Prinsip Fraktur Pada Anak
Prinsip Fraktur Pada Anak
berguna sebagai bantuan dalam reduksi fraktur dan maintenance. Sebagai tambahan, fraktur akan
sembuh lebih cepat secara signifikan daripada dewasa.
Growth Plate
Growth plate atau fisis adalah lempeng kartilago yang terletak di antar epifisis (pusat penulangan
sekunder) dan metafisis. Ini penting bagi pertumbuhan tulang panjang agar terjadi. Bagian ini juga
menjadi satu titik kelemahan dari semua struktur tulang terhadap trauma mekanik. Fisis, secara
histologik terdiri dari 4 lapisan, yaitu :
a. Resting zone: Lapisan teratas yang terdiri dari sel-sel germinal yang datar dan merupakan
tempan penyimpanan bahan-bahan metabolik yang akan digunakan nantinya.
b. Proliferating zone: Sel-sel di area ini secara aktif bereplikasi dan tumbuh menjadi lempeng. Selsel tersebut disebut seperi tumpukan lempeng. Pada area ini, sel-selnya menggunakan bahan
metabolik yang sebelumnya disimpan untuk perjalanan mereka ke metafisis.
c. Hypertrophic zone: Sel-sel di area ini cenderung membengkak dan berubah menjadi lebih
katabolik. Sel mempersiapkan matriks untuk mengalami kalsifikasi dan berubah menjadi tulang.
Area ini menjadi letak terlemah secara mekanis.
d. Calcied zone: Secara metabolik, matriks menyebar untuk deposisi garam kalsium, dan
membentuk osteoid. Di daerah yang dekat metafisis, cabang-cabang pembuluh darah kecil
menjalar ke lapisan basal dari lempeng fisis.
yang tebal, serta kemampuan tulang anak-anak yang elastis seperti plastik, dan kemampuan
mengalami remodelling adalah dasar dari gambaran fraktur yang khas pada anak-anak.
Pendeskripsian fraktur anak-anak meliputi lokasi anatomi dan gambaran fraktur sebagaimana
hubungan fragmen-fragmen fraktur dengan jaringan-jaringan didekatnya. Lokasi anatomi dari
fraktur dapat dideskripsikan sebagai diafisis, metafisis, atau epifisis.
Terdapat beberapa gambaran unik pada fraktur anak-anak. Deformasi plastik terjadi ketika tulang
membengkok melebihi elastisitasnya, tanpa disertai fraktur yang nyata.
Ini disebut fraktur green stick (sering terjadi di ulna) ketika tulang tampak menjadi bengkok tanpa
adanya garis fraktur. Fraktur buckle atau torus terjadi karena kompresi aksial pada metafisialdiafisial junction. Fraktur-fraktur ini stabil dan menyembuh dalam 2-3 minggu dengan
immobilisasi. Fraktur yang komplit atau lengkap dikelompokkan menurut arah garis fraktur.
Fraktur preartikular dan artikular
Fraktur artikuler dan preartikuler pada anak-anak merupakan cidera yang tidak dapat dihindari
melibatkan fisis. Baik terapi dan prognosis cidera fisis tergantung pada gambaran cidera, sebagai
contoh apakah cidera hanya melibatkan fisis, fisis dan metafisis, atau fisis dan epifisis.
Pengelompokan cidera fisis yang sering digunakan adalah klasifikasi Shalter Harris, yang
mendriskipsikan dalam 5 (lima) tipe yaitu :
SH I: Fraktur pada zona hipertropi kartilago fisis, memisahkan epifisis dan metafisis secara
longitudinal; Prognosis baik, biasanya hanya dengan closed reduction, ORIF dapat
dilakukan jika stabilitas tidak tercapai atau tidak terjamin.
SH 2: Fraktur sebagian mengenai fisis dan fragmen segitiga metafisis; 75% dari semua
fraktur fisis.
SH 3: Fraktur pada fisis dengan diskontinuitas artikular. Mengenai sebagian fisis, epifisis,
dan permukaan sendi. Sering memerlukan ORIF untuk memastikan realignment anatomis.
SH IV: Fraktur berjalan oblik melewati metafisis, fisis, dan epifisis.
SH V: Lesi kompresi pada fisis; sulit untuk mendiagnosis pada saat cidera. Tidak tampak
garis fraktur pada awal rontgen; jarang terjadi; Risiko besar terjadi gangguan pertumbuhan.
Pada dasarnya tujuan dilakukan operasi terbuka menurut Tscherne & Gotzen adalah :
1. Menyelamatkan nyawa
2. Menyelamatkan anggota gerak
3. Menghindari infeksi
4. Memelihara fungsi
Tipe-tipe fiksasi
Fiksasi dapat dilakukan dengan open reduction and internal fixsation (ORIF), closed reduction
dan internal fixsation (CRIF).
Indikasi fiksasi interna dengan operasi terbuka telah dikemukakan di atas. Sedangkan indikasi
fiksasi eksterna, di antarnya adalah :
Traksi
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung beban traksi
sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui tulang.
Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak
akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup, traksi
sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban < 5 kg untuk menjaga reduksi.
Traksi kulit sebaiknya dipilih bahan yang hipoalergenik (ex, Elastoplast) untuk pasien yang alergi
dengan bahan yang biasa atau pada orang tua dimana kulitnya telah rapuh.
Kontraindikasi traksi kulit yaitu bila terdapat luka atau kerusakan kulit serta traksi yang
memerlukan beban > 5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis
kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.
Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit,
atau untuk penggunaan jangka waktu lama.
Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai
lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.