Agustinus Wahjono
Alfian
Rudi Waluyo,
Andre Antononi
Budiman Soamole,
Benidiktus Susanto
Ferry Fatnanta
J. Tek. Sip.
Vol. 12
No. 3
Hlm.
155 - 232
Yogyakarta
Oktober 2013
ISSN
1411-660X
ISSN 1411-660X
Jurnal Teknik Sipil adalah wadah informasi bidang Teknik Sipil berupa hasil penelitian, studi
kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit pertama kali Oktober tahun 2000 dengan
frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan Oktober, April. (ISSN 1411-660X)
Pemimpin Redaksi
Agatha Padma L, S.T., M.Eng
Anggota Redaksi Angelina Eva
Lianasari, S.T., M.T. Ir. Pranawa
Widagdo, M.T. Ferianto Raharjo,
S.T., M.T.
Mitra Bebestari
Ir. A. Koesmargono, MCM, Ph.D
Dr. Ir. AM. Ade Lisantono, M.Eng
Dr. Ir. Imam Basuki, M.T
Ir. Peter F. Kaming, M.Eng, Ph.D
Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng,
Ph.D
Tata Usaha
Hugo Priyo Nugroho
ISSN 1411-660X
Jurnal Teknik Sipil adalah wadah informasi bidang Teknik Sipil berupa hasil penelitian, studi
kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait.
DAFTAR ISI
POTENSI BATU BAUKSIT PULAU BINTAN
SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON
Angelina Eva Lianasari
155-160
161-172
173-180
181-191
192-201
210-220
Yo
202-209
221-232
PE
1734
A WA
ahjW
onahj
o /onPoen/gPaeru
nghaFruibheF
r iBbend
r Breand
t Treartha
Tderaha
pK
daua
p tKGuaest eGr eBa
selo
r Ba
k
lok/
JTS/ ,JV
ToSL
,V
. 1o2L,.No
12., 3No
, Ok
. 3t,oOk
berto20
be1r320
, h1l3m, h1l73
m-173
80-180
fy
ket
e f
c
P
A
Teg
bert
ket
e
v
V
b
d
sera
Gay
dihitung dengan rumus yang diusulkan oleh
ACI Committe 318, 1983 sebagai berikut :
(3)
keterangan:
Av
= luas tampang sengkang,
175175
m
)
T
n
s
= jarak antar sengkang,
d
= tinggi efektif balok.
Kuat tarik belah beton ditentukan dengan
pengujian silinder beton berukuran D = 150 mm
dan tinggi L = 300 mm. Kuat tarik belah
dihitung dengan rumus ASTM C 496 sebagai
)
ra nyata sebanding dengan peningkatan
r aspect ratio, (3) prosentase volume fiber
engaruh kuat pada kuat geser ultimit, (4)
etan dan daktilitas meningkat sebanding
ngan peningkatan prosentase volume dan
r aspect ratio.
hyono (1996) dengan balok-balok beban
ulang berukuran 120 mm x 240 mm x 1600
n
, mendapati bahwa dengan penambahan
n
i
r bendrat hooked (panjang 60 mm, diameter
mm) sebanyak 46,76 kg dalam satu meter
m
k beton kuat geser akan meningkat sebesark
6% pada balok beton bertulang tanpa
s
gkang.
i
I
NDASAN TEORI
u
r
t tekan beton ditentukan sebagai tegangan
mal tekanmaksimum dari pengujian tekan
der beton berukuran diameter 150 mm
ngan tinggi 300 mm. Tegangan maksimum
tung dengan rumus:
(1)
rangan:
= tegangan tekan maksimum,
= beban runtuh tekan,
= luas tampang silinder beton.
angan geser rata rata pada suatu balok beton
ulang dihitung dengan rumus :
(2)
rangan:
= tegangan geser rata rata,
= gaya geser,
= lebar balok,
= tinggi efektif balok, yaitu jarak antara
t atas dengan titik berat tulangan tarik.
a geser yang terjadi pada sengkang vertikal
berikut:
keterangan:
ft
= tegangan tarik maksimum,
P
= beban retak tekan,
L
= tinggi silinder,
D
= diameter silinder.
k
s
)
k
n
n
(4n
k
t
t
s
PELAKSANAAN PENELITIAN
Adapun jalannya penelitian ini melalui tahapan
berikut
(1) berasal
menghitung
perbandingan
Bahan: ini:
(1) pasir
dari Krasak
denga
campuran
adukan
dengan
pedoman
ACI
gradasi masuk daerah II bermodulus kehalusa
2,56
adapun544
kandungan
lumpurnya
Committe
dengan hasil
seperti mencapa
pada Tabel
7,28%
sehingga 3harus
dicuci beton
dulu bertulang
sebelu
1;
(2) membuat
buah balok
digunakan;
(2)
kerikil
berasal
dari
Krasa
dengan
dan 3 buah
dengan
dengan beton
ukuranbiasa
maksimum
20 lainnya
mm, modulu
beton
fiber.
Adapun
datanya
dapat
dilihat
pada
kehalusan 6,67 jadi gradasi butiran memenuh
Gambar 1.
syarat untuk adukan beton; (3) semen tipe
merk Tiga Roda; (4) Air setempat yait
Laboratorium Struktur FT-UGM; (5) fibe
bendrat tipe hooked fiber panjang 60 m
diameter 1 mm dengan aspect ratio 60; (6
bahan tambah semen posolan produksi P
Indocement
Tunggal
Prakasa
da
superplasticizen sikament 520.
Alat: (1) Loading frame digunakan untu
pengujian balok geser, memiliki rongga beba
200 x 110 cm dengan kekuatan 20 ton; (2
dongkrak hidrolis yang digunakan untu
membangkitkan beban, kapasitasnya 25 to
dengan merk Maruto; (3) mesin desak beto
yang digunakan untuk pengujian kuat tekan da
kuat tarik belah beton, kapasitas 200 KN mer
Maruto; (4) alat pres bendrat untuk membua
fiber; (5) mesin aduk beton; (6) kerucu
Abrams; (7) alat getar beton; (8) V-B Aparatu
untuk mengukur v-b times adukan fiber.
176176
V (%)
Sp
BB
BF
0
0,7
0,99
0,99
Berat (Kg)
Fiber
Semen
Pasir
Kerikil
Air
FlyAsh
0
10,75
90
89,36
199,97
198,57
199,97
198,57
38,99
38,72
10
9,93
Keterangan Gambar:
1 = loading frame
2 = benda uji
3 = sendi
4 = rol
5 = dongkrak hidrolis
slump V-B
(cm)
Time
(dt)
Kuat
Kuat
tekan
tarik
rata rata rata-rata
(MPa)
(MPa)
BB
30,575
3,32
BF
1,5
12
49,62
5,42
Keterangan :
BB = Beton biasa
BF = Beton fiber
D1
D2
D3
D1F
retak
1 (ton)
6
6,25
5,75
5
BF
BF
D2F
D3F
6
7
Beban geser
ultimit (ton)
10,50
11,75
10,25
11,50
14,00
13,50
Peneliti
Aspect
Ratio
Tipe fiber
Vol
fiber
(%)
a/d
Kuat
tekan
Peningkatan
9
10
D3F
D4F
D1F
D2F
D3F
Niema
Niema
Sharma
Sharma
Penulis
Penulis
Penulis
63,83
63,83
83,33
83,33
60
60
60
crimp
crimp
hook
hook
hook
hook
hook
0,7
1,0
0,9
0,9
0,7
0,7
0,7
3,86
3,86
1,9
1,9
2
2
2
24,75
25,16
47,7
43,2
49,62
49,62
49,62
4,26
12,17
29
36
6,19
29,27
24,65
KESIMPULAN
Dengan menambahkan fiber lokal yang terbuat
dari potongan potongan kawat bendrat dengan
bentuk hooked ke dalam adukan beton sebanyak
3
46,76 kg per m beton diperoleh kesimpulan
s
ebagai berikut: (1) Kelecakan adukan beton
menurun dari slump 6 cm menjadi 1,5 cm; (2)
V-B Time adukan BF sebesar 12 detik masih
s
memnuhi persyaratan ACI Committee 544
ebesar 5 s/d 25 detik; (3) Kuat tekan BF
dmeningkat 62,29% dinilai sangat tinggi bila
pibandingkan peningkatan 0 s/d 15% dalam
enelitian sebelumnya; (4) Kuat tarik BF
meningkat sebesar 63,25% dan mekanisme
bkegagalan tariknya bersifat liat; (5) Kuat geser
t alok BF meningkat 20%, sedang peningkatan
2ertinggi dicapai balok D2F, yaitu sebesar
b9,27%; (6) Secara rerata tidak ada peningkatan
beban retak pertama, namun secara individual
1eban retak pertama balok D3F meningkat
6,67%; (7) Peranan sengkang sebagai penahan
geser terbukti dapat digantikan oleh fiber; (8)
Retak geser diagonal pada balok BF merambat/
menyebar melalui proses yang lebih lambat
ibandingkan yang terjadi pada balok BB.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1982, State of the Art Report on Fiber
Reinforced Concrete, Report ACI 544.
IR-81, American Concrete Institute,
Detroit, Michigan.
Anonim, 1984, Guide for Specifying, Mixing,
Placing and Finishing Steel Fiber