Anda di halaman 1dari 7

Aplikasi

Sistem

Pendukung

Keputusan

Pemilihan

Jurusan

Siswa-Siswi

SMA

(IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang).


PENDAHULUAN
1.

LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua
aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali
dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi
kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era
persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka
sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya. Kemajuan teknologi sudah mengalami perkembangan yang pesat, masih ada
berbagai instansi pendidikan atau sekolah yang belum mengkomputerisasikan sistem penjurusan
dan masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam pembuatan
laporan yang berkaitan dengan lambatnya informasi sehingga akan banyak menyita waktu dan
pengolahan data terhadap kesalahan lebih besar. Oleh karena itu, berbagai instansi termasuk
instansi pendidikan sangat membutuhkan alat bantu dalam mengambil keputusan. Alat bantu
tersebut adalah komputer yang salah satu fungsinya adalah pendukung dalam mengambil
keputusan seorang manager tingkat atas, teknologi informasi merupakan suatu usaha
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, penyebaran dan pemanfaatan informasi yang meliputi
bidang IPTEK dan perekayasaan serta teknik-teknik pengelolaannya. Banyak siswa kelas X
semester 2 bingung untuk memilih jurusan apa yang akan mereka pilih untuk naik di kelas XI,
minat, bakat dan nilai akademik siswa pun kadangkala tidak sejalan. Guru pun belum bisa
mengukur kemampuan siswa dari segi bakat dan akademik. Kadangkala guru hanya mengukur
dari segi nilai rapor atau ranking di kelas. Hal ini tentunya menyulitkan siswa untuk masuk ke
jurusan sesuai dengan bakatnya. Untuk itulah peneliti melakukan penelitian tentang penjurusan
SMA untuk membantu siswa dalam memilih jurusan sesuai dengan bakat dan akademik masingmasing siswa. Dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) sebagai model

analisis uji komparasi dan pendekatan yang digunakan berdasarkan analisis kebijakan yang
bertujuan untuk mendapatkan keputusan yang tepat dan optimal bagi guru.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dibangun suatu sistem yang dapat memudahkan
dan menyederhanakan pekerjaan dalam pengambilan keputusan (Decision making) oleh SMA di
kota Padang dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung secara obyektif untuk
menentukan jurusan yang tepat untuk siswa-siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) yang sesuai dengan
minat dan kemampuan yang dimiliki.
\
METODE PENELITIAN
1. Mencari refrensi dai jurnal-jurnal yang sudah ada.
2. Merancang model matematika yang diperlukan untuk representasi semua Kriteria yang
diperlukan.
3. Merancang Input dan Output (I/O)

Gambar : Skema Konseptual

Gambar : ER Diagram
Kriteria
1. Minat

: Dilihat dari data hasil bimbingan konseling para siswa / siswi.

2. Psikotes

: Dilihat dari hasil psikotes para siswa / siswi.

3. Nilai

: Dilihat dari hasil Raport siswa / siswi.

Alternatif
Pada sistem penentuan jurusan ini, alternatif solusi bersifat tetap, artinya jumlah dan alternatif
solusinya tidak akan berubah. Alternatif solusi yang ada pada sistem pendukung keputusan
penentuan jurusan ini antara lain :
1. IPA
a.

Diutamakan hasil psikotes untuk jurusan IPA masuk pada kategori minimal tinggi.

b. Nilai rata-rata untuk mata pelajaran bidang IPA (Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi).
2. IPS
a.

Diutamakan hasil psikotes untuk jurusan IPS masuk pada kategori minimal.

b. Nilai rata-rata untuk mata pelajaran bidang IPS (Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Akuntansi,
PPKN,Sejarah).
3. BAHASA
a. Diutamakan hasil psikotes untuk jurusan IPA/IPS masuk pada kategori
minimal cukup.
b. Nilai rata-rata untuk mata pelajaran bidang kebahasaan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
dan mata pelajaran muatan lokal bidang kebahasaan misal Bahasa Mandarin) .
Sumber Data

Dalam menentukan apakah seseorang cocok untuk masuk pada jurusan IPA/IPS/Bahasa di SMA,
dibutuhkan data-data yang antara lain dapat diperoleh dari sumber data berikut :
a. Sumber data internal, berasal dari dalam intern sekolah
(1) Data minat siswa/siswi (data hasil bimbingan konseling)
(2) Raport pendidikan
(3) Hasil Psikotes
b. Sumber data eksternal, data tersebut berasal dari luar sekolah. Data-data tersebut
dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam penentuan jurusan bagi siswa/siswi SMA.
Contoh dari data eksternal untuk sistem pendukung keputusan ini adalah nilai, dari sumber data
eksternal : lembaga bimbingan belajar yang diikuti.
Identifikasi Proses
Adapun proses-proses yang ada dalam SPK Penentuan Jurusan SMA sebagai berikut:
1. Menginputkan data siswa
2. Proses mengambil nilai raport dari Sistem Informasi Akademik yang sudah
disediakan sekolah
3. Mengisi soal-soal psikotes.
4. Mengisi form minat jurusan
5. Proses perhitungan / pengkualifikasian jurusan berdasarkan semua data yang telah
diinputkan.
6. Proses menampilkan hasil akhir dari perhitungan
Identifikasi Objek
Objek yang terdapat dalam aplikasi ini hanya satu yaitu Siswa

VI .

PERMODELAN

Dalam menyelesaikan persoalan dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) ada
beberapa prinsip dasar yang harus dipahami antara lain :
1. Decomposition
Pengertian decomposition adalah memecahkan atau membagi problema yang utuh menjadi
unsur-unsurnya ke bentuk hierarki proses pengambilan keputusan, dimana setiap unsur atau
elemen saling berhubungan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan dilakukan
terhadap unsur-unsur sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga
didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan yang hendak dipecahkan. Struktur hierarki
keputusan tersebut dapat dikategorikan sebagaiComplete dan Incomplete. Suatu hierarki
keputusan disebut Complete jika semua elemen pada suatu tingkat berikutnya, sementara hierarki
keputusan Incompletekebalikan dari hierarki yang complete yakni tidak semua unsur pada
masing-masing

jenjang

mempunyai

hubungan

umumnya Problemnyata

mempunyai

karakteristik

strukturDecomposition yakni :
Tingkat pertama
Tingkat kedua
Tingkat ketiga

: Tujuan Keputusan (Goal)


: Kriteria-kriteria
: Alternatif-alternatif

(Lihat

gambar

struktur

2.1

dan

2.2).

yang Incomplete.

Pada
Bentuk

Hierarki

masalah

disusun

untuk

membantu

proses

pengambilan

keputusan

dengan

memperhatikan seluruh elemen keputusan yang terlibat dalam sistem. Sebagian besar masalah
menjadi sulit untuk diselesaikan Karena proses pemecahannya dilakukan tanpa memandang
masalah sebagai suatu sistem dengan suatu struktur tertentu
2.

Penilaian Komparasi (Comparative Judgement)

Comparative Judgement dilakukan dengan penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada
suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkatan diatasnya. Penilaian ini merupakan inti
dari AHP karena akan berpengaruh terhadap urutan prioritas dari elemen-elemennya. Hasil dari
penilaian ini lebih mudah disajikan dalam bentuk matrix pairwise comparisons yaitu matriks
perbandingan berpasangan memuat tingkat preferensi beberapa alternatif untuk setiap kriteria.
Skala preferensi yang digunakan yaitu skala 1 yang menunjukkan tingkat yang paling rendah
(equal importance) sampai dengan skala 9 yang menunjukkan tingkatan yang paling tinggi
(extreme importance).
3. Penentuan Prioritas (Synthesis of Priority)
Synthesis of Priority dilakukan dengan menggunakan eigen vector method untuk mendapatkan
bobot relatif bagi unsur-unsur pengambilan keputusan. Untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai
9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif
dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 1.

4. Konsistensi Logis (Logical Consistency)


Logical Consistency merupakan karakteristik

penting AHP. Hal

ini

dicapai

dengan

mengagregasikan seluruh eigen vector eigen vector yang diperoleh dari berbagai tingkatan

hierarki dan selanjutnya diperoleh suatu vector composite timbang yang dihasilkan urutan
pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai