5:15 PM
SOSIOLOGI SAYA
Konsep kepuasan pelanggan - Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan
pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.
Pihak yang paling banyak berhubungan langsung dengan kepuasan/ketidakpuasan pelanggan
adalah pemasar, konsumen, konsumerisme, dan peneliti perilaku konsumen.
Persaingan yang semakin ketat, di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus
menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari
semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan
dalam pernyataan misinya, iklan, maupun public relations release.
Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah
memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa
berkualitas dengan harga bersaing. Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan
produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan semakin banyak.
Dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar, terutama aspek keamanan
dalam pemakaian barang atau jasa tertentu. Kini mulai banyak muncul aktivitas-aktivitas kaum
konsumeris yang memperjuangkan hak konsumen, etika bisnis, serta kesadaran dan kecintaan
akan lingkungan. Para peneliti perilaku konsumen juga semakin banyak yang tertarik dan
menekuni topik kepuasan pelanggan dalam rangka mengupayakan pemecahan yang maksimum
dari pemenuhan kepuasan pelanggan.
Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para
pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa
manfaat, di antaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis,
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi
perusahaan (Tjiptono, 1994). Ada beberapa pakar yang memberikan definisi mengenaI
kepuasan/ketidakpuasan pelanggan.
Day (dalam Tse dan Wilton, 1988) menyatakan bahwa kepuasan/ketidakpuasan pelanggan adalah
respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara
harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan
setelah pemakaiannya. Wilkie (1990) mendefinisikan sebagai suatu tanggapan emosional pada
evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa.
Engel, et al., (1996) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli di
mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan,
sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan. Kotler, et al.,
(1996) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan
pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian
ini didasarkan pada disconfirmation paradigm dari Oliver (dalam Engel, et al., 1990; Pawitra,
1993). Konsep kepuasan pelanggan ini dapat dilihat pada gambar 3.1
tergantung apa yang mereka proleh, Disini akan diuraikan beberapa definisi
kepuasan menurut diantaranya menurut Kotler dan keller (2007 hal 177) yang
menyatakan bahwa : Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan
terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.
Menurut Sunarto (2006, hal 17) Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya
terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya.
Menurut Yazid, (2005, hal 55) Kepuasan adalah merupakan ketiadaan perbedaan
antara harapan yang dimiliki dan unjuk kerjayang senyatanya.
Sedangkan menurut Buttle (2004, hal 29) kepuasan pelanggan adalah respons
berupa perasaan puas yang timbul karena pengalaman mengonsumsi suatu produk
atau layanan, atau sebagian kecil dari pengalaman itu.Kepuasaan pelanggan hunt
dalam C.S Hutasoit (2011 hal 19) mengkelompokkan kepuasan dalam beberapa
perspektif definisi yakni :
1) Normatif deficit definition
2) Equity defenition
3) Normatif standar defenetion
4) Prodecural fairnes definition
5) Attributional definition
5) Attributional definition
Kepuasan tidak hanya ditentukan oleh ada tidaknya diskonfirmasi harapan, namun
juga oleh sumber penyebab diskonfirmasi
Dengan mengkaji secara mendalam definisi dan pengertian dari pendapat para
ilmuwan diatas dapat ditarik sebuah sintesa/konstruk definisi tentang kepuasan
pelanggan sebagai perasaan senang atau tidak senang seorang konsumen setelah
mengevaluasi kinerja suatu barang atau jasa dengan harapan-harapan yang
disertakan pada waktu membeli atau menggunakan barang atau jasa tadi. Jadi dari
sini kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja suatu
barng/jasa.
Adapun arti penting kepuasan pelanggan menurut Tjiptono (2002, hal 7), sebagai
berikut :
1) Tampilan produk
2) Emosi konsumen
3) Perlengkapan untuk kesuksesan atau kegagalan pelayanan
4) Persepsi terhadap keadilan dan kejujuran
5) Konsumen lain, anggota keluarga dan teman yang lain
Sedangkan menurut Menurut Irawan, (2002, hal.37) ada 5 driver , yaitu:
1) Kulitas produk
2) Harga
3) Kualitas pelayanan (Service Quality)
4) Faktor Emosional (Emotional Factor)
5) Biaya
Dari kelima faktor yang dikemukakan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Kualitas produk
Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata
kualitas produknya baik.
2) Harga
Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan
yanng penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang tinggi.
5) Biaya
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan efisien dalam
mendapatkan produk atau pelayanan
Dari teori diatas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi faktor kepuasa
pelanggan. Dengan demikan jelaslah kiranya bahwa yang dimaksud dengan
kepuasan konsumen atas pelayanan sesuai harapan.
Indikator Kepuasan
Menurut pendapat Lovelock yang dikutip Tjiptono dalam C.S Hutasoit (2011, hal 24),
ada beberapa metode untuk mengevaluasi kepuasan, meliputi :
1) Kenerja (Performance)
Karekteristik pokok dari suatu produk dan merupakan kareteristik utama yang
dipertimbangkan konsumen dala membeli suatu produk
3) Keandalan (Reability)
Kecilnya kemungkinan suatu barang atau jasa rusak atau gagal fungsi dalam
periode waktu tertentu dan kondisi tertentu
7) Estetika (aesthetics)
Daya tarik produk menurut pengindraan konsumen, misalnya model desain dan
warna.
http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/04/pengertian-kepuasanpelanggan.html
penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu
sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.
Kepuasan konsumen dapat diciptakan melalui kualitas,pelayanan dan nilai.
1. KualitasKualitas mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan
konsumen. Kualitas akan mendorong konsumen untuk menjalin hubungan
yang erat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan ini
memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan dan kebutuhan
konsumen. Kepuasan konsumen pada akhirnya akan menciptakan loyalitas
konsumen kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan
mereka.
2. Pelayanan konsumenPelayanan konsumen tidak hanya sekedar menjawab
pertanyaan dan keluhan konsumen mengenai suatu produk atau jasa yang
tidak memuaskan mereka, namun lebih dari pemecahan yang timbul setelah
pembelian.
3. Menurut Kotler (2000:34) definisi nilai pelanggan adalah :Nilai yang dirasakan
pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai pelanggan dengan jumlah biaya
pelanggan.Jumlah nilai pelanggan adalah sekelompok manfaat yang
diharapkan dari produk dan jasa. Jumlah biaya pelanggan adalah sekelompok
biaya yang digunakan dalam menilai, mendapatkan, menggunakan dan
membuang produk atau jasa.
contoh dari pengaruh adanya external communication adalah harga di mana biaya
pelayanan sangat berperan penting dalam membentuk ekspektasi pelanggan.
Pelanggan menjadi senang jika kualitas pelayanan yang diterima lebih baik dari
perkiraannya.
2.
Pelanggan menjadi biasa saja jika kualitas pelayanan yang terima sama dengan
perkiraannya.
3.
Pelanggan menjadi kecewa jika kualitas pelayanan yang diterima lebih jelek dari
perkiraannya.
Kepuasan pelanggan menurut Guiltinan [4] yaitu A buyers degree of
satisfaction with product is the consequence of the comparison a buyer makes
between the level of the benefits perceived to have been received after consuming
or using a product and the level of the benefits expected prior purchase . Artinya
bahwa kepuasan pelanggan merupakan konsekuensi dari perbandingan yang
dilakukan oleh pelanggan yang membandingkan antara tingkatan dari manfaat
yang dirasakan terhadap manfaat yang diharapkan oleh pelanggan. Dalam rangka
menciptakan kepuasan pelanggan menurut Guiltanan [5] perusahaan harus mampu
menawarkan kualitas dari suatu produk dan juga pelayanannya.
Sedangkan menurut Pasuraman, Zeithaml, dan Berry [6] , mengemukakan bahwa
kepuasan pelanggan adalah perasaan pelanggan terhadap satu jenis pelayanan
yang didapatkannya . Lovelock [7] menjelaskan bahwa kepuasan adalah keadaan
emosional, reaksi pasca pembelian mereka dapat berupa kemarahan,
ketidakpuasan, kejengkelan, kegembiraan atau kesenangan. Tidak mengherankan
bahwa perusahaan telah menjadi terobsesi dengan kepuasan pelanggan, mengingat
hubungannya yang langsung dengan kesetiaan pelanggan, pangsa pasar dan
keuntungan. Schiffman dan Kanuk[8] menandaskan bahwa kepuasan pelanggan
merupakan perasaan seseorang terhadap kinerja dari suatu produk atau jasa yang
dibandingkan dengan harapannya.
Kotler seperti yang dikutip Rangkuti [9], menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan
merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari
perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkannya. Jadi
[
[
[
[
[
[
Konsep kepuasan pelanggan dari zeithaml dan Bitner ini di gunakan dalam
penelitian karena dimensi-dimensi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
mewakili objek penelitian. Lovelock[11], menjelaskan bahwa kepuasan adalah
keadaan emosional, reaksi pasca pembelian mereka dapat berupa kemarahan,
ketidakpuasan,kejengkelan, netralitas, kegembiraan atau kesenangan.Tidak
mengherankan bahwa perusahaan telah menjadi terosebsi dengan kepuasan
pelanggan, mengingat hubungannya yang langsung dengan kesetiaan pelanggan,
pangsa pasar dan keuntungan. Schisffman dan Kanuk [12] menandaskan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan perasaan seseorang terhadap kinerja dari suatu
produk yang dirasakan dan diharapkannya. Jadi dari definisi definisi diatas artinya
adalah jika perasaan seseorang tersebut memenuhi atau bahkan melebihi
harapannya maka seseorang tersebut dapat dikatakan puas.
[
[
[
Aspek-aspek
yang
efektif[13],yaitu :
dapat
mempengaruhi
kepuasan
pelanggan
secara
Market Share. Merupakan hal yang harus diukur dan berkaitan dengan kinerja
perusahaan. Jika market share diukur, maka yang diukur adalah kuantitas, bukan
kualitas dari pelayanan perusahaan.
4.
Costs of poor quality. Hal ini dapat bernilai memuaskan bila biaya untuk defecting
customer dapat diperkirakan.
5.
Industry reports. Terdapat banyak jenis dan industry reports ini, seperti yang
disampaikan oleh J.D Power dalam Bhote, yakni report yang fairest, most accurate,
dan most eagerly yang dibuat oleh perusahaan.
Guiltinan[14] mengemukakan bahwa salah satu manfaat dari kepuasan pelanggan
ini adalah dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini.
[
[
Jadi dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan salah satu manfaat dari kepuasan
pelanggan yaitu dapat meningkatkan loyalitas pelanggan sehingga dapat
disimpulkan pula bahwa kepuasan pelanggan itu sendiri dapat mempengaruhi
loyalitas pelanggan.
2.
3.
4.
2.
b Derived Dissatisfaction
Pertanyaan yang di ajukan menyangkut 2 hal utama, yaitu besarnya harapan
pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang telah mereka
rasakan atau terima.
c Problem Analysis
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan 2 hal
pokok,yaitu : masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran
dari menajemen perusahaan dan saran-saran untuk melakukan perbaikan.
d Importance-Performance Analysis
Dalam tehnik ini responden diminta meranking berbagai elemen dari penawaran
berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu juga, responden
diminta merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing
elemen tersebut.
3.
BAB II
FOKUS PADA KEPUASAN PELANGGAN
A. Pengertian Pelanggan
Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita
atau perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas
tertentu, dan karena itu akan memberikan pengaruh pada
performa kita / perusahaan. Manajemen perusahaan L.L.
Bean, Freeport, Maine, memberikan beberapa definisi
tentang pelanggan yaitu :
1.
2.
3.
Tidak
ada
seorang
pun
yang
menang
beradu
pelanggan
membeli
tersebut
suatu
dan
menggunakan
merupakan
perusahaan
Sedangkan
perusahaan
setelah
orang
orang
produknya.
yang
proses
pihak-pihak
adalah
yang
Pelanggan
berinteraksi
dengan
mengahsilkan
produk.
berinteraksi
dengan
yang
(2007)
berpendapat
customer
is
an
retailer,
beneficiary,
and
purchaser.
Pelanggan
pengecer,
penerima
kegunaan
organisasi,
dan
yang
berinteraksi
proses
dengan
menghasilkan
perusahaan
produk
disebut
sebelum
sebagai
B. Macam-macam Pelanggan
Untuk
memberikan
kepuasan
kepada
pelanggan
pada
:
penjualan,
performa
pekerja
bagaian-bagian
pembayaran
perusahaan.
pembelian,produksi,
gaji,
rekrutmen,
dan
dalam
internal.
2. Pelanggan antara
hal
ini
bertindak
sebagai
pemasok
dihasilkan.Sebagai
contoh
pasar
swalayan
kartu
kredit.Dalam
kasus
pasar
pemasok.
swalayan
yang
bertindak
sebagai
pelanggan
sangat
bergantung
pada
dan
harapan
mempengaruhi
pelanggan.
persepsi
dan
Faktor-faktor
harapan
yang
pelanggan
pelanggan
yang
berkaitan
dengan
kualitas
dan
layanan,
baik
dari
perusahaan
maupun
pesaing-pesaingnya.
3.
Pengalaman
teman-teman,
cerita
teman
pelanggan
4.
dasar
beberapa
prinsip
yang
digunakan
Untuk
(respon,
cepat
tanggap),
assurance
kepuasan
dapat
ditentukan
melalui
Mengukur
kepuasan
pelanggan
atas
kemudahan
4.
sangat
puas
(delight
customer)
atau
dikelola
keinginannya.
Memahami
customer
akan
terasa
mudah
dan
membuat
Anda
senang.
2.
berita
positif
tentang
perusahaan
Anda.
3.
perusahaan
Anda
kepada
orang-orang
kembali
dan
bersiap-siaplah
untuk
mendengar
5.
prinsip
perusahaan
Anda
di
atas
untuk
akan
sangat
memberikan
membantu
layanan
prima
membantu
proses
komunikasi
perusahaan
atau
Semakin
banyak
pihak
yang
menaruh
perhatian
dengan
pemasar,
kepuasan/ketidakpuasan
konsumen,
konsumeris,
pelanggan
dan
peneliti
kebutuhan
setiap
dan
keinginan
perusahaan
harus
konsumen,
menempatkan
menyertakan
komitmennya
terhadap
kepuasan
dan
jasa
berkualitas
dengan
harga
pesaing.
banyak.
Dengan
demikian
kekuatan
tawar-
banyak
yang
pelanggan
tertarik
dalam
dan
rangka
menekuni
topik
mengupayakan
suatu
bisnis
pelanggan
yang
pelanggan
dapat
antaranya
adalah
merasa
untuk
puas.
memberikan
hubungan
menciptakan
Terciptanya
beberapa
antara
para
kepuasan
manfaat,
perusahaan
di
dan
bagi
peabelian
ulang
dan
terciptanya
loyalitas
yang
memberikan
kepuasan/ketidakpuasan
pelanggan
terhadap
definisi
pelanggan
evaluasi
mengenai
adalah
respon
ketidaksesuaian
yang
ia
rasakan
dibandingkan
dengan
harapannya.
diangkut,
kemudahan
dan
kenyamanan
dalam
mememuhi
sebelumnya.
Misalnya
standar-standar
standar
yang
keamanan
dan
telah
emisi
umur
teknis
maupun
umur
ekonomis
mudah
direparasi;
serta
penanganan
misalnya
bentuk
fisik
mobil
yang
menarik,
terhadapnya.
Biasanya
karena
kurangnya
dibeli,
maka
pembeli
mempersepsikannya
Proses
pemenuhan
kepuasan
pelanggan
tidak
merasa
puas
akan
suatu
produk
maka
Hal
penting
lainnya
yang
harus
kurang
puas
juga
dapat
menceritakan
kepada
sehingga
produk
serta
pelayanan
yang
akan
membandingkan
antara
biaya
yang
5.
Berikan
pelayanan
jaminan
yang
keamanan
diberikan,
dari
sehingga
produk
para
maupun
pelanggan
memiliki
untuk
strategi
meningkatkan
berikutnya
pelanggan
beberapa
Anda
Anda
dengan
yang
kepuasan
dapat
pelanggan,
mengukur
beberapa
dapat
kepuasan
cara
sederhana
berikut :
1.
Menggunakan
sistem
saran
dan
kritik
dari
para
Dengan
mengadakan
survey
kepuasan
pelanggan.
menanyakan
diberikan
pelayanan
yang
selama
ini
telah
3.
mengetahui
pelanggan.
Yang
kebutuhan
yang
diinginkan
berpengaruh
pula
terhadap
para
omset
organisasi
pemberi
strategi
kepuasan
layanan
yang
pelanggan
akan
a.
pelanggan
yang
sangat
diperhatikan
dan
ditekankan
e.
f.
ini
menawarkan
pesaing.
strategi
Perusahaan
atau
yang
lebih
organisasi
baik
yang
customer
service
yang
lebih
baik
akan
yang
puas
(satisfied
customer)
terhadap
kepada
karyawan
dalam
melaksanakan
tugasnya.
6. Penerapan Quality Function Deployment (QFD)
Merupakan
praktek
dalam
merancang
suatu
proses
ini
melibatkan
pelanggan
dalam
proses
memungkinkan
memperioritaskan
perusahaan
kebutuhan
untuk
pelanggan
serta
Measuring
Gaspersz,
V.,
customer
focus.
2007:511-516;
Whitely
Tjiptono
R.C.
(dalam
dan
Diana,
mengemukakan
perusahaan
yang
karakteristik
tersebut
terdapat
fokus
pada
dapat
tujuh
karakteristik
pelanggan.
dijadikan
Ketujuh
rujukan
untuk
1.
Karakteristik
pertama:
visi,
komitmen
dan
iklim
maupun
dalam
tindakan,
bahwa
pelanggan
itu
terhadap
kepuasan
pelanggan.
Kebutuhan
utama
dalam
pertimbangan
kenaikan
pangkat
atribut
produk
yang
paling
dihargai
3.
Karakteristik
menghilangkan
tercermin
ketiga:
masalah
dari
hal-hal
kesiapan
menemukan
pelanggan.
berikut.
dan
Karakteristik
Keluhan
ini
pelanggan
balik
dari
pelanggan.
Perusahaan
berusaha
Perusahaan
tidak
hanya
mengumpulkan
menyampaikannya
membutuhkanya
Pemanfaatan
dalam
informasi
kepada
rangka
semua
pihak
melakukan
pelanggan
ini
yang
perbaikan.
tercermin
dari
diberi
kesempatan
untuk
bertemu
dengan
sesungguhnya.
yang
membantu
Perusahaan
terciptanya
memberikan
harapan
yang
5.
Karakteristik
kelima:
mendekati
pelanggan.
Dalam
pendekatan
pelanggan
berarti
yang
lebih
melakukan
aktif.
aktivitas
Mendekati
berikut.
mengatasi
Memudahkan
para
semua
pelanggan
keluhan
dalam
pelanggan.
menyampaikan
keluhan.
6.
sebagai
dan
profesional
diberdayakan
yang
untuk
memiliki
menggunakan
perlu dalam
rangka
memuaskan
kebutuhan
7.
Karakteristik
ketujuh:
penyempurnaan
produk
dan
melakukan
untuk
secara
setiap
tindakan
terus-menerus
yang
memperbaiki
fungsional
internal
bekerjasama
untuk
dan
dilaksanakan.
Waktu
siklus
riset
dan
diatasi
dengan
segera.
Investasi
dalam
Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita atau lembaga untuk memenuhi suatu standar
kualitas tertentu, dan karena itu akan berpengaruh pada performansi lembaga.
Kata pelanggan adalah istilah yang sangat akrab dengan dunia bisnis di Indonesia mulai dari
pedagang kecil hingga industri berskala internasional, dari perusahaan yang bergerak di bi dang
produksi barang hi ngga perusahaan yang bergerak di bidang jasa sangat mengerti apa arti kata
pelanggan. Namun, ada beberapa perbedaan persepsi terhadap pelanggan yang mengakibatkan
perbedaan dalam memberikan pelayanan.
Secara tradisional pelanggan diartikan orang yang membeli dan menggunakan produk. Dalam
perusahaan yang bergerak dibidang jasa, pelanggan adalah orang yang menggunakan jasa
pelayanan.
Menurut Vincent Gaspersz pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita untuk memenuhi
suatu standar kualitas tertentu, dan oleh karena itu akan memberikan pengaruh pada kinerja atau
performansi (performance) kita.
Dari pengertian tersebut kemudian dipahami makna kepuasan pelanggan sebagai suatu keadaan
dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang
dikonsumsi. Kepuasan pelanggan merupakan tanggapan perilaku, berupa evaluasi pelanggan
terhadap suatu barang atau jasa yang dirasakannya dibandingkan dengan harapan atau ekspektasi
terhadap produk atau jasa tersebut.
Banyak pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan pelanggan. Engel mengungkapkan
bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pengguna jasa sebuah lembaga, dimana
alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (out come) sama atau melampaui
harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak
memenuhi harapan pelanggan.
Sedangkan pakar pemasaran, Kotler menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kineja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan
dengan harapannya.
Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan ekspektasi mereka, kita
sebagai lembaga yang memasok produk perlu mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi
hal tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan adalah sebagai
berikut:
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan apa yang dirasakan pelanggan.
2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi prosuk dari perusahaan maupun pesaingpesaingnya.
3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan pengalaman yang
mereka dapatkan kepada teman-teman mereka.
Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
Karena pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekejaan seseorang, maka pelangganlah
yang menentukan kualitas suatu produk.
Referensi Makalah
Kepustakaan:
Edward Sallis, Total Quality management in Education, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2007). Vincent
Gaspers, Total Quality Management, (Jakarta: Gramedia, 2008). M. Nur Nasution, Manajemen
Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010). Zulhan Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan
Jasa, (Yogyakarta: Ekonisa, 2001). Vincent Gaspersz, Penerapan Konsep VINCENT Tentang
Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total, (Jakarta: Yayasan Indonesia Emas dan PT Gramedia
Pustaka Utama, 2002).
dan
memuaskan
rasa
lapar
pelanggan
dengan
disertai
usaha
maupuan
meningkatkan
bagaimana
sistem
pelayanan
terhadapa
pelanggan.
Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian
atas
tingkat
keunggulan
tersebut
untuk
memenuhi
harapan
pelanggan Lovelock dalam Tjiptono (2004: 59). Bitner dalam Sulistyo (1999: 10)
dikutip dari Ahmad Mutaqin mengemukakan bahwa kualitas pelayanan yang
dirasakan merupakan hasil dari perbandingan kinerja dan yang diterima konsumen
dari penyedia jasa. Kepuasan konsumen merupakan modal dasar untuk membentuk
loyalitas yang bisa dijadikan sebagai salah satu senjata untuk menaikan keunggulan
bersaing suatu perusahaan yang bergerak di sektor jasa atau product.
Mulanya konsep kepuasan dapat didefinisikan sebagai kepuasan yang terjadi
setelah pertimbangan evaluasi pilihan yang memperhatikan pada keputusan
pembelian (Churchill dan Sauprenant, 1992, dalam Smith and Wright, 2004).
Rusdarti (2004) berpendapat bahwa kepuasan konsumen hanya akan terjadi apabila
terdapat gap antara harapan konsumen terhadap kualitas dan nilai pelayanan
(expected service) dengan kualitas dan nilai pelayanan yang diterima (perceived
service). Sedangkan Kotler (2000) berpendapat bahwa kepuasan oleh perasaan
kesenangan atau kekecewaan adalah dari hasil membandingkan perfoma produk
yang diterima dalam hubungannya dengan perkiraannya Zeithaml (dalam Chang &
Chen 1998) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai dampak yang
sangat kuat terhadap perilaku konsumen seperti, kepuasan terhadap produk
perusahaan, kemauan untuk membayar lebih, serta keengganan untuk berpindah
ke produk lain.
Berdasarkan
teori
kepuasan
konsumen
(Customer
Satisfaction
Theory),
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
maka
penyusun
merumuskan
2.
3.
Usaha apa yang dilakukan agar pelanggan merasa nyaman dan puas !
C. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penyusunan makalah ini terbagi atas beberapa aspek
yakni dengan menggunakan metode sebagai berikut :
1.
2.
3.
2.
Untuk mencari tahu bagaiman strategi pengrajin boboko di desa bagawat Kec.
Seljambe dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan
3.
BAB II
PEMBAHASAN
perusahaan
dapat
menciptakan
sistem
yang
baik
agar
dapat
dapat
memberikan yang tebaik tehadap pelangganya serta menjaga kualitas dari product
tersebut.
Sedangkan menurut Kotler (2000, hal. 197), menyatakan bahwa kepuasan
konsumen adalah fungsi kedekatan antara harapan konsumen terhadap barang dan
bagaimana kualitas barang yang dapat diterima oleh konsumen. Selain faktor
harapan dari pelanggan, tingkat kepuasan konsumen perlu diperhatikan serta dapat
ditentukan melalui elemen yang lain yaitu bagaiman menjaga kualitas layanan.
Sedangkan Menurut kotler kepuasan pelanggan dapat terpenuhi melalui
pendekatan antara kebutuhan pelanggan dengan pendekatan pendekatan yang
rasional dan hal tersebut merupakan hal terpenting dalam pemenuhan kebutuhan
pelanggan, dimana pelanggan mendapat kepuasan yang hakiki sehingga product
tersebut dapat benar benar dirasakan manfaatnya dan benar benar di butuhkan
oleh pelanggan.
Dalam menjalankan bisnis hal ini secara khusus pengelolaan perusahaan, ada
dua prinsip dasar yang dapat diterapkan yaitu menerapkan pelayanan khusus atau
spesifik kepada konsumen dan berkomunikasi secara personal kepada konsumen
atau disebut juga dengan istilah relationship marketing. Prinsip yang pertama
didasarkan pada situasi dimana kita sebagai pengelola perusahaan menginginkan
sesuatu yang berbeda atau spesifik dibandingkan perusahaan lainnya; sedangkan
prinsip kedua didasarkan pada keadaan untuk mempertahankan konsumen agar
lebih lama berada di toko kita.
Berdasarkan prinsip tersebut maka untuk dapat melayani konsumen dengan
sebaik-baiknya tentunya dibutuhkan kiat-kiat tertentu agar konsumen selain merasa
nyaman berada di perusahaan dan mau membeli barang-barang yang ditawarkan
juga agar konsumen mau kembali lagi ke persahaan kita.
Pelayanan terpenting terhadap pelanggan adalah penyediaan macammacam
barang yang diinginkan langganan dan menawarkan pada harga yang pantas di
tempat yang menarik, menyenangkan dan mudah tercapai. Tetapi ini saja seringkali
tidak cukup.
Pelanggan mungkin menghendaki berbagai pelayanan tradisional seperti
vermak pakaian, membungkus kado, antar barang ke rumah dan jaminan bahwa
barang yang dibeli itu memuaskan. Pelayanan yang kompeten, segera, riang dan
sopan, sangat penting dalam kompetisi non harga dan merupakan suatu unsur
penting untuk mengembangkan citra yang baik terhadap toko itu.
Salah satu kiat yang cukup menentukan adalah sebagai pengelola Perusahaan
mengetahui dengan pasti apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Untuk dapat
mengetahui hal tersebut tentu akan lebih mudah kalau kita mengetahui dengan
jelas mengenai konsumen yang dihadapi. Salah satu cara yang dapat dilakukan
yaitu mempelajari keinginan konsumen melalui sarana yang disebut dengan
comment cards yaitu sumbang saran dari konsumen berupa kartu yang sudah
dilengkapi dengan daftar pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur oleh
konsumen.
Bentuk yang paling mendekati pada toko-toko yang sering kita temui yaitu
berupa selebaran sumbang saran yang diisi oleh konsumen dan dimasukkan ke
kotak saran langsung pada toko tersebut. Cara ini umumnya cukup efektif sebagai
kontrol dari konsumen dan sekaligus pengelola toko dapat memperoleh saran atau
ide positif dari konsumen yang betul-betul menyukai untuk berbelanja di
perusahaan kita.
Hal-hal yang secara umum ada pada comment cards yaitu :
1.
Terdapat pertanyaan : Bagaimana pendapat anda mengenai kinerja toko kami hari
ini?
2.
3.
4.
Tersedianya tempat untuk penulisan nama, alamat dan nomor telepon jika
konsumen menginginkan data pribadinya diketahui
5.
Tertera nama pihak terkait dari periusahaan yang akan menindaklanjuti comment
cards dan tersedianya semacam check box untuk menandai apakah konsumen yang
bersangkutan dapat dihubungi lebih lanjut
6.
Pada
comment
cards
tertera
ucapan
Terima
kasih
atas
saran
dan
partisipasianda mengisi kartu ini Melalui comment cards ini diharapkan pengelola
toko dapat memperoleh data yang cukup akurat mengenai karakter dari konsumen
yang berkunjung ke tokonya sehingga arahnya nanti akan dapat mengetahui
dengan pasti apa yangdiinginkan konsumen.
Berdasarkan teori diatas dapat menggambarkan bahwa untuk meningkatkan
peroses penjualan adalah dengan menekankan pada pelayanan, adapun pelayanan
yang dilakukan oleh pengrajin dan distributor boboko yang berlokasi di desa
bagawat Kecamatan Selajambe Kuningan jawa Barat adalah dengan memberikan
kepauasan
kebutuhan pelanggan.
Selain dari itu para pengrajin juga menerima komplen dari setiap pelanggan
yang merasa kurang puas atas pembelian boboko dari pengrajin serta menerima
pengembalian barang yang dianggap rusak.
B.
meningkatkan
sedangkan
laba
untuk
perusahaan
meningkatkan
adalah
melalui
penjualan
mekankan
adalah
pada
meningkatkan
ke
pada
konsumen.
Pihak
luar
ini
merupakan
penyalur/distributor.
Penyaluaran tidak langsung meliputi 3 cara :
-
Saluran distribusi yang selektif, menggunakan distributor sedikit dengan syaratsyarat tertentu. Lokasi, keuangan, fasilitas telepon, fasilitas parker, kondisi dan
bentuk gudang dll
Selain dari bagaimana pendistribusian yang jelas hal yang perlu diperhatikan
adalah
bagaimana
menetapka
nilai
pelanggan
yang
akan
didapat
dari
Kenyamanan
Keamanan
Waswas, Dll.
Selanjutnya hal yang harus perhatikan dalam proses pelayanan terhadap
pelanggan adalah melalui penetapan harga, dimana harga ditetapkan oleh pembeli
dan penjual melalui mekanisme tawar menawar di antara mereka.
Penjual menetapkan harga yang tinggi untuk produk mereka, sedangkan
pembeli menawar dengan harga serendah mungkin. Dengan tawar menawar
akhirnya dicapai kesepakatan harga yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Menurut Philip Kotler bahwa harga untuk semua merupakan gagasan idea. Hal
ini memperoleh dorongan dari berkembangnya penjualan eceran berskala global
pada akhir abad 1900-an.
Penentuan harga yang rendah, discount, harga obral serta cuci gudang. Dengan
cara ini penetapan harga semacam ini akan menarik perhatian konsumen untuk
memborong.
Dasar penentuan harga terdiri dari :
- Biaya, Harga jual ditambah dengan keuntungan Cost Plus Pricing
- Konsumen
- Persaingan, Politik Dumping/harga jual dibawah biaya produksi, Discount,
Kredit/Leasing
Kebijaksanaan harga adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti
untuk jangka waktu tertentu. Kebijaksanaan harga dapat ditentukan oleh beberapa
lembaga seperti:
Produsen
Grosir
Retailer
Pemerintah
Produser dapat membuat kebijaksanaan harga seperti model skimming price,
penetration price.
Grosir dapat melakukan kebijaksanaan harga berdasarkan daerahpembeli,
dengan membebankan ongkos transport atau sebaliknya.
Kebijaksanaan harga oleh retailer, lebih banyak variasinya, yang tujuannya
adalah untuk menarik konsumen.
Kebijaksanaan harga pemerintah sebagai pengawas ekonomi di masyarakat
dapat menetapkan harga berdasarkan ceiling price dan floor price.
Price Discount
Kadang-kadang toko eceran menjual barang lebih murah, ini dimugkinkan
karena
adanya
discount.
Discount
ini
dapat
diberikan
berdasarkan
jumlah
pembelian, karena musim, ada tujuan tertentu perusahaan dan karena sistem
pembayaran.
Promotional Discount
Ada dua tipe promotional discount, yaitu markdowns dan loss leaders. Markdown
discount berarti discount yang diadakan untuk memberanikan konsumen membeli
barang yang sebenarnya tidak ia perlukan.
A loss leader
Ini berarti usaha untuk menjual barang dibawah harga pokoknya. Agar denagn
demikian merangsang orang untuk membeli barang lain. Pengusaha akan rugi besar
bila konsumen yang datang hanya membeli barang loss leadersaja. Akan tetapi
dalam kenyataan konsumen yang datang, juga membeli barang lain untuk
kebutuhan rumah tangga.
teknik
penjualan
boboko
adalah
dengan
menggunakan
sistem
distibutor / agen diman setiap masyarakat yang telah selesai membuat boboko
langsung diserakah kepada masyarakat dan dikumpulkan oleh agen setelah
terkumpul langsung di antar pada agen yang berada di perkotaan.
Adapun wilayah pemasaran boboko adalah sebagai berikut :
1.
Kuningan
2.
Cikijing
3.
Cirebon
4.
Ciamis
5.
Bandung
6.
Jakarta
7.
usaha
memenuhi
harapan
konsumen.
2.
3.
1.
2.
3.
adalah
memastikan
kualitas
produk
dan
jasa
memenuhi
harapan
2.
3.
4.
konsumen
suatu
perusahaan.
Kepuasan
knsumen
akan
Relation Marketing (Mc Kenna, 1991) yaitu strategi dimana transaksi pertukaran
antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai.
Relationship Marketing berdasar pada :
a. Fokus customer retention
b. Orientasi manfaat produk
c. Orientasi jangka panjang
d. Layanan pelanggan yang sangat diperhatikan dan ditekankan
e. Komitmen terhadap konsumen sangat tinggi
f. Kontak dengan pelanggan sangat tinggi
g. Kualitas yang merupakan perhatian sangat tinggi
Strategi
Superior
Customer
Service
(Schnaars,1991)
Strategi ini menawarkan strategi yang lebih baik daripada pesaing. Perusahaan atau
organisasi yang menggunakan strategi ini harus memiliki dana yang cukup besar
dan kemampuan SDM yang unggul, serta memiliki usaha yang gigih agar tercipta
Strategi
penanganan
keluhan
yang
efisien
(Schnaars,
1991)
Memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengubah konsumen yang tidak puas
(unsatisfied customer) menjadi konsumen yang puas (satisfied customer) terhadap
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Strategi
peningkatan
kinerja
perusahaan
kepuasan
konsumen
secara
berkesinambungan,
memberikan
pendidikan dan pelatihan yang mencakup komunikasi dan public relation terhadap
pihak
manajemen
dan
karyawan,
memasukkan
unsur
kemampuan
untuk
Penerapan
Quality
Function
Deployment
(QFD)
kebutuhan
konsumen
serta
memperbaiki
proses
hingga
Reliability
Kemampuan karyawan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan,
terpercaya, akurat, dan konsisten.
E.
Responsiveness
Kemauan
dari
karyawan
dan
pengusaha
untuk
membantu
pelanggan
dan
memberikan jasa dengan cepat dan bermakna serta kesediaan mendengar dan
mengatasi keluhan yang diajukan konsumen, misalnya penyediaan sarana yang
sesuai untuk menjamin terjadinya proses yang tepat.
F.
Assurance
Berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan
terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen, misalnya janji dalam
promosi.
Hal ini mencakup :
Competence
mengukur tingkat kepuasan konsumen atas ketrampilan dan keahlian yang dimiliki
penyedia jasa.
Courtesy
mengukur kepuasan konsumen terhadap sikap sopan santun dan eramahan
penyedia jasa.
Credibility
mengukur kepuasan konsumen terhadap kejujuran perusahaan, apakah perusahaan
dapat dipercaya atau tidak.
Security
mengukur kepuasan konsumen terhadap rasa aman yang meliputi secara fisik,
secara finansial, dan rahasia yang dapat dijamin perusahaan.
G.
Emphaty
Kesediaan karyawan dan pengelola untuk lebih peduli memberikan perhatian secara
pribadi kepada langganan, misalnya karyawan atau pengelola harus mencoba
menempatkan diri sebagai pelanggan. Jika pelanggan mengeluh maka harus dicari
solusi untuk mencapai persetujuan yang harmonis dengan menunjukkan rasa peduli
yang tulus.
H.
Tangible
Berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai materi komunikasi (Alma,
1992: p. 231), misalnya gedung dan kebersihan yang baik serta penataan ruangan
yang rapi.
I.
hasil)
Eangel
purna
beli
suatu
produk
(1990),
kepuasan
di
alternatif
mana
dan
harapan-harapannya.
pelanggan
yang
dipilih
merupakan
sekurang-kurangnya
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Nialai penjualan prodct tentukan oleh bagaimana melakukan pelayanan yang
optimal terhadap pelanggan, untuk menjaga kepuasan kepada pelanggan adalah
dengan menjaga kualitas dari product yang akan di jual.
Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian
atas
tingkat
keunggulan
tersebut
untuk
memenuhi
harapan
pelanggan Lovelock dalam Tjiptono (2004: 59). Bitner dalam Sulistyo (1999: 10)
dikutip dari Ahmad Mutaqin mengemukakan bahwa kualitas pelayanan yang
dirasakan merupakan hasil dari perbandingan kinerja dan yang diterima konsumen
dari penyedia jasa. Kepuasan konsumen merupakan modal dasar untuk membentuk
loyalitas yang bisa dijadikan sebagai salah satu senjata untuk menaikan keunggulan
bersaing suatu perusahaan yang bergerak di sektor jasa atau product.
Kepuasan pelanggan menurut Rangkuti (2004) adalah mengukur sejauh mana
harapan pelanggan terhadap produk atau jasa yang diberikan dan telah sesuai
dengan aktual produk atau jasa yang ia rasakan. Kotler (2002) secara umum ia
menyatakan bahwa :Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja
(atau
Menurut
Evaluasi
hasil)
Eangel
purna
beli
suatu
produk
(1990),
kepuasan
di
alternatif
mana
dan
harapan-harapannya.
pelanggan
yang
dipilih
merupakan
sekurang-kurangnya
Daftar Pustaka
Fleschuer, Malcolm, and Gschwandtner, Gerhard. The Marriott Miracle. Personal
Selling Power, September 1994.
Mayros, Van, and Dolan, Dennis J. How to Design the MKIS that work for your
Business Marketing, January 1986.