Anda di halaman 1dari 42

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


DAERAH
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
Jl. Raya Palima Pakupatan,, Curug, Serang Telp. 0254 7039797

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TATA


RUANG
PROVINSI BANTEN DALAM KONTEKS
RTRW NASIONAL (PP No. 26 Tahun 2008)NASIONAL
1. SEBAGAI PENGHUBUNG ANTARA PULAU JAWA
DENGAN PULAU SUMATERA.

BAGIAN

BARAT

2. MENETAPKAN BANTEN SEBAGAI SIMPUL TRANSPORTASI NASIONAL


{PUSAT PENYEBARAN PRIMER) BANDARA SOEKARNO HATTA DAN
PELABUHAN INTERNASIONAL BOJONEGARA SEBAGAI KEBAGAI
KESATUAN SISTEM DENGAN TANJUNG PRIOK (DKI JAKARTA)
3. DITETAPKAN PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN) TANGERANG, SERANG
DAN CILEGON), PUSAT KEGIATAN WILAYAH (PKW) : RANGKASBITUNG,
PANDEGLANG
4. DITETAPKANNYA KAWASAN HUTAN LINDUNG NASIONAL: TAMAN
NASIONAL GUNUNG HALIMUN-SALAK, TAMAN NASIONAL UJUNG
KULON, CAGAR ALAM TUKUNG GEDE DAN CAGAR ALAM RAWA DANAU
5. DITINJAU DARI KAWASAN YANG DIPRIORITASKAN PENGEMBANGANNYA
DALAM RTRWN :
a. ANDALAN BOJONEGARA MERAK CILEGON DAN SEKITARNYA.
b. DITETAPKAN KAWASAN ANDALAN LAUT KRAKATAU DAN
SEKITARNYA
c. DITETAPANNYA KAWASAN STRATEGIS NASIONAL YAITU KAWASAN
PERKOTAAN JABODETABEKPUNJUR (TANGERANG)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TATA RUANG


PROVINSI BANTEN DALAM KONTEKS NASIONAL
RTRW NASIONAL (PP No. 26 Tahun 2008)

Kawasan Andalan
Merak-CilegonBojonegara

1
5.a

Pelabuhan
Internasional
Bojonegara

Bandara
Internasional
Soekarno-Hatta

PKN
Kawasan Andalan
Laut Krakatau
dan Sekitarnya

5.b

Cagar Alam
Tukung Gede dan
Rawa Dano

3
PKN

3
PKN

3
PKW

5.c

3
PKW
Kawasan Strategis
Nasional
Jabodetabekpunjur

4
TN Ujung Kulon

4
TN HalimunSalak

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TATA RUANG


PROVINSI BANTEN DALAM KONTEKS JABODETABEKJUR

(PERPRES NO. 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG JABODETABEKPUNJUR)

Struktur ruang merupakan rencana


pengembangan susunan pusatpusat permukiman dan sistem
prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat
yang secara hierarkis memiliki
hubungan fungsional.
Sistem jaringan prasarana meliputi
sistem transportasi darat, laut dan
udara, sistem penyediaan air baku,
pengelolaan air limbah, pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan
beracun, drainase dan pengendalian
banjir, persampahan, jaringan tenaga
listrik dan telekomunikasi.

Kota Inti
Kota satelit
Sub pusat perkotaan

Pola ruang rencana distribusi peruntukan ruang yang meliputi


peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang
untuk fungsi budidaya.
Konsep pemanfaatan ruang di
Kawasan Jabodetabekpunjur
dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan
Eco-region berupa pengaturan
intensitas pengembangan
berdasarkan fungsi ekologis
kawasan (hulu, tengah, hilir).
Berdasarkan konsep ini Kawasan
Jabodetabekpunjur dibagi
menjadi kawasan lindung (2
gradasi) dan kawasan budidaya
(budidaya dan penyangga)

Kaw. Bopunjur (Bogor,


Puncak, Cianjur)
Kaw. Penyangga DKI
(Depok, Bekasi,
Tangerang)
DKI Jakarta

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang

utara;

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH


POLA PENGEMBANGAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN
MENGGUNAKAN MODEL RING-RADIAL CONCEPT.
A. KONSEP RING ATAU CINCIN YANG DAPAT DILIHAT DARI
STRUKTUR PRASARANA TRANSPORTASI (JALAN) YANG
BENTUKNYA MENGELILINGI/ SEBAGAI RING (CINCIN) BAGI
PROPINSI BANTEN;
B. KONSEP RADIAL MERUPAKAN KONSEP PEMBANGUNAN
YANG AKAN MENGHUBUNGKAN DAERAH PEDALAMAN
DENGAN PESISIR, PERDESAAN DENGAN PERKOTAAN,
WILAYAH
PINGGIRAN
DENGAN
PUSAT
MELALUI
PEMBANGUNAN PRASARANA JALAN, BAIK UNTUK JALUR
JALAN NASIONAL, JALAN PROPINSI MAUPUN JALAN
KABUPATEN/KOTA;

KONSEP RING-RADIAL

1. PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI JALAN


a. Pengembangan Jaringan
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan nasional pada
ruas Merak Cilegon Serang Tangerang Batas DKI Jakarta
secara bertahap melalui pelebaran jalan dan pembangunan jalan
lingkar;
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan nasional pada
ruas Merak Suralaya Pulo Ampel Bojonegara Cilegon dan
jaringan jalan kabupaten/kota ruas Tangerang Bandara SoekarnoHatta untuk menghubungkan simpul-simpul transportasi nasional;
Mewujudkan pengembangan jaringan jalan ring utara pada ruas
pantura Bojonegara - Banten Lama Tirtayasa Kronjo Mauk
Teluknaga Bandara Soekarno-Hatta;
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan nasional pada
ruas Labuhan Saketi Pandeglang Rangkasbitung Cipanas
Batas Provinsi Jawa Barat;
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan provinsi pada
ruas Tangerang Serpong Batas Provinsi Jawa Barat sebagai
akses penghubung wilayah Provinsi Banten Provinsi Jawa Barat;

Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan nasional pada ruas


Merak Cilegon Ciwandan Anyer Carita Labuhan Panimbang
Cigeulis Cibaliung Muarabinuangeun Malingping Simpang
Bayah Cisolok - Batas Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan
pengembangan jaringan jalan ring barat-selatan provinsi banten dan
sekaligus sebagai perwujudan pengembangan jaringan jalan arteri lintas
selatan pulau jawa ;
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan provinsi pada ruas
Bayah Cikotok Citorek Majasari Cigelung Rangkasbitung
Kopo Cisoka Tigaraksa Serpong untuk mewujudkan
pengembangan jaringan jalan ring selatan-timur Provinsi Banten ;
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan pada ruas Pontang
Ciruas Warung Gunung Gunung Kencana Malingping, ruas Warung
Gunung Cipanas, Rangkasbitung Citeras Tigaraksa untuk
melengkapi perwujudan pengembangan jaringan jalan cincin Provinsi
Banten ;
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan provinsi dan
kabupaten pada ruas Panimbang Angsana Munjul Cikeusik
Muarabinuangeun, Panimbang Citeureup Banyuasih Cimanggu
Cigeulis Wanasalam Malingping, Citeurep Cibaliung Cikeusik
Wanasalam - Malingping, Bayah Cilograng Cibareno Batas Provinsi
Jawa Barat untuk akses penghubung dan sekaligus pengembangan
wilayah Banten Selatan ;

b. Pengembangan Jalan Tol


Meningkatkan kapasitas dan kualitas jalan tol pada ruas Merak
Tangerang Batas DKI Jakarta sebagi akses transportasi Jawa
Sumatera ;
Pengembangan jalan tol baru ruas Cilegon Bojonegara Merak,
Serpong Kunciran Teluknaga, Serang Pandeglang Labuan,
Rangkasbitung Tangerang sebagai upaya mengatasi kepadatan
lalu lintas ;
Pengembangan jalan tol ruas Kragilan (Serang) Warunggunung
(Rangkasbitung) Panimbang Bandar Udara Banten Selatan;
Pengembangan jalan tol ruas Serpong Kunciran Teluk Naga;
Pengembangan jalan tol ruas Serpong Balaraja;
Pengembangan jalan tol ruas Rangkasbitung Tangerang;
Pengembangan jalan tol ruas Cilegon Bojonegera Merak

2. PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI KERETA API


a) Mengembangkan jaringan prasarana KA yang menghubungkan kawasankawasan industri, simpul-simpul transportasi utama antara lain
pembangunan jaringan prasarana baru pada lintas Cilegon Bojonegara,
Serpong Tangerang Bandara Soekarno Hatta dan lintas Serang
Cikande Cikupa Serpong;
b) Meningkatkan aksesibilitas jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang
melayani kawasan perkotaan Jalur Kereta Api lintas Cilegon Serang
Pandeglang - Rangkasbitung (Ciseparang);
c) Mengembangkan jaringan prasarana KA regional yang menghubungkan
pada kawasan wisata di wilayah Banten Selatan antara lain melakukan
pembangunan kembali jaringan prasarana KA yang tidak dioperasikan pada
lintas Labuhan Saketi Rangkasbitung, Saketi Malingping Bayah dan
lintas Cilegon Krenceng Anyer Kidul;
d) Membangun lintas Anyer Kidul Labuhan Panimbang Sobang
Cigeulis Sumur;
e) Mengembangkan Stasiun Kereta Api Terpadu pada Kawasan Bojonegara,
Kawsan Bandara Soekarno - Hatta dan Kawasan Bandar Udara Banten
Selatan.

3. PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI LAUT


a) Mengembangkan prasarana transportasi laut sesuai peran dan fungsinya sebagai
pelabuhan internasional, pelabuhan nasional, pelabuhan regional dan pelabuhan
lokal untuk mendukung harapan visi banten mewujudkan pelabuhan terkemuka di
Indonesia ;
b) Mewujudkan pengembangan Pelabuhan Bojonegara sebagai pelabuhan
internasional mendukung pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok ;
c) Mengoptimalkan pelayanan Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Cigading, dan
Pelabuhan Merak Mas dalam melayani angkutan laut pada kawasan industri di
wilayah Cilegon dan Serang ;
d) Mewujudkan pengembangan dan pengelolaan pelabuhan regional antara lain
penyelenggaraan pembangunan Pelabuhan Anyer, Labuan, Panimbang,
Muarabinuanguen, Bojonegara Wadas dan Karangantu sebagai pelabuhan nasional ;
e) Mengembangkan pelayanan sarana dan prasarana pelabuhan perintis yang melayani
pulau-pulau kecil dan terisolir ;
f)

Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pelabuhan khusus


dalam rangka mewujudkan sistem transportasi laut yang efisien dan efektif ;

g) Meningkatkan kelancaran dan keselamatan pelayaran angkutan laut dengan


penyediaan fasilitas sarana bantu navigasi pelayaran dan falitas keselamatan
lainnya.

4. PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI UDARA


a) Bandara Soekarno Hatta sebagai bandara pusat penyebaran primer yang
secara langsung melayani pergerakan orang dan barang dari dan ke dalam
dan luar negeri ;
b) Bandara Budiarto sebagai pusat pendidikan penerbangan di Indonesia ;
c) Bandara Pondok Cabe sebagai bandara yang melayani general aviation
dan pusat perawatan pesawat terbang ;
d) Mewujudkan pengembangan Bandara Gorda sebagai bandara khusus
kepentingan militer ;
e) Mewujudkan pengembangan bandar udara perintis di Banten Selatan untuk
mendukung pengembangan potensi unggulan daerah pada sektor
pariwisata, perikanan, perkebunan dan pertambangan ;

Penetapan Kawasan Strategis di Provinsi Banten

Luas Penggunaan Lahan di Provinsi Banten (Ha)

Arahan Pola Ruang di Provinsi Banten Tahun 2029 (Ha)

Sumber : Rencana

Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai