DENTATAMA
Jl. Perintis Kemerdekaan No.6 Telp. (0271) 892098
S R AG E N
5 7 2 1 5
PANDUAN
HIGH ALERT MEDICATION
(OBAT-OBAT DENGAN PENGAWASAN)
TAHUN 2015
I.
LATAR BELAKANG
II.
TUJUAN
1.
2.
3.
dengan
kualitas
tinggi
dan
DEFINISI
IV.
JENIS OBAT
Agonis Adrenergik IV
Isoproterenol
Antagonis Adrenergik IV
Agen Anestesi (Umum, inhalasi, dan IV)
Anti Aritmia IV
Anti Trombotik
a.
b.
c.
d.
e.
Anti Koagulan
Inhibitor Faktor Xa
Direct Trombin Inhibitor
Trombolitik
Inhibitor Glikoprotein IIb / IIIa
Digoksin, milrinone
Insulin reguler, Aspart. NPH, Glargin
Amfoterisin B liposomal
Dexmedetomidine, Midazolam
Chloral hydrate, ketamin
anak
Opioid / Narkose
a.
b.
c.
IV
Transdermal
Oral (termasuk konsentrat cair,
formula rapid dan lepas lambat
Agen blok neuromusculer
Preparat nutrisi
Parenteral agen radio kontras IV
Aqubidestilata, inhalasi, & irigasi
(dalam kemasan > 100 ml)
NaCl untuk injeksi, hipertonik, dengan
Konsentrasi > 0,9 %
Konsentrat KCl untuk injeksi Epoprostenol
IV
Injeksi Magnesium Sulfat (MgSo4)
Digoxin IV
Metotreksat oral (penggunaan non
onkologi)
Opium tincture
Oksitosin IV
Injeksi Natrium
Nutropruside injeksi
Kalium Fosfat
Prometazi IV
Kalsium IV
Vasipresin ( IV / intraoseus)
Anti konvulsan
Benzodiazepin
Vial yang mengandung konsentrat elektrolit (misalnya KCl) tidak boleh disimpan
dalam
emergensi
medis
(dalam
kondisi
b.
Konsentrasi dan volume obat yang tersedia
c.
Hindari penggunaan high alert medication sedapat mungkin
2. Lakukan pengecekan ganda
3. Minimalkan konsekuensi kesalahan
a. Kesalahan fatal terjadi misalnya injeksi vial lidokain 2% injeksi vial 50 ml
tertukar dengan manitol (kemasan dan cairan obat serupa)
Solusi : sediakan lidokain 2% dalam vial 10 ml, sehingga apabila terjadi salah
pemberian, jumlah lidikain yang di injeksikan kurang berdampak fatal
b.
c.
d.
e.
V.
Peresepan
a. Untuk obat yang termasuk high alert medication, jangan memberikan
instruksi hanya secara verbal
b. Minimal instruksi mencakup 4 hal
Nama & nomor rekam medik pasien
Tanggal & waktu instruksi dibuat
Nama obat (generik), dosis, jalur pemberian, tanggal pemberian
tiap obat
Kecepatan dan atau durasi pemberian obat
c. Dokter wajib mempunyai diagnosis, kondisi, indikasi penggunaan
setiap high alert medication secara tertulis
d. Sistem instruksi elektronik merupakan informasi secara periodik
mengenai standar pelayanan, dosis, konsentrasi obat (yang telah
disetujui oleh Sub Komite Farmasi Terapi), serta informasi yang
diperlukan untuk optimalisasi keselamatan pasien
e. Peresepan high alert nmedication harus distandarisasi dengan
f.
tersebut di atas
Persiapan dan penyimpanan
a. High alert medication disimpan di pos perawat di dalam troli atau
cabinet dan dikunci
b. Semua tempat penyimpanan harus diberi label jelas dan dipisahkan
dengan obat-obat rutin lainnya.
Apabila high alert medication harus disimpan di area perawatan
pasien, kuncilah tempat penyimpanan dengan diberi label peringatan
high alert medication pada tutup luar tempat penyimpanan
c. Jika menggunakan dispensing cabinet untuk menyimpan high alert
medication, beri pesan pengingat di tutup cabinet agar perawat
waspada dengan high alert medication. Setiap kotak / tempat yang
berisi high alert medicationwajib diberi label
d. Infus intra vena high alert medication wajib diberi label jelas dengan
3.
Kebijakan:
Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan high
alert medication tertentu / spesifik / di saat pelaporan
pergantian jaga / saat melakukan transfer pasien
Pengecekan ganda dicatat dalam rekam medis atau pada
catatan pemberian medikasi
Pengecekan pertama wajib
berwenang
menginstruksikan,
dilakukan
ppetugas
meresepkan,
yang
memberikan
pengecekan pertama
Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda /
verifikasi oleh orang kedua dilakukan pada kondisi sbb :
Setiap akan memberikan injeksi obat
Untuk infus
o
Saat terapi inisial
o
Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
o
Saat pemberian bolus
o
Saat pergantian jaga perawat / transfer pasien
o
Setiap terjadi perubahan dosis obat
Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan
instruksi dokter
High Alert medication yang memerlukan pengecekan ganda untuk
semua dosis termasuk bolus
Obat-Obatan
Kemoterapi
Heparin, Insulin
Infus Magnesium Sulfat pada pasien
Obstetric infus kateter saraf epidural dan perifer
Abciximab
Argatroban
Bivalirudin
Eptifibatide
Lepirudan
Citrat ACDA
Kalsium Klorida 8 mg / 1000 ml infus (untuk CRRT)
Treprostinol
Bensodiazepin
Infus opioid
Infus epidural
Heparin
pengecekan
ganda
dapat
ditunda.
Petugas
yang
VI.
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
5.
a. Sering terjadi kesalahan berupa obat tertukar karena nama yang mirip,
konsentrasi mirip, indikasinya serupa. Gunakan label yang dapat
membedakan nama obat (misalnya DOBUTamin, DOPamin)
intrapleural)
a. Sebelum meresepkan kemoterapi dan memberikan kemoterapi, perlu
serifikasi & verifikasi secara tepat
b. Instruksi kemoterapi wajib ditulis di formulir instruksi kemoterapi dan
ditanda tangani spesialis onkologi
c. Tidak boleh memberikan instruksi kemoterapi hanya dalam bentuk verbal
d. Jangan menggunakan singkatan. Singkatan u untuk unit tidak boleh
e. Jangan menggunakan pompa IV jika hanya perlu dosis bolus
f. Gunakan instruksi yang dicetak (print) dalam resep obat
g. Resep kemoterapi IV harus tertulis, dengan dosis individual, bukan jumlah
total obat yang diberikan sepanjang program terapi
h. Instruksi lengkap pemberian kemoterapi sbb:
Nama pasien & nomor rekam medis
Tanggal & waktu penulisan instrusi
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
8.
Heparin
25.000 unit / 500 ml dextrose 5% (setara dengan 50 unit
/ ml)
Lepirudin 50 mg / 250 ml dan 100 mg / 250 ml
Argatroban 250 mg / 250 ml
d. Gunakan pompa infus
e. Lakukan pengecekan ganda
f. Berikan stiker atau label pada vial heparin dan lakukan pengecekan ganda
terhadap perubahan kecepatan pemberian
g. Pemberian bolus, berika dgn spuit (daripada memodifikasi kecepatan infus)
h. Obat-obatan wajib diawasi dan dipantau
i. Warfarin harus diinstruksikan secara harisn berdasarkan nilai INR/PT
harian
9.
INSULIN IV
Jika KCl diinjeksi terlalu cepat (kecepatan melebihi 10 mEq / jam) atau dengan
dosis yang terlalui tinggi, dapat menyebabkan henti jantung
KCl tidak boleh diberikan IV push / bolus
Hanya disimpan di apotik, ICU, ICCU, dan kamar operasi
Standar konsentrasi pemberian infus NaCl: maksimum 3% dengan 500 ml
Diberikan label pada botol infus larutan natrium hipertonik 3% (merah)
Protokol KCl:
Indikasi infus KCl
Kecepatan maksimal infus
Konsentrasi maksimal yang masih diperbolehkan
Panduan mengenai kapan diperlukannya monitor kardiovasculer
Penentuan bahwa semua infus KCl harus diberikan via pompa
Larangan memberikan larutan KCl multipel secara bersamaan (KCl intra
vena dan nfus KCl di jalur IV lainnya)
Diperbolehkan melakukan substitusi KCl oral menjadi KCl IV, jika diperlukan
Lakukan pengecekan ganda
Berikan label pada ujung distal selang infus epidural dan selang infus
IV untuk membedakan
k. Jika diperlukan perubahan dosis, hubungi dokter yang bertanggung jawab
l. Lakukan pengecekan ganda
a.
b.
a. Semua infus Alteplase yang digunakan di rumah sakit harus disiapkan oleh
ahli farmasi
b. Untuk penggunaan dalam kondisi emergensi, saat ahli farmasi tidak ada di
tempat untuk mempersiapkan obat, sediaan Alteplase disimpan di IGD. Saat
obat ini akan digunakan, lakukan pencatatan sesuai dan lengkap berisi
identifikasi pasien dan alasan / indikasi pemberian obat
Pencatatan ini harus ditransmisikan ke farmasi / apotik sbelum dosis obat
berikutnya diberikan
c. Siapkan Alteplase dengan dosis spesifik untuk setiap pasien
d. Tidak boleh ada obat ekstra / berlebih di container obat final yang akan
diberikan pasien (hanya obat dengan dosis spesifik dan tepat yang
diletakkan di container obat final)
e. Beri label pada setiap dosis obat yang digunakan ( di spuit dan di container
infus) dan harus meliputi minimal sbb:
Nama pasien
Lokasi pasien
a. Harus disimpan di area khusus dan spesifik seperti kamar operasi, ruang
rawat instensif (Pediatric Intensif Care Unit / Neonatus Intensive Care Unit /
Intensif Care Unit ), IGD, Cath Lab.
b. Berikan label yang terlihat jelas dan dapat dibedakan dengan obat lain
Farmasi akan memberikan label pada semua vial untuk penyimpanan obat
di luar kamar operasi
c. Penyimpanan harus dipisahkan dari obat-obatan lain, misalnya dengan
kotak berwarna, penyekatan, dsb
d. Semua infus agen blok neuromuscular harus mempunyai label yang
bertuliskan:
VII.
1. High Alert Medicationn pada pediatri dan neonatus serupa dengan dewasa,
sbb :
a.
Regiside (semua jalur pemberian)
b. Chloral Hydrate (semua jalur pemberian)
c. Insulin (semua jalur pemberian)
d. Digoksin (oral & IV)
e. Infus dopamine, dobutamie, epinefrin, norepinefrin
2. Pemberian chloral hydrate untuk sedasi
a. Kesalahan yang sering terjadi
Dosis tertukat karenaterdapat 2 (dua) sediaan: 250 mg / 5 ml dan 500
mg/ 5 ml
Instruksi sering dalam bentuk satuan volume (ml) dan bukan dalam
dosis mg
Obat
KCl
Konsentrasi 1
0,1 mEq / ml
Konsentrasi 2
0,2 mEq / ml
Dobutamin
Epinefrin
(1 mg / 250 ml)
32 mcg / ml
Norepinefrin
(4 mg / 250 ml)
16 mcg / ml
16 mg / 250 ml)
32 mcg / ml
(4 mg / 250 ml)
(8 mg / 250 ml)
0,5 un/ ml
Insulin reguler
1 Unit / ml
Spesifik untuk NICU
Dopamin
400 mcg / ml
Dobutamin
500 mcg / ml
Epinefrin
20 mcg / ml
Insulin reguler
Konsentrasi 3
3200 mcg / ml
800 mcg / ml
1000 mcg / ml
40 mcg / ml
0,1 unit / ml
64 mcg / ml
16 mg / 250 ml
1600 mcg / ml
2000 mcg / ml
4 mcg / ml
DAFTAR PUSTAKA
1. Wisconsin Patient Safety Institute, Model high alert medication policy &
procedures
2. Institute for Safe Medication Practice (ISMP). ISMPs list of high alert medication
ISMP 2012
3. The University of Kansas Hospital. High alert medication double check. Dalam
Medication managemen. Corporate Policy Manual. Volume 2. Kansas: 2010
4. John Dempsey Hospital-Department of Pharmacy. High alert medication. Dalam
Pharmacy practice manual. Connecticut; University of Connecticut Health
Center, 2008
5. Cohen M, Kilo C. Hig alert medication: safeguarding against error. Dalam: Cohen
M, peny. Medication error. USA: American Hospital Association, Health Research
& Educational Trust, Institute for Safe Medication Practice; 2002
6. Regional Pharmacy Nursing Committee. Regional high alert mediaction safety
practice. Regional Pharmacy and Teurapeutic Committee; 2010
7. Koczmara C. High alert medication: no room for errors. Kanada: ISMP; 2003
8. Graham S,Clopp MP, Kostek NE, Crawford B. Implementation of a high alert
medication program. The Permanente Journal. 2008; 12: 15-22
9. Joint Commition on Accreditation of Healthcare Organization (JCAHO). High
alert medication and patient safety. Int J Qual Health Care 2001; 13: 339-340
10. Cabral K, Wendler L, High alert medication, polypharmacy & avoidable
hospitalizations; Practice Improvement Series Meeting (PRISM). 2011
11. Kane J. High alert medication policy. The University of Toledo Medical Center
2011
12. Colorado Foundation for Medical Care. Campaign interention fact sheey: hig
alert medication.
13. Medication Use Quality Committee. High alert medications: identification, double
check and labeling. Saskatoon Health Region; 2009