Oleh:
Indah Purnama Sari
G99142086
Pembimbing:
BAB I
STATUS PASIEN
A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Masuk
Tanggal Periksa
Nomor rekam medis
: Ny. EIM
: 23 Tahun
: Perempuan
: Islam
: Buruh pabrik
: Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah
: 9 Juli 2015
: 13 Juli 2015
: 01306952
2. Keluhan Utama
Nyeri di daerah luka bakar pada kedua lengan, punggung, dan kaki kanan
sejak 1 hari SMRS
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri di daerah luka bakar di kedua lengan,
punggung dan kaki kanan. Nyeri dirasakan sejak 7 hari sebelum masuk rumah
sakit. Nyeri dirasakan semakin memberat, terutama 1 hari yang lalu. Nyeri
timbul secara terus-menerus, tidak berkurang dengan istirahat. Pasien mengaku
nyeri mengganggu kehidupan pasien.
Tujuh hari SMRS pasien mengalami luka bakar di kedua lengan, punggung
dan kaki kanan. Pasien sedang tidur di rumahnya dengan penerangan lilin.
Kemudian terjadi kebakaran di rumah pasien dan apinya menyambar tubuh
pasien. Setelah kejadian pasien sadar, pingsan (-), sesak (-), muntah (-). Pasien
telah dirawat selama 7 hari di RSUD Leuwiliang, Bogor. Pasien diinjeksi obatobatan dan dipasang kateter urin. Namun, karena keluarga pasien merasa tidak
ada perbaikan, pasien APS dan dibawa ke Solo.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat alergi/asma
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
6. Riwayat Kebiasaan
Pasien makan sehari 3 kali dengan nasi, sayur, dan lauk pauk seperti
tempe, tahu, ikan, atau ayam.
7. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang perempuan. Pasien sehari-hari bekerja sebagai
buruh pabrik. Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan kakak perempuannya.
Pasien berobat dengan pembiayaan BPJS.
B. ANAMNESIS SISTEMIK
1. Kepala
: sakit kepala (-), luka wajah (-)
2. Mata :
pandangan kabur (-), oedem palpebra (-), konjungtiva
pucat (-/-)
3. Tenggorokan
: sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-)
4. Sistem respirasi
: sesak nafas (-), batuk (-), batuk darah (-), mengi (-).
5. Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (-), nyeri dada (-),
berdebar-debar (-)
6. Sistem gastrointestinal : mual (-), muntah (-), sakit perut (-), susah berak (-),
7. Sistem genitourinaria
8. Ekstremitas atas
9. Ekstremitas bawah
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Primary Survey
a. Airway
: bebas
b. Breathing
: torakoabdominal, frekuensi pernafasan 20 x/menit
c. Circulation : tekanan darah 130/60 mmHg, nadi 92 x/menit
2
d. Disability
e. Exposure
2. Secondary Survey
a. Kepala
: bentuk mesocephal, luka wajah (-)
b. Mata
: konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
(3mm/3mm), reflek cahaya (-/-), hematom periorbita (-/-),
c. Telinga
diplopia (-/-)
: sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri
d. Hidung
tragus (-/-)
: bentuk simetris, napas cuping hidung (-), secret (-), keluar
e. Mulut
f. Leher
darah (-)
: gusi berdarah (-), lidah kotor (-), jejas (-),maloklusi (-)
: pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi (-), nyeri
g. Thorak
h. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
i. Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auskultasi
j. Abdomen
Inspeksi
: distended (-)
Palpasi
Perkusi
: timpani
Auskultasi
k. Genitourinaria : BAK normal, BAK darah (-), BAK nanah (-), nyeri BAK
(-)
l. Muskuloskletal : nyeri (+), ROM terbatas pada kedua ekstremitas atas dan
bawah
m. Ekstremitas
Akral dingin
Oedema
3
3. Status Lokalis
a. Regio Brachii dan Antebrachii Dekstra Anterior
Inspeksi : tampak luka sedalam dermis, kemerahan (combutio api grade II
Palpasi
A 5%), jaringan nekrotik (-), pus (-), krusta (-), oedem (+)
: nyeri tekan (+), krepitasi (-)
A 4%), jaringan nekrotik (-), pus (-), krusta (-), oedem (+)
: nyeri tekan (+), krepitasi (-)
A 4%), jaringan nekrotik (-), pus (-), krusta (-), oedem (+)
: nyeri tekan (+), krepitasi (-)
A 5%), jaringan nekrotik (-), pus (-), krusta (-), oedem (+)
: nyeri tekan (+), krepitasi (-)
E. PLANNING I
1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Rawat luka
3. Bed rest total
4. Diet TKTP
5. Infus RL 20 tpm
6. Injeksi ceftriaxon 1 gr/12 jam
7. Injeksi ketokonazol 30 mg/8 jam
8. Injeksi ranitidin 50 mg/12 jam