KETERAMPILAN MEDIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
Disusun Oleh :
drg. Imran Irsal
Editor:
drg. Natalia Kurniawati
drg. Sylvia Agustin
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
KETERAMPILAN MEDIK PEMBUATAN MODEL MALAM GIGI PREMOLAR KEDUA
PERMANEN RAHANG ATAS
I.
TUJUAN
I.1.
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
I.2.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
II.
MANFAAT KETERAMPILAN MEDIK PEMBUATAN MODEL MALAM GIGI
PREMOLAR KEDUA PERMANEN RAHANG ATAS
III.
DESKRIPSI SINGKAT
IV.
TUGAS KETERAMPILAN MEDIK PEMBUATAN MODEL MALAM
V.
EVALUASI
VI.
TATA TERTIB KETERAMPILAN MEDIK
VII. ALAT DAN BAHAN
VII.1. ALAT
VII.2. BAHAN
VIII. TAHAP PEMBUATAN MODEL MALAM GIGI PREMOLAR KEDUA
PERMANEN RAHANG ATAS
BACAAN
CHECK LIST MODELER MALAM GIGI PREMOLAR KEDUA PERMANEN RAHANG
ATAS
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alat Yang Digunakan Untuk Pembuatan Model Malan Gigi
Gambar 2. Brander/ Lampu Spritus
Gambar 3. Pisau Malam
Gambar 4. Pisau Model
Gambar 5. Pinset Kedokteran Gigi
Gambar 6. Malam yang sudah dipotong sesuai ukuran dan Malam yang sudah disatukan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan izinNYA kami
telah menyelesaikan penyusunan Buku Panduan Mahasiswa untuk pelaksanaan keterampilan
medik pembuatan model malam gigi premolar kedua permanen rahang atas.
Edisi pertama keterampilan medik untuk semester 1 tahun ajaran 2013/2014
merupakan buku pedoman bagi mahasiswa untuk menuntun dalam memahami tentang
anatomi gigi permanen.
Terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan pada :
Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman yang telah banyak membantu
sampai dapat dilaksanakannya Program Studi Pendidikan Dokter Gigi ini.
Semoga buku panduan keterampilan medik ini dapat membantu mahasiswa Program
Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dalam melatih
diri untuk mendapatkan kompetensi keterampilan medik.
Kami menyadari buku ini jauh dari sempurna, maka besar harapan kami mendapat
masukan-masukan untuk penyempurnaan buku ini, untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Samarinda,
November 2013
Tim Penyusun
PENDAHULUAN
Gigi adalah bagian keras yang terdapat dalam mulut. Pada manusia dapat ditemui 4
macam gigi yang terdapat pada mulut, salah satunya adalah gigi premolar. Gigi premolar
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu gigi premolar pertama dan gigi premolar kedua. Gigi ini
berfungsi membantu menggiling dan merobek makanan serta sebagai alat bicara dan fonetik.
Gigi ini merupakan gigi kelima dalam urutan gigi yang dimulai dari garis median.
Pada bagian distal berkontak dengan gigi molar pertama pada sisi rahang yang sama. Corona
gigi premolar ini berbentuk pentagonal bila dilihat dari aspek bukal, berbentuk trapezium bila
dilihat dari aspek mesial dan distal dan berbentuk heksagonal bila dilihat dari aspek oklusal.
Panjang dari gigi premolar kedua permanen rahang atas ini rata-rata 22 mm ( corona = 8mm
dan radix= 14 mm).
Diharapkan dengan disusunnya buku ini dapat sebagai pembelajaran untuk mahasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Samarinda,
November 2013
Hormat,
Tim Penyusun
TUJUAN PEMBELAJARAN :
I.1.
premolar kedua permanen rahang atas sehingga mahasiswa memahami bentuk anatomi gigi
premolar kedua permanen rahang atas dengan memperhatikan aspek bukal, palatal, mesial,
distal dan oklusal dalam oklusi dan faktor estetika sehingga dapat mengidentifikasi gigi
premolar kedua permanen rahang atas dengan benar.
I.2.
permanen rahang atas, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Mulawarman dapat melakukan :
1. Memahami ciri khas bentuk anatomi gigi premolar kedua permanen rahang atas.
2. Membuat bentuk developmental groove gigi premolar kedua permanen rahang atas.
3. Membuat marginal ridge, cusp bukal, cusp palatal pada gigi premolar kedua
permanen rahang atas dalam aspek oklusal.
4. Membuat titik kontak yang tepat dengan gigi tetangga dan gigi antagonis.
5. Membuat lereng mesial dan distal gigi premolar kedua permanen rahang atas.
6. Menggunakan alat yang tepat untuk membuat model malam gigi premolar kedua
permanen rahang atas.
7. Mengetahui bahan yang tepat untuk membuat model malam gigi premolar kedua
permanen rahang atas.
8. Mengetahui metode pembuatan model malam gigi premolar kedua permanen rahang
atas
II.
Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman tentang anatomi gigi premolar kedua
permanen rahang atas dengan cara membuat model malam gigi untuk persiapan mahasiswa
pada semester lebih lanjut
III.
DESKRIPSI SINGKAT
No.
ASPEK
KETERANGAN
1.
Bukal
2.
Palatal
3.
Mesial
Distal
a. Berbentuk trapezium
b. Crista marginalis distalis lebih rendah
dari crista marginalis mesialis
sehingga permukaan oklusal dapat
terlihat dari aspek distal.
c. Pada
permukaan
distal
tidak
ditemukan
adanya
fissura
pertumbuhan marginalis.
5.
Oklusal
6.
Titik kontak
IV.
2.
3.
4.
V.
EVALUASI
Setiap tahapan pekerjaan pembuatan model malam gigi akan diadakan penilaian yang
VI.
Mahasiswa hadir 30 menit sebelum dimulai dan memakai baju praktikum atau
jas lab.
2.
3.
4.
Mahasiswa
dilarang
membawa
pulang
atau
mengerjakan
pekerjaan
6.
Setelah selesai keterampilan medik, alat dan bahan serta tempat kerja yang
sudah selesai digunakan harus dibersihkan dan pekerjaan dikembalikan pada
tempat yang telah disediakan.
7.
8.
9.
VII.
VII.1. Alat
Mahasiswa membawa sendiri alat-alat berupa :
1.
2.
Pisau malam
3.
Pisau model
4.
5.
6.
Chip blower
7.
10
11
VII.2. Bahan
Disediakan Laboratorium PSPDG :
1. Model kerja rahang atas dan rahang bawah
2. Modeling wax (malam merah)
3. Kapas
4. Air sabun
5. Bedak talk
6. Korek Api
7. Spiritus
8. Separasi paraffin/vaselin
Gambar 6.
kiri
kanan
2. Memanaskan malam di atas api brander/ lampu spritus sampai sedikit melunak dan
ditekan pada bagian bukal ke arah bagian palatal menggunakan jari telunjuk, sampai
menutupi bagian mesial, distal, bukal dan palatal disesuaikan dengan gigi tetangga.
12
3. Malam harus homogen. Bila tidak homogen, pisau model dipanaskan dan ditekankan
pada bagian malam yang tidak homogen hingga meleleh. Malam dibiarkan sampai
dingin. Kelebihan malam pada sisi proksimal dan servical, bukal dan palatal dipotong
menggunakan ujung pisau model.
4. Model malam dilepas dari model kerja dengan hati-hati, diperiksa bagian dalam
model malam harus sesuai dengan permukaan model kerja. Bila tidak sesuai,
kembalikan model malam pada model kerja. Pisau model dipanaskan dan ditekan
pada model malam. Sehingga malam mengalir menempati permukaan model kerja
yang tidak rata.
5. Menggunakan pisau model, model malam pada bagian bukal dibentuk pentagonal
cembung dimana lereng mesial lebih pendek daripada lereng distal, serta membentuk
peninggian pada bagian puncak bukal sebagai bentuk dari cusp bukal dan merupakan
bagian tertinggi dari gigi premolar kedua permanen rahang atas.
6. Model malam pada bagian palatal lebih kecil pada ukuran mesio-distal dibanding
daerah bukal, membentuk peninggian pada model malam di daerah palatal sebagai
bentuk cusp palatal yang hamper sama tinggi dengan cusp bukal.
7. Pada bagian oklusal, mengurangi peninggian model malam pada daerah marginal
ridge dimana terdapat central developmental grove yang membagi kedua cusp.
8. Ketebalan dan kecembungan model malam bagian bukal disesuaikan dengan gigi
tetangga.
9. Bagian tepi servical dirapikan, model malam harus rapat pada model kerja sesuai
garis servical anatomi mahkota gigi tanpa ada celah. Memeriksa kontak proksimal
mesial dan distal harus tanpa celah (diastema) di daerah kontak.
10. Model kerja rahang atas dan bawah dioklusikan. Dengan cara bagian insisal/oklusal di
taburi bedak talk diantara model malam dengan gigi antagonisnya. Bagian yang
terdapat spot biru berarti ada peninggian gigitan, maka malam dikurangi sedikit.
11. Model malam dihaluskan menggunakan kapas, kapas dibasahi air sabun, diperas,
digosokkan dan ditekankan pada seluruh permukaan model malam sampai model
malam rapi dan siap diserahkan kepada instruktur.
13
BACAAN
Ash and Nelson 2003, Wheelers Dental anatomy, Physiology and Occlusion. 8th
edition. Saunders publisher, USA.
Krans BS, Jordan RE, Abram K. 1988. Dental anatomy and occlusion. BC Decker
Inc. Toronto.
Permal D. 1975. An Outline for dental anatomy. Lea & Febriger Philedelphia.
Itjingningsih WH. 1991. Anatomi Gigi. Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta.
14
: ..........................
: .........................
: .........................
: .........................
: ........................
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ASPEK PENILAIAN
Bentuk anatomi dan ciri-ciri aspek labial
Bentuk anatomi dan ciri-ciri aspek palatal
Bentuk anatomi dan ciri-ciri aspek mesial
Bentuk anatomi dan ciri-ciri aspek distal
Bentuk anatomi dan ciri-ciri aspek incisal
Kontak oklusi model malam dengan gigi
antagonis
Titik kontak model malam dengan gigi
tetangga
TOTAL
SKOR
1
Keterangan :
Skor 0
: Tidak Dilakukan
Skor 1
: Dapat Menyebutkan dan Menjelaskan Namun Kurang Lengkap
Bentuk Anatomis Tidak Sesuai / Kurang Sempurna Hanya Dari 2 Aspek
Skor 2
: Dapat Menyebutkan dan Menjelaskan Dengan Sempurna
Bentuk Anatomis Sesuai / Sempurna Semua Aspek
Jumlah Skor
NILAI
= _________________________________ X 100 =
Jumlah Skor total ( 14 )
Komentar / feedback instruktur
Samarinda,
2013
INSTRUKTUR
MAHASISWA
(..........................................................................)
(...................................................)
15
16