Latar belakang
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan
pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar
disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya,
menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC
banyak digunakan pada bidang robotika karena memiliki kelebihan seperti mudah
dikontrol dan memiliki torsi yang lebih besar. Pada aplikasi robot beroda khususnya
dengan tipe heavy duty, penggunaan motor dc dintegrasikan pada gearbox yang
selanjutnya akan terhubung dengan sprocket 3mm. Sprocket ini akan mengkonversi
tenaga rotasi menjadi tenaga translasi untuk menggerakkan track, sehingga robot
dapat bergerak maju maupun mundur, seperti yang terlihat pada gambar 1.
Batasan Masalah:
Dalam
simulasi
ini,
terdapat
beberapa
batasan
yang
digunakan
untuk
BAB II
DASAR TEORI
1.Motor listrik
Secara sederhana motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua buah medan
magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah
untuk menghasilkan gaya yang menggerakan yaitu torsi. Biasanya motor dipasang
untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang memerlukan kecepatan dan arah putaran
yang tepat, sehingga kecepatan putar dan arahnya bisa diatur sedemkikian rupa sesuai
dengan tujuan penggunaan motor. Arah putaran motor dc tergantung pada arah medan
dan arah aliran arus pada jangkar. Jika arah medan atau arah aliran arus pada jangkar
dibalik , putaran motor akan terbalik. Jika kedua faktor tersebut dibalik pada saat
yang sama, motor akan berputar pada arah putaran yang sama. Sedangkan Kecepatan
motor dc tergantung pada : 1) Kekuatan medan magnet, 2) Tegangan yang diberikan
pada jangkar dan 3) Besarnya beban. Oleh karena itu kecepatan motor dapat diatur
baik dengan mengatur arus medan atau dengan mengatur tegangan jangkar. Apabila
beban bertambah, maka kecepatan dan GGL lawan menurun dan arus bertambah.
Demikian juga apabila beban menurun, kecepatan dan GGL lawan bertambah dan
arus menurun. Sehingga Kecepatan motor dc sebanding dengan GGL lawan,
pelemahan fluks medan utama mengurangi GGL lawan, semakin rendah GGL lawan
semakin besar arus yang mengalir pada jangkar. Penambahan arus jangkar ini
menyebabkan medan magnet lebih kuat pada jangkar, sehinnga kecepatan pada
jangkar bertambah. Motor dirancang untuk menghasilkan horse power (HP) kerja
pada kecepatan beban penuh. Kecepatan normalnya (beban-penuh) disebut kecepatan
basis/nominal dari motor. Kecepatan basis ini diperoleh ketika tegangan kerja jangkar
dan arus beban penuh diberikan.( lihat gambar 1).Karakteristik dari motor dc yaitu
torsi tinggi pada kecepatan rendah, pengaturan kecepatan bagus pada seluruh rentang,
kemampuan mengatasi beban lebih lebih baik, lebih mahal dibanding dengan motor
ac, secara fisik lebih besar dari motor ac untuk HP yang sama dan perbaikan dan
pemeliharaan
yang
diperlukan
lebih
rutin.
Keterangan symbol:
1. Ea(t) = Tegangan jangkar (volt)
2. Ia(t) = Arus Jangkar (Ampere)
3. Eb(t) = Tegangan GGl lawan (Volt)
4. W(t) = Kecepatan Putar ( rpm,rps,rad/sec)
5. Ra = Tahanan Jangkar (ohm)
6. T
= Torsi ( Nm/A)
7. La = Induktansi Jangkar ( Henry)
8. J
= Inersia ( N.m.sec2/rad)
9. Km = Konstanta motor ( N.m/A)
10. Kb = Konstanta GGL lawan ( Volt.sec/rad)
11. B
= Beban motor ( N.msec/rad)
2. Persamaan gerak/ Equation of Motion
Equation of motion adalah suatu model matematis dari suatu benda fisik yang
menterjemahkan bagaimana sistem tersebut bergerak. Persamaan ini diturunkan
menggunakan hukum newton, yang selanjutnya akan dikonversi dalam bentuk
laplace.
2.1 Persamaan gerak Translasi
4. Block Diagram
Block diagram merupakan suatu koneksi antara blok-blok yang merepresentasikan
operasi matematika dasar. Garis-garis penghubung blok merepresentasikan variabel
yang mendiskripsikan perilaku dari sistem. Variabel ini dapat berupa inputs, outputs,
atau state variabel.
BAB III
METODOLOGI
Equation of Motion
Transfer Function
Block Diagram
Pemodelan simulink
Gear box
Sprocket
Track
Gambar 6. Pemodelan fisik motor dc, gear dan track pada sofware solidwork
3. Freebody diagram
Motor
T(t)
K(l-mr)
Jm
D(l-mr)
Jmmr
Bm mr
M =0
J m mr +B m mr+ D(lm r )+ k ( lmr ) = =k mi i I
Sprocket
Jl
J1l
Bll
K(l-mr)
RlFc
D(l-mr)
M =0
J l l + Bl lk ( l mr )D (l m r)Rl F c =0 II
Track
Fc
Bg
F=0
M+B g F c =0 III
Dimana r merupakan perbandingan rasio gear pada gearbox maka didapat hubungan
sebagai berikut :
m=r mr
Substitusikan pers.III ke persamaan II sehingga diperoleh dalam domain angular
displacement
J
B
( lBg rl2D ) lk ( l mr )D mrRl Fc =0 IV
( lM rl2)+
4. Transfer Function
Dimana equation motion I dan IV, sehingga diperolah final equation dengan bentuk
laplace.
FBD elektrikal
V (s ) k b s m (s)
i(s) = Ls + R Ls+ R
FBD 2
J
2
[( l s M rl )+(BlsBg rl Dk )] l ( s ) + kmr ( s )
=0
2
FBD 1
( Jm s2 +B m sD ) mr ( s )+ ( Ds+ k ) l ( s )k mr ( s )=k mi i
Maka transfer function menjadi :
J
[( l s M rl )+(BlsBg s rl2 D)k ]
l ( s )
k
=
mr ( s )
2
Transfer Function 1
Transfer function 2
l ( s )
kr
=
2
mr ( s ) ( Jm s + Bm sD ) +k
BAB IV
Plot Grafik Simulasi
1. Grafik Voltage-input VS Time
Grafik 10. Menunjukkan perbandingan torsi dari motor dengan waktu. Dimana dari
grafik ini diperoleh hasil trend yang cenderung menurun terhadap besar torsi yang
dihasilkan motor seiring waktu ditingkatkan.
3. Grafik mr VS time
6.5 kemudian respon l bergerak linier dengan puncak pada 1.8. Hal ini
menunjukkan bahwa input yang diberikan berupa voltage dari step input akan linier
dengan output displacement track.
Kesimpulan:
Hasil simulasi menunjukkan plot output yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dari grafik 9 sampai dengan grafik 12, terdapat delay waktu yang berbeda-beda
sesaat sebelum sistem mulai merespon. Pada grafik 11, output angular displacement
dari gear box menunjukkan respon yang menurun curam, hal ini bisa disebabkan dari
output data pada transfer function Free body diagram I yang tidak valid pada keadaan
aktualnya.