Anda di halaman 1dari 3

Kondisi dan Permasalahan Jalur Pedestrian Planologi

Pengguna jalan bukan hanya orang-orang yang melewati jalan dengan menaiki
kendaraan bermotor mereka. Namun juga orang-orang dengan kendaraan tak bermotor seperti
pesepeda dan pejalan kaki. Jalur pedestrian merupakan jalur yang diperuntukan oleh pejalan
kaki. Akan tetapi pada kenyataannya sering kali kita melihat jalur pedestrian yang beralih
fungsi menjadi tempat untuk berjualan, lalu lalang kendaraan bermotor dan tempat parkir
kendaraan. Hal ini sama saja dengan mengambil hak pejalan kaki. Seharusnya sesama
pengguna jalan kita perlu saling menghormati hak masing-masing agar tercipta ketertiban di
jalan.
Seperti halnya jalur pedestrian yang terdapat di sekitar lingkungan kampus Planologi.
Jalur pedestrian yang seharusnya memiliki fungsi utama untuk jalur pejalan kaki, saat ini
banyak digunakan untuk parkir kendaraan mobil oleh para mahasiswa. Keadaan minimalnya
parkir kendaraan roda empat untuk para mahasiswa mungkin menjadi alasan mengapa
mereka dengan terpaksa memarkirkan kendaraannya di jalur pedestrian. Sebagai mahasiswa
Planologi seharusnya mereka sudah tahu dengan jelas apa fungsi dari sebuah pedestrian.
Karena mereka mempelajari bagaimana cara menata ruang sesuai dengan fungsinya yang
bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada masyarakat dalam beraktivitas. Terlebih lagi
ini cukup keterlaluan karena sudah dipasang larangan untuk tidak parkir di pedestrian namun
tetap saja ada mahasiswa yang tidak menghiraukan larangan tersebut.

Kondisi jalur pedestrian di sekitar lingkungan kampus bisa dibilang kurang


memberikan kenyamanan bagi para pejalan kaki. Selain jalur pedestrian yang seringkali
digunakan untuk parkir kendaraan bermotor para mahasiswa, kondisi jalannya juga tidak rata.
Kondisi jalur pedestrian yang ada menggunakan paving dengan permukaan yang tidak rata
dan kurang tepat jika digunakan untuk para pengguna jalan yang memiliki kebutuhan khusus

seperti disabilitas. Karena kondisi jalan yang tidak rata akan membahayakan dan menyulitkan
mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini tentu saja semakin mengganggu
kenyamanan dan mengurangi hak menggunakan jalan bagi para pejalan kaki. Selain itu juga
ditempatkan tong sampah di jalur pedestrian mengakibatkan berkurangnya ruang pejalan kaki
untuk bergerak, jalur hijau yang sudah tidak berfungsi, keadaan pedestrian saat pertigaan
yang tidak rata, sudah rusaknya kereb serta terdapatnya penutup saluran air bersih di jalur
pedestrian sehingga menimbulkan ketidaknyamanan para pejalan kaki.

Rencana Usulan Jalur Pedestrian Planologi


Melihat kondisi seperti ini seharusnya kita sebagai perencana bisa memberikan suatu
rencana untuk menciptakan jalur pedestrian yang baik dan layak. Perencanaan yang
direncanakan dibuat dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pejalan kaki
baik dari segi kualitas pelayanan pedestriannya maupun dari segi view/pemandangannya.
Rencana yang diusulkan antara lain:

Perbaikan jalur hijau dengan memberi vegetasi berupa semak/rerumputan

Mengganti paving menjadi aspal


Mengubah jenis drainase menjadi drainase tertutup
Memberikan lubang drainase di bahu jalan
Merubah letak tong sampah menjadi di atas drainase tertutup
Memberi teguran keras bagi para pengguna kendaraan yang menggunakan
jalur pedestrian sebagai tempat parkir

Beberapa usulan rencana diatas dapat dilakukan demi menciptakan jalur pedestrian
yang lebih baik dan memberi kenyamanan bagi para pejalan kaki. Tujuan dari memberikan
vegetasi berupa semak/rerumputan yang memiliki tinggi sedang sekitar 50 cm di area jalur
hijau yaitu untuk mencegah para pengguna kendaraan yang akan menjadikan jalur pedestrian
sebagai tempat parkir serta menambah kesan estetika. Rencana selanjutnya yaitu
memperbaiki kondisi jalur pedestrian yang semula berupa paving menjadi aspal, karena
dengan menggunakan paving kondisi jalur pedestrian akan mudah bergelombang dan tidak
rata sehingga akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna pejalan kaki yang
memiliki kebutuhan khusus.
Rencana selanjutnya adalah mengubah jenis drainase menjadi sistem drainase tertutup
dengan memberikan lubang drainase untuk mengurangi kelebihan air limpasan. Pengubahan
jenis drainase dengan tujuan untuk mengurangi resiko saluran drainase yang tersumbat akibat
rontoknya dedaunan pohon-pohon di Kampus Planologi, selain itu dedaunan yang rontok
juga akan menimbulkan kesan kotor dan dapat menjadi sarang penyakit. Usaha untuk
mengurangi air limpasan yang berlebihan karena penggantian perkerasan pedestrian menjadi
aspal dan pengubahan jenis drainase juga dilakukan rencana penambahan lubang-lubang
drainase di bahu jalan. Berhubung jenis drainase diubah menjadi drainase tertutup, letak tong
sampah juga diubah menjadi di atas drainase tersebut agar tidak mengurangi ruang pejalan
kaki. Selain itu rencana yang akan dilakukan yaitu memberi teguran keras kepada para
pengguna kendaraan yang menggunakan jalur pedestrian sebagai tempat parkir kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai