Anda di halaman 1dari 23

Anggota:

1. Dewantara G.
(11)
2. Iqbal Irnaldo
(19)
3. Izdihar Amir Raf (21)
4. Riyan Darmawan (34)
5. Santya Syukur (35)

Cost
KELOMPOK
1

LEARNING
OBJECT
1
ACTIVITY BASED COSTING AND
ACTIVITY BASED MANAGEMENT

UNDERCOSTING AND OVERCOSTING


- Undercosting
Sebuah produk menghasilkan sumber daya
yang lebih banyak tetapi justru memiliki biaya
per unit yang rendah.

- Overcosting
Sebuah produk menghasilkan sumber daya
yang lebih kecil tetapi justru memiliki biaya
per unit yang tinggi.

ILUSTRASI:
Tagihan Biaya Makan atas Pesanan
Dika, Iren, dan Putri

Pesanan Dika
Pesanan Iren
Pesanan Putri
Total

$14
30
16
$60

Berapa biaya rata-rata per orang?

VARIABEL COST
UNDERCOSTING/OVERCOSTING?
$60 3 = $20

Dika dan Putri


overcosting

Iren
undercosting

AKIBAT
UNDERCOSTING & OVERCOSTING
PADA PERUSAHAAN

- Undercosting
Mengalami kerugian pada penjualan meski
terkesan penjualannya menguntungkan. Karena
dimungkinkan penjualan tsb menghasilkan
pendapatan yang lebih sedikit dibanding biaya
sumber daya yang digunakan.

- Overcosting
Menetapkan harga yang terlalu tinggi
sehingga kehilangan pangsa pasar direbut

PROSES PERANCANGAN,
PRODUKSI, DAN DISTRIBUSI
- Perancangan
Setiap tahun Toyota meminta beberapa modifkasi atas jenis
ban normal dan ban intermediate. Dep Desain Bridgestone
merancang cetakan dan spesifkasi
proses yang dibutuhkan
(yaitu, rincian operasi manufaktur)

- Pembuatan
Ban dibuat, diselesaikan, dibersihkan, dan diinspeksi.

- Pengiriman
Ban yang telah selesai dibuat kemudian dikemas dan dikirim ke
Toyota.

KERJASAMA:
Ban Normal

= $ 58

Ban Intermediate = $
99.60

Ban Normal

= $ 52

Ban Intermediate = Tidak

PESAING

SISTEM KALKULASI BIAYA SEDERHANA


PADA PERUSAHAAN
STEP 1
Diketahui:
Bridgestone memproduksi 2 jenis ban:
Ban normal (NB)
Ban kualitas bagus/intermediate (IB).
Bridgestone menggunakan metode single indirectcost rate
job costing system.
Units: 80,000 (NB) dan 20,000 (IB).

STEP 2
Menghitung Direct Cost

Ban Normal (NB)


Direct materials
Direct mfg. labor
Total direct costs

$1,520,000
800,000
$2,320,000

Direct cost per unit: $2,320,000 80,000 = $29

Ban Intermediate
Direct materials
Direct mfg. labor
Total direct costs

$ 920,000
260,000
$1,180,000

Direct cost per unit: $1,180,000 20,000 = $59

STEP 3
Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Akan
Digunakan
INDIRECT-COST
POLL

INDIRECT
COST-ALLOCATION
BASE

All
All Indirect
Indirect Costs
Costs
$2,900,000
$2,900,000

50,000
50,000 Direct
Direct
Manufacturing
Manufacturing
Labor-Hours
Labor-Hours
$58 per Direct
Manufacturing
Labor-Hour

STEP 4
Mengidentifkasi Indirect Cost yang Berkaitan dengan Setiap
Dasar Alokasi Biaya
Karena hanya menggunakan satu dasar alokasi biaya. Bridgestone
mengelompokkan semua
indirect cost ke dalam satu pool biaya
overhead.

STEP 5
Menghitung Tarif per Unit

All Indirect Cost : Direct Manufacturing Labor Hours


=?
$2,900,000 : 50,000 = $58

STEP 6
Menghitung Indirect Cost yang Dialokasikan ke
Produk
COST OBJECT:
Ban Normal dan
Ban Intermediate

Indirect
Indirect Costs
Costs
Direct
Direct Costs
Costs

DIRECT
COSTS
Direct
Direct
Materials
Materials

Direct
Direct
Manufacturing
Manufacturing
Labor
Labor

Bridgestone membutuhkan:
Ban Normal = 36,000 direct manufacturing
labor-hours
Ban Intermediate =14,000 direct manufacturing
labor-hours.

Berapa indirect cost yang akan dialokasikan


Untuk masing-masing?

Ban Normal: 36,000 $58 =


$2,088,000
Ban Intermediate: 14,000 $58 =
$812,000

BAN NORMAL

BAN INTERMEDIATE

Berapa Total Biayanya?


(Direct + Allocated Indirect Cost)

Berapa Total Biaya?


(Direct + Allocated Indirect Cost)

Direct costs $2,320,000 +


Allocated costs $2,088,000 = $4,408,000

Direct costs $1,180,000 + Allocated


costs $812,000 = $1,992,000

Berapa cost per unit?

Berapa cost per unit?

$4,408,000 80,000 = $55.10

$1,992,000 20,000 = $99.60

Ban Normal dijual dengan harga per unit $60 dan


ban intermediatedengan harga $142 per unit.

Revenue
Cost
Income
Margin

Normal Intermediate
$60.00
$142.00
55.10
99.60
$ 4.90
$ 42.40
8.2%
29.9%

BRIDGESTONE
DECISION-MAKING
PROCESS

STEP 1
Identifkasi Masalah
Pihak manajemen Bridgestone mulai menyelidiki mengapa biaya per unit
ban normal
sebesar $55.10 masih lebih tinggi dibanding harga jual
pesaing yakni Michelin yang hanya mematok harga di $53.

STEP 2
Analisis Informasi yang Ada
Penjelasan yang mungkin adalah bahwa teknologi dan proses pembuatan
serta distribusi
yang diterapkan Bridgestone tidak efsien.
Namun analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa inefsiensi semacam itu
bukan
alasannya.
Sebab
Bridgestone
selalu
memperbaharui
teknologinya, selain itu Bridgestone telah berpengalaman selama bertahuntahun untuk mendistribusikan ban normalnya.
Di sisi lain, manajemen masih ragu dengan kemampuan Bridgestone
membuat dan
mendistribusikan ban intermediate karena ban ini
tergolong ban jenis baru yang diproduksi.

Revenue
Cost
Income
Margin

Normal Intermediate
$60.00
$142.00
55.10
99.60
$ 4.90
$ 42.40
8.2%
29.9%

STEP 2 (lanjutan...)
Manajemen merasa bingung karena marjin untuk ban normal rendah
sedangkan untuk ban intermediate tinggi padahal perusahaan lebih
berpengalaman dalam membuat dan mendistribusikan ban normal.
Kemungkinannya:
Ban Normal
= Overcosting.
Ban Intermediate = Undercosting.

Revenue
Cost
Income
Margin

Normal Intermediate
$60.00
$142.00
55.10
99.60
$ 4.90
$ 42.40
8.2%
29.9%

STEP 3
Membuat Prediksi Masa Depan
Pihak manajemen Bridgestone sangat yakin dengan keakuratan Direct Cost,
karena biaya- biaya tersebut dapat ditelusuri. Namun, manajemen kurang
yakin tentang keakuratan sistem kalkulasi biaya dalam menghitung sumber
daya tidak langsung yang digunakan oleh tiap jenis ban.
Manajemen tidak ingin ketidakpastian pada Indirect Cost tersebut
mempengaruhi penentuan Cost Per Unit dari ban normal dalam rangka
persaingan dengan pesaing sejenis sehingga nantinya mengakibatkan
kerugian di masa depan

STEP 4
Membuat Keputusan
Atas dasar prediksi biaya dan mempertimbangkan bagaimana pihak
Michelin akan merespon, pihak manajemen Bridgestone harus membuat
keputusan.
-

Apakah harus tetap melanjutkan kontrak dengan pihak Toyota?


Berapa harga yang harus ditawarkan pada pihak Toyota?
Atau alternatif yang lain

STEP 5
Melaksanakan Keputusan, Evaluasi Kinerja, dan Belajar dari
yang Lalu
Jika Bridgestone memutuskan tetap bekerja sama dengan Toyota. Pihak
manajemen harus secara berkala terus membandingkan antara Actual Cost
dan Predicted Cost-nya, agar kesalahan di masa lalu yakni penyimpangan
biaya berupa undercosting/overcosting produk tidak terjadi lagi.

Anda mungkin juga menyukai