Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..

Sahabat SEHB...
Surat Cinta Untuk Calon Istriku
(BACA DENGAN HATI AKAN TERHARU MEMBACA INI)...
-----------------------------------------------------Bismillahirrahmanirrahiim..
Wahai calon istriku dimanapun engkau berada sekarang, bila saatnya tiba kau membaca surat cintaku ini,
aku hanya berharap di hari saat dimana kau kecup punggung tanganku untuk yang pertama kali
dihadapan penghulu, para saksi, orang tua kita, saudaramu, saudaraku, sahabatmu dan sahabatku adalah
simbol cintamu yang akan selalu ada disisiku sampai malaikat Izrail menghampiri kita.
Wahai calon bidadari surgaku, jangan kaget ya bila aku menuliskan surat cinta ini jauh dari hari saat di
mana kau membacanya. Saat aku belum melihat paras cantikmu, saat aku belum mengenal akhlak
muliamu, saat aku belum tahu namamu. Jangan khawatir sayang, dulu kita sudah pernah bertemu. Saat
di alam ruh. Allah telah memilihkan dirimu untuk menjadi istriku, saat empat bulan masa kandunganku
di dalam perut ibu. Sejak saat itu namamu sudah disandingkan di sebelah namaku. Sejak saat itu aku
sudah mencintaimu.
Hai cantik, selain mahar yang kau minta saat pernikahan kita nanti. Aku ingin memberikan sebuah
hadiah lagi untukmu yaitu mukjizat Nabi kita yang terakhir. Al-Qur'anul Karim, yang akan selalu kau
baca dengan suara merdumu, sebagai pelepas lelahku sepulang aku bekerja. Al-Qur'anul Karim, yang
akan kau ajarkan betapa indah lantunan ayat-ayat suci kepada anak-anak kita nanti. Al-Qur'anul Karim,
yang akan kau baca tepat disampingku nanti, saat aku telah terkulai lemah tak lagi berarti walau hanya
untuk menjentikan jari. Al-Qur'anul Karim, yang akan selalu kau bawa dan kau baca tepat di samping
nisanku nanti apabila malaikat Izrail menjemputku lebih dulu. Tetap bacakan untukku walau hanya satu
ayat ya sayang, aku pasti akan selalu merindukan suara bidadariku bernyanyi yaitu saat kau mengaji.
Hai cinta, mungkin aku tak lebih hebat dari ayahmu dalam menjagamu. Aku tak segagah ia melindungi
dirimu dan mempertahankanmu dari para pria yang menginginkanmu darinya, termasuk aku yang pada
akhirnya suatu saat nanti ia percayakan sebagai penggantinya untuk menjagamu. Tapi cinta, percayalah.
Kaulah alasanku untuk belajar menjadi pria yang kuat. Pria yang rela walau harus sampai mati untuk
melindungimu, demi menjaga hatimu, kehormatanmu juga ragamu. Dinginnya malam sekali pun tak
akan aku biarkan mengigit kulit indahmu sayang.
Wahai calon pintu surga bagi anak-anakku kelak, saat kau sudah menggenapkan agamaku nanti, sesudah
kau Aamiin kan bacaan Al-Fatihahku untuk yang pertama kali dan setelah pertama kalinya kau cium
tanganku selepas sholat, aku ingin saat itu kau selalu menjadi pengingatku. Aku hanyalah manusia biasa
yang terkadang lupa dan sering melakukan salah dan aku hanyalah laki-laki yang tak peka seperti
wanita. Sekali kau memohon: "Maukah kau lakukan itu untukku?" Demi apa pun, apalah arti dunia ini
jika aku melihat air matamu, pasti akan kulakukan sepenuh hati hanya untukmu.
Wahai mentariku, aku berjanji tanpa sedikit pun aku menentang hal yang pernah dilakukan oleh
Rasulullah SAW. Saat kau menjadi istriku nanti, akan ku jadikan kau satu-satunya bidadari dunia dan
akhiratku. Seperti halnya Sayiddina Ali yang menjadikan Fatimah Az Zahra sebagai satu-satunya
bidadari bumi yang dimilikinya.
Hai kasih, tenanglah. Saat aku telah menjadi imammu nanti, tak akan pernah berhenti aku untuk mencari
rezeki. Selama masih keluar keringat ku peras dari tubuhku, selama masih kuat ku banting tulang

punggungku, aku akan terus menafkahimu. Tak akan kubiarkan kau dan anak-anak kita nanti kelaparan
dan kehausan. Dan aku pastikan bahwa kalian tak akan pernah kekurangan cinta dariku.
Wahai tulang rusukku yang hilang, kalau boleh aku meminta. Aku menginginkan putri yang menjadi
buah hati kita yang pertama. Kita didik ia menjadi anak yang saleha dan akan ku tanam sekeping jiwamu
pada dirinya. Agar apabila suatu saat nanti kau yang di panggil lebih dulu oleh pemilikmu yang sebenarbenarnya, aku masih bisa melihat kau dalam diri putri kita. Dan aku ingin putra kita hanya terpaut satu
tahun dengan kakaknya. Agar ia bisa tumbuh dewasa bersama saudari kandungnya. Dan akan ku tempa
ia agar menjadi pria yang kuat, bahkan melebihi aku. Agar apabila suatu saat nanti aku yang kembali
lebih dulu ke sisi-Nya, ia bisa menjaga ibu dan kakaknya seperti yang telah kulakukan dan kuajarkan
kepadanya.
Hai manis, saat aku resmi menjadi suamimu nanti. Tak akan kulewatkan pagi tanpa mengecup keningmu
yang harum. Akan kulakukan setiap aku hendak bekerja atau setiap kali aku hendak pergi
meninggalkanmu. Dan akan selalu kulisankan tiga kata setelah bibirku ini meletakkan cinta di wajahmu:
"I Love You". Dan tak akan kulewatkan pula detik berharga sebelum kau memejamkan mata, kembali
akan kuletakkan cinta di kening atau pipimu. Aku tak akan bosan untuk menciummu setiap hari sayang.
Seperti halnya nabimu juga nabiku yang tak pernah bosan melakukan hal romantis ini kepada istrinya
setiap hari.
Bidadariku, aku tahu perjalanan bahtera kita tak akan selalu berlangit cerah, karena syaitan pun tak akan
pernah berhenti untuk merusak hidup manusia sampai hari kiamat tiba. Maka ingatkanlah aku dengan
kelembutan hatimu, agar tak ada hal lain yang kulakukan untukmu selain mencintaimu dan
melindungimu. Sungguh aku tahu wanita itu tercipta dari tulang rusuk pria yang paling bengkok. Maka
tak akan ku paksa untuk meluruskan kau hingga patah dan tak akan pula kubiarkan kau tetap bengkok.
Islam yang akan selalu menuntunku bagaimana seharusnya aku memperlakukanmu.
Sayang percayalah, aku akan selalu mencintaimu di setiap waktuku. Aku akan tetap menciummu, meski
pipimu tak lagi sekencang dulu, meski keriput telah menggarisi keningmu. Aku akan tetap membelai
rambutmu, meski putih telah memakan habis hitamnya yang indah. Aku akan tetap memelukmu, meski
bungkuk badanmu dan ringkih tubuhmu, aku akan selalu berada disampingmu hingga ujung usiaku.
Berjanjilah cinta, apabila tiba saatnya malaikat Izrail memamerkan surga dan neraka di kedua sayapnya
di hadapanku. Jangan pernah berhenti untuk membisikkan nama Allah di telingaku, jangan pernah kau
lepas genggaman tanganku dan jangan dulu kau jatuhkan air matamu sebelum malaikat benar-benar
mencabut ruh dari ragaku, karena sudah ku bilang: "Apalah arti dunia ini jika aku melihat air matamu".
Tenanglah kasih, batu nisan memang akan memisahkan dunia kita nanti, tapi ia tak akan pernah mampu
untuk memisahkan cinta kita berdua, karena aku mencintaimu sejauh pandangan dunia dan seindah
taman-taman surga di akhirat kelak.
Semoga Allah mengabulkan doa di setiap sujudku, agar pernikahan kita nanti tak hanya dilanggengkan
di dunia, tapi juga diabadikan di taman surga-Nya.
Aamiin ya Rabbalalamiin
Aku mencintaimu karena Allah, wahai bidadari surgaku..
Dari : Calon Imam Hidupmu

Anda mungkin juga menyukai