Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis dan produknya. Kasus skabies
sering ditemukan pada keadaan lingkungan yang padat penduduk (seperti pada
pesantren, panti jompo dan rumah sakit dimana ia dapat menyebar secara luas), status
ekonomi rendah, tingkat pendidikan yang rendah, dan kualitas higienis pribadi yang
kurang baik atau cenderung jelek. Penyakit kulit ini masih merupakan salah satu
penyakit yang sangat mengganggu aktivitas hidup dan kerja sehari-hari. Rasa gatal
yang ditimbulkannya terutama pada waktu malam hari, secara tidak langsung juga
ikut mengganggu kenyamanan penderita terutama tersitanya waktu untuk istirahat
tidur, sehingga aktivitas yang akan dilakukannya disiang hari juga ikut terganggu
(Handoko, 2008).
Penyakit skabies telah ditemukan hampir pada semua negara di seluruh dunia
dengan angka prevalensi yang bervariasi (Tabri, 2005). Wabah skabies di Indonesia
pernah terjadi di zaman penjajahan Jepang (1942-1945), kemudian menghilang dan
timbul lagi pada tahun 1965. Hingga kini, penyakit tersebut tidak kunjung reda dan
insidennya tetap tinggi. Prevalensi penyakit Scabies di Indonesia adalah sekitar 627% dari populasi umum dan cenderung lebih tinggi pada anak dan remaja (Sungkar,
1997).
Beberapa sifat buruk yang susah sekali ditinggalkan oleh para santri terlebih
pada santri putra yaitu kebiasaan tidur hingga lupa waktu dan pola hidup kotor karena
malas bersih-bersih. Penyakit skabies sering sekali ditemukan pada pondok pesantren
karena anak pesantren gemar sekali bertukar/pinjam-meminjam pakaian, handuk,
sarung bahkan bantal, guling, dan kasurnya kepada sesamanya, sehingga disinilah
kunci akrabnya penyakit ini dengan dunia pesantren (Rahmawati, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Atas dasar latar belakang ini peneliti ingin melakukan penelitian sejauh mana
pengetahuan santri terhadap penyakit skabies.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka yang
menjadi masalah adalah bagaimana tingkat pengetahuan santri terhadap penyakit
skabies di pondok pesantren Darularafah Raya.

1.3. Tujuan penelitian


1.3.1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan santri terhadap penyakit skabies di
pondok pesantren Darularafah Raya.
1.3.2. Tujuan khusus
1.

Untuk mengetahui gambaran kejadian skabies pada santri di pondok pesantren


Darularafah Raya.

2.

Untuk mengetahui gejala dan penyebab skabies pada santri di pondok pesantren
Darularafah Raya.

3.

Untuk mengetahui bagaimana cara penularan skabies pada santri di pondok


pesantren Darularafah Raya.

4.

Untuk mengetahui pencegahan skabies pada santri di pondok pesantren


Darularafah Raya.

1.4. Manfaat Penelitian


1.

Sebagai bahan masukan kepada santri untuk mencegah timbulnya penyakit


skabies dan cara pencegahan supaya tidak menular ke santri yang lain.

2.

Menambah pengetahuan santri yang terkena skabies dalam upaya meningkatkan


personal hygiene santri.

3.

Menambah informasi dan wawasan peneliti tentang penyakit skabies.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai