KELOMPOK 4 :
NADIA ZAHRA 2015450130
AHMAD ZUBAIRI 2015450105
FIBA DWI ANANDA 2015450117
M.RISKI KUSHARDIANTO 2015450128
SEPTYO ADI HUTAMA 2015450139
StraightLine
U-Shaped L-Shaped
S-Shaped
Gambar berbagai tipe pola aliran produksi
O-Shaped
Tataletakiniumumnyadiaplikasikanuntukindustridenganjumlah/volumeproduksiyg
relatifkecildanterutamasekaliuntukprodukyangtidakdistandartkan.Industriindustri
yangberoperasiberdasarkanpesananlebihtepatmenggunakanlayoutiniuntukmengatur
fasilitasproduksinya.Dasar-dasarpertimbangandalammenentukanlayoutiniantaralain:
1. Produkyangdibuatadabermacammodeldandalamjumlahkecilsertadalamwaktu
yangsingkat.
2. Aktivitasmotion×tudysulitdilaksanakankarenakegiatannyaberubah-ubah.
3. Sulitmengaturkeseimbangankerjaantaramanusiadanmesin.
4. Memerlukanpengawasanyangbanyak.
5. Satutipemesinbisabermacam-macamfungsi.
6. Banyakmenggunakanperalatanberat.
Daripernyataantersebut,adabeberapakeuntunganyangdidapatdarilayoutmenurutaliran
proses,yaitu:
1. Totalinvestasiyangrendahuntukpembelianmesindanalatprouksilainnya.
2. Mudahuntukmengatasibreakdownmesin.
3. Kemungkinanadanyaaktivitassupervisiyanglebihbaikdanefisien.
Sedangkanhambatanygakandilaluiadalahsebagaiberikut:
4.
5.
6.
7.
Materialhandlingcostlebihmahalkarenagarisproduksilebihpanjang.
Totalwaktuproduksibiasanyaakanlebihlama.
Memerlukanoperatoryangberskilltinggiuntukmengoperasikanmesin.
Sistemperencanaandanpengendalianproduksiakanlebihkompleksdanmembutuhkan
ketelitian.
4.2 PerencanaanTataLetakSecaraSistematis(SystematicLayoutPlanning)
Suatu pendekatan sistematis dan terorganisir untuk perencanaan tata letak fasilitas produksi lebih
diintroduksikanolehRichard Muther(1973)yangdikenaldenganSystematic Layout Planning (SLP).SLP
banyak diaplikasikan untuk berbagai macam persoalan meliputi antara lain problem produksi,
transportasi, pergudangan, supporting service dan aktivitas-aktivitas yang dijumpai dalam perkantoran
(officelayout).
Datamasukandanaktifitas
2.HubunganAktifitas
1.AliranMaterial
3.Stringdiagram
4.KebutuhanLuasArea
5.LuasAreaTersedia
6.SpaceRelationshipDiagram
7.PertimbanganModifikasi
9.PerancanganAlternatifTata
Letak
10.EVALUASI
8.Batasan-batasanPraktis
Dalamhal-halyangberkaitandenganjobshopyang
bekerja berdasarkan job order tentu saja akan
sangat sulit untuk menggambarkan aliran material
melalui FPC, untuk itu digunakan metode analisa
aliranmaterialyanglainnyayaituFrom To Chart.
From-to Chart seringkali disebut Travel Chart atau Trip Chart akan menunjukkan sejumlah aktifitas
perjalanan (travel atau trip) dari satu lokasi menuju lokasi kerja yang lain. Analisa didasarkan pada
bobot/volume material yang harus dipindahkan dan jarak perpindahan yang ditempuh. Prinsipnya adalah
denganmencobamencaritotalmaterialhandlingyangminimaldengancara:
1. Material dengan bobot/volume besar dipindahkan dalam jarak yang sependek-pendeknya. Urutan proses
(yangberkaitandenganlayoutfasilitasproduksi)diatursesuaidenganketentuanini.
2. Sedapat-mungkin dihindari adanya aliran balik (back tracking) karena hal tersebut menyebabkan aktifitas
materialhandlingharusdilaksanakanduakalilangkahkegiatan.
Secara umum analisa material dengan menggunakan from-to chart akan sangat baik diaplikasikan untuk
perencanaanlayoutberdasarkanaliranproses(processlayout).
Sebagai contoh, bilamana pembuatan Produk A dan Produk B diketahui data tentang volume / berat
material yang harus dipindahkan dan mengenai perpindahan material tersebut dari satu lokasikelokasi yang
lain;makaselanjutnyadapatdibuatmatriksfrom-tochartyangsesuai.
Produk
Urutan Pekerjaan
30
45
Keterangan:
GBB
=GudangBahanBaku(RowMaterialStorage)
D01 =Departemen01(mesinpress)
D02 =Departemen02(pengecoran)
D03 =Departemen03(mesinfrais)
D04 =Departemen04(mesindrill)
D05 =Departemen05(mesingerinda)
INSP
=Departemeninspeksi/QC
PKG
=Departemenpengepakan(Packaging)
GPJ=GudangProdukJadi(FinishedGodStorage)
Darimatriksfrom-tochartdiatastampakadanyagerakanperpindahanmaterialyangberlawanandengan
arah aliran material. Hal ini terjadi pada langkah D05 menuju ke D03 dari aliran proses produk B.
Langkah ini dikenal sebagai langkah back-tracking yang seharusnya dihindari dalam phase
perancangan layout. Dengan mengubah tata letak departemen D05 mendahului D03, maka bisa
dilakukanmodifikasilayoutdenganaliranmaterialhandlingyanglebihkecillagi.
Dari matriks from-to chart
layout baru tampak bahwa backtracking
sudah
berhasil
SuatucontohpenggambaranREL-Chartyangmenggambarkanhubunganaktifitasdarifasilitasyangadadalam
sebuah rumah sakit yang memiliki 6 departemen yang masing-masing memiliki fungsi pelayanan medis yang
berbeda. Derajat hubungan aktifitas masing-masing departemen dan pertimbangan yang diberikan dalam
penetapanderajathubungantersebutdiberikandalambentukmatriksREL-Chartsebagaiberikut:
jarak
pemindahan
materialnya.Penempatan