Anda di halaman 1dari 4

UJI KEPEKAAN ANTIBIOTIK

Tujuan :

Untuk mengetahui tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik serta mengetahui


antibiotika yang paling poten dalam membunuh kuman penyebab infeksi.

Bahan dan Alat yang dipergunakan :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kapas swab.
Pinset kecil.
Kaldu BHI dalam tabung 2ml.
Lempeng agar Mueller Hinton (MH).
Cakram / disk antobiotika.
Biakan kuman Staphilococcus aureus dan escherichia coli.

Cara kerja :
1. Bakteri dari agar miring digores zigzag pada media Muller Hinton.
2. Ambil disk antibiotik dengan pinset steril kemudian diletakan / ditempelkan di atas
lempeng agar Muller Hinton yang telah digoresi bakteri.
3. Inokulasi / eramkan lempeng agar tersebut dalam inkubator (35-37 C) selama 1
malam (18-24 jam).
4. Setelah 1 malam baca adanya zona hambat (ukur dalam mm).
5. Cocokan dengan tabel kriteria zona hambat.

Disk antibiotik

Zona hambat

Biakan bakteri

Piring petri

Hasil pengamatan :

PEMERIKSAAN SEROLOGI & AGLUTINASI WIDAL

Tujuan :

Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap salmonella typhi dan salmonella


paratyphi.

Prinsip :

Kemampuan antibodi dalam serum pasien untuk mengaglutinasi antigen salmonella O


( antigen somatik ) dan salmonella H ( antigen flagella ). Titer antibodi ditunjukan
dengan pengenceran tertinggi yang masih dapat menunjukan aglutinasi.

Metode :
1. Uji Widal Lempeng ( slide Aglutinatin Test / SAT ).
2. Uji Tabung ( Tube Agglutination test / TAT ).
Bahan dan Alat yang digunakam :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pipet serologi.
Tes tube kecil 75x12 mm.
Saline fisiologis.
Waterbath.
Omega febrile tes slide.
Suspensi antigen somatik dan flagela.

Cara kerja :
A.slide agglutinasi
1. Dengan menggunakan pipet khusus untuk tiap pengenceran , sejumlah serum
berikut ditambahkan di atas lingkaran slide berdiameter 27 mm : 0,08ml , 0,04
ml , 0,02 ml , 0,01 ml , 0,005 ml.
2. Antigen yang telah tersuspensi sepenuhnya ditambahkan sebanyak 1 tetes tepat
pada lingkaran slide.
3. Campur dan ratakan hingga ke seluruh permukaan dalam lingkaran.
4. Dengan perlahan dan sering, guncang dan putar tes slide selama 1 menit
hingga terlihat adanya aglutinasi.
5. Hasil yang diperoleh dicocokan dengan titer tabung aglutinasi berturut-turut
1:20 1:40 1:80 1:160 1:320.

B. Tube agglutination
1. Siapkan sebuah rak dengan 10 tabung.

2. Tambahakan 1,9 ml saline pada tabung 1 dan 1,0 ml saline pada tabung
lainnya.
3. Tambahkan 0,1 ml serum pasien pada tabung 1, campur dengan baik.
4. Ambil 1,0 ml dari tabung 1 dan pindahkan pada tabung 2, lanjutkan
pengenceran secara serial sampai tabung 9, lalu buang 1 ml dari tabung 9.
5. Tambahkan 1 tetes suspensi antigen yang telah dicampur homogen pada
masing-masing tabung, jangan mencampur suspensi sebelum dipakai.
6. Tabung 1 sampai 9 sekarang mengandung serum yang diencerkan dari 1/20
sampai 1/5120, tabung 10 hanya mengandung saline dan antigen sebagai
antigen kontrol.
7. Campur sampai homogen dan inkubasi pada suhu berikut, kemudian periksa
adanya aglutinasi :
a. Titrasi antigen O pada suhu 50C selama 4 jam.
b. Titrasi antigen H pada suhu 50C selama 2 jam.
8. Antigen kontol tidak menunjukan adanya aglutinasi.
Hasil : Aglutinasi pada antigen menandai adanya aglitinasi.
Interpretasi hasil : hasil positif apabila terjadi aglutinasi.

Hasil pengamatan :

Anda mungkin juga menyukai