DAFTAR ISI
Daftar Isi
Kata Pengantar
Tim Penyusun
Membangun Skema Geodatabase
Input Data
Georeferencing Data
Digitasi on screen
Raster to Vector Menggunakan ArcScan
Kesalahan pada digitasi garis
Editing Data Atribut (Tabel)
Membuka/menampilkan data atribut
Menambah, mengisi dan menghapus Field
Beberapa pilihan pada editing data atribut (tabel)
Mengisi data berdasarkan Domain pada Geodatabase
Join (menggabungkan) data atribut
Query
Mengisi Atribut menggunakan Calculate
Spatial Adjustment
Transformasi
Rubbersheet
Edge Snap
Topology Rules
Feature Class Point/Titik
Feature Class Line/Garis
Feature Class Polygon/Area
Penerapan Topology Rules
hal
i
ii
iii
1
11
11
12
13
15
17
17
17
20
21
22
25
26
28
28
32
34
37
37
38
40
42
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan ke Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Alhamdulillah... telah selesai sebuah
petunjuk atau Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis dengan ArcGIS 9.2
sebagai panduan dalam rangka Pelatihan SIG yang diselenggarakan Forum
Mahasiswa Kartografi dan Penginderaan Jauh dan Laboratorium SIG Fakultas
Geografi UGM bagi asistensi SIG I:BASISDATA.
Modul ini merupakan hasil editing dari modul yang dibuat oleh temanteman sebelumnya, Saudara Satrio Wibowo, Andy Setyawan, Aji P.P.. Berkat
kerja keras dan kesediaan teman-teman Mahasiswa KPJ 2003 yakni Saudara Muh.
Anshori, Adi Kurniawan dan Ega Denaswidhi yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membuat modul ini dengan bahan dan materi disesuaikan data
praktikum SIG I:BASIS DATA., sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi
teman-teman, terutama bagi terselenggaranya Praktikum SIG I:BASIS DATA
menggunakan ArcGIS 9.2.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bersedia
disita waktunya dalam usaha yang tidak sekejap mata ini. Ingat !!!, Perjuangan
Belum Berakhir...SEMANGAT-SEMANGAT !!!
Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat dan semoga
rangkaian kata yang teruntai dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan pengguna. Kita sadari bahwa kekurangan dan kesalahan akan
selalu terjadi sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
guna menambah wacana dan perbaikan di waktu mendatang.
Tim Penyusun
ii
TIM PENYUSUN
Dosen Koordinator Praktikum SIG I dan Pembimbing :
Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si.
Penyusun Modul:
1. Satrio Wibowo, S.Si.
2. Andi Setyawan, S.Si.
3. Aji Putra Perdana, S.Si.
4. Muh. Anshori
5. Adi Kurniawan
6. Ega Denaswidhi
iii
Jenis tanah
Keterangan tanah
Arahan
Description
1,00 % - 8,00 %
8,01 % - 15,00 %
15,01 % - 25,00 %
25,01 % - 40,00 %
40,01 % atau lebih
Klasifikasi lereng
Code
1
2
3
4
5
Description
Datar
Landai
Agak Curam
Curam
Sangat Curam
Intensitas hujan
Code
1
2
3
4
Description
< 1750 mm/hari
2000 mm/hari
2250 mm/hari
> 2250 mm/hari
Klasifikasi hujan
Code
1
2
3
4
Description
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Jenis tanah
Code
1
2
3
4
5
6
7
Description
Regosol
Kambisol
Aluvial
Gleisol
Latosol
Grumusol
Mediteran
Keterangan tanah
Code
1
2
3
4
5
6
7
Description
Sangat Peka
Agak Peka
Tidak Peka
Tidak Peka
Kurang Peka
Peka
Agak Peka
Arahan
Code
1
2
3
4
Description
Kawasan Lindung
Kawasan Penyangga
Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan
Kawasan Budidaya Tanaman Semusim dan Permukiman
10. Setelah selesai membuat domain pada geodatabase, kemudian buatlah Feature
Datasets di dalam geodatabase dengan nama Peta Dasar dan Peta Tematik.
Klik kanan pada geodatabase, pilih New Feature Dataset . . .
Kemudian klik next, aturlah Coordinate System dengan memilih Projected
Coordinate System UTM WGS 1984 WGS 1984 UTM Zone 49S
Kemudian klik next, aturlah coordinate system untuk Z. Jika data tidak
menggunakan data ketinggian, hal ini dapat diabaikan. Selanjutnya klik
Finish. Lakukan langkah yang sama untuk membuat Feature Datasets dengan
nama Peta Tematik.
11. Salah satu input data yang dapat dilakukan yaitu import data. Klik kanan pada
feature datasets dengan nama Peta Dasar, pilih Import Feature Class
(single) . . .
Isikan data yang akan diimport menjadi feature class dari C:\data pelatihan
pada Input Features. Kemudian isikan nama feature class pada Output
Feature Class. Klik OK.
12. Setelah import data selesai, buatlah Feature Class baru di dalam Feature
Datasets Peta Tematik.
Pertama buatlah Feature Class dengan nama Hujan. Isi Alias dengan nama
Peta Hujan. Pada Type, pilihlah Polygon Features. Kemudian klik Next,
maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :
Klik Geometry pada Data Type, pilihlah Polygon pada Geometry Type di
Field Properties. Tambahkan pada Field Name antara lain :
Kelas_Hujan (Text)
Klasifikasi_Hujan (Text)
Intensitas_Hujan (Text)
Skor_Hujan (Short Integer)
Klik Finish.
13. Lakukan langkah yang sama untuk membuat Feature Class dengan nama
Lereng dan Tanah. Field Name yang ditambahkan untuk
- Lereng
Kelas_Lereng (Text)
Klasifikasi_Lereng (Text)
Kemiringan_Lereng (Text)
Skor_Lereng (Short Integer)
- Tanah
Kelas_Tanah (Text)
Keterangan_Tanah (Text)
Kemiringan_Tanah (Text)
Skor_Tanah (Short Integer)
Gunakan langkah yang sama untuk membuat Annotasi lereng dan Annotasi
tanah.
10
INPUT DATA
Georeferencing Data
1. Buka program Arc Map dari start menu -> Programs -> Arc GIS -> Arc
Map atau dari Arc Catalog dengan mengklik icon
2. Untuk menampilkan peta yang akan diregistrasi pilih icon
3. Setelah peta ditampilkan maka langkah selanjutnya adalah mengangtifkan
tool bar Georeferencing. Klik kanan mouse pada lokasi tool bar yang
kosong kemudian pilih georeferencing.
4. Fungsi-fungsi icon pada tool bar Georeferencing
Dimana
11
Digitasi on Screen
1. Setelah persiapan diatas (registrasi peta dan pembuatan theme baru) selesai
maka kini anda telah siap melakukan digitasi layar dengan Arc Map.
2. Tampilkan peta yang sudah diregistrasi dan theme baru yang telah anda
buat dengan mengklik icons
klik kanan mouse pada tools bar kosong dan pilih editor.
4. Langkah selanjutnya adalah menselect theme baru kemudian pada tools
bar Editor klik editor -> start edit
5. Setelah theme baru pada keadaaan siap diedit maka anda sudah dapat
melakukan digitasi dengan cara
12
13
2. Klik kanan pada peta raster, kemudian masuk properties. Masuk ke Tab
Symbology, pada show, pilih Classified, ubah menjadi dua klas. Lalu klik
OK.
5. Pada ArcScan, pilih data raster yang akan digunakan sebagai sumber 1),
kemudian memulai digitasi menggunakan vectorization trace 2)
1
14
2. Under Shoot
Kesalahan ini terjadi apabila terdapat dua garis yang tidak terhubung
Keterangan :
1. Copy feature tools
Membuat salinan data yang terseleksi didalam layer yang sedang diedit
2. Fillet tools
Membuat kurva / bentuk sudut yang melengkung di antara dua garis
3. Extend tools
Menghubungkan suatu garis ke garis yang lain
4. Trim tools
Memotong garis yang berpotongan dengan garis yang lain
5. Proportion tools
Membagi garis menjadi beberapa bagian dengan panjang sesuai keinginan
6. Inverse tools
Menambahkan deskripsi COGO suatu feature kedalam data atributnya
7. Transvers tools
Menambahkan feature dari sketsa COGO ke dalam layer aktif
15
8. Explode tools
Memisahkan multipart feature menjadi feature terpisah
9. Generalize tools
Menyederhanakan feature.
10. Smooth tools
Memperhalus bentuk feature yang terseleksi
11. Rectangle tools
Menggambar obyek persegi
12. Circle tools
Menggambar obyek lingkaran
16
Catatan : Untuk menambah Field dalam tabel, data View harus dalam
keadaan tidak Start Editing, berbeda ketika mengisi data, data View harus
dalam keadaan Start Editig, cek dengan cara klik Editor pada Editor Toolbar
17
2. Kemudian isikan nama Field dan Type dari data yang akan ditambahkan,
misalnya Field Klasifikasi_hujan dengan Type datanya adalah Text, kemudian
klik OK
Buat juga Field keterangan untuk data yang lain pada peta Lereng dan peta
Tanah.
Antara lain :
Klasifikasi dan Skor Hujan
ID
INTENSITAS KETERANGAN KELAS SKOR_HUJAN
1 <1750 mm/hari Sangat Rendah
I
10
2
2000 mm/hari
Rendah
II
20
3
2250 mm/hari
Sedang
III
30
4 >2250 mm/hari
Tinggi
IV
40
18
3. Untuk mengisi baris pada Field yang telah dibuat, aktifkan dahulu data View
yang ditambahkan datanya, dengan cara klik Editor Start Editing pada
Editor Toolbar, jika semua data telah diisi, klik Editor Stop Editing
Simpan hasil editing atribut dengan klik Save Edit pada Editor Toolbar atau
setelah Stop Editing pilih Yes.
4. Menghapus Field yang telah dibuat dapat dilakukan dengan klik kanan pada
bagian atas kolom (Field) yang akan dihapus, pilih Delete Field
di klik kanan
19
Jika anda klik kanan mouse anda pada saat berada pada nama field (kolom)
maka anda akan mendapatkan menu :
Mengurutkan data dari bawah ke atas
Mengurutkan data dari atas ke bawah
Membuat table baru dari table yang ada
Kalkulator
Perhitungan statistic
Memindah kolom yang terselect
Menghapus kolom
20
3. Pilih atribut yang akan diisi datanya dengan klik salah satu Field pada Field
Name, kemudian edit Field Properties pada bagian Domain isi dengan salah
satu Domain yang telah dibuat pada saat membangun Geodatabase
21
Lakukan langkah no.3 untuk semua Field yang ada dan mempunyai Domain
yang sesuai pada saat membangun Geodatabase.
4. Jika semua Field telah disesuaikan dengan Domain pada Geodatabase, dalam
mengisi atribut tinggal memilih data yang sesuai tanpa harus mengisi secara
langsung
22
3. Pada window Join Data, isikan tiga baris yang kosong untuk mendefinisikan
data yang akan digabung.
Dasar dari penggabungan (join) data masih sama, dimana menggunakan data
pada Field (kolom) yang sama isi data dan tipe file antara data View dengan
Database yang akan digabungkan.; misalnya dalam petunjuk ini menggunakan
data desa_DIY digabungkan dengan podes_diy1.dbf, menggunakan Field
KODE_DESA sebagai acuan.
4. Jika semua data telah diisi, klik OK. Tampilkan data hasil join dengan
membuka atribut data View.
23
7. Jika ingin menyimpan data hasil penggabungan lakukan ekspor data, klik
kanan pada data View, pilih Data Export Data
8. Data yang telah digabungkan dapat juga dipisahkan kembali. Klik kanan data
View Join and Relates Remove Join(s) pilih data yang akan
dipisahkan
24
Query
1. Untuk melaukan Query, buka atribut dari data View yang akan digunakan
2. Klik Option Select By Attributes
4. Tuliskan permintaan data yang akan dicari atau ingin diketahui berdasarkan
data atribut yang ada dengan fungsi yang tersedia, kemudian klik Apply
5. Secara otomatis data akan terpilih. Data yang terpilih dapat dilihat pada
atribut. Untuk memudahkan melihat data yang terpilih klik Selected sehingga
data yang terpilih saja yang ditampilkan
MODUL ARCGIS 9.2 UNTUK ASISTENSI SIG I: BASIS DATA
LAB. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS, FAKULTAS GEOGRAFI UGM 2007
25
26
3. Akan muncul window Field Calculator, isikan skor total berdasarkan jumlah
dari skor_tanah, skor_hujan dan skor_lereng, klik OK
27
SPATIAL ADJUSMENT
Di dalam ArcMap dapat dilakukan Spatial Adjusment berdasarkan
transformasi menurut koordinat sumber dan titik tujuan (titik kontrol). ArcMap
menyediakan tiga proses transformasi yaitu affine, similarity, dan projective,
yang dapat diterapkan pada Feature Polygon serta transformasi Rubbersheet dan
EdgeSnap yang dapat diterapkan pada feature garis.
Transformasi affine dapat melakukan differential scaling, skew,
rotation, dan translation pada data, transformasi ini memerlukan minimal 3 titik
kontrol. Transformasi similarity menskalakan, merotasi, dan mentranslasi data
tetap mempertahankan aspek rasio dari feature yang ditransformasikan, pada
transformasi inn hanya memerlukan minimal 2 titik kontrol. Sementara
Transformasi projective berdasarkan pada formula yang lebih kompleks yang
memerlukan minimal 4 titik kontrol.
Transformasi
Dalam modul ini menggunakan data default dari ESRI, dalam folder
C:\arcgis\ArcTutor\Editor\ExerciseData\SpatialAdjustment
1. Buka ArcMap
2. Tampilkan Toolbar Spatial Adjusment, dengan klik kanan pada toolbar utama,
pilih Spatial Adjusment.
28
3. Tampilkan data polygon Simple Parcel dan New Parcel dari folder
C:\arcgis\ArcTutor\Editor\ExerciseData\SpatialAdjustment\, dengan klik Add
Data,
Feature New Parcel dan New Building yang akan di-adjust ke Simple
Building dan Simple Parcel.
4. Mulai editing, dengan klik Start Editing pada Editor Toolbar, kemudian
aktifkan mode Snapping.
29
5. Mulai Adjusment dengan menentukan data yang akan di-adjust terlebih dahulu
melaluli Spatial Adjusment Set Adjust Data...
30
31
Rubbersheet
Rubber sheeting mengkoreksi kesalahan koordinat dengan geometric adjustment,
Sama seperti transformasi, displacement links yang digunakan dalam
rubbersheeting ini digunakan untuk menggambarkan feature yang dipindah.
1. Tampilkan data C:\arcgis\ArcTutor\Editor\ExerciseData\SpatialAdjustment,
pilih rubbersheet.mdb Transportation, kemudian klik Add
3. Mulai Adjusment dengan menentukan data yang akan di-adjust terlebih dahulu
melaluli Spatial Adjusment Set Adjust Data...
Pilih ImportStreet kemudian klik OK.
32
Buat Dispalcement Link, dengan klik pada Spatial Adjusment Toolbar, atau
button untuk Multidisplacement Link.
5. Buat Displacement Link, dengan klik
33
EgdeSnap
Proses edgematching mengatur features sepanjang edge dari satu layer ke features
dari layer addjoin. Layer yang kurang akurat di-adjust, dan layer lainnya sebagai
kontrol.
1. Buka data C:\arcgis\ArcTutor\Editor\ExerciseData\SpatialAdjustment, pilih
EdgeMap.mdb water, kemudian klik Add
34
2. Mulai editing, dengan klik Start Editing pada Editor Toolbar. Kemudian
aktifkan mode Snap pada semua feature yang ada
3. Mulai Adjusment dengan menentukan data yang akan di-adjust terlebih dahulu
melalui Spatial Adjusment Set Adjust Data...
Pilih StreamNorth dan StreamSouth, kemudian klik OK
35
6.
Jangan Lupa untuk Stop Editing dan menyimpan (Save) hasil Editing.
36
TOPOLOGY RULES
Topology yaitu satu set aturan/ketetapan (dalam hal ini disebut sebagai
Rule) yang diterapkan pada Feature Class yang secara eksplisit mendefinisikan
hubungan spasial yang harus ada di antara data feature di dalam Feature Datasets
dari sebuah geodatabase. Rule atau aturan-aturan yang berlaku terhadap jenisjenis feature class tertentu tergantung kepada jenis/tipe data, apakah titik, garis,
ataukah area/poligon. Adapun jenis-jenis rule tersebut antara lain sebagai berikut:
A. Feature Class Point/Titik
Berikut ini adalah beberapa aturan yang bisa diterapkan pada feature class
point.
1. Must Be Covered By Boundary Of
Feature titik dari satu layer harus bersinggungan dengan
batas dari feature poligon lainnya. Bila feature dari layer
titik berada diluar poligon, titik tersebut dianggap sebagai
suatu kesalahan (error).
37
38
39
40
6. Must Be Covered By
Feature poligon pada suatu layer harus tercakup dalam
feature dari layer yang lainnya. Area pada layer pertama
yang tidak tercakup dalam feature pada layer kedua
dianggap sebagai error.
41
9. Contains Points
Feature area/poligon pada suatu layer harus memuat
setidaknya satu feature point dari layer lainnya.
Feature poligon yang tidak memiliki setidaknya satu feature
point dianggap sebagai error.
42
2. Isikan
pada
Enter
name
for
your
topology
dengan
nama
43
3. Berikan tanda centang pada Feature class hujan, lereng dan tanah, atau klik
Select All. Klik Next.
44
6. Pilihlah rule yang berupa Must Not Overlap untuk feature class Hujan,
Lereng, dan Tanah. Pemilihan feature class dilakukan dari Feature of feature
class.
Kemudian klik OK, maka pada specify the rules for topology akan muncul
rule-rule yang Anda pilih. Lalu klik Next.
45
7. Klik Finish
46
Untuk selanjutnya lakukan dahulu input data dengan cara digitasi onscreen ataupun menggunakan ArcScan di ArcMap. Setelah selesai input data,
lakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Add data topology yang telah dibuat (TopologyPetaTematik) dengan klik icon
atau klik File Add Data . . .
2. Aktifkan tool topology dengan klik kanan pada toolbar, kemudian pilih
Topology.
47
Beberapa fungsi utama yang berkenaan dengan validasi dari topology yang
kita bangun dalam Topology Toolbar antara lain yaitu:
Validate Topology In Specified Area
Tombol ini digunakan apabila kita ingin melakukan validasi terhadap area
tertentu yang kita inginkan.
Validate Topology In Current Extent
Tombol ini digunakan apabila kita ingin melakukan validasi terhadap feature
yang tampil/tercakup dalam view yang ditampilkan.
Validate Entire Topology
Dengan menggunakan tombol ini, kita akan menjalankan keseluruhan proses
validasi.
Fix Topology Error Tool
Tool yang digunakan untuk melakukan koreksi terhadap topology yang
dianggap sebagai kesalahan.
Error Inspector
Fungsi yang digunakan untuk mencari kesalahan, atau item yang melanggar
aturan topologi yang telah dipilih.
Dengan memilih tombol Error Inspector, kita akan membuka window baru.
Tinggal pilih salah satu rule yang telah kita tetapkan, atau Errors from all
rules, lalu klik Search Now. Maka kesalahan atau bagian dari feature yang
melanggar rule atau aturan yang kita tentukan pada saat penyusunan topologi.
4. Pilihlah Validate Entire Topology pada tool topology. Maka kesalahan
topology yang ada akan ditandai dengan warna merah.
48
Apabila kita ingin mempertahankan feature yang ada, atau dengan kata lain kita
memaksakan supaya feature yang salah tersebut dianggap benar, kita bisa
memilih atau Fix Topology Error Tool, kemudian klik kanan lalu pilih Mark
as Exception.
Sementara apabila feature yang error, dan sudah kita paksakan untuk melanggar
topology rules dengan cara dianggap sebagai exception atau perkecualian, kita
bisa memilih feature yang salah, lalu klik kanan, pilih Mark as Error.
Proses penyusunan topologi dianggap final apabila tidak ada lagi feature yang
dianggap salah, atau meskipun masih ada feature yang salah tapi dianggap sebagai
pengecualian/exception.
49