Anda di halaman 1dari 3

INDIKASI PENCABUTAN GIGI MOLAR KETIGA

Terdapat banyak indikasi untuk pencabutan gigi molar ketiga yang


impaksi. Memilih untuk menghilangkan/pencabutan gigi molar ketiga tidak
harus dilakukan jika risiko lebih besar daripada keuntungan. Berikut
adalah kondisi-kondisi yang harus dipertimbangkan untuk indikasi
pencabutan gigi molar ketiga :
1. Perikoronitis
Perikoronitis merupakan infeksi pada jaringan lunak yang biasanya
mengenai jaringan di sekitar mahkota pada sebagian gigi yang
impaksi. Infeksi ini terjadi karena keberadaan flora normal rongga
mulut yang berkembang berlebihan pada daerah tersebut dan
menyebabkan
ketidak
keseimbangan
antara
bakteri
dan
perlindungan host . menetapnya bakteri-bekteri tersebut dapat
menyebabkan menurunnya daya tahan host dan menyebabkan
infeksi dan menghasilkan rasa sakit serta trismus. (Koerner, 2006)
2. Kelainan periodontal
Adanya gigi impaksi dapat menyebabkan kelainan jaringan
periodontal. Impaksi dapat memyebabkan resopsi tulang alveolar
pada distal molar kedua, sehingga dapat menyebabkan kelainan
jaringan periodontal. Keadaan ini dapat menyebabkan situasi yang
secara progress dapat menghasilkan gigi yang mobile dan/atau
kemungkinan terjadi karies akar. (Koerner, 2006)
3. Karies
Posisi gigi molar ketiga yang berada paling posterior dan posisi
tidak normal karena impaksi
dapat menyebabkan invasi bakteri
sehingga
menyebabkan
karies
.
ekstraksi
gigi
molar
ketigadikarenakan karies dan nekrosis pulpa bertambah seiring
dengan bertambahnya usia pasien. (Koerner, 2006)
4. Resopsi akar
Sama halnya dengan kelainan periodontal, adanya impaksi gigi
molar ketiga yang berdekatan dengan daerah proksimal gigi molar
kedua dapat menyebabkan resopsi akar dari molar kedua yang
dapat menyebabkan timbulnya banyak masalah, sehingga
mengindikasikan ekstraksi gigi molar ketiga . (Koerner, 2006)
5. Untuk keperluan prosthodonsi

Ketika merencanakan perawatan prostodonsi, adanya gigi molar


ketiga yang impaksi harus diperhatikan. Tekanan dari protesa
dapat menyebabkan ulserasi pada jaringan lunak di sekitar gigi
impaksi dan dapat mennghasilkan masalah pada pasien. Pada
pasien yang menggunakan protesa dan terdapat gigi impaksi
molar ketiga secara rekuren dapat menyebabkan perikoronitis yang
rekurent. (Koerner, 2006)
6. Adanya keadaan patologi
Pada gigi impaksi yang terdapat tumor dan kista, gigi tersebut
harus diekstraksi. Gigi impaksi tersebut harus diekstraksi dan juga
tumor/kista harus diangkat. (Koerner, 2006)
7. Penanganan untuk gigi yang crowding/ treatment orthodontia
Pada pasien yang menjalani perawatan orthodonsi memerlukan
waktu yang lama dalam perawatan. Adanya gigi impaksi dapat
menyebabkan pergerakan kea rah mesial dan dapat menggangu
proses perawatan ortodonsi. Dengan diesktraksinya gigi impaksi
molar ketiga dapat menyediakan ruang pada sisi posterior untuk
distalisasi gigi pada perawatan ortodonsi . (Koerner, 2006)
8. Penanganan untuk Facial Pain
Pada pasien yang merasakan nyeri pada daerah sekitar gigi impaksi
dan pada TMJ dapat disebabkan karena adanya gigi impaksi, hal
tersebut dikarenakan adanya malposisi dari gigi molar ketiga yang
impaksi. Untuk nyeri yang sumbernya berasal dari gigi yang
impaksi maka prosedur ekstraksi harus dilakukan. (Koerner, 2006)
9. Pencegahan Fractur mandibula
Tulang alveolus merupakan tempat tertanamnya gigi, namun
keberadaan gigi dapat menyebabkan berkurangnya sebagian besar
dari tulang . ketika gigi menempel pada tulang mandibula, hal
tersebut dapat mempengaruhi kekuatan tulang. Posisi impaksi
dapat
menyebabkan
berkurangnya
kekuatan
tulang
dan
menyebabkan adanya area yang lemah pada tulang. Hal terbut
dapat menyababkan patahnya tulang pada mandibula, oleh sebab
itu ekstraksi dari gigi impaksi direkomendasikan walaupun fraktur
iatrogenic dapat terjadi selama prosedur ekstraksi berlangsung
namun jarang terjadi, dengan adanya controlled setting hal seperti
dapat diminimalkan. (Koerner, 2006)

KONTRAINDIKASI PENCABUTAN GIGI MOLAR KETIGA


Ekstraksi gigi molar ketiga yang impaksi dapat menyebabkan beberapa
komplikasi sehingga terdapat beberapa pertimbangan/kontraindikasi
untuk melakukan ekstraksi gigi tersebut, diantaranya :
1. Dapat merusak struktur yang berdekatan dengan gigi impaksi
(damage to adjacent structure )
Posisi gigi molar ketiga yang impaksi yang berdekatan dengam
struktur lainnya misalnya : nervus alveolaris inferior menjadi
kontraindikasi untuk dilakukannya prosedur ekstraksi. (Koerner,
2006)
2. Usia pasien
Usia dapat menjadi factor yang signifikan dalam prosedur
ekstraksi gigi impaksi,
prosedur ekstraksi dapat dilakukan
berbagai usia. Usia yang disarankan untuk melakukan ekstraksi
gigi molar ketiga yang impaksi yaitu pada usia akhir remaja dan
awal dua puluhan, dimana jika prosedur pembedahan dilakukan
akan lebih mudah dengan kedaan morbidity (keadaan tidak
sehat/masalah kesehatan) yang lebih sedikit dibandingkan pada
pasien usia lebih tua. Pada pasien yang lebih tua keadaan
tulang lebih terkalsifikasi, lebih padat dan menjadi lebih sulit
dalam proses ekstraksi, serta menghasilkan lebih banyak
trauma pada jaaringan. (Koerner, 2006)
3. Pertimbangan medis (medical compromise)
Pada pasien yang memiliki kelainan cardiovascular dan
respiratory yang tidak terkontrol , kelainan system immune tidak
diperbolehkan untuk melakukan prosedur ekstraksi gigi.
(Koerner, 2006)

Koerner, K. R. (2006). Manual of Minor Oral Surgery for the General


Dentist. Victoria: Blackwell Publishing Asia.

Anda mungkin juga menyukai