Narasumber : Nurin Nuryani dan Fil Amri (Mahasiswa)
Waktu Tempat Reporter
: 07 oktober 2015 : Universitas Riau : Dedeh KUrnia Afrianti
Pro kontra kabut asap oleh mahasiswa.
Pro kabut asap, sebenarnya tiada yang setuju akan adanya bencana di negri ini. Terutama sudah banyak kerugian yang ditimbulkan akibat bencana ini. Sudah hampir tiga bulan bencana ini melanda kota pekanbaru. Dan ini bisa dikatakan sebagai musibah tahunan yang melanda negri ini. Entah sampai kapan musibah ini akan berakhir dan berhenti untuk menjadikan masyarakat terus menderita akibat dari ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Salah satu mahasiswa biologi fmipa, nurin menuturkan, sudah banyak masyarakat yang menjadi korban akibat asap ini. Terlebih lagi anak-anak dan bayi balita. Bahkan sudah banyak yang meninggal akibat kabut ini. Kabut asap kalau ditinjau tentu sangat merugikan. Apalagi bagi wanita, resiko kanker sangat rentan dihadapi oleh wanita. Berjalan keluar rumah dengan mengenakan kostum bak ninja terllihat sudah biasa di negeri ini, bahkan itu sudah menjadi keharusan bagi masyarakat Riau. Bagaimana tidak, udara bersih hanya mencapai 5 % saja. Entah sampai kapan semua ini berlanjut! Entah sampai kapan Riau kembali berawan. Walaupun kuliah sering diliburkan dan bisa pulang kampung, tapi tetap saja semua ini merugikan kami. Selain ketinggalan pelajaran dan juga rasanya tidak nyaman jika dilingkupi oleh asap seperti ini setiap hari. Kata Fil Amri, Mahasiswa Teknik Informatika. Sudah dipastikan bahwa kabut asap ini menimbulkan dampak yang negatif untuk semuanya. Kami berharap pemerintah dapat menangani ini dengan serius dan sesegera mungkin. Agar masyarakat di Riau dapat terbebas dari asap. Harapan Nurin.