J YANG
MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN
DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG
PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI PUSKESMAS SUKORAME
KOTA KEDIRI
Oleh :
SRI INDARTI
NPM : 12.2.05.01.0040
ABSTRAK
STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. J YANG MENGALAMI
MASALAH DEFISIT KEPERAWATAN PENGETAHUAN TENTANG
PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI SRI INDARTI (2015).
Pembimbing 1 : Dhian Ika Prihananto, S.KM Pembimbing 2 : Norma
Risnasari.S.Kep.,Ns
Hipertensi dapat di artikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg
(Padila,2013). Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di
negara - negara di Negara-negara berkembang mayoritas karena mengkonsumsi
makanan yang mengandung kadar garam tinggi, obesitas serta kebiasaan
mengkonsumsi minuman beralkohol(Sri Rahayu : 2013).
Tujuan penulisan ini adalah melakukan asuhan keperawatan pada keluarga
Ny.J dengan kasus hipertensi melalui pendekatan proses keperawatan secara
komprehensif. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi
kasus. Responden yang digunakan dalam studi kasus ini adalah pasien dengan
hipertensi yang pernah memeriksakan kesehatannya di puskesmas Sukorame kota
Kediri.
Berdasarkan studi kasus pada keluarga Ny.J ditemukan masalah
keperawatan defisit pengetahuan. Adapun implementasi yang dilaukan yaitu
melaukan penyuluhan tentang hipertensi meliputi pengertian hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah
hipertensi.
Kurangnya pengetahuan pada keluarga Ny.J dikarenakan keluarga kurang
memahami tentang penyakit hipertensi, yang ditandai dengan ketika diberi
pertanyaan tentang penyakitnya Ny.J tidak dapat menjawab dan saat ditanya
mengenai penyakitnya Ny.J terlihat bingung. Setelah dilakukan penyuluhan
keluarga dapat memahami penyakit hipertensi dengan keluarga keluarga mampu
menyebutkan kembali tentang penyakit.
Diharapkan keluarga untuk memperhatikan pola makan, cara pencegahan,
gaya hidup sehat dan mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan baik.
Kata kunci : hipertensi, kurang pengetahuan
ABSTRACT
CASE STUDY ON FAMILY Ny . A DEFICIT NURSING PROBLEMS
THAT HAVE KNOWLEDGE OF HYPERTENSION DISEASE WITH
HYPERTENSION IN PUBLIC HEALTH MEDICAL DIAGNOSIS
SUKORAME KEDIRI SRI INDARTI CITY ( 2015 ). Advisor 1 : Dhian Ika
Prihananto,S.KM Supervisor 2 : Norma Risnasari.S.Kep.,Ns
Hypertension can be interpreted as a persistent blood pressure where the
systolic pressure above 140 mmHg and a diastolic pressure above 90 mmHg
(Padila, 2013). Hypertension is a health problem that is dominant in the country a country in the developing countries because the majority of foods that contain
high levels of salt, obesity and alcohol consumption habits (Sri Rahayu: 2013).
The objective is to perform nursing care at Mrs.J families with cases of
hypertension through a comprehensive approach to the nursing process. The
method used is descriptive with case study approach. Respondents were used in
this case study are patients with hypertension were ever a health examination in
health centers Sukorame Kediri.
Based on case studies on family Mrs.J found problems nursing
knowledge deficit. The implementation dilaukan is pluggable extension of
hypertension involves understanding hypertension, hypertension causes, signs and
symptoms of hypertension, hypertensive effect, how to prevent hypertension.
Lack of knowledge on the family because the family Mrs.J lack of
understanding about the disease of hypertension, which is marked by questions
about the disease when given Mrs.J can not answer and when asked about his
illness Mrs.J looks confused. After counseling the family can understand
hypertension with the families able to mention again about the disease.
The family is expected to pay attention to diet, way of prevention,
healthy lifestyles and able to care for sick family members well.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan
140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari atau sama dengan 90 mmHg
(NANDA,2012). Pada umumnya, tekanan darah yang dianggap optimal adalah
120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan diastolik.
Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus
akan memicu terjadinya stroke. Di Indonesia prevalensi untuk menderita
hipertansi masih rendah presentasinya. Bagi masyarakaat golongan atas
hipertensi benar-benar menjadi momok yang menakutkan. Meningkatnya
jumlah penderita penyakit hipertensi di Negara-negara berkembang mayoritas
karena mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam tinggi,
obesitas serta kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol(Sri Rahayu :
2013).
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012
diperkirakan 1 miliar penduduk di dunia menderita hipertensi. Dua pertiga
jumlah itu tinggal di Negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia
pada tahun 2012 banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang,
yang
telah
diketahui
hanya
4%
merupakan
hipetensi
terkontrol,
6-15% pada orang dewasa dan 50% tidak menyadari sebagai penderita hipertensi
(depkes, 2008). Pada tahun 2012 data jumlah penderita penyakit hipertensi yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebanyak 275.000 jiwa
penderita hipertensi (Dinkes Jatim,2012). Dari hasil survey Dinas Kesehatan Kota
Kediri Tahun 2012 terdapat 45.937
Waktu
: 29 juni 15 juli
E. TINJAUAN KASUS
a. Identitas Umum Keluarga
1. Identitas kepala keluarga:
Nama
:Ny. J
Pendidikan
: SD
Umur
: 59 tahun
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
Alamat
: Sukorame
Suku
: Jawa
2. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga
No Nama L/P
Umur
.
1.
Ny. J P
59 th
Hubungan
Keluarga
Ibu
Pekerjaan
Pendidikan
IRT
SD
Penjahit
SLTP
2.
Ny. M P
39 th
Anak
3.
An. S
6 th
cucu
TK
3. Genogram
N
y
.
J
5
9
t
h
Keterangan gambar :
: Perempuan
: Laki-laki
: Garis keturunan
: Garis perkawinan
: Garis tinggal serumah
: Laki-laki sudah meninggal
: Perempuan sudah meninggal
: Pasien,
: cerai
.... th
: Umur
Kebiasaan :
: Ny.J
Umur
: 59 tahun
: SD
Pekerjaan
Penyebab
Ketidak mampuan
keluarga
mengenal
masalah
kesehatan
Masalah
Defisit
pengetahuan
tentang
penyakit
hipertensi
2.
Ketidakmampuan Hambatan
keluarga merawat interaksi sosial
anggota keluarga
yang sakit.
Perhitungan
skor
1/3 x 1=1/3
3.
4.
Bobot
Pembenaran
2/2 x 2= 2
Potensial masalah
untuk dicegah :
Tinggi
3/3x 1=1
Menonjolnya
masalah :
Masalah
berat,
harua
segera
ditangani
2/2 x 1 = 1
Jumlah skor
4 1/3
Kriteria
Penghitungan
skor
Bobot Pembenaran
Sifat masalah:
Tidak/kurang
sehat
3/3 x 1= 1
Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Sebagian
1/2 x 2= 1
Potensial
masalah untuk
dicegah:
Cukup
Menonjolnya
masalah :
Masalah tidak
dirasakan
2/3 x 1 = 2/3
Dengan memberikan
Pengarahan maka potensial masalah
cukup untuk dicegah.
0/2x 1 = 0
Jumlah skor
2 2/3
F. PEMBAHASAN
Pada tahap ini penulis membandingkan antara teori dan hasil yang di
dapatkan di keluarga Ny. J di Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Beberapa hal
yang
ditemui
selama
pengkajian,
diagnosa
keperawatan,
perencanaan,
merawat anggota keluarga yang sakit, ( modifikasi antara buku nanda dengan
buku asuhan keperawatan keluarga Suprajitno, 2004).
Terdapat kesenjangan antara teori dan fakta, yaitu ada diagnosa yang tidak
muncul pada tinjauan kasus diantaranya adalah Perubahan nutrisi kurang atau
lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit, resiko terjadinya trauma berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan, penulis tidak
mengangkat diagnosa ini karena pada tinjauan kasus data-data tidak menunjukkan
kemasalah tersebut. Penuis mengambil masalah keperawatan sesuai kondisi yang
dialami N. J sehingga kesenjangan antara teri dan studi kasus sangatlah mungkin.
3. Intervensi ( Rencana Tindakan)
Menurut hasil intervensi dilapangan pada diagnosa Intervensi pada diagnosa
defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan adalah kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang hipertensi, beri penyuluhan mengenai (pengertian hipertensi,
penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara
penyebab hipertensi,
keluagra dapat menyebutkan 5 dari tanda dan gejala hipertensi, keluagra dapat
menyebutkan3 dari dampak hipertensi, keluagra dapat menyebutkan 4 dari cara
mencegah hipertensi. Jadi masalah sudah teratasi.
Evaluasi menurut teori pada diagnosa defisit pengetahuan yaitu keluarga
sudah mengerti tentang pengertian hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi (Suprajitno, 2004).
Berdasarkan evaluasi antara studi lapangan dan teori tidak terdapat
kesenjangan. Diagnosa defisit pengetahuan b/d ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan sudah teratasi setelah diberikaan penyuluhan.
G. SIMPULAN
1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada pasien dengan kasus Hipertensi, didapatkan
data Ny. J mengerti tentang pengertian dan penyebab hipertensi secara umum,
tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi,
cara mencegah hipertensi, pasien terlihat bingung.
2. Diagnosa Keperawatan
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi pasien. Pada
pasien ini prioritas diagnosa keperawatan yang muncul adalah: defisit
pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang ditandai dengan Ny. J
mengatakan mengerti tentang pengertian dan penyebab hipertensi secara
umum, tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi, dampak
hipertensi, cara mencegah hipertensi, pasien terlihat bingung.
3. Perencanaan
Dalam perencanaan pada klien dengan defisit pengetahuanhipertensi perlu
ditentukan kriteria waktu dari masing-masing tujuan dan kriteria hasil yang
telah disesuaikan untuk dapat melakukan asuhan keperawatan yaituberi
penyuluhan mengenai ( penyakit hipertensi pengertian hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah
hipertensi).
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dalam kasus ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun dengan melibatkan pasien, keluarga yaitu melakukan
penyuluhan mengenai ( penyakit hipertensi pengertian hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah
hipertensi).
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk memonitor keberhasilan yang tercapai selama tahap
pengkajian, analisa, perencanaan, dan tindakan keperawatan. Dari diagnosa
yang muncul yaitu Deficit pengetahuan telah teratasi.
H. SARAN
1. Bagi pasien
Diharapkan untuk kedepannya pasien lebih kooperatif agar setiap asuhan
keperawatan yang diberikan mencapai hasil yang optimal.
2. Bagi keluarga
Diharapkan keluarga dapat lebih mengerti tentang perkembangan kesehatan
tiap anggota keluarganya dan dapat merawat anggota keluarga yang sakit
sesuai dengan kemampuannya,
3. Bagi masyarakat
Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat memberi pengetahuan
kepada keluarga tentang penyakit hipertensi.
4. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Diharapkan institusi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi sesuai dengan SOP dan memberikan
asuhan keperawatan dalam menangani hipertensi.
5. Bagi institusi pendidikan kesehatan
Diharapkan dapat menambah buku literatur/ buku panduan untuk asuhan
keperawatan keluarga yang menderita hipertensi agar dapat digunakan oleh
mahasiswa lainnya untuk melakukan asuhan keperawatan secara maksimal.
Daftar Pustaka
(2013),
Tahun.2025.30.Persen.Penduduk.Dunia.Hipertensi,
http://internasional.kompas.com/read/2013/04/05/04100945, Di unduh
pada tgl 4 Febrruari 2015 jam 09.45 WIB
Nurafif, Amin Huda, (2012), Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Nanda Nic-Noc, Yogyakarta: Media hardy.
Nur Asiyah, (2012), Makalah Hipertensi, http://nuurasiyah.blogspot.com.
diunduh pada senin 29-12-2014 jam 12.20 WIB
Padila, (2013), Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam, Yogyakarta : Nuha
Medika.
Suprajitno, (2004), Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam
Praktik, Jakarta : EGC.
Widianto, Faisalado Candra,S.Kep.,Ns, (2014), Keperawatan Komunitas
Dengan Pendekatan Praktis, Yogyakarta : Nuha Medika.