Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA PANKREAS


DI BANGSAL EDELWEIS RSUD BANYUMAS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Tugas Individu


Stase Praktek Keperawatan Medikal Bedah

OLEH
Ayu Yunita Suryaningrum
15/390996/KU/18413

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

DEFINISI
Pankreas adalah organ sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti
insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum. Kanker pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari
sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Penyakit kanker pankreas dapat tumbuh
pada setiap bagian pankreas (pada kaput, korpus atau kauda) dengan
menimbulkan manifestasi klinik yang bervariasi menurut lokasi lesinya dan selsel langerhans yang mensekresikan insulin itu turut terlibat. Kanker yang berasal
dari kaput pankreas merupakan lokasi paling sering yang akan memberikan
gambaran klinik tersendiri. Kanker pankreas ini merupakan penyebab kematian
keempat akibat kanker, selain kanker paru, kanker kolon dan kanker payudara.
Manifestasi klinik dari karsinoma kaput pankreas yang paling sering di jumpai
adalah sakit perut, berat badan turun dan ikterus.
PATOFISIOLOGI
Kanker pankreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik
adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus
(70%), lokasi kanker pada kaput pankreas, 15-20% pada badan dan 10% pada
ekor. Pada waktu di diagnosis, ternyata kanker pankreas relatif sudah besar.
Kanker yang dapat direseksi biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar
kasus kanker sudah besar (5-6cm), dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat
pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat direkseksi.
Pada umumnya kanker meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,
melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi
di jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut,
kanker kaput pankreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum,
hati dan kandung empedu. Kanker pankreas pada bagian dan ekor pankreas dapat
metastasis ke hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri.
Karsinoma di kaput pankreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu
sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu akan mendesak dan
menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di duodenum.

Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami metastasis
ke hati dan ke limpa.
ETIOLOGI
Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian
epidemiologik menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa
factor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien. Etologi kanker pankreas
merupakan interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan faktor
lingkungan.
Faktor Eksogen (Lingkungan)
Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker
pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alkohol, kopi, dan
zat karsinogenik. Faktor resiko yang paling konsisten adalah merokok.
Faktor Endogen (Pasien)
Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pankreas
(pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.
Faktor Genetik
Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pankreas makin banyak
diketahui. Sekitar 10% pasien kanker pankreas mempunyai predisposisi genetik
yang diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan
akumulasi dari banyak kejadian mutasi genetik.

Kebanyakan penderita

gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau


didekat pankreas. 50% kasus merupakan suatu keganasan. Kadang-kadang
gastrinoma merupakan bagian dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia
endokrin multiple. Neoplasia ini merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada
kelenjar endokrin yang berlainan seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada
pankreas.

TANDA DAN GEJALA

Sejumlah tanda dan gejala kanker pankreas tak muncul dalam tahap awal. Tapi
setelah tumbuh dan menyebar, nyeri sering berkembang pada perut bagian bawah
dan kadang-kadang menyebar ke punggung. Rasa sakit bisa menjadi lebih buruk
setelah orang makan atau berbaring dan gejala lain yang mungkin muncul antara
lain:
a. Berat badan menurun drastis akibat kehilangan nafsu makan
b. Anoreksia dan kembung
c. Diare dengan kandungan lemak dalam feses (steatorrhea)
d. Diabetes ( pada penderita ini disertai berat badan yang menurun drastis, mual,
serta kulit, mata, atau selaput lendir menguning.)
e. Warna urin lebih gelap, biasanya berwarna kehitaman menyerupai warna tanah
f. Mengalami kelelahan berkepanjangan
g. Terjadi pembekuan darah
h. Gangguan sistem pencernaan yang mengarah pada menurunnya metabolisme
tubuh
i. Depresi berkepanjangan
j. Gangguan pada organ hati atau liver
MANIFESTASI KLINIK
Rasa nyeri, ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien, dan
seiring dengan penurunan berat badan, gejala tersebut dipandang sebagai tandatanda klasik karsinoma pankreas. Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah
penyakitnya memasuki stadium yang sangat lanjut. Tanda-tanda lain mencakup
penurunan berat badan yang cepat, mencolok dan progresif di samping gangguan
rasa nyaman atau nyeri yang samar-samar pada abdomen bagian atas atau bagian
tengah; gangguan ini sulit untuk dijelaskan dan tidak disertai gangguan fungsi
gastrointestinal. Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus
(kaput pankreas), anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi
makanan, nyeri disekitar umbilikus dan badan melemah.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Ca Pankreas terdiri dari :
TX
: Tumor primer tidak ditemukan

T1
Tis
T1
T2
T3

: Tidak ada bukti tumor primer


: Karsinoma in situ
: Diameter terbesar tumor < 2 cm, terbatas dalam pankreas.
: Diameter terbesar tumor > 2 cm, terbatas dalam pankreas.
: Tumor langsung menginvasi duodenum, duktus biliaris, gaster, limpa,

kolon, dan jaringan sekitar lainnya, tapi belum mengenai vena mesenterium
superior.
T4
: Tumor mengenai vena mesentrium superior.
Kelenjar limfe regional (N)
NX
: Kelenjar limfe regional tidak dapat ditemukan.
N0
: Tidak ada metastasis kelenjar limfe regional.
N1
: Terdapat metastasis ke kelenjar limfe regional
Pn1a : Terdapat metastasis satu kelenjar limfe regional
Pn1b : Terdapat metastasis multiple kelenjar limfe regional.
Metastasis jauh (M)
MX : Metastasis jauh tidak dapat ditemukan.
M0
: Tidak ada metastasis jauh.
M1
: Terdapat metastasis jauh.
Klasifikasi stadium
Stadium 0
: Tis, N0, M0
Stadium IA
: T1,N0, M0
Stadium IB
: T2, N0, M0
Stadium IIA : T3, N0, M0
Stadium IIB : T1-3, N1, M0
Stadium III
: T4, N apapun, M0
Stadium IV
: T apapun, N apapun, M1
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi adalah :
a. Masalah Metabolisme Glukosa
Kanker dapat mempengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi
insulin sehingga dapat mendorong permasalahan di metabolisme glukosa,
termasuk diabetes.
b. Ikterus atau Jaundice
Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan
bagian putih mata dapat terjadi jika kanker pankreas menyumbat saluran
empedu, yaitu semacam pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus

dua belas jari. Warna kuning berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu
dapat menyebabkan rasa gatal jika kelebihan bilirubin tersebut mengendap di
kulit.
c. Nyeri
Kanker pankreas yang besar akan menekan lingkungan sekitar saraf,
menimbulkan rasa sakit di punggung atau perut yang terkadang bisa menjadi
hebat
d. Metastasis.
Metastasis adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas
pankreas. Pankreas dikelilingi oleh sejumlah organ vital, termasuk juga perut,
limpa kecil, liver, paru-paru dan usus. Karena kanker pankreas jarang
terdeteksi pada stadium awal, kanker ini seringkali menyebar ke organ-organ
tersebut atau ke dekat ujung limpa.

Pemeriksaan Diagnostik Kanker Pankreas


1. USG : USG abdomen merupakan pilihan metode survei dan diagnosis kanker
pankreas. Yang ditandai dengan sederhana, non-invasif, non-radioaktif, dapat
multi-sumbu pengamatan permukaan, dan lebih jelas melihat struktur pankreas
dengan internal saluran empedu atau tanpa obstruksi dan lokasi obstruksi.
Keterbatasan USG adalah bidang pandang kecil yang rentan terhadap perut, gas
usus, dan somatotip. Selain itu, USG juga bergantungan dengan pengalaman
dokter yang memeriksa dan peralatan yang digunakan, subjektivitas tertentu, jika
perlu, mengingat kombinasi dari pencitraan maka dapat ditambahkan dengan
pemeriksaan resonansi CT scan dan magnetik (MRI) serta tes laboratorium.

2. CT scan : CT scan saat ini menjadi metode alat pemeriksa yang terbaik untuk
pankreas dengan pemeriksaan noninvasif, terutama digunakan untuk diagnosis
kanker pankreas dan pementasan. Dapat melihat ukuran dan lokasi lesi secara
luas, tetapi diagnosis kualitatif tidak akurat, tidak kondusif untuk menampilkan
hubungan antara tumor dan struktur sekitarnya. CT scan dapat dengan akurat
menentukan apakah sudah ada metastasis pada hati dan kelenjar getah bening. CT
scan menjadi banyak digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk diagnosis
kanker dan sebagai sarana untuk menentukan langkah pengobatan, anda dapat
lebih akurat menilai sifat dan tingkat lesi stadium tumor ganas dan pilihan
pengobatan dengan nilai yang lebih tinggi.
3. Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan resonansi magnetik
Kolangiopankreatografi (MRCP) : Bukan sebagai metode pilihan untuk diagnosis
kanker pankreas, tetapi ketika pasien alergi dengan kontras ketingkatkan CT maka
dapat dilakukan pemeriksaan scan MRI,tetapi tidak untuk mendeteksi tingkatan
stadiumnya. Selain itu, beberapa lesi sulit untuk dikarakterisasi, berdasarkan
pemeriksaan CT dapat digantikan dengan melakukan MRI, untuk melengkapi
kekurangan dari gambar CT. MRCP dilakukan untuk menentukan perbandingan
tanpa obstruksi bilier dan tempat obstruksi, penyebab obstruktif memiliki
keuntungan jelas, dan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP),
empedu transhepatik saluran pencitraan alat invasif, dan lebih aman.
Penatalaksanaan/Pengobatan Kanker Pankreas
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika ingin mengangkat
kanker terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi bedah
yaitu Definitive (eksisi total lesi), Tidak dapat dilakukan karena pertumbuhan
yang sudah begitu luas. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan
paliatif. Meskipun kanker pankreas mungkin resisten terhadap terapi radiasi
standar, pasien dapat diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi (Fluorourasil, 5FU) . jika pasien menjalani pembedahan, terapi radiasi introperatif (IORT =

Intraoperatif Radiation Theraphy) dapat dilakukan untuk memberikan radiasi


dosis tinggi pada jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain
serta dapat mengurangi nyeri pada terapi radiasi tersebut.
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1.

Nyeri akut b.d penekanan obstruksi pankreas


NOC: Pain control
Kriteria Hasil :
Mampu

mengontrol

nyeri

(tahu

penyebab

nyeri,

mampu

menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari


bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda

nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang


Tanda vital dalam rentang normal
NIC : Pain management
Lakukan

pengkajian

nyeri

secara

komprehensif

termasuk

lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi


Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien
Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi

Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri


Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
2. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah
NOC : Nutritional Status : food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda malnutrisi
Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

NIC : Nutrition Management


Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi

Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)


Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

NIC: Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal

Monitor adanya penurunan berat badan

Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan

Monitor lingkungan selama makan

Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

Monitor turgor kulit

Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

Monitor mual dan muntah

Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht

Monitor makanan kesukaan

3. Anxiety
NOC: Anxiety control
Kriteria Hasil :
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi,
mengontol cemas

mengungkapkan

dan

menunjukkan

tehnik

untuk

Vital sign dalam batas normal


Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya kecemasan.
NIC : Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

Gunakan pendekatan yang menenangkan

Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur

Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

Dorong keluarga untuk menemani

Dengarkan dengan penuh perhatian

Identifikasi tingkat kecemasan

Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

DAFTAR PUSTAKA
NANDA, Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2015-2017, NANDA
International, Philadelphia.
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Doengoes. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan, Jakarta: EGC
Brunner & Suddarths. (2000) Textbook of Medical Nursing. 4th ed Philadelphia:
Lipponcot
http://dinkes.sumbarprov.go.id/berita-56-penyebab-dan-gejala-kankerpankreas-.html

Anda mungkin juga menyukai