Disusun Oleh :
Kelompok 1A & 1B
AKADEMI KERERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
2015
1.
7)
8)
Rentang Respon
Menurut Fitria (2014) rentang respon pasien dengan perilaku kekerasan
adalah sebagai berikut:
2.3
Respon Maladaptif
Respon Adaptif
Asertif
Asertif
Frustasi
Pasif
Agresif
Kekerasan
Frustasi
Pasif
Agresif
Kekerasan
Tabel 1.1
Perbandingan antara Perilaku Pasif, Asertif dan Agresif
Pasif
Agresif
Isi
Negatif
danPositif
danMenyombongkan diri,
Pembicaraan merendahkan
diri,menawarkan
diri,merendahkan
orang
contohnya perkataan :contohnya
lain,
contohnya
Dapatkah saya ?
perkataan :
perkataan
:Kamu
Dapatkah kamu ?
Saya dapat
selalu
Saya akan
Kamu
tidak
pernah
Tekanan SuaraCepat
mengeluh
Asertif
lambat,Sedang
Kaku, condong ke
depan
Siap dengan jarak akan
menyerang orang lain
Penyebab
2.4.1 Faktor Predisposisi
Menurut Fitria (2014) factor predisposisi dari perilaku kekerasan adalah
sebagai berikut:
1) Teori Biologik
Berdasarkan teori biologik, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
seseorang melakukan perilaku kekerasan, yaitu sebagai berikut:
(1) Pengaruh Neurofisiologik, beragam komponen neurologis mempunyai
implikasi dalam memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. Sistem
limbik sengat terlibat dalam menstimulasi timbulnya perilaku
bermusuhan dan respon agresif.
(2) Pengaruh Biokimia, berbagai neurotransmiter (epinefrin, norepinefrin,
dopamin, asetilkolin dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi
dan menghambat impuls agresif. Peningkatan hormon androgen dan
norepinefrin serta penurunan serotinin dan GABA (6 dan 7) pada cairan
serebrospinal merupakan faktor predisposisi penting yang dapat
menyebabkan timbulnya perilaku agresif pada seseorang.
(3) Pengaruh Genetik, menurut penelitian perilaku agresif sangat erat
kaitannya dengan genetik termasuk genetik tipe kariotipe XYY, yang
umumnya dimiliki oleh penghuni penjara pelaku tindak kriminal
(narapidana).
(4) Gangguan Otak, sindrom otak organik berhubungan dengan bernagai
gangguan serebral, tumor otak (khususnya pada limbik dan lobus
temporal), trauma otak, penyakit ensefalitis, epilepsi (epilepsi lobus
temporal) terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak
kekerasan.
2.4
2) Teori Psikologi
(1) Teori Psikoanalitik, teori ini menjelaskan bahwa tidak terpenuhinya
Pohon Masalah
Menurut Fitria (2014) pohon masalah perilaku kekerasan adalah sebagai
berikut :
Resiko mencedarai diri, orang lain dan lingkungn
Perilaku kekerasan
Efect
Core problem
Cause
Masalah Keperawatan
Menurut Yosep (2010) masalah keperawatan klien dengan perilaku
kekerasan adalah sebagai berikut :
1) Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
2) Perilaku kekerasan.
2.6
Data Subyektif :
1) Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
2) Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika
sedang kesal atau marah.
3) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif :
1) Mata merah, wajah agak merah.
2) Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit, memukul
diri sendiri/orang lain.
3) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
4) Merusak dan melempar barang-barang.
Data Subyektif :
1) Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
2) Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika
sedang kesal atau marah.
3) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif :
1) Mata merah, wajah agak merah.
2) Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
3) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
4) Merusak dan melempar barang-barang.
Data Subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,
ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.
Diagnosa Keperawatan
Menurut Yosep (2010) diagnose keperawatan pada pasien dengan masalah
perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:
1) Resiko mencederai deri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan perilaku kekerasan : amuk
2.8
2)
3)
4)
5)
2.
: Perilaku Kekerasan
: Disesuaikan
1. Proses Keperawatan
1) Kondisi
Perilaku kekerasan
3) TUK/Strategi Pelaksanaan
Orientasi
1) Salam terapeutik
Selamat siang pak, perkenalkan nama saya A K, panggil saya A, saya
perawat yang dinas di Rumah Sakit Jiwa ...nama Bapak siapa ?
senangnya sipanggil apa?
2) Evaluasi dan validasi
Bagaimana perasaan Bapak saat ini? Masih ada perasaaan kesal
atau marah?
3) Kontrak
(1) Topik
Baiklah kita akan berbincang bincang sekarang tentang
perasaan marah Bapak
(2) Waktu
Berapa lama Bapak mau kita berbincang bincang?.
Bagaimana kalau 20 menit ?.
(3) Tempat
Dimana enaknya kita duduk untuk barbincang bincang, pak?
Bagaimana kalau diruang tamu? .
Fase Kerja
Apa yang menyebabkan Bapak marah? Apakah sebelumnya
Bapak perna marah ? terus, penyababnya apa? Samakah dengan
sekarang? O.iya, jadi ada 2 penyebab marah Bapak. Pada saat
penyebab marah itu ada, seperti Bapak pulang ke rumah dan istri
belum menyedikan makanan (mis.,ini penyebab marah pasien ),apa
yang Bapak rasakan?(tunggu respon pasien). Apakah Bapak
merasakan kesal kemudian dada Bapak berdebar debar, mata melotot,
rahang tertutup rapat, dan tangan mengepal?
Setelah itu apa yang Bapak lakukan ? O. iya, jadi Bapak
memukul istri Bapak dan memecahkan piring, apakah dengan cara ini
makanan terhidang? Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang Bapak
lakukan? Betul, istri jadi sakit dan takut, piring-piring pecah. Menurut
Bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Bapak belajar cara
Fase Terminasi
1) Evalusi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan Bapak?
2) Evaluasi objektif
Apa saja tadi yang telah kita bicarakan ?
Benar, perasaan saat marah, apa saja tadi ? ya betul, lagi, lagi,
oke.
Dan akibat marah, apa saja ? ya betul, sampai dibawa ke
Rumah Sakit.
3) Rencana tindak lanjut
disini lagi?
(3) Topik
: Kita akan latihan cara lain untuk
mencegah/mengontrol marah? Sampai jumpa besok
datang? Jam berapa sebaiknya saya datang kembali? Dimana enaknya kita
bercakap- cakap kembali? Bagaimana kalau nanti kita bicarakan tentang cara
menyalurkan marah secara fisik? Nah selama dua hari tidak bertemu ini coba
Bapak pikirkan bagaimana menurut Bapak cara menyalurkan Bapak secara
fisik.
Latihan 2 : Mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
Orientasi :
Assalamualaikum Pak, sesuai dengan janjai saya 2 hari yang lalu sekarang
saya datang lagi, apakah Bapak sudah memikirkan kira kira bagaimana
caranya menyalurkan marah secara fisik? Bagaimana kalau kita bicarakan
cara tersebut sekarang? Dimana enaknya kita berbincang - bincang tentang hal
tersebut? Berapa lama Bapak mau kita berbincang bincang tentang hal
tersebut?
Tahap Kerja :
Kalau tanda tanda marah yang Bapak sebutkan dua hari yang lalu seperti
mata meloto, dada berdebar debar, dan perasaan resah, hal pertama yang
Bapak bisa lakukan adalah memukul mukul kasur dan bantal. Kedua, Bapak
bisa menarik napas dalam untuk menyelurkan perasaan perasaan tadi.
Nah., coba sekarang kita ke kamar disana nanti akan saya peragakan cara
memukul kasur dan bantal. Begini caranya pak!
(perawat memperagakan caranya memukul kasur dan bantal).
Coba Bapak ulangi! Ya., bagus sekali cara Bapak memukul kasur dan
bantal. Sekarang saya ajarkan caranya menarik napas dalam. Begini pak, Tarik
napas melaui hidung, tahan, sampai hitungan ketiga lalu hembuskan perlahan
lahan melalui mulut. Lakukan berulang- ulang, sampai perasaan kesal dan
dada berebar debar tadi hilang atau berkurang, kurang lebih selama 5 kali
Pak.
Sekarang kita buat jadwalnya ya pak, berapa kali dalam sehari, Bapak mau
melakukan latihan memukul kasur dan bantal serta Tarik napas dalam ini?
Terminasi :
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap cakap tentang cara
menyalurkan marah secara fisik? Coba Bapak sebutkan lagi cara cara
memukul kasur dan bantal serta latihan Tarik napas dalam tadi! Setelah ini
coba Bapak lakukan latihan memukul kasur, bantal, dan tarik napas dalam tadi!
Setelah ini coba Bapak lakukan latihan memukul kasur, bantal dan Tarik napas
dalam sesuai dengan jadwal yang kita buat tadi. Dua hari lagi saya akan
Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk
mengontrol rasa marah Bapak, setuju Pak?
Latihan 4 : Mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual.
Orientasi :
Assalamualaikum Pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang
saya datang lagi. Bagaimana Pak sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam,
pukul kasur dan bantal serta bicara yang baik? Apa yang dirasakan setelah
melakukan secara teratur? Bagaiman kalau sekarang kita latihan cara lain
untuk menyalurkan marah Bapak, yaitu dengan ibadah? Dimana enaknya kita
berbincang-bincang tentang hal tersebut? Berapa lama Bapak mau berbincangbincang tentang hal tersebut?
Tahap Kerja :
Pak, kalau Bapak sedang marah coba Bapak langsung duduk dan Tarik nafas
dalam, jika tidak redah juga marahnya rebahkan badan lalu rileks, jika tidak
redah juga ambil air wudu kemudian sholat. Bagaimana Bapak mencoba cara
ini? Bagaimana kalau sekarang kita buat jadwal sholatnya Pak?
Terminasi :
Bagaiman pareasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara
menyalurkan marah melalui melakukan ibadah? Coba Bapak sebutkan lagio
cara ibadah yang dapat Bapak lakukan bila Bapak merasa marah. Dua hari
lagi saya akan mengunjungi Bapak lagi ya? Bagaiman kalau waktunya seperti
sekarang ini saja, Bapak setuju tidak? Setelah ini coba Bapak tunaikan sholat
sesuai jadwal yang telah kita buat tadi. Nanti kita akan membicarakan tentang
cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah Bapak, Setuju
Pak?
Latihan 5 : Mengontrol perilaku kekerasan dengan obat.
Orientasi :
Assalamualaikum Pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang
saya datang lagi. Bagaimana Pak sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam,
pukul kasur dan bantal, bicara yang baik serta sholat dan baca doanya? Apa
yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Dimana enaknya kita
berbincang-bincang tentang hal tersebut? Berapa lama Bapak mau berbincangbincang tentang hal tersebut? Sekarang sayaakan jelaskan tentang pentingnya
minum obat.
Tahap Kerja :
Bapak perlu minum obat ini secara teratur agar pikiran menjadi lebih tenang
dan tidurnya lebih tenang. Obatnya ada tiga macam Pak, yang warnanya
orange namanya CPZ, yang pituh namanya THP, dan yang merah jambu
namanya HLP. Semua ini harus Bapak minum tiga kali sehari, yaitu jam 7 pagi,
jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti setetlah minum obat mulut Bapak
terasa kering, untuk membantu mengatasinya, Bapak bisa mengisap-isap es
batu. Bila terasa berkunang-kunang, Bapak sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu. Sebelum minum obat ini Bapak lihat dulu lebel dikotak obat
apakah benar nama Bapak tertulis disana, berapa dosis yang harus dimunum
dan jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah
benar?
Latihan 6 : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara
merawat klien perilaku kekerasan dirumah
Orientasi :
Assalamualaikum Pak, perkenalkan nama saya, saya perawat dari
puskesmas, saya yang akan merawat Bapak hari ini. Nama ibu siapa,
senangnya dipanggil panggil apa? Bisa kita berbincang-bincang sekarang
tentang apa yang menyebabkan Bapak marah dan cara mengatasinya? Berapa
lama Ibu mau kita berbincang-bincang? Dimana enaknya kita berbincangbincang Bu?
Tahap Kerja :
Bu, marah adalah suatu perasaan yang wajar tetapi bila tidak disalurkan
dengan benar akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Yang menyebabkan suami Ibu marah dan mengamuk adalah kalau dia
direndahkan. Kalau nanti wajah suami ibu tampak tegang dan marah, lalu
kelihatan gelisah, itu artinya Bapak sedang marah, dan biasanya setelah itu iya
akan melampiaskannya ndengan membanting- banting perabotan rumah
tangga. Saat hal tersebut terjadi sebaiknya Ibu tetap tenang, bicara lembut
tetapi tegas, jangan lupa jaga jarak dan jauhkan benda- benda yang tajam dari
sekitar Bapak seperti gelas dan pisau. Jauhkan juga anak-anak kecil dari
Bapak, bila Bapak masih marah dan mengamuk juga segera bawah ke
puskesmas atau rumah sakit jiwa setelah sebelumnya difiksasi dulu. Jangan
lupa meminta bantuan orang lain saat mengikat Bapak ya Buk, lakukan dengan
tidak menyakiti Bapak dan jelaskan alasan mengikat yaitu agar Bapak tidak
menyederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.nah Bu, ibu sudah lihat
kana pa yang sudah saya ajarkan pada Bapak bila tanda-tanda kemarahan itu
muncul. Ibu bisa bantu Bapak dengan cara mengingatkan jadwal latihan cara
mengontrol marah yang sudah dibuat. Kalau Bapak bisa melakukan latihannya
dengan baik jangan berikan pujian ya Bu.
Terminasi :
Bagaimana perasasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
merawat Bapak? Coba ibu sebutkan lagi cara merawat Bapak! Setelah ini coba
ibu ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk Bapak ya bu. Kalau Bapak
marahnya sampai memukul atau merusak barang, segera hubungi saya
dipuskesmas atau di nomor ini 0814xxxxxx, karena dalam kondisi seperti itu
Bapak sudah butuh bantuan lebuh lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Dalami,dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta :
Trans Info Medika (TIM)
Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S-1 Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN
(Basis Couse). Jakarta : EGC
Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa, Cetakan Ke 3. Bandung : PT. Refika
Aditama.