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran n

dalam rangka operasi yang dihentikan;


(f)
laba rugi;
(g)
setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan se
(h)
bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures
(i)
total laba rugi komprehensif [par.79].
Entitas mengungkapkan pos-pos di bawah ini dalam laporan laba rugi komprehensif s
(a)
laba
rugi
periode
berjalan
i)
(b)

kepentingan

ii) pemilik entitas induk


total
laba

rugi

i)

komprehensif

perio

kepentingan

ii) pemilik entitas induk [par.80]


Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimana dimaksud paragraf 79(a)-(f) dan pen
78)

Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan sub jumlah lain dalam laporan laba
untuk

pemahaman

kinerja

Entitas tidak diperkenankan menyajikan pos-pos pendapatan dan beban sebagai pos
3)

dalam catatan atas laporan keuangan [par.84]


Laba

4)

Entitas mengakui seluruh pos-pos pendapatan dan beban pada suatu periode dalam la
Pendapatan
Komprehensif

Rugi

Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap kompone


pendapatan
5)

komprehensif

atau

catat

Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi yang terkait dengan komponen pen


Informasi
yang
Disajikan
dalam
Laporan
Laba

Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggun
informasi

yang

andal

Entitas yang mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsi mengungkapkan informa


Laporan Perubahan 1)
Ekuitas

kerja [par.101]
Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:
(a)
total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang menunjukkan se
kepentingan non-pengendali;

(b)
(c)

untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian


untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awa
i)
ii)

masing-masing

pos

iii) transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang men
2)
Laporan Arus Kas
Catatan

kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilang pengendalian


Entitas menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau dalam catatan atas la

nilai dividen per saham [par.104].


PSAK 2 (Revisi 2009) mengatur persyaratan penyajian dan pengungkapan

informasi arus kas


atas 1)
Struktur

Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan:


(a)
menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebija
(b)
mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan di bag
(c)
memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam lapora
Entitas, sepanjang praktis, menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistema

laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan
2)

laporan keuangan [par.110].


Pengungkapan

Entitas mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan:


(a)
dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan;
(b)
kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan yang relevan untuk memahami
Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan atau catata

paragraf 122)) yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan aku
3)

keuangan [par.119].
Sumber

Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa dep

memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah

4)

tersebut, catatan atas laporan keuangan memasukkan rincian atas:


(a)
sifat; dan
(b)
jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan [par.122]
Modal

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuanga


5)

131].
Pengungkapan

Entitas mengungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan:


(a)
jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum tanggal penyeles

jumlah dividen per lembar sahamnya; dan


(b)
jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui [par.134].
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan di bagian manapu
(a)
domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor pusat en
(b)
keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama;
(c)
nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha [p
Sumber: PSAK 1 (IAI, 2009) dan IAS 1 (IASCF, 2009)
Di dalam menyajikan laporan keuangan, entitas harus mengacu semua PSAK, yang terdiri dari
Pernyataan dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya [par. 7 & 17 PSAK 1]. Paragraf 17 PSAK 1 lebih detil mensyaratkan bahwa
entitas harus membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap
SAK tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Selain itu, entitas tidak boleh menyebutkan
bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK, kecuali laporan keuangan tersebut telah
patuh terhadap semua yang dipersyaratkan dalam SAK.
Penyajian laporan keuangan dipersyaratkan memenuhi karakteristik umumnya, seperti diuraikan
dalam paragraf 16-43 PSAK 1 dan terlihat ringkasannya di Tabel II.30. Rincian uraian masingmasing karakteristik yang dijelaskan di Tabel II.30 dikupas bersamaan secara komparatif dengan
dampak/aspek perpajakannya di bagian lain setelah pembahasan perlakuan akuntansi.
Tabel II.30 Karakteristik Umum Laporan Keuangan menurut PSAK 1 dan IAS 1
PSAK 1
IAS 1
1) Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap 1) Fair presentation and compliance with
SAK
2) Kelangsungan usaha
3) Dasar akrual
4) Materialitas dan agregasi
5) Saling hapus
6) Frekuensi pelaporan
7) Informasi komparatif
8) Konsistensi penyajian

IFRSs
2) Going concern
3) Accrual basis of accounting
4) Materiality and aggregation
5) Offsetting
6) Frequency of reporting
7) Comparative information
8) Consistency of presentation

Sumber: Paragraf 16-43 PSAK 1 (IAI, 2009) dan IAS 1 (IASCF, 2009)
3. Struktur dan persyaratan minimal isi laporan keuangan
Entitas harus mengidentifikasikan laporan keuangan secara jelas dan membedakannya dari
informasi lain dalam dokumen publikasi yang sama [par.46 PSAK 1]. Selain itu, Entitas juga
menyajikan informasi di Tabel II.31 secara jelas dan mengulangnya jika dibutuhkan sehingga
dapat dipahami. SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan dan tidak untuk informasi lain yang
disajikan dalam laporan tahunan, dokumen yang disampaikan kepada regulator atau dokumen
lainnya.Karena itu, sangat penting bahwa pengguna dapat membedakan laporan yang disusun
sesuai SAK dengan informasi lain yang juga bermanfaat bagi pengguna laporan [par. 47 PSAK
1]. Informasi mata uang dalam unit ribuan atau jutaan diperkenankan sepanjang entitas
mengungkapkan tingkat pembulatan dan tidak menghilangkan informasi yang material [par.50
PSAK 1].
Tabel II.31 Informasi untuk Identifikasi Laporan Keuangan

a) nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitaslain, dan setiap perubahan informasi
dari akhir periode laporan sebelumnya
b) apakah merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok entitas
c) tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan atau catatan
atas laporan keuangan
d) mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 52
e) pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan keuangan
Sumber: Paragraf 48 PSAK 1 (IAI, 2009) dan IAS 1 (IASCF, 2009)
-

See

more

at:

http://www.transformasi.net/articles/read/156/psak-1-penyajian-laporan-

keuangan.html#sthash.2hVeFghj.dpuf

Anda mungkin juga menyukai