Analgesik Opioid
Analgesik Opioid
Endang Ediningsih
Lab.Farmakologi FK UNS
2010
PENDAHULUAN
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yg memiliki sft spt opiumistilah analgesik narkotika dahulu sering digunakan utk kelompok obat ini, akan
ttp gol.obat2 ini dpt menimbulkan analgesia tanpa
menyebabkan sedasi atau menurunnya kesadaran ma
-ka istilah analgesik narkotika jd tak tepat.
* Opium dihslkan dr opium popy dgn membelah biji dr
kelopak bunga,getah putih yg keluar berubah wrn co
klat & mengeras lengket dr tmban papaver somniferum.Opium ini mengandung sekitar 20 alkaloida,termskmorfin,codein,narkotin,papaverin,narsein,tebain
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Zat2 ini bekerja pd reseptor opioid khas di SSP(biasanya mu reseptor), shg persepsi nyeri & respons emosional thd nyeri berubah(dikurangi).Daya kerjanya diantagonir oleh a.l.naloxon.
Yg termasuk gol.opioid adalah alkaloid opium,derivat semisintetik alkaloid opium,senyawa sintetik dgn
sft farmakologik menyerupai morfin.
Minimal ada 4 jenis reseptor, jika terikat pdnya meyg menimbulkan analgesia.Tbh dpt mensintesa peptida opioid endogen(dulu dipakai istilah endorfin)yg
bekerja melalui reseptor-opioid tsb.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Reseptor
_______________________________________________________________________________________________________________________________
mu /
delta/
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________-_
Peptida2 opioid
Enkefalin
Beta-Endorfin
Dinorfin
Agonis
Kodein
Morfin
Metadon
Fentanil
Agonis-antagonis
Buprenorfin
Pentazosin
Nalbufin
Antagonis
Nalokson
agonis
agonis
agonis lemah
agonis
agonis
agonis lemah
agonis
agonis
agonis
agonis lemah
agonis lemah
agonis
agonis parsial
antagonis/agonis parsial
antagonis
antagonis
kappa/
antagonis
agonis lemah
agonis
agonis
antagonis
PENDAHULUAN
PENGGOLONGAN
Atas dsr kerjanya, obat2 ini dpt dibagi dlm 3 kelompok yi:
1.Agonis opioid, yg dpt dibagi dlm
- alkaloida candu: morfin,kodein,heroin,nikomorfin
- zat2 sintetis: metadon & derivatnya(dektromorami da,propok sifen,bezitramida),petidin & derivatnya( fentanil, sufentanil) & tramadol.
Cara kerja obat2 ini sama dgn morfin,hanya berbeda potensi & lama kerjanya, efek samping & resiko akan kebiasaan
dgn ketergantungan fisik.
2.Antagonis opioid:nalokson,nalorfin,pentazosin &buprenor
-fin(temgesic).Bila digunakan sbg analgetikum, obat2 ini
dpt menduduki salah satu reseptor.
PENGGOLONGAN
3. Campuran: nalorfin, nalbufin(nubain) zat2 ini
dgn kerja campuran juga mengikat pd reseptor-opioid ttp tdk atau hanya sedikit mengaktivasi dayaker
-janya. Kurve dosis /efeknya memperlihatkan plafon, sesudah dosis ttt peningkatan dosis tdk memperbesar lagi efek analgesiknya. Praktis tdk menimbulkan depresi pernafasan.
Berdsrkan rumus bangunnya obat golongan opioid
dibagi nenjadi derivat fenantren, fenilheptilamin,fenilpiperidin,morfinan & benzomorfan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Derivat
agonis
kuat
agonis
camp.
Antagonis
lemah s/d
agonissedang
antagonis
______________________________________________________________________
Fenantrene
morfin
kodein
nalbufin
nalorfin
hidromorfon oksikodon
buprenorfin
nalokson
oksimorfon
hidrokodon
naltrekson
______________________________________________________________________
Fenikheptimetadon
propoksifen
Lamin
______________________________________________________________________
Fenilpiperidin
meperidin
difenoksilat
fentanil
______________________________________________________________________
Morfinan
levorfanol
butorfanol
______________________________________________________________________
Benzomorfan
pentazosin
POTENSI ANALGESIK
Alkaloida yg penting dlm opium adalah Morfin,konsentrasinya 10% & Kodein <5%
Khasiat analgesik morfin oral 30-60mg dpt disamakan dgn
dekstromoramida 5-10mg, metadon 20mg, pentazosin 100/
180mg & kodein 200mg.
Khasiat analgesik dr morfin sukutan/i.m.10mg ada- lah k.l.
ekivalen dgn fentanil 0,1mg, heroin 5mg, metadon 10mg,
nalbufin 10mg, petidin 75/100mg & tramadol 100mg.
undang2 Narkotika. Dibanyak negara bbrp zat dr kelom- pok
sptpropoksifen,pentazosin & tramadol,tdk termasuk dlm UUNarkotika,krn bahaya kebiasaan & adiksinya ringan sekali,
namun penggunaan jangka panjang tdk dianjurkan.
Sejak thn1978 sediaan dgn kandungan propoksifen>135mg
dimasukkan UU.opium.
Pengolahan opium poppy skrg dibatasi oleh perjanjian internasional, ttp dlm pelaksanaannya sangatlah sulit & produksi
opium ilegal tersebar luas
FARMAKOKINETIKA
A.Absorbsi:
Kebanyakan analgesik opioid diserap dgn baik dr
daerah subkutan & intramuskuler,spthalnya dr permukaan mukosa hidung atau mulut ;
Penyerapan dr sal.cerna cepat,ttp bbrp opioid menga
-lami metabolisme lintas pertama dlm hatishg dosis oral >dr dosis parenteral utk mencapai efek terapi
; Alat baru yg pemasukan/secara dihirup opioid mela
-lui hidung dgn tingkat efikasi tinggi, kadarnya dlm
drh berguna secara terapeutikmenghindari metabo
-lisme lintas pertama dibanding dosis oral.
FARMAKOKINETIK
B.Distribusi:
-Semua opioid terikat pd protein plasma ttp dgn afi- nitas
yg berbeda, kmd dialirkan mel.drh & cepat me- nempati
jar2 dgn konsentrasi tinggi terutama di jar. yg perfusinya
besar a.l otak,paru,hati,ginjal &limpa
-mungkin otot-skeletal konsentrasinya rendah,ttp jar. ini
merupakan cadangan obat utama krn timbunan- nya yg
besar; dmk juga ditimbun di jar lemak.
-Krn adanya sawar drh otak,konsentrasi di otak >ren
-dah dr kebanyakan organ lain.
-Pd neonatus sawar drh otak thd opioid tdk efektif; mudah
melalui plasentapenggunaan analgesik-obstetrik
menyebabkan kelahiran bayi dgn depresi nafas.
FARMAKOKINETIKA
C.Metabolisme:
-Sebgn besar opioid diubah menjadi metabolit-polar yg Seny.2
yg mengandung kelompok hidroksil bebas & dgn segera mengalami konyugasi dgn as.glukoronat (mis.morfin & lenorfanol);ester2(heroin,remifentanil) terhidrolisis cepat oleh esterase jar.umum;Bbrp opioid juga mengalami N-dimetilasi oleh
CYP3A & dimetilasi oleh CYP2D6 di hati.
D.Eksresi:-Metabolit2 polar terutama dieksresi lwt urin,Sejml
kecil obat mungkin ditemukan tak berubah& mungkin juga ditemukan diurin;Konyugat glukoronid ditemukan dlm empedu,
tp pd sirkulasi enterohepatis Hanya menunjukkan sebgn kecil
dr proses eksresi.
Mekanisme Kerja
. Peptida opioid endogen bekerja dgn jln menduduki
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja
Kerja perifer dr Analgesik opioid
Memperlambat pengosongan lambung dgn mengkon
-strisi pilorus,
Mengurangi motilitas & meningkatkan tonus sal.cerna(obstipasi spastik),
Mengkontraksi sfinkter dlm saluran empedu,
Meningkatkan tonus vesica urinaria & otot sfinkter
vesica urinaria
Mengurangi tonus p.drh, dgn bahaya reaksi hipotensi ortostatik, &
Menimbulkan pemerahan kulit,urtikaria,rangsangan
gatal, serta pd penderita asma suatu bronkospasmus
akibat pembebasan histamin.
PENGGUNAAN
Tangga analgetika
Menurut program pengobatan ini per-tama2 diberikan 4 dd 1g parasetamol, bila efeknya,kurang beralih
4-6 dd parasetamol-kodein 30-60mg. Baru bila langkah ke2 ini tdk menghslkan analgesi yg memuaskan,
dpt diberikan opioid kuatPilihan pertama dlm hal
ini adalah morfin(oral, subkutan kontinu,intravena,
epidural atau spinal).
Tujuan utama dr program ini adalah utk menghindarkan resiko kebiasaan & adiksi utk opioid, bila
diberikan sembarangan.
EFEK SAMPING
EFEK SAMPING
EFEK SAMPING
dak & semula dpt berupa menguap,berkeringat hebat,airmata mengalir,tidur gelisah &kedinginan.
Kmd timbul muntah2,diare,tachycardia,midriasis,tremor,
kejang otot,peningkatan tensi yg dpt disertai dg reaksi psikis
hebat(gelisah,mudah marah,kekawatiran mati.
Penyembuhan abstinensi hanya mungkin dilakukan dlm klinik psikiatrik.Disamping tak dpt dihinda
-ri tindakan psikoterapeutik & tindakan resosialisasi
. Ketergantungan fisik, lazimnya sdh lenyap 2minggu stl penggunaan obat dihentikan. Ketergantungan
psikis seringkali sangat erat, mk pembebasan yg tuntas sukar sekali dicapai.
. Di Barat dicoba & keberhasilan dipertinggi dgn cara
penghentian secara per-lahan2,dgn memberikan opioid yg bekerja oral, kebanyakan levometadon(polami
-dron) yg dosisnya makin lama makin rendah.
KONTRAINDIKASI
Pd kondisi peny.yg penekanan pernafasannya hrs dihindarkan serta pd porfiria hepatitis akut. adalah
kontraindikasi kuat.
Kontraindikasi relatif hipotiroidisme krn peningkatan kerja narkotika; colitis ulcerosa & pankreatitis.
Interaksi
ANTAGONIS MORFIN
Candu/opium adalah getah yg dikeringkan & diperoleh dr tmban papaver somniferum(lat.menyebab- kan
tidur).
Morfin mengandung 2kelompok alkaloida yg berlainan secara kimiawi yi:
Kelompok fenantren meliputi morfin,kodein&tebain;& Kelompok isokinolin dgn struktur kimiawi
& khasiat amat brerlainan yi.non-narkotik(a.l. papaverin,noskapin=narkotin & narsein.)
Morfin berkhasiat analgesik sangat kuat disamping
itu memiliki efek supresi SSPspt a.l.sedatif & hipnotik,
menimbulkan euforia, menekan pernafasan & menghilangkan reflek batuk.
1.MORFIN
1.MORFIN
1.MORFIN
1.MORFIN
*HEROIN(diamorfin,diasetilmorfin)
-Adalah turunan semi-sintetik dgn kerja anakgetik
2X lbh kuat dr morfin & mengakibatkan adiksi yg
cepat & hebat sekali.
-Dgn alasan diatas mk tdk digunakan utk terapi lagi
tp sangat disukai oleh pecandu drugs.
-Kelarutannya dlm lipid lbh baik dr morfin,mk mula kerja nya lbh pesat bila diberikan perinjeksi.
2.KODEIN/metil morfin,*Codipront
2.KODEIN
Eksresinya lewat urin sbg glukoronida & 10% secara utuh. Plasma-t1/2-nya 3-4jm.
Dosis: pd nyeri , oral 3-6 dd 15-60mg grm HCl, utk
anak di atas 1thn 3-6 dd 0,5mg/kgBB; Pd batuk 4-6
dd 10-12mg max.120mg/hari, utk anak 4-6 dd 1mg/
kgBB.
* ETILMORFIN(Dionin) adalah derivat dgn khasiat
analgesik & hipnototik lbh lemah; penghambatannya
terhdp pernafasan lbh ringan; utk menekan batuk, zat
ini kurang efektif dr kodein, ttp dahulu banyak digunakan dlm obat sediaan batuk.
* NOSKAPIN/narkotin,Longatin,Mercotin
3.FENTANIL/Fentanyl,Thalamonal
3.FENTANIL
*SUFENTANIL/Sufenta/forte
*SUFENTANIL
4.METADON/Amidon,Symoron
4.METADON
Efek samping, kurang dr morfin terutama efek hipnotis & euforianya lemah, ttp bertahan lama; Penggunaan lama dpt menimbulkan adiksi yg mudah disembuhkan;Efek obstipasi agak ringan, ttp pengguna
-an selama partus hrs hati2 krn dpt menekan pernafasan
Dosis: Pd nyeri,oral 4-6 dd 2,5-10mg grm HCl,max.
150mg/hr;Pd terapi pemeliharaan pecandu: permulaan 20-30mg, stl 3jm 20mg, lalu 1 dd 50-100mg/hr se
-lama 6bln
DEKSTROMORAMIDA/Palfium
Adalah opioid sintetis(1956) yg rumusnya mirip metadon.Khasiat analgesiknya sedikit lbh kuat dr morfin. Mula kerjanya cepat, berefek stl 20- 30& berhan lbh singkat, k.l. 3jm.
Depresi pernafasan lbh kuat terjadi drpd morfin; Pd
dosis biasapun dpt terjadi apnoe, begitu pula adiksinya. Tidak layak utk terapi nyeri kronis; efek sedasi
& obstipasinya lbh ringan.
Dosis: oral, s.c. atau i.m. 3-4 dd 2,5-5mg sbg hidrogentartrat.Dpt juga diberikan sublingual.
5.TRAMADOL/tramal
5.TRAMADOL
5.TRAMADOL
5.TRAMADOL
6.NALOKSON/Narsan
Antagonis morfin ini memiliki rumus morfin dgn ggsalil pd atom-N(1969).Zat ini dpt meniadakan semua khasiat morfin & opioid lainnya, terutama depresi pernafasan tanpa mengurangi efek analgesiknya.
Penekanan pernafasan dr obat2 depresi SSPlain(barbital, siklopropan, eter) tdk ditiadakan, ttp juga tdk
diperkuat spthalnya nalorfin.
Merupakan prototipe antagonis opioid yg relatif mur
-ni,bekerja antagonis kompetitif pd reseptor mu,delta
& kappa,ttp afinitas thd reseptor mu paling tinggi.
Dlm dosis tinggi memperlihatkan efek agonis,walau
klinis tak berarti.
6.NALOKSON
6.NALOKSON
Pd penangkalan efek opioid terlalu pesat dpt terjadi mual,
* NALORFIN/alinormorfin
- Adalah zat induk nalokson(1952) dgn khasiat sama,kecuali
juga berkhasiat analgesik lemah.
- Mampu meniadakan depresi pernafasan yg hebat krn opioid
- ttp justru memperkuat depresi yg bersft ringan, atau akibat
opioid dgn kerja campuran(agonistis & antagonistis)& zat
2 sentral lain
Oleh krn itu,zat ini hanya digunakan pd overdose opioid ,
bila nalokson tdk tersedia.
*NALORFIN
*NALTREKSON/Nalorex
# Derivat nalokson yg ggs-alilnya diganti dgn siklopro
-pil (1985).Sftnya antagonis murni tak mengakibat
-kan toleran -si atau ketergantungan fisik & psikis.
# Dlm hati zat ini diubah menjadi a.l. metabolit aktif
6beta- naltreksol yg terut. dieksresi mel.urin;zat ini
mengalami siklus enterohepatik,p. t1/2-nya: 4-12jm.
# Penggunaannya terutama utk menghambat efek2
opioiberdsrkan pengikatan kompetitif pd reseptor
opioid & sebagai obat anti-ketagihan heroin.
*NALTREKSON
# Pd pecandu opioid menimbulkan gejala abstinensi
he
-bat dlm wkt 5,yg dpt bertahan 48jm.
# Obat ini hanya boleh diberikan stl penghentian heroin/morfin atau metadon se-kurang2nya masing2 7 &
10hr.
# Dosis: permulaan 25mg, bila tdk terjadi efek abstinensi stl 1jm diulang dgn 25mg. Lalu 50mg sehr selama 3bln atau lbh lama.
7.PENTAZOSIN/Fortral
# Merupakan zat sintesis diturunkan dr morfin(1964)
di mana cincin-fenantren diganti oleh naftalen.GgsN-alil memberikan efek antagonis thd opioid lainnya
# Khasiatnya,yi.Disamping antagonis lemah, juga
merupakan agonis parsiil.
# Khasiat analgesiknya sedang sampai kuat, k.l.anta
-ra kodein& petidin( 3-6x lbh lemah drpd morfin)
# Di USA seringkali disalahgunakan dlm kombinasi
dgn antihistamin & nalokson
7.PENTAZOSIN
# Resorpsinya di usus baik,ttp BA-nya hanya
k.l.20%
akibat FPE besar;Mula-kerja cepat, stl 15-30& bertahan minimal 3jm.
# Efek rektal sama dgn penggunaan oral; PP-nya 60%
, plasma-t1/2-nya 2-3jm; Dlm hati zat ini diubah jadi metabolit yg dieksresi terutama lwt urin.
# Dosis:Pd nyeri sedang-kuat 3-4 dd 50-100mg. Max.
600mg/hari.
8.KANABIS/marihuana,*hashiz,weed,grass
# Pucuk dgn kembang & buah2 muda yg dikeringkan
dr btk betina tmbhan Cannabis sativa(Asia Barat).
Kandungannya 0,3% minyak atsiri dgn zat2 terpen,
terutama tetrahidrokanabinol(THC).
# Khasiat farmakologinya banyak,yg terpenting dianta
-ranya yi.sedatif,hipnotik & analgetik,antimual
&spasmo litik.
# Khasiat analgesik dr THC terjadi di batang otak,
dimana terletak pula titik kerja dr opioid.Hanya mekanisme kerja- nya yg berlainan, reseptor morfin tdk
memegang peranan & nalokson tdk melawan efek
analgesiknya.Selain itu ambang nyeri diturunkan.
8.KANABIS
# Dahulu kanabis digunakan sbg obat tidur, sedativum & spasmolitikum pd tetanus,umumnya dlm
btk ekstrak 2-3 dd 30-50mg.
# Sekarang kanabis banyak disalahgunakan sbg zat penyegar narkotik(drug).
# Studi akhir2 ini melaporkan efektifitas & penggunaan sbg anti-emetikum(& analgetikum) pd kanker,
apetit stimulans pd pasien AIDS & obat relaksasi
kejang/otot MS.
END