Regulasi Terkait Dengan Hak Pengelolaan (HPL)
Regulasi Terkait Dengan Hak Pengelolaan (HPL)
*i1i4
lfu,
R LIA
NG.BADA.N
P E R"TAN
AIIAN NA SI O NAL
:'
ifi*;
air
menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatanperbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
Penielasan Umum Angka ll Nomor 2
Negara dapat memberikan tanah yang demikian itu kepada seseorang atau badan hukum
dengan sesuatu hak menurut peruntukan dan keperluannya, misalnya hak milik, hak guna
usaha, hak guna bangunan atau hak pakai atau memberikannya dalam pengelolaan kepada
sesuatu Badan Penguasa (Departemen, Jawatan atau Daerah Swatantra) untuk dipergunakan
bagi pelaksanaan tugasnya masing-masing.
.,r::i
,,,*+
susun
undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah
Pasal 1 Angka 11
,,l.:n
Pasal 17
numah susun dapat dibangun di atas tanah:
a. hak milik;
negara; dan
b. hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah
pengelolaan'
c. hak guna bangunan atau hak pakai di atas hak
Pasal 22 avat (3)
pakai
atau
atas sarusun di atas tanah hak milik, hak guna bangunan,
atas tanah hak
negara, hak guna bangunan atau hak pakai di
\ \'1
Pemberian Ganti Kerugian pada prinsipnya harus diserahkan langsung kepada pihak yang Berhak
atas Ganti
Kerugian. Apabila berhalangan, Pihak yang Berhak karena hukum dapat memberikan kuasa
kepada pihaklain
atau ahli waris' Penerima kuasa hanya dapat menerima kuasa dari satu orang yang berhak atas
Kerugian.
Yang berhak antara lain:
a. pemeg-ang hak atas tanah;
b. pemegang hak pengelolaan;
c. nadzir, untuk tanah wakaf;
d. pemilik tanah bekas milik adat;
e. masyarakat hukum adat;
f. pihakyang menguasai tanah negara dengan itikad baik;
g. pemegang dasar penguasaan atas tanah; dan/atau
h. pemilik bangunan, tanaman atau benda lain yang berkaitan dengan
tanah.
,\
r,'A
Ganti
Pada ketentuannya, Ganti Kerugian diberikan kepada pemegang Hak atas Tanah. untuk
hakguna bangunan
atau hak pakai yang berada di atastanah yang bukan miliknya, Ganti Kerugian diberikan kepada
pemeganghak guna bangunan atau hak pakai atas bangunan, tanaman, atau
bendalain yang berkaitan
dengan tanah yang dimiliki atau dipunyainya,sedangkan Ganti Kerugian atas tanahnya diberikan
kepada
pernegang hakrnilik atau hak pengelolaan.
ffi
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna usaha,
Hak Guna Bangunan dan Hak pakai Atas Tanah
Pasal 1 angka 2
Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian
dilimpahkan kepada pemeganBnya.
Pasal 22
(L) Hak Guna Bangunan atas tanah Negara diberikan dengan keputusan pemberian hak oleh
Menteri
atau pejabat yang ditunjuk.
(2) Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan diberikan dengan keputusan pemberian
hak oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk berdasar-kan usul pemegang Hak pengelolaan.
(3) Ketentuan mengenai tata cara dan syarat permohonan dan pemberian diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Presiden.
Pasal 26 arrat (2)
Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan diperpanjang atau diperbaharui atas permohonan
pemegang Hak Guna Bangunan setelah mendapat persetujuan dari pemegang Hak pengelolaan.
Pasal 30 huruf d
Pemegang Hak Guna Bangunan berkewajiban
l
menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan Hak Guna Bangunan kepada Negara, pemegang
A,rA
Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik sesudah Hak Guna Bangunan itu hapus;
Peralihan Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan harus dengan persetujuan tertulis dari
pemegang Hak Pengelolaan.
\\ \)
'r-
'
!.!t! ll_.*t
--
..--.
-:---
.:---
'
Pasal 35
(L) Hak Guna Bangunan hapus karena
berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberian atau perpanjangannya
atau dalam perjanjian pemberiannya;
dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, pemegang Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik
sebelum jangka waktunya berakhir, karena :
1) tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak dan/atau dilanggarnya ketentuan-ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 30, pasal 31 dan pasal 32; atau
perjanjian
pemberian Hak Guna Bangunan antara pemegang Hak Guna Bangunan dan pemegang Hak
Milik
3)
Pasal 35
(1)
(2)
(3)
Hapusnya Hak Guna Bangunan atas tanah Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 35
mengakibatkan tanahnya menjadi tanah Negara.
Hapusnya Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam pasal
35
mengakibatkan tanahnya kembali ke dalam penguasaan pemegang Hak pengelolaan.
Hapusnya Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik sebagaimana dimaksud dalam pasal 35
mengakibatkann tanahnya kembali ke dalam penguasaan pemegang Hak Milik.
Pasal 38
Apabila Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan atau atas tanah Hak Milik hapus sebagaimana
dimaksud Pasal 35, maka bekas pemegang Hak Guna Bangunan wajib menyerahkan tanahnya kepada
pemegang Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik dan memenuhi ketentuan yang sudah
disepakati
tlri
t)
dalam perjanjian penggunaan tanah Hak Pengelolaan atau perjanjian pemberian Hak Guna Bangunan
atas tanah Hak Milik.
berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberian atau perpanjangannya
atau dalam perjanjian pemberiannya;
dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, pemegang Hak pengelolaan atau
pemegang Hak Milik sebelum jangka waktunya berakhir, karena :
1) tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak dan/atau dilanggarnya ketentuan-ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 50, pasal 51 dan pasal 52; atau
2) tidak
3)
Pasal 55
(1)
(2)
(3)
,\r'4,
Hapusnya Hak Pakai atas tanah Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 mengakibatkan
tanahnya menjadi tanah Negara.
Hapusnya Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 55
mengakibatkan tanahnya kembali dalam penguasaan pemegang Hak pengelolaan.
Hapusnya Hak Pakai atas tanah Hak Milik sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 mengakibatkan
tanahnya kembali dalam penguasaan pemegang Hak Milik.
Pasal 58
Apabila Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan atau atas tanah Hak Milik hapus sebagaimana dimaksud
Pasal 55, bekas pemegang Hak Pakai wajib menyerahkan tanahnya kepada pemegang Hak pengelolaan
atau pemegang l-lak Milik dan memenuhi ketentuan yang sudah disepakati dalam perjanjian
\\[
penggunaan tanah Hak Pengelolaan atau perjanjian pemberian Hak Pakai atas tanah Hak Milik.
Il
I' r)
rllll
keperluan
pelaksanaan tugasnya, menyerahkan bagianbagian
tanah tersebut kepada pihak ketiga dan atau bekerja
sama dengan pihak ketiga.
Pasal 2
Non Departemen,
Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, lembaga pemeri.ntah
lainnya, dan perusahaan
Umum Pembangunan perumahan Nasional (perum perumnas);
5o% (lima puluh persen) dari Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan yang seharusnya terutang
dalam hal penerima Hak pengelolaan selain dimaksud pada
huruf a.
Penielasan Pasal 2 Huruf a
Yang dimaksud dengan lembaga pemerintah lainnya
antara lain
Pasal 1 angka 2
ffi
sebagian
ffi
sebagian
Pasal 17
it;:1i,:
'.1 .:
'
't':i:i:
(1)
Pasal 19
Pasal 2
untuk
Pasat 5
,.+
Pasal 6
Pasal 7
Selain kepada instansi-instansitersebut pada pasal 4 hak pengelolaan oleh Menteri Agraria
dapat
diberikan pula kepada badan-badan lain yang untuk melaksanakan tugasnya memerlukan
penguasaantanah-tanah Negara dengan wewenang-wewenangtersebut pada pasal
6.
Pasal 8
Pemberian hak pakai dan hak pengelolaan tersebut dalam pasal 4 dan pasal 5 di atas disertai
syarat-syarat khusus yang akan ditetapkan di dalam surat keputusan pemberiannya.
selain hak milik, hak guna usaha dan hak guna bangunan akan harus pula
didaftarkdn menurut ketentuan-ketentuan Peraturan pemerintah no.10 tahun
1961 (1.N. 1961 No.28)
Departemen-Departemen,
peraturan - Menteri
a'
b'
c'
meriputi segi_segi
peruntukan, penggunaan, jangka waktu dan
keuangannya, dengan ketentuan bahwa
pemberian hak atas tanah kepada pihak
ketiga yang bersangkutan dilakukan oleh pejabatpejabat yang wewenang menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1g72 tentang
"Pelimpahan wewenang Pemberian Hak atas Tanah",
sesuai dengan peraturan perundangan
yang
agraria
berlaku.
(1)
a.
b.
c.
(2)
Menyerahkan bagian-bagian daripada tanah itu kepada pihak ketiga menurut persyaratan yang
ditentukan oleh perusahaan pemegang hak tersebut, yang meliputi segi-segi peruntukan, penggunaan,
jangka waktu dan keuangannya, dengan ketentuan bahwa pemberian
hak atas tanah kepada pihak
ketiga yang bersangkutan dilakukan oleh pejabat-pejabat yang berwenang, sesuaI dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Hak pengelolaan yang berasal dari pengkonversian hak penguasaan berdasarkan peraturan Menteri
Agraria
No. 9/1965 tentang "Pelaksanaan konversi hak penguasaan atas tanah Negara dan ketentuan tengang
kebijaksanaan selanjutnya" yang memberi wewenang sebagaimana tersebut dalam ayat 1 di atas dan yang
telah didaftarkan di Kantor Sub Direktorat Agraria setempat serta sudah ada sertipikatnya.
Pasal 2
Bagian-bagian tanah hak pengelolaan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah, Lembaga, lnstansi dan
atau
Badan/Badan Hukum (milik) Pemerintah untuk pembangunan wilayah permukiman, dapat diserahkan kepada
pihak ketiga dan diusulkan kepada Menteri Dalam Negeri atau Gubernur Kepala Daerah yang
bersangkutan
untuk diberikan dengan hak milik, hak guna bangunan, atau hak pakai, sesuai dengan rencana peruntukan dan
penggunaan tanah yang telah dipersiapkan oleh pemegang hak pengelolaan yang
bersangkutan.
' Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari negara yang kewenangannya sebagian dilimpahkan
it, kepada pemegangnya
,;.:
r Pasal 4 avat {2}
dimo.hon merupakan tanah Hak pengetotaan. pemohon
harus tertebih #
i dahulu
?:Il t'-]:.l"n,vang
memperoleh penunjukan berupa perjanjian
Pengelolaan
penggunaan tanah
dari pemegang
Hak
Pasal 57
(L) Hak Pengelolan dapat diberikan kepada :
a. lnstansi Pemerintah termasuk pemerintah Daerah,.
b.
d.
e.
PT. Persero;
f.
Badan Otorita;
Pasal 68
3. Lain-lain:
tanah negara);
Pasal 69
: 5#:ff:::;:::::i["ff;:.,tri
d'
Bukti pemilikan dan atau
r"nr*n,"n
; *::: :il:,i]ffi::"":
"p"[ira
g'
;::lfl-[:f''
Pasal 71
a'
b.
c'
d'
:
Memeriksa dan meneriti kerengkapai
J"a" yuridis dan data fisik.
Mencatatpada formulir i.irn rlru.i.ontoh
lampiran 4.
Memberikan tanda terima berkas purrohon.n
Memberitahukan kepada
[il:J: -;:il
ff :'Tff
,"rrri forrrlir
isian
'*::,l"J::H l;:U;;;;,i"
J"'." i,
"'
ket
entu
an o-".,i u." n
perundan
g-
Pasal 72
(1)
ifll
Pasal 73
melengkapinya.
(2)
permohonan Hak
Pengelolaan tersebut untuk
diproses lebih raniut sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
(3) setelah permohonan telah
memenuhi syarat. Kepara Kantor
wilayah yang bersangkutan
menyampaikan berkas permohonan
tersebut kepada Menteri disertai pendapat
dan
pertimbangannya. Sesuai
contoh Lampiran 12.
PasalT4
(1) Setelah menerima berkas permohonan
yang disertai pendapat dan
pertimbangan
sebagaimana dimaksud daiam pasal
73 ayat (1), Menteri memerintahkan
t"pJUa
Pejabat yang ditunjuk untuk:
a' Mencatat daram formutir isian sesuai contoh
b' Memeriksa dan meneliti kelengkapan data Lampiran 13.
vrriJiJ"n data fisik, dan apabila belum
lengkap segera meminta repala
rantor wir.v.r, yang bersangkutan untuk
melengkapinya.
(2) Menteri meneliti kelengkapan
dan kebenaran data yuridis dan
data fisik atas tanah
yang dimohon dengan memperhatikan
pendapat dan pertimbangan
Kepala Kantor
wilayah sebagaimana dimakzud
dalam pasat iilr.itrt
dan
seranjutnya
memeriksa
kelayakan permohonan tersebut
dapat atau tidaknya dikabulkan sesuai
dengan
ketentua n peratu ran peru ndang_undanga
n yang berlaku.
(3) setelah memp.ertimbangkan
-p"rtiru.ng.n
i"no"p.i
ai.
Kepata Kantor wirayah
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal. 73 ayat (3), Menteri
menerbitkan keputusan
v"'c ii'nl".,on'"'"u keputusan penota*an
vans
5::Hlt::l:;::;';5;:ff:j"n'r'
Pasal 75
rr;:.1
:ii:i
*,
m
Pasal 1 aneka 3
yang
uiri
Pasal 1 anFka 3
pemegangnya.
H[rJ:[;::H#',i:T:tT'-:ffi:i:::
badan hukum u.", i-.",ng yang
Pengeroraan,.oii,,- Kewenangan
vangdirimpahkan
,XliffJ,irJi":il:lr:.::lff"li,i:lTfl?"HTT:I
2.
diberi n.u
tertentu sesuai UUPA' misalnya Hak
Guna Bangunan. Daram hal'demikian
maka semua ketentuan
mengenai Hak Guna Bangunan pada
umumnya berlaku put. o"gil-r.k Guna
Bangunan atas tanah Hak
Pengelolaan dengan ketentuan
bahwa r"p"ni"ns mengenai p"urugrn""nnya
setiap pemegang Hak
Guna Bangunan, baik pemegang
Hak Guna Banlunan p"*"*,
irng memperorehnya berdasarkan
perjanjian pemberian penggunaan
tanah dari pemegang Hak cuna bangunan
pertama, terikat oreh
' syarat penggunaan yang
ditentukan dalam perjanjian pemberian
penggunaan
pemegang Hak pengeroraan
tanah antara
dengan pemegang
Berdasarkan halyang diuraikan
oi"i"r,
Tanggungan pada Hak Guna Bangun.n
a'
b'
Peraturan
Nomor
1'
x::il::r::,iT
T:#il":*fu ll*lni:t*":r,,m
;"j::":,T"I;::i:::r;:;'.#ilff
o,l:T
n n, n
::, j :j ff ]ff :TJ:"' il i :1ffi;
",i,
yang diatur
[:
p e m b e ri a
::ill #,,:;T:
]
diberbagai peratur"n
a.n t"prtrr.n .uo"n,lu.rtrr.n *ff
Nomor 1 Tahun 1977
Menteri Daram Negeri
tentang Tdta Cara Permohonan
dan penyeresaian pemberian
r'ntr' uak eengelotaan serta pendaftarannya,
Hak Atas
peraturan
Menteri Daram
IU1,tiil::f':n
pem ba ha ru
a n Hak Gu na
I:""fi:ill":entuan
Ba
#1nT
j;H;':Tr:r?#x?ff
n a.L, Kawasa n_ka*.
r,
i
tiaat surrai dengan ketentuan"i
"1i:
daram peraturan ini, dinyatakan
ngu n,
rain vang
Agraria/Kepata Badan
2.
4.
5.
ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku, dan apabila permohonan pembatalan
tidak beralasan maka permohonan tersebut
harus ditotak dan status quo ( blokir
)
diangkat.
7.