Menstra BTN
Menstra BTN
Disusun oleh:
A. Pendahuluan
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., atau yang lebih dikenal dengan nama Bank
BTN (selanjutnya disebut Perseroan) memiliki sejarah yang sangat panjang di industri
perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri sejak tahun 1897 dengan nama
Postspaarbank.
Di era kemerdekaan yaitu pada tahun 1950 Pemerintah Republik Indonesia mengubah
nama Postspaarbank menjadi Bank Tabungan Pos, dan kemudian berganti nama lagi
menjadi Bank Tabungan Negara pada 1963.
Pada tahun 1974, BTN ditunjuk Pemerintah sebagai satu-satunya institusi yang
menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi golongan masyarakat menengah ke
bawah, sejalan dengan program Pemerintah pada saat itu yang tengah menggalakkan
program perumahan untuk rakyat.
Perseroan mencatatkan saham perdana pada 17 Desember 2009 di Bursa Efek
Indonesia, dan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi aset melalui
pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA).
Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Perseroan berkeinginan untuk
membantu masyarakat Indonesia dalam mewujudkan impian mereka untuk memiliki rumah
idaman. Keinginan ini ditunjukkan dengan konsistensi selama lebih dari enam dekade,
dalam menyediakan beragam produk dan layanan di bidang perumahan, terutama melalui
KPR, baik KPR Subsidi untuk segmen menengah ke bawah maupun KPR Non Subsidi
untuk segmen menengah ke atas.
Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Perseroan juga sukses
meningkatkan posisinya menjadi peringkat ke-9 bank terbesar di Indonesia dari segi aset
serta penyaluran kredit. Perseroan bercita-cita menjadi the world class company dengan
tujuan memberikan hasil terbaik kepada para pemangku kepentingan, Perseroan senantiasa
konsisten dalam menekankan fokusnya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan. Saat ini,
Perseroan fokus pada pembiayaan sektor perumahan melalui tiga produk utama, yakni KPR
dan Perbankan Konsumer, Perumahan dan Perbankan Komersial, serta Perbankan Syariah.
Setiap bidang menjalankan bisnis lewat pembiayaan, pendanaan serta jasa yang terkait
dengan ruang lingkupnya.
B. Sejarah singkat
No.
Tahun
Keterangan
1.
1897 BTN berdiri dengan nama "Postpaarbank" pada masa pemerintah Belanda
2.
3.
4.
5.
1989
6.
1994
7.
2002
Ditunjuk sebagai bank komersial yang fokus pada pembiayaan rumah komersial
8.
2009
Sekuritisasi KPR melalui Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA)
pertama di Indonesia
9.
2009
Bank BTN melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan listing di
Bursa Efek Indonesia
10. 2012
C. Kegiatan Usaha
Secara umum, kegiatan usaha BTN dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. KPR dan Perbankan Konsumer
Produk kredit konsumer terbagi menjadi empat yaitu KPR Bersubsidi, KPR Non
Subsidi, Kredit Perumahan lainnya dan Kredit Konsumer
Produk simpanan juga terbagi menjadi tiga yaitu Giro, Tabungan dan Deposito
No. Jenis Layanan
Penjelasan
a.
Mortgage
b.
Consumer
Loan
Consumer
Funding
c.
2.
Produk simpanan didominasi oleh dua hal yaitu Giro dan Deposito
No.
Jenis Layanan
Penjelasan
a.
Commercial loan
b.
SME
c.
Commercial &
Institusional Funding
3. Perbankan Syariah
Produk pembiayaan terbagi menjadi dua yaitu Pembiayaan Konsumer Syariah dan
Pembiayaan Komersial Syariah
Produk pendanaan terbagi menjadi tiga yaitu Giro Syariah, Tabungan Syariah dan
Deposito Syariah
No.
a.
Jenis Layanan
Badan Usaha
Syariah
Penjelasan
Menyediakan layanan produk dan jasa syariah
yang menciptakan sinergi bisnis Bank BTN
2. Budaya Perusahaan
Untuk menghadapi tahun 2015, Bank BTN meluncurkan tagline yang sekaligus menjadi
budaya perusahaan yang baru, yaitu BTN TERDEPAN GCG RUMAHKOE. Tagline baru ini
menunjukkan tekad Bank BTN yang besar untuk mewujudkan visi perusahaan Menjadi
Bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan dengan berlandaskan pada Good
Corporate Governance. Makna dari budaya perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Sumber: www.btn.co.id
E. Struktur Organisasi
Sumber: www.btn.co.id
F. Stakeholders
Stakeholder
BTN
terdiri
atas
stakeholder
eksternal
dan
internal
yang
bisa
Bank lain
2. Internal
a. Pemegang saham
b. Komisaris
c. Direksi
d. Karyawan
Dari identifikasi tersebut, stakeholder dapat dipetakan berdasarkan pengaruh (power)
dan kepentingan (interest) sebagai berikut:
Interest Rendah
Power Tinggi
Keep Satisfied
Komisaris
OJK
Pemerintah
Minimum Effort
Masyarakat umum
Power Rendah
Interest Tinggi
Engage
Direksi
Pemegang Saham
Keep Informed
Nasabah
LSM
Bank Lain
Pemangku
Kepentingan
Eksternal
Nasabah
LSM
Masyarakat Umum
OJK
Pemerintah
Bank Lain
No
Harapan
Puas
menggunakan Memberikan
pelayanan
layanan perbankan BTN
unggul,
inovasi
pengembangan produk,jasa
dan
jaringan-strategis
berbasis teknologi terkini
kepada nasabah
Aktivitas perbankan Bank Melaksanakan manajemen
BTN berdasarkan GCG perbankan yang sesuai
(Good
Corporate dengan prisip kehati-hatian
Governance)
dan-good
corporate
governance.
Kemudahan memperoleh pengembangan produk, jasa
informasi
pelayanan dan
jaringan-strategis
perbankan BTN
berbasis teknologi terkini
untuk mempermudah akses
masyarakat
terhadap
informasi terkait produk
yang dimiliki BTN
Aktivitas perbankan Bank Pengembangan SOP BTN
BTN
berjalan
sesuai selalu
mengacu
pada
dengan regulasi yang telah regulasi
yang
telah
ditetapkan.
ditetapkan oleh OJK.
Aktivitas perbankan Bank Menjalankan
amanat
BTN
berjalan
sesuai pemerintah
dengan
dengan amanat yang telah memberikan
pelayanan
ditetapkan pemerintah
unggul dalam pembiayaan
perumahan dan industri
terkait
pembiayaankonsumsi dan usaha kecil
menengah.
Kompetisi yang wajar dan Meningkatkan keunggulan
sehat
dalam
kegiatan kompetitif melalui inovasi
Internal
Pemegang Saham
Komisaris
Direksi
Karyawan
perbankan
Mendapatkan keuntungan
berupa pembagian dividen
Penyelenggaraan proses
bisnis yang akuntabel dan
pencapaian
tujuan
organisasi
Kecukupan sumber daya
dan
fasilitas
sebagai
pendukung
kegiatan
operasional dalam rangka
pencapaian
tujuan
organisasi
Deskripsi
tugas,
pengembangan
kompetensi, dan jenjang
karir yang jelas serta beban
kerja yang sesuai dengan
honor
Meningkatkan profitabilitisas
perusahaan
Selalu
menjalankan
organisasi sesuai dengan
visi, misi, dan budaya kerja
organisasi
Memperkuat
permodalan
serta sumber daya yang
diperlukan misal melalui
pengembangan kompetensi
pegawai
Menyiapkan
dan
mengembangkan
Human
Capital yang berkualitas,
profesional dan memilikiintegritas tinggi
G. Analisis Visi-Misi
1. Analisis Visi
Menurut Niven (2006) dalam bukunya BSC Step-by-Step, terdapat 5 kriteria visi yang
menarik yang akan digunakan untuk menganalisis visi yang dimiliki oleh BTN sebagai
berikut:
Rumusan Visi
Kesesuaian
dengan respon
Sesuai,
visi
disajikan
secara
ringkas dalam satu
kalimat
Sesuai, visi menarik
bagi
stakeholders
karena
menunjukkan akan
dibawa
kemana
oganisasi
dimasa
yang akan datang
Konsisten dengan Sesuai,
visi
misi dan nilai-nilai
merupakan
target
yang
akan
memfokuskan
kegiatan organisasi
Merangsang inisiatif Sesuai, dalam visi
disebutkan bahwa
organisasi
ingin
menjadi
yang
Usulan
Penyempurnaan
Rumusan visi telah
melingkupi seluruh
kriteria visi yang
menarik
sehingga
belum
perlu
dilakukan
penyempurnaan.
Rumusan Visi
Kesesuaian
dengan respon
terdepan
dalam
pembiayaan
perumahan
sehingga
untuk
mencapai
hal
tersebut
akan
mendorong
munculnya insiatifinisiatif
untuk
menjaga daya saing
organisasi
Mempunyai ukuran Sesuai,
ukuran
keberhasilan
keberhasilan yang
tertuang dalam misi
adalah
menjadi
yang terdepan.
Usulan
Penyempurnaan
2. Analisis Misi
Menurut Fred R. David dalam bukunya Strategic Management terdapat 9 komponen
penting pernyataan misi yang akan digunakan untuk menganalisis misi yang dimiliki oleh
BTN sebagai berikut:
Rumusan Misi
1. Memberikan
pelayanan
unggul dalam
pembiayaan
perumahan dan
industri terkait
pembiayaankonsumsi dan
usaha kecil
menengah.
2. Meningkatkan
keunggulan
kompetitif
melalui inovasi
pengembangan
produk,jasa dan
jaringanstrategis
berbasis
teknologi terkini.
3. Menyiapkan dan
mengembangka
n Human Capital
yang
berkualitas,
profesional dan
memiliki-
Komponen Misi
yang ada
Pelanggan
Produk/Jasa
Pasar
Teknologi
Kesesuaian
dengan respon
Belum
tercantum
dalam
misi,
sebaiknya
memasukkan unsur
nasabah
Sesuai, produk/jasa
BTN yang utama
yaitu
dalam
pembiayaan
perumahan
dan
industri
terkait
pembiayaankonsumsi
dan
usaha
kecil
menengah.
Belum
tercantum
dalam
misi,
sebaiknya
memasukkan unsur
bisnis
perbankan
untuk memperjelas
dimana posisi bank
bersaing
Sesuai,
telah
menyebutkan
bahwa
pengembangan
Usulan
Penyempurnaan
Rumusan misi telah
memenuhi
komponen
produk/jasa,
teknologi, perhatian
akan
keberlangsungan,
pertumbuhan,
profitabilitas, konsep
diri, perhatian akan
citra publik, dan
perhatian
akan
karyawan.
Namun,
masih
belum
terdapat
komponen
pelanggan, pasar,
dan filosofi. Untuk
komponen
filosofi
sendiri
telah
tercantum
dalam
budaya perusahaan.
Untuk
komponen
pelanggan, dalam
misinya BTN perlu
memperjelas
siapakah pelanggan
Rumusan Misi
integritas tinggi.
4. Melaksanakan
manajemen
perbankan yang
sesuai dengan
prisip kehatihatian dan-good
corporate
governance
untuk
meningkatkan
Shereholder
Value.
5. Mempedulikan
kepentingan
masyarakat dan
lingkungannya.
Komponen Misi
yang ada
Perhatian akan
keberlangsungan,
pertumbuhan,
profitabilitas
Filosofi
Konsep diri
Kesesuaian
Usulan
dengan respon
Penyempurnaan
produk/jasa
BTN, dalam hal ini
berbasis
pada dapat
teknologi terkini
disempurnakan
dengan
memasukkan
Sesuai,
telah nasabah
dalam
menyebutkan
pemberian
organisasi
pelayanan unggul.
Menyiapkan
dan Sedangkan
untuk
mengembangkan
komponen
pasar,
Human
Capital BTN
dapat
yang
berkualitas, menyempurnakan
profesional
dan misinya
dengan
memiliki-integritas
mencantumkan
tinggi
terkait dalam
kegiatan
keberlangsungan
perbankan
pada
usaha
dan misi poin kedua.
pertumbuhan, serta
Melaksanakan
manajemen
perbankan
yang
sesuai
dengan
prisip kehati-hatian
dan-good corporate
governance untuk
meningkatkan
Shereholder Value
terkait peningkatan
profitabilitas
Tidak ada
Sesuai,
telah
menyebutkan
keunggulan
kompetitif
organisasi
yaitu
pelayanan unggul
dalam pembiayaan
perumahan
dan
industri
terkait
pembiayaankonsumsi
dan
usaha
kecil
menengah.
Sesuai, tercantum
dalam
misi
organisasi
mempedulikan
kepentingan
masyarakat
dan
Rumusan Misi
Komponen Misi
yang ada
Perhatian akan
karyawan
Kesesuaian
dengan respon
lingkungannya.
Usulan
Penyempurnaan
Sesuai, kepedulian
pada karyawan
diwujudkan dalam
bentuk menyiapkan
dan
mengembangkan
Human Capital
yang berkualitas,
profesional dan
memiliki-integritas
tinggi.
H. Analisis Eksternal
1. Analisis faktor lingkungan eksternal
Faktor
Lingkungan
Eksternal
Politik
Program
pemerintah saat
ini
yaitu
pembangunan 1
juta
rumah
rakyat
Ekonomi
pertumbuhan
ekonomi
melambat
Dampak Saat
ini
Belum ada
Dampak
Mendatang
Kesiapan
organisasi
R S
T
I
Peningkatan
penyaluran
KPR
Subsidi
maupun KPR
Non Subsidi.
O/T
Organisasi
10
Faktor
Lingkungan
Eksternal
industri
perbankan
semakin ketat
Dampak Saat
ini
Kesiapan
organisasi
R S
T
I
Dampak
Mendatang
pihak yang
akan
melemahkan
daya
saing
BTN
Legal
Belum ada
adanya
peluang untuk
Masyarakat
melebarkan
Ekonomi Asean
sayap bisnis ke
yang
mulai
negara-negara
diterapkan pada
di
kawasan
tahun 2015
Asean.
O/T
Organisasi
dana
ketiga
Bobot
Nilai (1-4)
Bobot x
Nilai
OPPORTUNITIES:
Program pemerintah pembangunan 1 juta rumah
0,30
4
1,2
rakyat
Kebutuhan masyarakat akan rumah masih
sangat
tinggi,
berpeluang
meningkatkan
0,20
4
0,8
pelayanan kredit rumah.
Kemajuan internet menghasilkan inovasi BTN
0,16
4
0,64
berupa iMobile BTN
Perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
memungkinkan pelebaran sayap bisnis bukan
dalam bentuk ekspansi usaha ke luar negeri,
namun berupa kerjasama dengan lembaga di
0,13
3
0,39
dalam dan luar negeri untuk memasarkan
properti Indonesia di luar negeri dengan
pembiayaan dari Perseroan serta meningkatkan
pelayanan menuju world class service
THREATS:
Pertumbuhan ekonomi melambat berdampak
0,12
2
0,24
pada turunnya pencapaian bank
Persaingan
dengan
bank
lain
dalam
memperebutkan dana pihak ketiga berdampak
0,09
2
0,18
pada meningkatnya cost of fund
TOTAL
1,00
3,45
Nilai 1 berarti Organisasi sangat TIDAK SIAP menangkap O atau menangkal T
Nilai 4 berarti Organisasi sangat SIAP menangkap O atau menangkal T
11
I.
Analisis Internal
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix
Key Internal Factor
Bobot
Nilai (1-4)
STRENGTH:
Budaya Perusahaan yang baru
0,24
4
Satu-satunya bank yang ditunjuk pemerintah
untuk institusi yang menyalurkan Kredit
0,30
4
Pemilikan Rumah (KPR) bagi golongan
masyarakat menengah ke bawah
iMobile banking yang selalu aktif untuk
0,14
3
beberapa transaksi
WEAKNESS:
Kantor Wilayah baru terdapat di Sumatra dan
0,10
2
Jawa (per 31 Desember 2014)
Struktur funding yang kurang berimbang,
Dana Jangka Panjang kurang dari 10%
0,16
1
terhadap total Dana Pihak Ketiga.
Jumlah mesin ATM yang masih sedikit
0,06
2
(khususnya diluar jawa dan sumatra)
TOTAL
1
Keterangan: Nilai 1 dan 2 menunjukkan WEAKNESS pada aspek ini.
Bobot x
Nilai
0,96
1,20
0,42
0,20
0,16
0,12
3,06
J. Internal-External Matrix
Berdasarkan hasil hasil yang di dapat dari analisis internal dan eksternal pada tabel di
atas diperoleh skor EFE Matrix dan IFE Matrix sebagai berikut:
Dari skor tersebut dapat diketahui posisi BTN yaitu pada sel I (3,45;3,06) yaitu posisi
perusahaan Grow and Build, dimana diperoleh dari skor EFE Matrix 3,45 (High) dan skor
IFE Matrix 3,06 (Strong). Posisi tersebut dapat dijelaskan dalam Internal-External Matrix
sebagai berikut:
12
Berdasarkan Matrix tersebut, maka strategi yang dapat diterapkan BTN adalah:
1. Backward, Forward, or Horizontal integration
2. Market Penetration
13
3. Market Development
Merupakan strategi pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayahwilayah geografis yang baru. Strategi tersebut dapat diterapkan dalam bentuk
melakukan transformasi infrastruktur yang meliputi:
a. Memperluas dan meningkatkan aktivitas operasional perbankan berbasis IT.
b. Meningkatkan Good Corporate Governance, Risk Management, dan Compliance
(GRC)
c. Mengembangkan delivery channel melalui pengembangan jaringan kantor dan
ATM serta e channel.
4. Product Development
K. Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis stakeholders, diketahui bahwa BTN memiliki
stakeholders eksternal dan internal. Stakeholders eksternal antara lain terdiri dari nasabah,
LSM, Masyarakat umum, OJK, Pemerintah, dan Bank lain. Sedangkan stakeholders internal
terdiri atas pemegang saham, komisaris, direksi, dan karyawan. Stakeholders tersebut
memiliki harapan yang berbeda-beda akan kegiatan BTN dan memerlukan respon tersndiri
atas masing-masing harapan tersebut yang harus dilaksanakan oleh BTN.
Berdasarkan analisis visi dan misi, didapatkan hasil bahwa visi BTN telah sesuai dengan
kriteria visi yang menarik. Sedangkan untuk misi masih terdapat tiga komponen misi yang
belum masuk kedalam misi BTN yaitu pelanggan, pasar, dan filosofi. Untuk filosofi sendiri
walaupun tidak tercantum dalam misi, namun telah tergambar dalam pernyataan budaya
perusahaan, sedangkan untuk pelanggan BTN perlu memperjelas siapa pelanggan yang
dimaksud yaitu nasabah. Untuk pasar, BTN perlu memperjelas dimana lingkup organisasi
14
melakukan kegiatannya, dalam hal ini BTN bergerak di bidang bisnis perbankan di kawasan
Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis I-E Matrix diketahui bahwa posisi BTN berada di sel I dimana
perusahaan yang berada pada sel I, II, dan IV digambarkan dalam posisi tumbuh dan
membangun (Grow and Build). Untuk perusahaan yang tumbuh dan membangun tersebut,
strategi yang dapat diterapkan adalah:
1. Backward, Forward, or Horizontal integration
BTN memperkuat posisinnya dalam menghadapi pesaing dengan cara memperkuat
bisnis syariah dengan fokus pada sektor perumahan dan produktif segmen UMKM,
dimana BTN merupakan bank yang ditunjuk Pemerintah sebagai satu-satunya institusi
yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi golongan masyarakat menengah
ke bawah.
2. Market Penetration
BTN mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di
pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar dalam bentuk
meningkatkan market share.
3. Market Development
BTN mengenalkan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang
baru dengan melakukan transformasi infrastruktur.
4. Product Development
BTN mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau
memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini dengan cara memperbaiki manajemen
perkreditan meliputi proses, SDM dan manajemen risiko dengan strategi perbaikan
proses bisnis KPR.
L. Daftar Pustaka
David, Fred R. 2011. Strategic management: concepts and cases. Edisi 13. New Jersey:
Pearson
PT. Bank Tabungan Negara (Persero). Laporan Tahunan 2014
www.btn.co.id
15