Anda di halaman 1dari 21

STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny.

J YANG
MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN
DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG
PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI PUSKESMAS SUKORAME
KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
SRI INDARTI
NPM : 12.2.05.01.0040

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2015

ABSTRAK
STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. J YANG MENGALAMI
MASALAH DEFISIT KEPERAWATAN PENGETAHUAN TENTANG
PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI SRI INDARTI (2015).
Pembimbing 1 : Dhian Ika Prihananto, S.KM Pembimbing 2 : Norma
Risnasari.S.Kep.,Ns
Hipertensi dapat di artikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg
(Padila,2013). Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di
negara - negara di Negara-negara berkembang mayoritas karena mengkonsumsi
makanan yang mengandung kadar garam tinggi, obesitas serta kebiasaan
mengkonsumsi minuman beralkohol(Sri Rahayu : 2013).
Tujuan penulisan ini adalah melakukan asuhan keperawatan pada keluarga
Ny.J dengan kasus hipertensi melalui pendekatan proses keperawatan secara
komprehensif. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi
kasus. Responden yang digunakan dalam studi kasus ini adalah pasien dengan
hipertensi yang pernah memeriksakan kesehatannya di puskesmas Sukorame kota
Kediri.
Berdasarkan studi kasus pada keluarga Ny.J ditemukan masalah
keperawatan defisit pengetahuan. Adapun implementasi yang dilaukan yaitu
melaukan penyuluhan tentang hipertensi meliputi pengertian hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah
hipertensi.
Kurangnya pengetahuan pada keluarga Ny.J dikarenakan keluarga kurang
memahami tentang penyakit hipertensi, yang ditandai dengan ketika diberi
pertanyaan tentang penyakitnya Ny.J tidak dapat menjawab dan saat ditanya
mengenai penyakitnya Ny.J terlihat bingung. Setelah dilakukan penyuluhan
keluarga dapat memahami penyakit hipertensi dengan keluarga keluarga mampu
menyebutkan kembali tentang penyakit.
Diharapkan keluarga untuk memperhatikan pola makan, cara pencegahan,
gaya hidup sehat dan mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan baik.
Kata kunci : hipertensi, kurang pengetahuan

ABSTRACT
CASE STUDY ON FAMILY Ny . A DEFICIT NURSING PROBLEMS
THAT HAVE KNOWLEDGE OF HYPERTENSION DISEASE WITH
HYPERTENSION IN PUBLIC HEALTH MEDICAL DIAGNOSIS
SUKORAME KEDIRI SRI INDARTI CITY ( 2015 ). Advisor 1 : Dhian Ika
Prihananto,S.KM Supervisor 2 : Norma Risnasari.S.Kep.,Ns
Hypertension can be interpreted as a persistent blood pressure where the
systolic pressure above 140 mmHg and a diastolic pressure above 90 mmHg
(Padila, 2013). Hypertension is a health problem that is dominant in the country a country in the developing countries because the majority of foods that contain
high levels of salt, obesity and alcohol consumption habits (Sri Rahayu: 2013).
The objective is to perform nursing care at Mrs.J families with cases of
hypertension through a comprehensive approach to the nursing process. The
method used is descriptive with case study approach. Respondents were used in
this case study are patients with hypertension were ever a health examination in
health centers Sukorame Kediri.
Based on case studies on family Mrs.J found problems nursing
knowledge deficit. The implementation dilaukan is pluggable extension of
hypertension involves understanding hypertension, hypertension causes, signs and
symptoms of hypertension, hypertensive effect, how to prevent hypertension.
Lack of knowledge on the family because the family Mrs.J lack of
understanding about the disease of hypertension, which is marked by questions
about the disease when given Mrs.J can not answer and when asked about his
illness Mrs.J looks confused. After counseling the family can understand
hypertension with the families able to mention again about the disease.
The family is expected to pay attention to diet, way of prevention,
healthy lifestyles and able to care for sick family members well.

Keywords: hypertension, lack of knowledge

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan
140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari atau sama dengan 90 mmHg
(NANDA,2012). Pada umumnya, tekanan darah yang dianggap optimal adalah
120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan diastolik.
Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus
akan memicu terjadinya stroke. Di Indonesia prevalensi untuk menderita
hipertansi masih rendah presentasinya. Bagi masyarakaat golongan atas
hipertensi benar-benar menjadi momok yang menakutkan. Meningkatnya
jumlah penderita penyakit hipertensi di Negara-negara berkembang mayoritas
karena mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam tinggi,
obesitas serta kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol(Sri Rahayu :
2013).
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012
diperkirakan 1 miliar penduduk di dunia menderita hipertensi. Dua pertiga
jumlah itu tinggal di Negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia
pada tahun 2012 banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang,
yang

telah

diketahui

hanya

4%

merupakan

hipetensi

terkontrol,

6-15% pada orang dewasa dan 50% tidak menyadari sebagai penderita hipertensi
(depkes, 2008). Pada tahun 2012 data jumlah penderita penyakit hipertensi yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebanyak 275.000 jiwa
penderita hipertensi (Dinkes Jatim,2012). Dari hasil survey Dinas Kesehatan Kota
Kediri Tahun 2012 terdapat 45.937

penderita, kemudian pada tahun 2013

terdapat 45.937 Penderita, sedangkan pada tahun 2014 di beberapa puskesmas di


kota Kediri yang memiliki kasus hipertensi tertinggi yaitu Puskesmas Sukorame
pada tahun 2012 mencapai 5202 penderita hipertensi, tahun 2013 mencapai 5351
penderita hipertensi, dan pada tahun 2014 mencapai 6333 penderita hipertensi
yang diketahui (Dinkes kota Kediri,2014).
Sebagian besar penyebab hipertensi tidak diketahui. Berbagai faktor
terkait dengan genetik dan pola hidup, seperti aktivitas fisik yang kurang, asupan
makanan asin dan kaya lemak, serta kebiasaan merokok, minuman beralcohol,
stress, obesitas berperan dalam hal ini. Secara umum penyebab hipertensi dapat
dibedakan menjdi dua golongan yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Dampak dari penyakit hipertensi yaitu dapat menyebabkan jantung seseorang
bekerja ekstra keras, akhirrnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada
pembuluh darah jantung, ginjal dan otak. (Wahdah,2011)
Pencegahan pada pasien hipertensi antara lain menghindari makanan yang
mengandung garam, kurangi minuman-minuman yang beralkohol. Untuk pria
yang menderita hipertensi, Olahraga secara teratur, Makan sayur dan buah yang
berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk, serta
berhenti merokok juga berperan besar untuk megurangi hipertensi. Peran perawat

keluarga sangat penting dalam pemulihan pasien yang menderita hipertensi


maupun orang yang mempunyai resiko menderita hipertensi. Friedman (1998)
membagi lima (5) tugas yang dilakukan keluarga bidang kesehatan yaitu :
Mengenal masalah kesehatan keluarga, Memutuskan tindakan kesehatan yang
tepat bagi keluarga, Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan, Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga, Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga. Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota
keluarganya menderita hipertensi antara lain : mampu mengenal asuhan
keperawatan keluarg, sebagai pengamat masalah dan kebutuhan keluarga,
coordinator pelayanan kesehatan, fasilitator pendidikan kesehatan, penyuluhan
dan konsultan asuhan keperawatan keluarga yang menderita hipertensi.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan asuhan keperawatan keluarga yang lebih mendalam tentang Studi
Kasus Pada Keluarga Dengan Diagnosa Medis Hipertensi Di Puskesmas
Sukorame Kota Kediri.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan diagnosa
medis Hipertensi di puskema Sukorame Kota Kediri.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada
pasien dengan diagnosa medis Hipertensi.

b. Penulis mampu menetapkan diagnosa keperawatan yang muncul


pada keluarga dengan diagnosa medis hipertensi.
c. Penulis mampu menentukan rencana tindakan keperawatan pada
keluarga dengan diagnosa medis hipertensi.
d. Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan keluarga yang
tepat untuk mengatasi masalah dengan diagnosamedis Hipertensi.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan
yang sesuai dengan rencana tindakan keperawatan keluarga yang
telah diberikan.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pasien
Hasil penulisan ini dapat meningkatakan pengetahuan penderita hipertensi
mengenai penyakit hipertensi serta penderita mampu untuk mengikuti
program keperawatan yang dilakukan oleh perawat komunitas dengan
wadah anggota keluarga
2. Bagi Keluarga
Hasil penulisan ini dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang
hipertensi, sehingga keluarga mampu mencegah dan merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi.
3. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan masyarakat dan mengetahui cara
mencegah penyakit Hipertensi.
4. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Sebagai data informasi yang dapat membantu dalam mengambil


kebijakan dalam mengadakan program kesehatan bagi masyarakat
terutama tentang hipertensi.
5. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Hasil penulisan ini dapat dijadikan bahan masukan bagi proses
penulisan selanjutnya terutama yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan keluarga pada penderita hipertensi.
D. Tempat dan Waktu
Tempat

: Di puskesmas Sukorame kota Kediri

Waktu

: 29 juni 15 juli

E. TINJAUAN KASUS
a. Identitas Umum Keluarga
1. Identitas kepala keluarga:
Nama

:Ny. J

Pendidikan

: SD

Umur

: 59 tahun

Pekerjaan

: IRT

Agama

: Islam

Alamat

: Sukorame

Suku

: Jawa

Tgl pengkajian: 03-07-2015

2. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga
No Nama L/P
Umur
.
1.
Ny. J P
59 th

Hubungan
Keluarga
Ibu

Pekerjaan

Pendidikan

IRT

SD

Penjahit

SLTP

2.

Ny. M P

39 th

Anak

3.

An. S

6 th

cucu

TK

3. Genogram

N
y
.
J
5
9
t
h

Gambar 3.1 Genogram

Keterangan gambar :
: Perempuan
: Laki-laki
: Garis keturunan
: Garis perkawinan
: Garis tinggal serumah
: Laki-laki sudah meninggal
: Perempuan sudah meninggal
: Pasien,
: cerai
.... th

: Umur

4. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


a)

Kebiasaan :

Sosialisasi antar tetangga kurang baik, pasien jarang berkumpul dengan


tetangganya kerena keadaannya yang sedang sakit
b) Aturan/ kesepakatan :
Aturan/ kesepakatan yang dianut adalah aturan/ kesepakatan yang
berlaku di masyarakat dan di lingkungan sekitar.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Ny.J mengatakan tidak mengikuti kegiatan seperti arisan, pengajian dan
senam lansia karena keadaannya yang kurang sehat.
b. Fungsi Keluarga
1. Fungsi perawatan kesehatan :
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan
keluarganya : Ny. J mengatakan belum mengerti tentang tanda dan
gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi, pasien
terlihat bingung.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat :
Keluarga Ny. J mengatakan apabila merasa sakit/ ada keluhan langsung
periksa ke Puskesmas atau Rumah Sakit Gambiran.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga Ny. J belum begitu

tahu bagaimana seharusnya merawat

kaluarga dengan hipertensi.


d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :

Keluarga Ny. J berusaha menjaga kebersihan dengan menyapu rumah


dan lingkungan sekitar dengan optimal.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat :
Keluarga Ny. J mengerti tentang keberadaan dan fungsi puskesmas dan
Rumah Sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan.
c. Pemeriksaan Fisik Pasien
1. Identitas :
Nama

: Ny.J

Umur

: 59 tahun

Laki laki/ perempuan : perempuan


Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

2. Keluhan saat pengkajian


Ny. J mengatakan pusing, kaku pada lehernya dan tangan kirinya terasa
kesemutan jika kacapekan.
3. Riwayat penyakit saat ini :
Pada hari jumat tanggal 3 juli 2015 Ny.J merasa pusing, kaku pada lehernya
dan tangan kirinya terasa kesemutan jika kacapekan. Kemudian Ny.J
langsung di periksa ke puskesmas Sukorame, setelah di periksa tekanan
darahnya hasilnya 150/100 mmHg dan oleh dokter Ny.J di anjurkan untuk
istirahat, Ny. J mendapat obat paracetamol, vitamin C dan vitamin B
komlek
4. Riwayat penyakit sebelumnya :

Ny. J mengatakan sebelumnya mempunyai riwayat penyakit sinusitis dan


asma.
Tanda tanda vital :
Tekanan Darah : 150/100 mmHg, Nadi : 84 x/menit, Respirasi : 20x/menit,
Suhu : 36,3 C.
d. Pengkajian Fisik Keluarga
Tabel 3. 3 pemeriksaan fisik
NO. Pemeriksaan Ny.J
1.
Kepala
Bentuk bulat, warna rambut hitam sedikit beruban, tidak ada
benjolan di kepala.
2.
Tanda
Tekanan darah 150/100 mmHg, respirasi 20 kali per menit, suhu
tanda vital
36,30celcius, nadi 84kali per menit.
3.
Berat badan, Berat badan 60 kg, tinggi badan 157 cm
tinggi badan
4.
Mata
Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada
gangguan pada penglihatan.
5.
Hidung
Tidak ada pembengkokan pada tulang hidung dan posisi septum
nasi, lubang hidung tidak ada secret.
6.
Mulut
Tidak ada cyanosis, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada
perubahan suara.
7.
Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid
8.
Dada
suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada
pembesaran jantung, respirasi 20 kali per menit.
9.
Perut
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
10. Tangan dan Tidak ada edema, kekuatan otot
Kaki
4 5
5 5
e. Analisa Data
Tabel 3.6 Analisa Data
No
Data
1. Data subyektif :
Ny. J mengatakan belum mengerti
tentang tanda dan gejala hipertensi,
dampak hipertensi, cara mencegah
hipertensi.
- Data obyaktif :
-pasien bertanya-tanya tentang tanda dan
gejala hipertensi, dampak hipertensi,

Penyebab
Ketidak mampuan
keluarga
mengenal
masalah
kesehatan

Masalah
Defisit
pengetahuan
tentang
penyakit
hipertensi

cara mencegah hipertensi.


- terlihat bingung
- pendidikan SD
Data subyektif :
- Ny.J mengataka pusing, kaku pada leher
dan tangan kiri terasa kesemutan jika
kecapekan
- Ny.J mengatakan tidak mengikuti
kegiatan seperti arisan, pengajian, senam
lansia, karena keadaannya yang kurang
sehat.
- pasien mengatakan di rumah saja
Data obyektif :
- Pasien tampak malu
- Rumah pasien sering tertutup

2.

Ketidakmampuan Hambatan
keluarga merawat interaksi sosial
anggota keluarga
yang sakit.

f. Penentuan Diagnosa Prioritas


1.Diagnosa Keperawatan : Defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi
pada keluarga Ny.J berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan pada Ny.J.
Tabel 3.7 Penentuan Skoring Diagnosa 1
No
Kriteria
.
1.
Sifat masalah :
Keadaan
sejahtera
2.
Kemungkinan
masalah
dapat
diubah:
Mudah

Perhitungan
skor
1/3 x 1=1/3

3.

4.

Bobot

Pembenaran

Keluarga dalam keadaan sejahtera

2/2 x 2= 2

Dengan memberikan pengetahuan


yang benar tentang hipertensi
maka kemungkinan masalah
dapat diubah dengan mudah.

Potensial masalah
untuk dicegah :
Tinggi

3/3x 1=1

Menonjolnya
masalah :
Masalah
berat,
harua
segera
ditangani

2/2 x 1 = 1

Merupakan suatu penyakit yang


dapat
dicegah
dengan
memberikan pengetahuan tentang
penyakit hipertensi.
Pengetahuan yang salah mengenai
penyakit hipertensi dan dampak
pada perawatan yang salah
sehingga
perlu
penanganan
segera.

Jumlah skor

4 1/3

2.Diagnosa keperawatan : Hambatan interaksi sosial pada Ny.J berhubungan


dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
No

Kriteria

Penghitungan
skor

Bobot Pembenaran

Sifat masalah:
Tidak/kurang
sehat

3/3 x 1= 1

Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Sebagian

1/2 x 2= 1

Potensial
masalah untuk
dicegah:
Cukup
Menonjolnya
masalah :
Masalah tidak
dirasakan

2/3 x 1 = 2/3

Dengan memberikan
Pengarahan maka potensial masalah
cukup untuk dicegah.

0/2x 1 = 0

Keadaan pasien yang kurang


mengetahui mengenai penyakit
hipertensi dan dampak pada perawatan
yang salah, sehingga pasien
menganggap masalah yang muncul
dengan biasa saja.

Jumlah skor

2 2/3

Keadaan keluarga Ny.J dalam keadaan


tidak atau kurang sehat karena masalah
yang timbul tidak di anggap sebagai
masalah yang serius oleh Ny. J
Masalah dapat diatasi sebagian setelah
diberikan motivasi Ny. J dapat
berinteraksi dengan masyarakat

F. PEMBAHASAN
Pada tahap ini penulis membandingkan antara teori dan hasil yang di
dapatkan di keluarga Ny. J di Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Beberapa hal
yang

ditemui

selama

pengkajian,

diagnosa

keperawatan,

perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.


1. Pengkajian
Dari hasil pengkajiandata yang diperoleh yaitu data yang berhubungan
dengan keluarga dan anggota keluarga yang mengalami Hipertensi,Ny. J

mengatakan mengerti tentang pengertian dan penyebab hipertensi secara umum,


tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara
mencegah hipertensi, pasien terlihat bingung.
Menurut teori faktor-faktor yang terkait dengan kurangnya pengetahuan
(Deficient Knowledge) terdiri dari: kurang terpapar informasi, kurang daya ingat/
hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk
belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi (Nanda, 2005). Dari hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan atau knowledge seseorang
ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: Keterpaparan terhadap informasi,
Daya ingat, Interpretasi informasi, Kognitif, Minat belajar dan Kefamiliaran
terhadap sumber informasi
Penulis berpendapat antara pengkajian dilapangan dan teori tidak terdapat
kesenjangan kerena Pengetahuan seseorang ditentukan oleh faktor-faktor sebagai
berikut: Keterpaparan terhadap informasi, Daya ingat, Interpretasi informasi,
Kognitif, Minat belajar dan Kefamiliaran terhadap sumber informasi, hal tersebut
dikarenakan daya ingat Ny.J sudah menurun sehingga Ny.J tidak ingat lagi
tentang penyuluhan yang dilakukan kepadanya.
2. Diagnosa
Dalam pengkajian di temukan masalah keperawatan yang muncul yaitu,
defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dan Hambatan interaksi sosial
berhunungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.

Diagnosa keperawatan keluarga pada keluarga yang mengalami hipertensi


menurut teori adalah Perubahan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit, resiko terjadinya trauma berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
dalam memodifikasi lingkungan, defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,
Hambatan interaksi

sosial berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit, ( modifikasi antara buku nanda dengan
buku asuhan keperawatan keluarga Suprajitno, 2004).
Terdapat kesenjangan antara teori dan fakta, yaitu ada diagnosa yang tidak
muncul pada tinjauan kasus diantaranya adalah Perubahan nutrisi kurang atau
lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit, resiko terjadinya trauma berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan, penulis tidak
mengangkat diagnosa ini karena pada tinjauan kasus data-data tidak menunjukkan
kemasalah tersebut. Penuis mengambil masalah keperawatan sesuai kondisi yang
dialami N. J sehingga kesenjangan antara teri dan studi kasus sangatlah mungkin.
3. Intervensi ( Rencana Tindakan)
Menurut hasil intervensi dilapangan pada diagnosa Intervensi pada diagnosa
defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan adalah kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang hipertensi, beri penyuluhan mengenai (pengertian hipertensi,
penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara

mencegah hipertensi), evaluasi tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi


penyuluhan, beri pujian bila keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.
Menurut teori intvensi yang dilakukan pada diagnosa defisit pengetahuan
adalah memberikan informasi yang tepat pada keluarga meliputi pengertian
hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi,
cara mencegah hipertensi, evaluasi tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi
penyuluhan, beri pujian bila keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.
(Suprajitno, 2004)
Berdasarkan intervensi dari teori dan studi lapangan adalah sama
dikarenakan intervensi sudah mencangkup sumber daya dan dana yang dimiliki
keluarga serta aspek pengetahuan, sikap dan psikomotor pada keluarga. Intervensi
yang disebutkan dalam teori sudah sesuai dengan kondisi yang terjadi di studi
lapangan sehingga intervensi dapat digunakan untuk diagnosa tersebut.
4. Implementasi
Implementasi dilapangan pada diagnosa keperawatan defisit pengetahuan
adalah memberi penyuluhan tentang pengertian hipertensi, penyebab hipertensi,
tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi,
mengevaluasi tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi penyuluhan, memberi
pujian bila keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.
Menurut teori implementasi pada diagosa defisit pengetahuan adalah
meberikan penyuluhan tentang pengertian hipertensi, penyebab hipertensi, tanda
dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi, mengevaluasi

tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi penyuluhan, memberi pujian bila


keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.
( Suprajitno, 2004).
Berdasarkan implementasi yang ada dilapangan dan teori tidak terdapat
kesenjangan karena implementasi dapat dilaksanakan sesuai dengan intervensi.
Implementasi sudah sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan pada keluarga.
5. Evaluasi
Evaluasi pada diagnos defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi
adalah setelah dilakukan kunjungan 2 hari keluarga mengatakan sudah mengerti
tentang hipertensi,keluagra dapat menyebutkan 4 dari

penyebab hipertensi,

keluagra dapat menyebutkan 5 dari tanda dan gejala hipertensi, keluagra dapat
menyebutkan3 dari dampak hipertensi, keluagra dapat menyebutkan 4 dari cara
mencegah hipertensi. Jadi masalah sudah teratasi.
Evaluasi menurut teori pada diagnosa defisit pengetahuan yaitu keluarga
sudah mengerti tentang pengertian hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi (Suprajitno, 2004).
Berdasarkan evaluasi antara studi lapangan dan teori tidak terdapat
kesenjangan. Diagnosa defisit pengetahuan b/d ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan sudah teratasi setelah diberikaan penyuluhan.
G. SIMPULAN
1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada pasien dengan kasus Hipertensi, didapatkan
data Ny. J mengerti tentang pengertian dan penyebab hipertensi secara umum,

tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi,
cara mencegah hipertensi, pasien terlihat bingung.
2. Diagnosa Keperawatan
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi pasien. Pada
pasien ini prioritas diagnosa keperawatan yang muncul adalah: defisit
pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang ditandai dengan Ny. J
mengatakan mengerti tentang pengertian dan penyebab hipertensi secara
umum, tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi, dampak
hipertensi, cara mencegah hipertensi, pasien terlihat bingung.
3. Perencanaan
Dalam perencanaan pada klien dengan defisit pengetahuanhipertensi perlu
ditentukan kriteria waktu dari masing-masing tujuan dan kriteria hasil yang
telah disesuaikan untuk dapat melakukan asuhan keperawatan yaituberi
penyuluhan mengenai ( penyakit hipertensi pengertian hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah
hipertensi).
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dalam kasus ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun dengan melibatkan pasien, keluarga yaitu melakukan
penyuluhan mengenai ( penyakit hipertensi pengertian hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah
hipertensi).

5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk memonitor keberhasilan yang tercapai selama tahap
pengkajian, analisa, perencanaan, dan tindakan keperawatan. Dari diagnosa
yang muncul yaitu Deficit pengetahuan telah teratasi.
H. SARAN
1. Bagi pasien
Diharapkan untuk kedepannya pasien lebih kooperatif agar setiap asuhan
keperawatan yang diberikan mencapai hasil yang optimal.
2. Bagi keluarga
Diharapkan keluarga dapat lebih mengerti tentang perkembangan kesehatan
tiap anggota keluarganya dan dapat merawat anggota keluarga yang sakit
sesuai dengan kemampuannya,
3. Bagi masyarakat
Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat memberi pengetahuan
kepada keluarga tentang penyakit hipertensi.
4. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Diharapkan institusi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi sesuai dengan SOP dan memberikan
asuhan keperawatan dalam menangani hipertensi.
5. Bagi institusi pendidikan kesehatan
Diharapkan dapat menambah buku literatur/ buku panduan untuk asuhan
keperawatan keluarga yang menderita hipertensi agar dapat digunakan oleh
mahasiswa lainnya untuk melakukan asuhan keperawatan secara maksimal.

Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth, (2002), Buku Ajar : Keperawatan Medikal Dedah,


vol.2, Jakarta : EGC, hal 898.
Fitria Ningsih, (2011), berita/gaya-hidup/info-sehat/13/04/05/mkqsbs-satudari-tiga-orang-indonesia-menderita-hipertensi,
http://www.republika.co.id. Unduh pada tgl 4 Februari 2015 jam 09.45
WIB
Kompas,

(2013),

Tahun.2025.30.Persen.Penduduk.Dunia.Hipertensi,

http://internasional.kompas.com/read/2013/04/05/04100945, Di unduh
pada tgl 4 Febrruari 2015 jam 09.45 WIB
Nurafif, Amin Huda, (2012), Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Nanda Nic-Noc, Yogyakarta: Media hardy.
Nur Asiyah, (2012), Makalah Hipertensi, http://nuurasiyah.blogspot.com.
diunduh pada senin 29-12-2014 jam 12.20 WIB
Padila, (2013), Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam, Yogyakarta : Nuha
Medika.
Suprajitno, (2004), Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam
Praktik, Jakarta : EGC.
Widianto, Faisalado Candra,S.Kep.,Ns, (2014), Keperawatan Komunitas
Dengan Pendekatan Praktis, Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai