Malaria (Puspita-08044)
Malaria (Puspita-08044)
Puspita Ayu
Margaretha
PENDAHULUAN
Penyakit protozoa yang akut dan kronik
ditandai demam paroksismal,
menggigil, berkeringat, fatigue, anemia
dan splenomegali
Terinfeksi plasmodium pasca gigitan
nyamuk anopheles betina yang
terinfeksi
Diagnosis dan pengobatan yang
terlambat sakit parah/kematian.
ETIOLOGI
P.vivax malaria tertiana
P.falcifarum malaria tropika
P.malariae malaria malariae
P.ovale malaria ovale
ANAMNESIS
Identitas pasien
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : demam
intermitten
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Keluarga
Riwayat Lingkungan :riwayat
berpergian ke daerah endemis?
GEJALA KLINIS
DEMAM
GEJALA KLINIS
Serangan demam I didahului oleh MASA INKUBASI :
-- masa yang dimulai dari masuknya sporozoit ke
badan hospes sampai timbul demam-1. Infeksi Alamiah
P. Falciparum 12 hr
P. Vivax & P. Ovale
13 17 hr
P. Malariae 28 30 hr
2. Infeksi Non Alamiah
P. Falciparum 10 hr setelah transfusi
P. Vivax & P. Ovale
16 hr setelah transfusi
P. Malariae
40 hr setelah transfusi
STADIUM DEMAM
STADIUM FRIGORIS / MENGGIGIL (15 menit - 1 jam)
dimulai dengan perasaan dingin sekali menggigil
nadi cepat tapi lemah
bibir dan jari tangan & kaki menjadi biru
kulit kering dan pucat
kadang disertai muntah dan kejang
STADIUM AKME / PUNCAK DEMAM (2 6 jam)
pasien merasa kepanasan
muka menjadi merah
kulit kering & panas seperti terbakar
sakit kepala hebat
sering disertai mual dan muntah
nadi kuat dan keras
haus suhu badan ( 41C)
STADIUM DEMAM
STADIUM SUDORIS / BERKERINGAT (2 4
jam)
banyak keringat
tempat tidur
basah
suhu badan menurun cepat sampai
dibawah N
KAMBUH
/ RELAPS
pasien tidur nyenyak bangun : lemah
Rekrudesensi
(relaps jangka pendek)
tapi sehat
PEMERIKSAAN FISIK
Konjungtiva pucat
Anemia Hemolitik , Normositik, Normokrom
Terjadi karena :
Penghancuran eritrosit baik yang mengandung / tidak
mengandung parasit
Reduced Survival Time eri N tidak dapat hidup lama
Gangguan eritropoesis karena depresi di sum-sum tulang
Sklera ikterik
Splenomegali
Terutama pada malaria menahun
Disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasia RES
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
Artesunat +
Amodiakuin
Dehidroartemisinin +
Piperekuin
Artesunat
(4mg/kgBB/dosis tunggal
selama 3 hari),
Amodiakuin (10mgbasa/kgBB/dosis tunggal
selama 3 hari
Dehidroartemisinin (24mg/kgBB), Piperakuin
(16-32mg/kgBB/dosis
tunggal selama 3 hari
TATALAKSANA
Artesunat +
Sulfodaksin/Pirimetami
n (SP)
Artemeter/lumefantrin
Amodiakuin ditambah
SP
SP (25mg
Sulfadoksin)/kgBB/dosis
tunggal
Artemeter (3.2
mg/kgBB/hari dibagi 2
dosis), Lumefantrin
(20mg/kgBB)
Amodiakuin (10mgbasa/kgBB/dosis tunggal
selama 3 hari), SP (25mg
Sulfadoksin)/kgBB/dosis
tunggal
TERIMA KASIH