4
MESIN REFRIGERASI
Pada bab ini akan dibahas jenis-jenis siklus refrigerasi, kalsifikasi, karakteristik serta
aplikasinya. Siklus Refrigerasi Kompresi uap yang paling banyak digunakan akan dibahas lebih
rinci dibandingkan dengan jenis siklus refrigerasi lainnya.
4.1 PENDAHULUAN
Refrigerasi adalah suatu proses penyerapan panas dari suatu zat atau produk sehingga
temperaturnya berada dibawah temperatur lingkungan. Mesin refrigerasi atau disebut juga
mesin pendingin adalah mesin yang dapat menimbulkan efek refrigerasi tersebut, sedangkan
refrigeran adalah zat yang digunakan sebagai fluida kerja dalam proses penyerapan panas.
Secara umum bidang refrigerasi mencakup kisaran temperatur sampai dengan 123 K.
Sedangkan proses-proses dan teknik yang beroperasi pada kisaran temperatur di bawah 123 K
disebut Kriogenika (cryogenics)[1]. Pembedaan ini disebabkan karena adanya fenomenafenomena khas yang terjadi pada temperatur dibawah 100K di mana pada kisaran temperatur
ini gas-gas seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, dan helium dapat mencair.
Saat ini aplikasi refrigerasi meliputi bidang yang sangat luas, mulai dari keperluan rumah
tangga, pertanian, sampai ke industri gas, petrokimia, perminyakan dsb. Berbagai jenis mesin
refrigerasi yang bekerja berdasarkan berbagai proses dan siklus dapat ditemui dalam praktek.
Namun demikian mesin refrigerasi dapat dikelompokan berdasarkan jenis siklusnya dan jenis
pemakaiannya. Berdasarkan jenis siklusnya mesin refrigerasi dapat dikelompokan menjadi:
1. Mesin refrigerasi siklus termodinamika.
2. Mesin refrigerasi silus termo-elektrik.
3. Mesin refrigerasi siklus termo-magnetik.
Yang termasuk mesin refrigerasi siklus termodinamika antara lain:
1. Mesin refrigerasi Siklus Kompresi Uap (SKU).
59
Contoh
Lemari es, dispenser air
Pendingin minuman botol, box es krim,
lemari pendingin supermarket
Pabrik es, cold storage, mesin pendingin
untuk industri proses
Refrigerated truck, train and containers
AC window, split, dan package.
Water cooled and air cooled chillers
AC mobil
Proses 1-2: refrigeran meninggalkan evaporator dalam wujud uap jenuh dengan
temperatur dan tekanan rendah, kemudian oleh kompresor uap tersebut dinaikkan
tekanannya menjadi uap dengan tekanan yang lebih tinggi (tekanan kondensor).
Kompresi ini diperlukan untuk menaikkan temperatur refrigeran, sehingga temperatur
refrigeran di dalam kondensor lebih tinggi daripada temperatur lingkungannya.
60
Proses 2-3: setelah mengalami proses kompresi, refrigeran berada dalam fasa panas
lanjut dengan tekanan dan temperatur tinggi. Untuk mengubah wujud-nya menjadi
cair, kalor harus dilepaskan ke lingkungan. Hal ini dilakukan pada penukar kalor yang
disebut kondensor. Refrigeran mengalir melalui kondensor dan pada sisi lain dialirkan
fluida pendingin (udara atau air) dengan temperatur lebih rendah daripada temperatur
refrigeran. Oleh karena itu kalor akan berpindah dari refrigeran ke fluida pendingin
dan sebagai akibatnya refrigeran mengalami penurunan temperatur dari kondisi uap
panas lanjut menuju kondisi uap jenuh, selanjutnya mengembun menjadi wujud cair.
Kemudian keluar dari kondensor dalam wujud cair jenuh. Proses ini berlangsung
secara reversibel pada tekanan konstan.
3.
Proses 3-4: refrigeran, dalam wujud cair jenuh (tingkat keadaan 3, Gambar 2.1 (b)),
mengalir melalui alat ekspansi. Refrigeran mengalami ekspansi pada entalpi konstan
dan berlangsung secara tak-reversibel. Selanjutnya refrigeran keluar dari alat ekspansi
berwujud campuran uap-cair pada tekanan dan temperatur sama dengan tekanan serta
temperatur evaporator.
4.
Proses 4-1: refrigeran, dalam fasa campuran uap-cair, mengalir melalui sebuah
penukar kalor yang disebut evaporator. Pada tekanan evaporator, titik didih refrigeran
haruslah lebih rendah daripada temperatur lingkungan (media kerja atau media yang
didinginkan), sehingga dapat terjadi perpindahan panas dari media kerja ke dalam
refrigeran. Kemudian refrigeran yang masih berwujud cair menguap di dalam
evaporator dan selanjutnya refrigeran meninggalkan evaporator dalam fasa uap jenuh.
Proses penguapan tersebut berlangsung secara reversibel pada tekanan yang konstan.
61
air berfungsi sebagai absorben dan amonia berfungsi sebagai refrigeran. Sedangakan pada
Temperatur
Qrj
3
kondensor
kompresor
alat ekspansi
sistem LiBr2 H2O, LiBr2 berfungsi sebagai absorben dan H2O berfungsi sebagai refrigeran.
Wk
2
3
h konstan
evaporator
4
1
4
Qrc
(a)
Entropi
(b)
62
Pada mesin refrigerasi ejektor uap, air digunakan sebagai refrigeran. Air dididihkan di boiler,
uap yang terbentuk dilewatkan dalam ejektor. Seksi tekanan rendah dalam ejektor dihubungkan
dengan evaporator dengan demikian tekanan evaporator menjadi rendah dan uap yang
terbentuk tertarik oleh aliran uap berkecepatan tinggi dalam ejektor dan dibawa ke kondensor
untuk diembunkan. Kondensat yang terjadi dalam kondensor sebagian dialirkan ke eavaporator
setelah melewati katup ekspansi dan sisanya masuk ke dalam boiler untuk diuapkan kembali.
Gambar 4.3 menunjukkan skema mesin yang dimaksud.
Qrc
Kondensor
Rectifier
Evaporator
Generator
Absorber
Qre
Wp
Qgen
Qabs
Ejektor
Evaporator
Boiler
Kondensor
Pompa
63
difusor
kompresor
Ekspander Turbo
kabin
Qruang
Gas Dingin
d
Katup trotel
orifis
L
Gas Panas
64
Tekanan
isentropik
4
Entalpi (h)
65
Kerja kompresi persatuan massa refrigeran ditentukan oleh perubahan entalpi pada proses 1-2
(Gambar 4.6) dan dapat dinyatakan sebagai:
W
h 2 h1
m
(4-1)
Hubungan tersebut diturunkan dari persamaan energi dalam keadaan tunak, pada proses
kompresi adiabatik reversibel dengan perubahan energi kinetik dan energi potensial diabaikan.
Perbedaan entalpinya merupakan besaran negatif yang menunjukkan bahwa kerja diberikan
kepada sistem.
Kalor yang dibuang melalui kondensor dari refrigeran ke lingkungan yang lebih rendah
temperaturnya terjadi pada proses 2-3, yaitu:
q rj
Q rj
m
h2 h3
(4-2)
Besaran ini bernilai negatif, karena kalor dipindahkan dari sistem refrigerasi ke lingkungan.
Pada proses 3-4 merupakan proses ekspansi refrigeran menuju tekanan evaporator. Proses ini
biasanya dimodelkan dengan proses cekik tanpa adanya perpindahan kalor (adiabatik) dan
proses berlangsung tak-reversibel, sehingga diperoleh hubungan: h3 = h4
Efek refrigerasi (qrc) adalah kalor yang diterima oleh sistem dari lingkungan melalui evaporator
per satuan laju massa refrigeran. Efek refrigerasi merupakan parameter penting, karena
merupakan efek yang berguna dan diinginkan dari suatu sistem refrigerasi.
Q rc
h1 h 4
(4-3)
m
Sedangkan kapasitas refrigerasi (Qrc) merupakan perkalian antara laju massa refrigeran dengan
q rc
efek refrigerasi.
Koefisien performansi, COP, adalah besarnya energi yang berguna, yaitu efek
refrigerasi, dibagi dengan kerja yang diperlukan sistem, yaitu kerja kompresi.
efek refrigerasi
ker ja kompresi
h h4
1
h 2 h1
(4-4)
66
2.
3.
4.
Terjadi kenaikan entropi pada saat proses kompresi (kompresi tak isentropik).
5.
Walaupun siklus aktual tidak sama dengan siklus standar, tetapi proses ideal dalam siklus
Tekanan
standar sangat bermanfaat, dan diperlukan untuk mempermudah analisis siklus secara teoritik.
bawah
dingin
penurunan
tekanan
3'
2'
2
siklus aktual
penurunan
tekanan
siklus
standar
1'
4'
1
panas lanjut
Entalpi
67
evaporator
Filter-drier
Pipa kapiler
kondensor
kompresor
4.9.1 Kompresor
Kompresor berfungsi untuk mensirkulasikan refrigeran dan menaikan tekanan refrigeran agar
dapat mengembun di kondensor pada temperatur di atas temperatur udara sekeliling.
Berdasarkan letak motornya kompresor dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu kompresor
jenis terbuka dan kompresor jenis hermetik. Pada kompresor jenis terbuka motor terpisah
dengan kompresor dan daya dari motor ditransmisikan melalui sabuk (belt) atau sistem
transmisi daya lainnya. Pada kompresor hermetik, motor dan kompresor berada dalam satu
cangkang (selubung) yang kedap udara. Terdapat juga jenis kompresor yang lain yaitu sermi
hermetik. Berbeda dengan kompresor hermetik yang selubungnya disambung dengan las, maka
68
pada kompresor semi hermetik selubungnya disambung dengan baut sehingga bisa dibuka
untuk berbagai keperluan servis termasuk untuk menggulung ulang kumparan motor listrik.
Pada mesin refrigerasi rumah tangga dan komersial jenis kompresor yang biasa
digunakan adalah kompresor tipe hermetik. Kompresornya dapat menggunakan kompresor
jenis torak, atau rotari seperti kompresor sudu (vane type), roller atau schroll.
Untuk melindungi bagian-bagian yang bergesek seperti torak dan dinding selinder serta
bantalan, maka kompresor diberi pelumas. Pelumas ini bisanya bercampur dengan refrigeran.
Pada kompresor hermetik yang digunakan untuk mesin refrigerasi rumah tanggal dan
komersial, biasanya digunakan pelumas yang larut dengan baik dalam refrigerannya.
Evaporator adalah alat tempat refrigeran menguap. Panas yang diperlukan untuk penguapan
diperoleh dari benda/media yang akan didinginkan. Proses penyerapan panas ini menyebabkan
penurunan temperatur pada benda/media yang akan didinginkan.
Jenis evaporator yang biasa digunakan adalah jenis evaporator permukaan pelat dan pipa polos.
Gambar 4.3 diperlihatkan contoh-contoh kondensor dan evaporator yang dibahas. Pada mesin
dengan kapaistas yang besar digunakan kondensor pipa bersirip.
70
Terdapat dua jenis filter drier yaitu alumina aktif (bukan silica gel) dan molecular sieve.
Alumina aktif terbuat dari Al203 dapat menyerap uap air lebih banyak dari silica gel dan juga
dapat menyerap asam baik dari refrigeran maupun pelumas. Molecular sieves terbuat dari
logam alumina silikat, memiliki kemampuan menyerap uap air yang sangat tinggi. Saat ini
filter-drier yang banyak digunakan adalah jenis molecular sieves. Berdasarkan tingkatan
kemampuannya dalam menyerap uap air molecular sieve dibuat dalam 3 grade yaitu XH-5,
XH-7, dan XH-9. Semakin tinggi gradenya semakin tinggi kemampuannya dalam menyerap
uap air. Mesin dengan refrigeran R-12 bisanya menggunakan XH-5 sedangkan mesin dengan
refrigeran R-134a menggunakan XH-7 atau XH-9.
Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran agar dapat menguap di evaporator
pada temperatur yang rendah. Tekanan refrigeran dapat diturunkan sebagai akibat adanya
gesekan pada pipa kapiler yang panjang dan berdiameter kecil.
Ukuran pipa kapiler biasanya dinyatakan dengan angka 10, 20 dan seterusnya hingga 90.
Anggka tersebut menunjukkan diameter pipa tersebut, grade 10 menunjukkan diameter pipa
0,010 inci.
Gambar 4.11 Filter-drier dan pipa kapiler pada mesin refrigerasi domestik
dan komersial
REFERENSI
1. Barron, Randall F., Cryogenic System, Oxford University Press, New York 1985.
71
------------------------------------
72