Anda di halaman 1dari 25

W ha

t is
a n

INDUSTRIAL ENGINEERING

NIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Kelompok 1
Agus Heriyanto
Bimo Adji
Deti Anggraeni
Joko Fernando
Sandy Fajar Nugraha

(2015450102)
(2015450112)
(2015450114)
(2015450123)
(2015450135)

Teknik Industri P2K FT-UMJ


2015

Prolog
Teknik industri, istilah ini diterjemahkan dari
kata industrial engineering sebagai suatu disiplin
ilmu keteknikan yang baru, lahir melalui suatu
proses evolusi yang lama sejak Revolusi Industri
yang berlangsung sekitar dua abad lampau yang
diharapkan mampu menyiapkan tenaga ahli dan
terampil didalam mengelola (memanajemeni)
sistem produksi atau sistem industri yang
melibatkan komponen-komponen manusia,
material / fasilitas produksi lainnya, energy, dan
informasi secara integral.

Definisi Industri
Industri adalah suatu lokasi / tempat dimana
aktivitas produksi akan diselenggarakan, sedangkan
aktivitas produksi bisa dinyatakan sebagai
sekumpulan masukan (human re-source, materials,
energy, informasi, dan lain) menjadi produk
keluaran (finished product atau service) yang
memiliki nilai tambah.

Diagram Industri

Manajemen Industri
Penetapan manajemen
industri untuk
menentukan sistem
nilai dan tujuan yang
ingin dicapai, struktur
organisasi dikaitkan
dengan hirarki,
tanggung jawab dan
wewenang, dan
perancangan,
perencanaan dan
pengendalian aktivitas
operasional yang
harus dilaksanakan.

3 fungsi pokok yang harus


dilakukan oleh proses manajemen
industri yaitu fungsi pemasaran,
dalam hal ini bertanggung-jawab
untuk menumbuhkan kebutuhan
(demand) dari output produk yang
dihasilkan. Fungsi bertanggung
jawab untuk membuat dan
menghasilkan produk untuk
merealisasikan kebutuhan.
Sedangkan fungsi penandaan
memiliki tanggung jawab untuk
menyediakan dana yang cukup
dalam menunjang proses produksi
baik kebutuhan dana yang bersifat
jangka pendek maupun panjang.

Wawasan Teknik Industri dan Analisa


Manajemen

Dengan penguasaan teknologi ataupun dasar-dasar engineering yang


kuat dikombinasikan dengan pengetahuan mengenai ilmu-ilmu sosial
ekonomis; maka disiplin Teknik Industri akan dapat mensistesakan
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif didalam analisa
manajemen industri.

Definisi Teknik
Engineering berasal dari kata
ingenium atauingeniators yang
merupakan senjata dari legiun
tentara Romawi yang dipakai untuk
menjebol dinding-dinding pertahanan
musuh. Kata ini kemudian berubah
menjadi engineer yang dikaitkan
dengan individu-individu yang
memiliki interest untuk menciptakan
teknologi perang atau yang berkaitan
erat dengan military engineering.
Pada perkembangan selanjutnya
istilah inipun diaplikasikan untuk
aktivitas-aktivitas non-militer yang
kemudian kita kenal dengan istilah
civil engineering atau teknik sipil.

Secara definitif ilmu


teknik adalah The
profession in which a
knowledge of the
mathematical and natural
sciences gained by study,
experience, and practice
is applied with judgment
to develop ways to
utilize, economically, the
materials and forces of
nature for the benefit of
man kind.

Teknik Industri secara Khusus


Proses yang berkaitan dengan aktivitas konversi ataupun
transformasi ini biasanya disebut sebagai proses perancangan
(design) yang memberi ciri khusus profesi engineering ini.
Proses perancangan akan banyak memerlukan sejumlah
kreativitas melalui aktivitas analisis dan sintesis yang
merupakan prinsip dari proses engineering. Dalam langkah
analisis dikaitkan dengan existing systems akan mencoba
menguaraikan problem ke dalam elemen-elemen yang
fundamental untuk lebih memperoleh detail permasalahan
yang dihadapi. Sedangkan langkah sintesis sering dikaitkan
dengan upaya memperoleh new/improved systems mencoba
memadukan elemen-elemen permasalahan yang selesai dikaji
ke dalam satu pemecahan masalah yang bulat.

Proses Perekayasaan
(Engineering Process)

Definisi Engineer
Berdasarkan pendefinisian tentang ilmu teknik,
istilah engineer diartikan sebagai individu yang
mampu mempergunakan ilmu matematika dan
pengetahuan alam (fisika), ilmu keteknikan, prinsipprinsip dan metode analisis maupun perancangan
teknik yang diperolehnya sehingga dia memiliki
kualifikasi untuk mempraktekannya.

Definisi Teknik Industri


Teknik Industri (Industrial Engineering) atau Teknik Produksi/Operasional
(Production/Operation Engineering) merupakan disiplin ilmu teknik atau
keteknikan yang berkaitan dengan proses-proses produksi atau
transformasi (konversi) material ke keadaan (output) yang berbeda dan
lebih berguna dengan memperhatikan bentuk, lokasi atau waktu.
Istilah Teknik Industri ini kemudian dikembangkan lagi menjadi Teknik dan
Manajemen Industri untuk memberi penekanan pada fungsi dan peran
Proses manajemen didalam merancang, merencanakan, mengorganisir
maupun mengendalikan proses produksi yang berlangsung.
Disiplin Teknik Industri memiliki tanggung jawab pokok yaitu untuk
merancang cara (medium/metoda) berproduksi agar tercapai kondisi yang
lebih disukai, sebagai contoh adalah memaksimalkan laju pengembalian
investasi (rate of investment) yang telah ditanamkan.

Sistem Input-Output Profesi


Teknik Industri
Black box yang merupakan
problem yang harus
diformulasikan profesi Teknik
Industri

Dari diagram diatas tugas pokok Teknik Industri adalah untuk


menspesifikasikan Black-box tersebut yaitu membuat
rancangan media produksi yang efektif dan efisien. Media
produksi seorang Teknik Industri akan banyak terlibat
merupakan kondisi yang kompleks, agregasi, saling berkaitan
dan melibatkan komponen-komponen produksi seperti
manusia, mesin, material, jaringan informasi dan lain-lain.

Definisi Teknik Industri


menurut IIE
Dalam rumusan selanjutnya yang akan dipakai
adalah definisi standar Institute of Industrial
Engineering (1985) menyatakan bahwa :
Industrial engineering is concerned with the design,
improvement and installation of integrated systems
of people, materials, information, equipment and
energy. It draws upon specialized knowledge and
skill in the mathematical, physical, and social
sciences together with the principles and methods
of engineering analysis and design to specity,
predict, and evaluate the result to be obtained from
such systems.

Aliran Teknik Industri


Aliran tradisional
lebih menitikberatkan
perhatiannya pada
hal-hal yang bersifat
praktis nyata berupa
pemecahan masalahmasalah yang
dibatasi oleh dindingdinding industri.

Aliran modern lebih menekankan


aplikasinya pada hal-hal yang
bersifat teoritis dan abstrak.
Istilahnya adalah keterlibatan
dalam masalah-masalah yang
tidak dibatasi oleh dindingdinding industri. Permasalahan
pokok yang dihadapi adalah
bahwa masalah-masalah industri
ternyata tidak lagi terpusat
dalam wilayah yang dibatasi
oleh dinding-dinding industri itu
sendiri, tetapi juga dipengaruhi
oleh sistem dan lingkungan yang
berada diluarnya.

Kurikulum Teknik
Kelompok Ilmu Dasar (Basic Science) : Meliputi materi-materi pokok
yang berkaitan erat dengan ilmu-ilmu dasar teknik seperti matematika,
fisika, kimia, komputer, dan ilmu-ilmu sosial.
Kelompok Dasar Teknik (Engineering Design) : Menggambar teknik,
perancangan proses (Teknologi Mekanik), Elektronika dan lain-lain.
Kelompok Ilmu Keteknikan (Engineering Science)
Dibagi 2 klasifikasi yaitu :
Kelompok Non-Teknik : Pengetahuan dan Pengolahan Bahan, Mekanika
Teknik, Termodinamika, Penggerak Mula dan lain-lain.
Kelompok Teknik Industri : Operation Research, Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan, Methodis Engineering, Statistik Industri,
Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Dinamika Industri, Simulasi
Sistem Industri dan sebagainya.

Human
activity
system
dalam
organisasi akan mencakup elemenelemen berikut ini :
Proses
manufacturing
atau
prosedur-prosedur proses lainnya
dalam industri jasa, kimia, dan lainlain.
Material, mesin dan peralatan,
metode kerja.
Tata letak (layout) dari fasilitas dan
aliran material (termasuk pula
peralatan dan metoda pemindahan
material).
Desain area kerja (stasiun kerja).
Prosedur perawatan, keselamatan
dan kesehatan kerja.

y
t
i
v
i em
t
c
A yst
n
a lS
um tro
H n
o
C

s
y

d
n

a
n

m
e
g

t
n

Sedangkan management control system dari


suatu organisai terdiri dari elemen-elemen antar
lain seperti :
Sistem manajemen perancangan.
Prosedur peralamalan, perencanaan dan
pengendalian produksi.
Analisa ekonomi dan penganggaran.
Perancangan penggajian, upah dan
insetif/bonus.
Perancangan organisasi, alokasi sumber daya
manusia (recruiting, training dan alokasi
sumber daya manusia).
Perancangan kebutuhan material, sistem
pengendalian persediaan, sistem pengendalia
kualitas dan lain-lain.

m
e
t

Disiplin Teknik menurut AIIE


American Institute of Industrial Engineers (AIIE) secara spesifik telah mencoba
merumuskan aktivitas-aktivitas yang bisa ditangani oleh disiplin Teknik Industri antara lain
sebagai berikut :
Perencanaan dan pemilihan metode-metode kerja yang efektif dan efisien dalam proses
produksi.
Pemilihan dan perancangan dari perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan dalam
proses produksi.
Desain fasilitas pabrik, termasuk disini perencanaan tata letak (layout) segala fasilitas
produksi, peralatan pemindahan material, dan fasilitas untuk penyimpanan bahan baku
atau produk jadi.
Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian distribusi barang/jasa
produsi, pengendalian persediaan, pengndalian kualitas dan reliabilitas.
Pengembangan sistem pengendalian ongkos produksi seperti pengendalian budget,
analisa biaya dan standar biaya produksi.
Penelitian dan pengembangan produk.
Desain dan pengembangan sistem pengukuran performans serta standar kerja.
Desain dan pengembangan sistem analis, value engineering serta sistem informasi
manajemen.
Pengembangan dan penerapan sistem pengupahan dan pemberian insentif berdasarkan
performans serta evaluasi kerja.
Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja, policy, sistem pemrosesan
data, dan lain-lain.
Analisa lokasi dengan mempertimbangkan potensi pemasaran, sumber bahan baku,

Hubungan Ilmu Teknik

Fase-fase Industri

The Father of Industrial Engineering

Dengan munculnya pabrik-pabrik, maka periode selanjutnya banyak dikuasai oleh pemikiranpemikiran baru akan metode kerja,Organisasi dan/ atau manajemen produksi.Frederick Winslow
Taylor dalma hal ini dianggap sebagai pelopor yang mengawali era baru dalam usaha
menganalisa sistem produksi.Disini Taylor mengembangkan suatu filosofi manajemen yang
berlandaskan metode atau pendekatan ilmiah.Nama Taylor inikemudian sering dihubungkan
dengan studi pengukuran kerja---yang diterjemahkan dari istilah Work Measurement atau
Mation and Mation and Time Study dimana disini Taylor mencoba menganalisa metode
yangseharusnya digunakan dala, penyelesaian kerja dan mantapkan stamdart waktu
penyelesaian.
Aktivitas Taylor kemudian dilanjutkan oleh tokoh-tokoh Teknik Industri lain seperti pasangan
suami-istri Frank dan Lillian Gilberth,Henry Gantt,Hattington Emerson,W.A. Shewart, dan lainlain.Gilbertterutama kali dianggap berjasa dalam memberi gerakan-gerakan dasar manusia
pada saat manusia kerja manual.Penelitian dari Gilbert ini dalam disiplin Teknik Industri akan
sangat dikenal sebagai studi gerakan kerja (Mation Study) ataub Teknik tata cara (Methods
Engineering).Istri Franj Gilbert---Lillian Gilbert ,seorang Psikologi---dala, hal ini banyak sekali
memberi wawasan bagi para enginner yang melakukan penelitian pada manusia.
Pelopor lain dalam Teknik Industri adalah Henry Gantt yang berhasil mengembangkan prosedur
penjadwalan rencana kerja dengan penjadwalan kerja ini kemudian dikenal dengan nama Peta
Balok (barchart) atau Peta Gantt (Gannt Chart).Sedangkan Harrington Emerson selanjutnya
dikenal sebagai orang berjasa di dalam merumuskan prinsip-prinsip efesiensi didalam kegiatan
kerja,disamping juga mengembangkan konsep line dan Staff Organization serta dasardasarpemberian insentif/bonus kerja.
Disamping tokoh-tokoh tersebut diatas masih banyak lagi pelopor-pelopor yang dianggap
berjasa didalam memberi landasan contohnya (Seperti Ralp Barnes,Marvin Mundel, H.B
Maynard, dll).Teknik Industri seperti yang kemudian seperti pengendalian persedian (Inventory
Control),pengendalian kualitas (Quality Control),tata letakvpabrik (Plant Layout ),Pengukuran
kerja dan sebaginya.Frederick W.Taylor---yang berlatar belakang Pendidikan Teknik Mesin
(Mechinal Engineering)---dipertimbangkan sebagai orang paling banyak jasanya didalam

Aliran Teknik Industri


Periode 1920 sampai 1930 sendiri meerupakan era transisi antara konsep
management ilmiah dengan aliran Teknik Industri Tradisional. Aliran Teknik Industri
Tradional merupakan pada dasarnya banyak manekankan pada hal-hal yang
berkaitan dengan:
Methods Engineering : Operation Analysis,Study Gerakan dan Pengukuran kerja,
Pemindahan Matrial, Perancanaan dan Pengendalian produksi,Keselamatan Kerja
serta Standarisasi.
Work Measurement : Pengukuran dan Penataan Waktu Standart, Pradetermind
Elemntal Time Standart
Control Determination : Pengendalian Produksi, Pengendalian Persediaan ,
Pengendalian Kualitas Produksi, Pengendalian Biaya dan Budget Produksi.
Plant Facilitian and Desaign : Tata letak Fasilitas Pabrik, Pengadaan dan
Penggantian Peralatan, Design Produksi,Desaign Perkakas dan Peralatan Kerja
Bantu, dan lain-lain.

Aliran Teknik Industri Modern memberi arah dan corak baru baru yang banyak
ditekankan pada hal-hal yang bersifat teoritis-abstrak tinggi yang berkonsep
tentang feed-back control,computer sciene , behavioral theory,system engineering
dan cybernetics sehingga disiplin tersebut sekitar tahun 1970-an dikenal kemudian
dengan disiplin Teknik dan Sistem Industri (Industrial dan System Engineering).

Perkembangan
Teknik
Industri
American Society of Mechanical Enginering (ASME) di USA merupakan forum pertama diskusi
Teknik Industri, secara khusus oleh Fredrik Winslow Taylor cs. Tahun 1912 menjadi the society of
promote the science management dan berubah menjadi The Taylor Society ditahun 1915.
Menjelang tahun 1922 berdiri pula The American Management Association. Selanjutnya pada
tahun 1934, The Taylor Society dan The Society Of Industrial Engineers bergabung menjadi satu
menjadi The Society of Advancement Management.
American Institute of Industrial Engineers (AIIE) berdiri pada tahun 1948 dan merupakan
organisasi professional yang khusus mengembangkan profesi Teknik Industri. Ditahun 1980-an
muncul organisasi internasional diluar US, yaitu Eropa dan Asia seperti ORSA, The Insitute for
Management Science, ASQS, Society for Desission Science, dll yang berkaitan dengan Teknik
Industri.
Di Indonesia berdiri tanggal 22 November 1986 di Jakarta, bernama Ikatan Sarjana Teknik dan
Manajemen Industri (ISTMI) yang bertujuan mengembangkan profesi dan peranan disiplin Teknik
Industri.
Tahun 1908, Teknik Industri menjadi mata kuliah khusus di Departemen Mechanical Engineering
di Pensysilvania State University dan Syracuse University hingga akhir Perang Dunia II,
kemudian terpisah menjadi Departemen Indusrial Engineering. Nama lain Industrial Engineering
diberbagai universitas adalah Industrial Engineering and Operational Research, Industrial
Engineering and Management Science, dll. Di Jerman Barat disebut Production Engineering, di
Indonesia disebut Teknik Industri.
Tahun 1981, Teknik Industri di US menjadi peringkat ke-empat dengan peminat 9,7% atau
sekitar 143.000 sarjana dibawah Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Teknik Sipil.
Di Indonesia 4 pilar Teknik Industri yaitu ITB, USU, ITS dan IPB (sektror agrobisnis industri),
walaupun banyak jurusan Teknik Industri di universitas lain. Disiplin Teknik Industri pertama kali
diperkenalkan di ITB tahun 1960-an oleh Prof.DR. Matthias Aroef MSc.Ph.D. Teknik Industri dulu
menjadi progam keahlian pada Jurusan Teknik Mesin ITB, namun pada tahun 1971 memisahkan
diri dan menjadi Jurusan Teknik Industri, dan dari sini berkembang ke universitas lain. Sebagai
jasa, ISTMI mengabdikan namanya menjadi Matthias Aroef Award dan diberikan kepada mereka
yang berjasa mengaplikasikan dan mengembangkan profesi Teknik Industri tiap tahun di

Peranan Disiplin Teknik Industri dalam


Proses Pembangunan Industri
Dalam konteks disiplin Tenik Industri, maka yang dimaksudkan dengan industri akan
meliputi semua sistem organisasi usaha, baik yang bergerak di sektor produksi
barang (manufakturing) maupun jasa (service). Prinsip-prinsip dasar disiplin Teknik
Industri secara luas akan mampu diaplikasikan di berbagai sektor lapangan kerja
seperti pertanian, rumah sakit, jasa perbankan / asuransi, jasa konsultasi teknik /
manajemen, organisasi pemerintahan atau militer, konstruksi, pendidikan /
penelitian, jasa transportasi / distribusi, dan sebagainya selain tentu saja industri
(pabrik) manufaktur.
Pendekatan Teknik Industri disamping mampu diaplikasikan untuk mengatasi
masalah industri juga mampu dipraktekkan sama baiknya guna menyelesaikan
problema-problema nonindustri. Pada dasarnya prinsip-prinsip dan pendekatan
Teknik Industri tepat diterapkan untuk pengambilan keputusan dalam analisa
manajemen dengan melihat suatu problem sebagai bagian dari sistem yang integral
(konsep pendekatan sistem).
Salah satu ciri pemanfaatan secara efektif dari disiplin Teknik Industri adalah untuk
produksi massal yang sedikit banyak masih tergantung pada sumber daya manusia.
Walaupun per definisi Teknik Industri adalah ilmu yang mengatur sistem yang terdiri
dari manusia, mesin dan material; namun faktor sumber daya manusia justru tetap
merupakan sub-sistem yang paling menonjol.
Disiplin Teknik Industri diharapkan mampu memberikan visi yang tajam untuk
memperbaiki efisiensi dan peningkatan produktivitas kerja, karena dalam hal ini

Me
rc
i
At de
te
V
nt ot
io re
n

Anda mungkin juga menyukai