Anda di halaman 1dari 13

RUAM POPOK

KELOMPOK 1

PENGERTIAN
Ruam popok dapat berupa ruam yang
terjadi di dalam area popok. Pada kasus
ringan kulit menjadi merah. Pada kasuskasus yang lebih berat mungkin terdapat
rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada
sekitar perut, kemaluan, dan di dalam
lipatan kulit paha dan pantat. Kasus ringan
menghilang dalam 3 sampai 4 hari tanpa
pengobatan. Bila ruam menetap atau
muncul
lagi
setelah
pengobatan,
berkonsultasilah dengan dokter.

ETIOLOGI
Ruam
disebabkan
oleh
roseola
dan
erythema infectiosum (penyakit fith) adalah
tidak berbahaya dan biasanya mereda
tanpa
pengobatan.
Ruam
disebabkan
campak, rubella, dan cacar air menjadi
tidak umum karena anak mendapatkan
vaksin.

EPIDEMIOLOGI
Diaper rashbiasanya terjadi pada bayi dengan
puncak tertinggi pada usia 7-12 bulan, dan
menurun
seiring
dengan
bertambahnya
usia.Diaper rashbisa terjadi pada periode
neonatal segera setelah anak memakai popok.
Sebuah
studi
mengatakan
bahwadiaper
rashterjadi sekitar 7-35% pada populasi bayi.
Diaper rashbiasanya berhenti setelah anak dilatih
defekasi dan miksi pada usia 2 tahun. Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pada
frekuensi dan beratnya penyakit pada laki-laki dan
perempuan.

MANIFESTASI KLINIS
Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau
lecet pada kulit di daerah yang ditutupi
popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat
rewel, terutama saat penggantian popok.
Bayi juga mungkin menangis saat kulit di
daerah yang ditutupi popok dicuci atau
disentuh.
Terdapat
bercak-bercak
kemerahan pada daerah pantat karena
iritasi popok.

PATOFISIOLOGI
Telah menjadi kesepakatan para ahli bahwadiaper
rashadalah gambaran suatu dermatitis kontak iritan,
atau dikenal dengan istilah dermatitis popok iritan primer
(DPIP). Penggunaan popok berhubungan dengan
peningkatan yang signifikan pada hidrasi dan pH kulit.
Kedua faktor tersebut adalah hal penting untuk
kesehatan kulit pada daerah popok. Urine dan feses
berperan penting pada peningkatan hidrasi dan pH kulit.
Pada keadaan hidrasi yang berlebihan, permeabilitas
kulit akan meningkat terhadap iritan, meningkatnya
koefisien gesekan sehingga mudah terjadi abrasi, dan
merupakan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan
mikroorganisme sehingga mudah terjadi infeksi.

KOMPLIKASI
Disuria, yaitu rasa sakit yang timbul saat
buang air kecil
Retensio urine, yaitu tidak bisa buang air
kecil. Hal ini biasanya terjadi karena adanya
rasa sakit, maka anak akan menahan
keinginannya untuk buang air kecil.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium hanya memiliki
sedikit indikasi dan kegunaannya terbatas.
Hitung darah lengkap mungkin dapat
menolong khususnya ketika timbul demam
dan dicurigai adanya infeksi sekunder.
Pewarnaan
gram
maupun
kulturStaphylococcus
aureusdapat
memperkuat diagnosis. Gambaran histology
yang tampak umumnya berupa spongiosis
dan inflamasi ringan pada daerah dermis.

PENATALAKSANAAAN
Non medikamentosa
Air
Daerah popok dibasuh dengan air bersih dan dibiarkan terbuka selama
mungkin agar tidak lembab, misalnya ketika bayi tidur.
Barrier ointments
Barrier ointments dioleskan setiap kali popok diganti. Contoh barrier
ointments : seng oksida, petrolatum, preparat barier non mediated.
Cleansing dan pengobatan anti kandida
Daerah popok dibersihkan dengan air ataupun minyak mineral dan
dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan kulit akibat friksi.
Diaper
Frekuensi penggantian popok perlu diperhatikan. Popok diganti sesegera
mungkin bila telah kotor.
Education
Pendekatan edukasi diberikan kepada orang tua atau pengaruh bayi.
Pembelajaran dan membiasakan toilet training pada bayi akan mengurangi
kebiasaan memakai popok.

Medikamentosa
Kortikosteroid topical
Kortikosteroid topikal yang dianjurkan adalah yang berpotensi
ringan (mis : krim Hidrokortison 1% - 2 %) dan umumnya diberi
untuk jangka waktu 3 7 hari. Penggunaan steroid poten
merupakan indikasi kontra karena dapat menimbulkan efek
samping yang cukup banyak.
Antifungal topikal
Nistatin atau imidazol terbukti aman dan efektif untuk
pengobatan DP kandida klotrimazol dan mikonazol nitral juga
dapat digunakan.
Anti bakterial
Bila terjadi infeksi ataupun infeksi sekunder pada DP dapat
diberikan beberapa anti mikroba, termasuk benzalkonium
chlorida dan triklosan.

PENCEGAHAN
Sering mengganti popok.
Membersihkan dan mengeringkan bokong bayi serta
lipatan-lipatannya.
Setiap ada kesempatan, biarkan bayi menendangnendang bebas tanpa popok di atas meja ganti.
Gunakan krim penghalang untuk mencegah kulit terlalu
lembap.
Ketika muncul tanda kemerahan pertama, anda perlu
lebih sering mengganti popoknya.
Pengobatan terbaik adalah membiarkan bayi
menendang-nendang bebas tanpa popok di atas selimut
atau alas tahan air selama dia suka.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan kerusakan kulit / jaringan
Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan kerusakan permukaan kulit karena
destruksi jaringan.
Gangguan mobilitas fisik, kerusakan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai