Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 9

1.
2.
3.
4.
5.

ASTRYA ANDRIYANTI S. (113020071)


RESTU DWI FEBRILANI (113020060)
SARI MARYAM BUDHIARTI (113020075)
SEFTY MULIAWATY (113020061)
PIKA APRIYANCE (113020094)

ANALISIS KUANTITATIF
KARBOHIDRAT DISAKARIDA
Tujuan Percobaan :
Menentukan kadar gula reduksi dan
gula nonreduksi dari suatu bahan yang
mengandung
karbohidrat.

Karbohidrat merupakan suatu polihidroksi aldehid atau


polihidroksi keton dan meliputi kondensat polimerpolimernya yang terbentuk. Karbohidrat memiliki rumus
empiris CnH2nOn. Karbohidrat banyak terdapat dalam
bahan nabati, baik berupa gula sederhana ataupun
karbohidrat dengn berat molekul yang tinggi. Karbohidrat
merupakan sumber kalori yang utama bagi mahluk hidup.
Secara alami, terdapat tiga bentuk karbohidrat yang
terpenting, yaitu monosakarida, oligosakarida (terdiri atas
2-10 unit monoskarida), dan polisakarida (terdiri lebih dari
10 unit monosakarida). Contoh monosakarida adalah
glukosa. Contoh oligosakarida adalah sukrosa. Contoh
polisakarida adalah pati, amilum, selulosa, pektin, gum.

Adapun metode yang digunakan pada


percobaan ini adalah Spektrofotometri
cara ini menggunakan prinsip reaksi
reduksi CuSO4 oleh gugus karbonil pada
gula reduksi yang setelah dipanaskan
terbentuk endapan kupru oksida (Cu 2O)
kemudian ditambahkan Na-sitrat dan Natatrat serta asam fosfomolibdat sehingga
terbentuk suatu komplek senyawa
berwarna biru yang dapat diukur dengan
spektrofotometer pada panjang
gelombang 630 nm.

Alat dan Bahan


Alat :
Labu ukur, tabung reaksi, waterbath,
gelas kimia, pengaduk, pipet tetes,
spektrofotometer.
Bahan :
Glukosa, reagen Nelson, reagen
Arsenmolibdat, HCl 2N, dan NaOH
2N.

Cara Kerja
A.
1.

2.

3.

4.
5.

Penentuan Kadar Gula Reduksi


0,1 mg/ml larutan glukosa standar yang tidak berwarna
diencerkan dengan aquades hingga konsentrasi glukosa
menjadi 2 mg/100 ml, 4 mg/100ml, 6 mg/100ml, 8 mg/100ml,
dan 10 mg/100ml
masing-masing larutan glukosa dengan konsentrasi tersebut
dimasukkan dalam tabung reaksi yang berbeda-beda, dan
pada tabung ke-6 diisi dengan aquades
Tambahkan 1 ml reagen Nelson. Tampak perubahan warna
setelah penambahan reagen Nelson pada masing-masing
tabung yaitu warna larutan menjadi biru
Lalu larutan tersebut dipanaskan dalam air yang mendidih
selama 20 menit. Lalu larutan didinginkan.
Setelah didinginkan, larutan ditambahkan dengan reagen
arsenomolybdat yang berwarna kuning kehijauan sebanyak
1mL menjadi molibdene blue yang berwarna biru, warna biru
inilah yang nantinya akan diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer.

6. Lalu ditambahkan dengan aquadest hingga 10 mL agar larutan tidak terlalu


pekat dan dapat terbaca saat dilakukan pembacaan absorbansi. Setelah itu
larutan dikocok agar larutan tercampur secara merata dan homogen. Warna
larutan menjadi sebagai berikut :
Warna larutan menjadi sebagai berikut :
Tabung 1 (2 mg/100ml)
Hijau muda (+)
Tabung 2 (4 mg/100ml)
Biru kehijauan
Tabung 3 (6 mg/100ml)
Biru kehijauan (+)
Tabung 4 (8 mg/100ml)
Biru kehijauan (++)
Tabung 5 (10 mg/100ml)
Biru kehijauan (+++)
Tabung 6 ( aquades)
7. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi pada panjang gelombang 540 nm
karena pada panjang gelombang ini molekul glukosa dapat menyerap sinar
secara optimum sehingga pembacaan absorbansi dapat berjalan dengan baik.

Pembahasan
Pada percobaan yang pertama memiliki tujuan yaitu menentukan
kadar gula reduksi. Fungsi adanya reagen Nelson ini yaitu untuk
mereduksi kupri oksida menjadi kupro oksida yang mana K-Natartrat yang ada dalam reagen Nelson berfungsi untuk mencegah
terjadinya pengendapan kupri oksida sehingga nantinya kupri
oksida bisa direduksi menjadi kupro oksida. Hal ini bertujuan
untuk mempercepat proses reduksi kupri oksida menjadi kupro
oksida. Lalu larutan didinginkan supaya reaksi berjalan stabil
karena jika terlalu panas kemungkinan akan ada komponen
senyawa yang rusak atau habis karena menguap. Larutan
berubah warna menjadi hijau setelah proses pemanasan
tersebut. Penambahan larutan arsenomolybdat ini bertujuan agar
bisa bereaksi dengan endapan kupro oksida. Pada peristiwa ini
kupro oksida akan mereduksi kembali arsenomolybdat menjadi
molibdene blue yang berwarna biru

Cara Kerja
B . Penentuan Kadar gula non-reduksi
1. 1 ml sampel gula (sukrosa 0,1 mg/ml) yang tidak
berwarna dimasukkan dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 0,5 ml HCl 2N dan masukkan dalam
air yang mendidih selama 5 menit, selanjutnya
larutan didinginkan.
3. Lalu larutan yang asam dinetralkan kembali ke
kondisi semula dengan penambahan NaOH 2N.
Kemudian diambil 1 ml larutan tersebut dan
tambahkan reagen Nelson yang berwarna biru
sebanyak 1 ml.

Pembahasan
Adanya penambahan HCl ini bertujuan untuk
mengasamkan larutan sehingga proses reduksi
kupri oksida menjadi kupro oksida menjadi lebih
cepat. Karena proses reduksi ini akan berlangsung
lebih cepat dalam situasi asam. Adanya proses
pemanasan tersebut yaitu bertujuan untuk
mempercepat proses reduksi tersebut karena
kenaikan suhu dapat meningkatkan kecepatan
reaksi. Larutan didinginkan supaya reaksi berjalan
stabil karena jika terlalu panas kemungkinan akan
ada komponen senyawa yang rusak atau habis
karena menguap.

Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa untuk
menentukan kadar gula reduksi dan
non-reduksi dilakukan dengan
metode Nelson-Somogyi dengan
menggunakan reagen arsenmolibdat.

Anda mungkin juga menyukai