Identifikasi Kebutuhan
Pendahuluan
Untuk mengembangkan suatu produk,
dimulai dengan tahap identifikasi kebutuhan
konsumen. Konsumen terdiri dari konsumen
yang bersifat perseorangan/individu dan
kelompok besar/perusahaan.
Prosedur
Kebutuhan diidentifikasi melalui wawancara dari
Solution
Hal yang terpenting dari produk ini adalah produsen
Solution
Jawaban dari pertanyaan ini mungkin sebagai berikut:
Produk memiliki 2 fungsi utama yaitu sebagai penyekat
kaca jendela dan sebagai penahan argon sehingga tidak
terikut dalam air yang menguap keluar.
Untuk menentukan jendela thermopane yang bagaimana
yang terbaik, perlu dilakukan uji coba produk setidaknya
100 buah. Yang diujicobakan adalah karet silikon yang
dapat memberikan segel terbaik, terutama karena
permeabel uap air sangat tinggi (sekitar 4x104 cm2/sec)
Alternatif pengganti karet silikon terbaik mungkin
polyisobutilen karena permeabilitasnya 400 kali lebih
rendah dari karet silikon, namun polyisobutilen relatif
mahal.
400 lebih penerbangan per harinya. Lalu lintas yang tinggi ini
mencerminkan penggunaaan bandara sebagai hub oleh sebuah
perusahaan penerbangan yang besar.
Kota ini terkenal dengan musim dinginnya. Pada musim dingin,
salju dapat menumpuk di pesawat saat mereka menunggu di
pintu gerbang untuk take-off (Gambar 2.1-2).
Salju dihilangkan dengan menyemprotkan pesawat dengan
cairan deicing, yang dibuang setelah digunakan.
Cairan ini sering dibuang langsung ke air tanah, meskipun
mereka dapat menjadi racun bagi manusia dan satwa liar.
Di bandara besar seperti Minneapolis-St. Paul, cairan deicing
yang digunakan adalah sewered, menyebabkan beban besar
pada pabrik pengolahan limbah lokal.
Cairan deicing ini menimbulkan polusi.
Solution
Pada kasus ini, sebenarnya sudah ada produk yang
Solution
Kesimpulan hasil wawancara untuk memperoleh kategori
Solution
Cokelat memiliki sensasi meleleh dimulut dari mencairnya kristal cocoa
butter. Cocoa butter adalah trigliserida, yang mirip dengan minyak zaitun.
margarin, dan lemak hewan.
Meskipun trigliserida merupakan lemak alami yang paling umum, namun
titik lelehnya tidak konsisten, tergantung berapa kadar asam lemaknya.
Kadar asam lemak tersebut menentukan struktur molekul trigliserida
(Gambar 2.2-1)
Bentuk struktur IV mempunyai suhu leleh 28 C, jauh dibawah suhu mulut,
sedangkan struktur V mempunyai suhu leleh 35 C, yaitu sedikit dibawah
suhu mulut. Sehinggu struktur ini yang menghasilkan rasa paling enak.
Terkait struktur ini, ahli perasa akan menghabiskan waktu banyak untuk
membedakannya. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan saja alat DSC
dan atau X-ray.
Dengan metode ilmiah tersebut akan lebih mudah menjaga kualitas
produk, baik dari aspek pembuatan maupun penyimpanannya.