Batu Raja
Batu Raja
Abstrak
Secara administrasi daerah pemetaan mencakup Merbau dan sekitarnya Kecamatan Beringin, Kabupaten
Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas area 10 km x 7 km.
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 (tiga) satuan geomorfologi, yakni : perbukitan antiklin,
perbukitan vulkanik dan dataran alluvial sungai. Pola aliran sungai berkembang adalah Paralel, stadia
sungainya berada pada tahapan dewasa.
Satuan batuan dari tua ke muda di daerah penelitian terdiri atas : Satuan Batupasir selang seling
Batulempung sisipan Batubara(Formasi Muara Enim) umur Miosen Akhir diendapkan pada lingkungan
darat. Memiliki sebaran di bagian barat dan selatan. Pada kala pliosen terjadi aktivitas tektonik
(Orogenesa Pliosen)
Struktur geologi yang berkembang adalah lipatan. Lipatan berupa antiklin merbau Perencanaan jalur
Kereta Api Khusus Batubara dari Tanjung enim Lampung lintas Merbau.
UMUM
KONDISI GEOLOGI
2.1. Geomorfologi
Secara umum daerah penelitian berupa perbukitan
baratdaya - timurlaut dan dataran dengan kisaran
ketinggian antara 50 m (hilir sungai Lubai besar)
s/d 110 m di atas muka air laut yaitu di daerah
hulu sungai Lubai besar.
Satuan
Geomorfologi
Perbukitan
Lipatan , dicirikan oleh bentuk bukit dan
lembah memanjang dari baratlaut tenggara dan batas bukit dan lembah tidak
jelas. Menempati 60 % luas daerah
penelitian dan pada peta geomorfologi
Satuan ini memiliki kisaran kelerengan 5 0
1250, di kisaran elevasi 25 m.d.p.l s/d 125
m.d.p.l.
2)
Satuan
Geomorfologi
Perbukitan
Vulkanik, menempati 38 % luas daerah
penelitian, Satuan geomorfologi perbukitan
kaki gunungapi memiliki kelerengan >55 0
dan berada pada kisaran ketinggian 50
m.d.p.l s/d 150 m.d.p.l, stadia geomorfik
pada satuan termasuk dalam stadia muda.
3)
memperlihatkan
bidang
perlapisan,
menunjukkan sebaran mengikuti topografi
sebelumnya
berbentuk
perbukitan
memanjang dari barat ke timur. Ketebalan
satuan ini di tentukan dari kontur (terendah
= 5m) dan (tertinggi = 115m) atau berkisar
200m sebaran batuan diketahui
mencakup daerah kampung SP 1 dan
kampung SP 2.
3)
2.2. Stratigrafi
Stratigrafi Daerah Penelitian terdiri atas 3(Tiga)
satuan batuan, dan diketahui urutan dari tua ke
muda sebagai berikut :
1)
2)
Satuan
Batupasir
selang
seling
Batulempung sisipan Batubara, Formasi
Muara Enim, memiliki kondisi singkapan
segar di beberapa tempat dan secara
megaskopis batulempung berwarna abu abu muda, bersifat karbonatan, kompak
Satuan Endapan Tufa dan Breksi
Vulkanik, Formasi Kasai, tersingkap di
bagian selatan dan timur daerah penelitian
atau menempati kurang lebih 38 % luas
daerah penelitian, membentuk perbukitan
dari barat ke timur, meliputi daerah
kampung SP I dan SP II. Tidak
Struktur Lipatan
Struktur lipatan yang ada di daerah
penelitian adalah berupa antiklin. Lipatan
yang kemiringan bidang sayapnya
menuju kearah berlawanan di sebut
antiklin, antiklin yang terdapat pada
daerah penelitian adalah antiklin Merbau.
Antiklin ini terletak di bagian tengah
daerah penelitian yang melewati sungai
Lubai Kecil, sungai Senuling dan
2
GEOLOGI
DAERAH PERENCANAAN
JALUR KERETA API KHUSUS
BATUBARA - LINTAS MERBAU
3.1 Regional
Daerah perencanaan Jalur Kereta Api BATR Lintas Merbau secara geologi termasuk ke
dalam
Cekungan Sumatra Selatan yang
berbatasan dengan bagian dari Cekungan Sumatra
Timur (De Coster, 1974). Cekungan Sumatra
Selatan dalam sistem sedimentasi dipisahkan oleh
Cekungan Sumatra Tengah oleh tinggian Asahan
(Pegunungan Tigapuluh) di barat laut,
membentang ke Selatan dengan dibatasi oleh
Pegunungan Barisan di Dataran Pra Tersier di
sebelah Timur Laut.
Kehadiran struktur geologi di Cekungan Sumatra
selatan hampir semua dapat diamati, karena
muncul sebagai singkapan yang diakibatkan
adanya tekanan kuat akibat fase tektonik yang
terjadi kemudian/lebih muda, berasosiasi dengan
volkanik kuat yang sekarang berbatasan dengan
jalur pegunungan Bukit Barisan. Puncak kegiatan
diduga terjadi pada Pliosen Awal dan Pleistosen
serta berlangsung sampai sekarang.
Struktur geologi berupa perlipatan di daerah
Cekungan Sumatra selatan terbentuk akibat
orogenesa Plio Plistosen dan dikelompokkan
Program Studi Teknik Geologi FT-Unpak
Lokas Penyelidikan
LEGENDA :
3.2
2)
3)
4)
5)
Batulempung,
hitam,
lignitan,
padat,
kuat,
memperlihatkan
perlapisan dengan kemiringan 200
s/d 300, ukuran butir < 0.001 mm.
6)
7)
2)
3)
4)
8)
Konservasi Lingkungan
Pemanfaatan areal lahan bergelombang
rendah berupa perkebunan karet hendaknya
tetap mempertahankan kaidah konservasi
airtanah
yang
berlaku
berdasarkan
perundang-undangan dan ketentuan setempat
terkait dengan konservasi lingkungan.
3)
4)
2)
PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Penulis :
1. Asep Tri Herdianto, ST. Alumni (2013)
Program Studi Teknik Geologi FT-Unpak
2. Ir. Bambang Sunarwan, MT. Staf Dosen
Program Studi Teknik Geologi FT-Unpak