Anda di halaman 1dari 6

HASIL DISKUSI TENTANG TREND SISTEM KENDALI INDUSTRI SAAT INI

NAMA : SAADILAH ROSYADI (07518241018)


AHMAD SYAIFUL

(07518244013)

PEMAKAIAN SINGLE BOARD COMPUTER PADA SISTEM KENDALI INDUSTRI


Perkembangan industri saat ini menuntut pemrosesan pada sistem kontrol yang
semakin dinamis dalam setiap tahapan perancangan, pengoperasian, maupun perawatan.
Peralatan yang kompak, fleksibel namun handal sangat dibutuhkan dalam merancang sistem
dewasa ini. PLC (Programmable Logic Controller) sebagai "otak terprogram" diterapkan
dalam banyak industri. Mikrokontroler khusus dan sistem berbasis PC atau SBC (Single
Board Computer) untuk operasi tertentu juga menarik untuk dipertimbangkan.
SBC merupakan pilihan tepat jika kita memerlukan tingkat pemrosesan cukup tinggi,
namun masih berada pada ukuran kompak yang sekelas mikrokontroler. Single Board
Computer (SBC) merupakan komputer dengan ukuran kecil yang terdiri dari CPU, memory,
media penyimpan serta modul antar muka lain yang dirakit dalam satu papan (PCB).
Komputer ini sangat luas penggunaannya, mulai dari bidang kedokteran, pengendalian dan
monitor pesawat, radar, telekomunikasi, database, sistem kendali di industri, pencitraan,
peralatan bergerak, pengendalian robot, kiosk, finger scanning dan proses-proses lain yang
membutuhkan perhitungan dan algoritma sederhana sampai kompleks.
Ukuran yang kecil menjadikan SBC semakin banyak diterapkan untuk embedded
system, karena selain tidak banyak memakan tempat, SBC juga hanya membutuhkan energi
yang relatif kecil untuk pengoperasiannya. Di pasaran banyak dijumpai berbagai macam SBC
dari berbagai vendor dan memiliki variasi kemampuan sesuai kebutuhan. Bagian-bagian SBC
Seperti halnya sebuah komputer pribadi, SBC memiliki semua yang dimiliki PC.
Perangkat keras (hardware) umumnya terdiri dari:
1. CPU
Central Processing Unit adalah pusat segala perhitungan logika dan aritmatika.
Kecepatan berkisar antara 200Mhz sampai 600Mhz
2. Memori
Sebagai tempat penyimpanan program (aplikasi atau operating system) maupun data,
berupa ROM dan RAM
3. Media Penyimpan
Sebagai tempat penyimpanan file yang cukup besar. Biasanya berupa SD, MMC atau
Compact Flash.

4. Layar monitor (dengan layar sentuh)


Interaksi pengguna dan SBC secara langsung dilakukan melalui monitor LCD
dilengkapi dengan layar sentuh. Bagian ini tidak selalu disertakan dalam setiap aplikasi,
namun sangat berguna jika kita sedang mengembangkan sistem.
5. Antarmuka (interfacing)
Pemilihan SBC tentunya disesuaikan dengan sistem kontrol dan antarmukanya
(interfacing). Antarmuka yang populer saat ini adalah Serial Communication, USB, I2C, SPI,
PWM, Ethernet dan port untuk kamera.
6. RTC (Real Time Clock)
Bagian untuk menjaga agar SBC mengetahui waktu saat ini (tanggal, bulan, tahun,
jam, menit, detik). Bateri kancing dipakai supaya modul RTC tetap beroperasi walaupun SBC
dimatikan. Sedangkan perangkat lunak (OS) yang digunakan biasanya menggunakan Linux
OS atau Windows CE Embedded. Bahasa pemrograman bisa menggunakan adalah C++
(GCC untuk Linux), Visual Studio .NET (Visual C/Visual Basic).

Gambar 1. Bagian-bagian SBC

Keterangan gambar:
1. konektor jaringan RJ 45 (Ethernet)
2. konektor komunikasi serial
3. konektor USB untuk Host
4. konektor USB untuk Device
5. masukan tegangan 5VDC
6. keluaran tegangan 5VDC
7. saklar utama
8. konektor komunikasi serial
9. konektor komunikasi serial
10. pengendali audio, konektor IN dan Out
11. konektor JTAG, transfer program (flash)
12. konektor layar LCD dan layar sentuh
13. RTC (Real Time Clock)
14. konektor tambahan untuk kamera
15. media penyimpan (SD)
16. tombol (untuk reset dan panah)
17. LCD dengan layar sentuh
SBC dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian proses dan otomasi di industri
di samping menggunakan PLC atau kontroler yang lain. Fleksibilitas yang cukup tinggi
membuat SBC dapat diterapkan di berbagai bidang, baik di proses manufaktur, perangkat
bergerak, teknologi informasi dan lain-lain.
Karena banyak sekali model dan tipe SBC, supaya penerapannya lebih optimal, maka
perlu dilakukan pemilihan secara teliti pada tahap desain sistem, dengan
mempertimbangkan fungsi, kapasitas I/O, dan peralatan penunjang lain.

Aplikasi-aplikasi berbasis SBC


Contoh-contoh berikut adalah penerapan SBC di berbagai bidang.
1. Pengendali robot bergerak (mobile robot)
Yang menjadi pertimbangan digunakan SBC untuk robot bergerak (mobile robot)
adalah ukuran yang kecil namun dapat melakukan tugas multi (multitasking) yang sangat
cepat dibanding dengan mikrokontroler 8 atau 16 bit saja. Hal ini karena dukungan operating
system. Untuk membangun sistem ini, diperlukan modul tambahan sesuai kebutuhan robot
seperti berbagai macam sensor dan konvertor.

Gambar 2. Peralatan yang dibutuhkan untuk membangun mobile robot


Sebagai contoh, kita akan membangun kontrol robot yang dapat berpindah tempat (berjalan)
menggunakan roda. Tugas yang harus dilakukan adalah menghindari rintangan dan mencari
objek dengan warna tertentu. Untuk itu robot harus diberi sensor jarak (displacement sensor).
Devais untuk mendukung sistem ini yaitu:

USB-I2C converter
USB-Serial Port converter
Sensor ultrasonik SRF08 sebanyak 5 buah atau sesuai kebutuhan
Sensor kompas
Penggerak motor DC
Motor DC

2. Pengendali urutan kerja (sequence control) untuk proses otomasi


Kontrol untuk pneumatik dan hidrolik yang biasanya dilakukan oleh rangkaian relay dan
PLC, kini dapat juga kita gantikan dengan SBC. Untuk aplikasi ini, kita perlu tambahkan
antarmuka antara devais input/output melalui USB atau Serial Port. Di pasaran sudah ada
USB I/O berkapasitas 24 pin I/O yang dapat kita manfaatkan. Peralatan yang dibutuhkan:

USB-IO 24 pin
Modul input
Modul output (relay)
Aktuator (solenoid, motor, silinder, relay)

Gambar 3. Peralatan yang dibutuhkan untuk mengendalikan aktuator

Device USB I/O berperan sebagai pengumpul data dari input dan output sekaligus
juga berfungsi untuk meneruskan sinyal dari SBC ke modul output. Sinyal ini bertaraf
tegangan 0 dan 5volt DC sebagai representasi logika 0 dan 1.
Pada setiap port dapat difungsikan sebagai input atau output.
Modul input digunakan untuk menyesuaikan devais masukan seperti tombol, saklar,
sensor yang bersifat diskret (digital) supaya dapat terbaca oleh USB I/O sebagai logika 0 atau
1.
Modul output berfungsi untuk meneruskan sinyal melalui relay, sehingga bisa
digunakan untuk peralatan yang membutuhkan tegangan tinggi.

3. Pencatat kehadiran dengan sidik jari (fingerprint Time Attendance)


Dewasa ini pencatat kehadiran atau absensi sudah semakin banyak menggunakan
teknologi finger print scan sebagai pembaca validasi kehadiran karyawan. Di pasaran sudah
banyak produk mesin absensi yang memiliki embedded processor atau SBC di dalamnya.

Gambar 4. Sistem absensi yang diintegrasikan dengan sistem informasi.


4. SBC sebagai Webserver
Adanya koneksi Ethernet pada SBC, pengguna dapat menghubungkannya melalui
jaringan local yang sudah ada. Sehingga mudah untuk pengaksesan database, email, internet,
file sharing ataupun webserver. Aplikasi webserver yang memungkinkan untuk diterapkan
adalah pengendalian peralatan industri melalui aplikasi berbasis web. Contohnya apabila
SBC digunakan untuk monitor atau kendali proses produksi, maka kita dapat melihat proses
dan hasilnya melalui stasiun / meja kerja kita masing-masing.

Gambar 5. Kendali mesin dan monitor yang terintegrasi dengan sistem informasi

Anda mungkin juga menyukai