PNPKParu
PNPKParu
REPUBLIK INDONESIA
Kanker Paru
Versi 1.0 2015
Komite Nasional
Penanggulangan Kanker
(KPKN)
2015
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI
Daftar isi.ii
PANDUAN NASIONAL
Pendahuluan.........1
Diagnostik...........................2
Klasifikasi Histologik dan Stadium...............3
Penatalaksanaan.................6
Algoritma.....................................................................................10
Disetujui oleh:
Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI)
Referensi.....................................................................................11
ii
PENDAHULUAN
bronchogenic carcinoma).
Kanker paru merupakan penyebab utama kematian akibat
Skrining
Hingga
Manifestasi Klinis
sekitar 213.380 kasus baru pada tahun 2007 dan 160.390 kematian
Gejala klinis kanker paru tidak khas tetapi batuk, sesak napas
akibat kanker paru. Hasil penelitian berbasis rumah sakit dari 100
syaraf atau gangguan pada pita suara. Gejala klinis sistemik yang
paru merupakan lebih dari 50 persen kasus dari semua jenis kanker
atau tidak
lain
dinding dada.
kava superior (SVKS) Sindrom horner sering terjadi pada tumor yang
Pemeriksaan laboratorium:
Tanda tanda
pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan lainnya
Tumor marker (CEA, Cyfra 21.1. NSE, SCC), hanya digunakan untuk
T2
evaluasi pengobatan
T2a
T2b
T3
Tx
Nx
T0
radiologi
Tis
Carcinoma in situ
N0
T1
Ukuran terbesar
N1
T1b
hilus (# 10),
N3
Metastasis (M)***
Stage IVA
Mx
M0
M1
Sembarang T
Sembarang N
Stage IVB
Sembarang T
Sembarang N
Pengelompokan Stage
Occult Carcinoma
Tx
N0
M0
Stage 0
Tis
N0
M0
Stage IA
T1
N0
M0
Stage IB
T2a
N0
M0
Stage IIA
T2b
N0
M0
T1a-b
N1
M0
T2a
N1
T2b
M0
Adenokarsinoma
N1
M0
T3
N0
M0
T1a-b
N2
M0
T2a-b
N2
M0
T3
N1-2
M0
T4
N0-1
M0
Stage IIIB
T1a-b
N3
M0
T2a-b
N3
M0
agresivitas pengobatan.
T3
N3
M0
T4
N2-3
M0
Stage IIB
Stage IIIA
Aktivitas normal
70 - 80
50 - 60
30 - 40
10 - 20
0 10
Tidak sadar
DIAGNOSIS BANDING
Tumor mediastinum
Tuberkuloma
Pemeriksaan khusus:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan imejing:
tindakan awal yang harus atau pilihan prosedur lain yang harus
Adenokarsinoma
Pemeriksaan lain-lain
1.
2.
3.
Bedah
mendapatkan specimen
Bedah merupakan terapi utama pada KPBSK stage I-II dan stage IIIA
Radiasi
Radiasi dapat diberikan pada lesi primer dan atau lesi metastasis.
PENATALAKSANAAN
2.
Gy.
carcinoma)
Stage 0
Kemoterapi
Stage I
Terapi:
Reseksi bedah
Radiasi, bila bedah tidak dapat dilakukan.
Kombinasi dengan
Stage II :
Terapi:
Reseksi bedah
Radiasi, bila bedah tidak dapat dilakukan.
Kombinasi dengan
Stage IIIA:
Stage IV
Pilihan pengobatan:
Pilihan pengobatan:
Radiasi paliatif
Kemoterapi paliatif
neoadjuvant.
Catatan
dibedah
generasi baru.
sisplatin/karboplatin+etoposid
Stage IIIB
sisplatin/karboplatin+gemsitabin
sisplatin/karboplatin+paklitaksel
pasien
sisplatin/karboplatin+doksetaksel
Radiasi saja pada lesi primer dan lesi metastasis ipsilateral dan
sisplatin/karboplatin+vinoralbin
KGB supraklavikula
Kemoterapi saja 4-6 siklus tetapi kombinasi dengan radiasi
Monoterapi doksetaksel
Monoterapi pemetreksat
Rekuren
2. Stage lanjut
Pilihan terapi :
Radiasi paliatif
Kemoterapi kombinasi
Kemoterapi paliatif
Bedah paliatif
Dibagi menjadi:
1.Stage terbatas (limited stage disease = LD)
Pilihan terapi:
Pilihan terapi :
Kemoterapi paliatif
Uji klinik
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Kanker Paru
REFERENSI
11