Anda di halaman 1dari 24

PENGUA

T DAYA
RF

Oleh Kelompok 5 JTD 2A


- Alfi Safira
- Andy Reza E. N.
- Ekananda S. P.
- Nita Rosy A.

DEFINISI
PENGUAT
DAYA RF

Penguat RF merupakan perangkat yang


berfungsi memperkuat sinyal termodulasi
yang berfrekuensi tinggi dan dipancarkan
oleh antenna ke segala penjuru.
(sumber:www.scribd.com/doc/36910739/Pen
guat-RF)
Menurut Roddy, Dennis (1984:153)
penguat RF digunakan untuk
memberikan
penguatan dan selektivitas ujung depan
pada pesawat-pesawat penerima radio untuk
memisahkan sinyal-sinyal yang masuk
antenna, sehingga didapatkan penyaringan
(filtering) bandpass yang tepat yang
diperlukan pada penguat-penguat frekuensi
antara pada pesawat penerima itu dan untuk
menyediakan
penyaringan
yang
menghilangkan harmonisa pada rangkaianrangkaian pemancar.

DIAGRAM
BLOK
PENGUAT RF

Bagian Penguat RF

BAGIAN DARI
PENGUAT RF

Pada penguat RF di dalamnya terdapat


bagian-bagian untuk menguatkan sinyal.
Penguat
tersebut
bertahap
untuk
mengurangi noise sehingga sinyal yang
dipancarkan oleh antenna dapat diterima
oleh penerima dengan baik (tanpa noise).
Bagian-bagian penguat tersebut antara lain
Pre amp, filter, driver dan final yang
dikelompokkan menjadi exciter.

BUFFER

Buffer merupakan blok rangkaian yang berfungsi


sebagai penyangga atau penyaring sinyal
masukan (input) agar sesuai dengan karakteristik
kerja penguat. Buffer merupakan penguat tingkat
satu dengan daya output yang kecil. Buffer
merupakan suatu rangkaian penguat yang
mempunyai impedansi input tinggi dan impedansi
output rendah. Impedansi input tinggi berarti
pembebanan yang rendahdari tingkat
sebelumnya. Jika buffer tidak digunakan, maka
transfer daya dari tingkat sebelumnya ke tingkat
selanjutnya tidak akan maksimum.
Ciri :
a.) Daya outputnya kecil
b.) Impedansi input tinggi yang pembebanan yang
rendah dari tingkat
sebelumnya
c.) Impedansi output rendah
d.) Jika buffer tidak digunakan, maka transfer daya
dari tingkat sebelumnya ke
tingkat selanjutnya tidak akan maksimum.
e.) Umumnya mempunyai daya output maksimum

BUFFER

Penguat kolektor bersama ini bukan


penguat tegangan melainkan merupakan
penguat arus

DRIVER

Driver merupakan penguat tingkat dua


yang juga merupakan rangkaiankendali
dari penguat RF. Rangkaian penguat pada
driver akan menentukan daya pada
rangkaian final. Rangkaian penguat driver
ini mempunyai daya output yang lebih
besar dari rangkaian buffer. Penguat
driver umumnya mempunyai daya output
maksimum 5 watt, rangkaian penguatnya
dikatakan rangkaian penguat sinyal
menengah atau daya sedang. (sumber:
Scribd-Penguat-RF.htm ).
Ciri :
a.) Mempunyai daya output yang lebih
besar dari rangkaian buffer
b.) Umumnya mempunyai daya output
maksimum 5 watt
c.) Rangkaian penguatnya dikatakan
rangkaian penguat sinyal menengah atau
daya sedang.

FINAL

Final merupakan penguat tingkat akhir.


Rangkaian penguat final menentukan daya
output secara keseluruhan dari penguat RF.
Rangkaian final ini merupakan penguat
tingkat akhir yang dihubungkan ke antena
pemancar. Komponen penguat dari
rangkaian final ini mempunyai daya yang
tinggi.

KE
LA
S
A

KLASIFIK
ASI
PENGUAT

Sudut
Konduksi:
180o
Sudut
Konduksi:
>180o

KE
LA
S
B
KE
LA
S
A
B

Sudut
Konduksi:
360o

KE
LA
S
C
Sudut Konduksi:
<180o

R
R

Penguat
Awal
Emitor
Bersama

Ciri dari penguat emitor bersama adalah


memiliki
hambatan
masukan
dan
hambatan keluaran yang bernilai sedang
yaitu pada orde 1 kilo-ohm sampai 3 kiloohm, atau tergantung dari harga hie-nya,
demikian pula nilai hambatan input
tergantung dari RC atau hambatan beban
RL yang biasanya juga berorde 5 kilo-ohm.
Jika suatu isyarat masukan memiliki
impedansi yang
cukup rendah maka

Vcc

Penguat
Awal
Kolektor
Bersama

Transformator
yang memiliki impedansi
tinggi memerlukan ruang yang cukup
besar. Oleh karena itu kita ingat bahwa
penguat
transistor
dalam hubungan
kolektor bersama memiliki keunggulan;
yaitu impedansi masukan yang besar dan
impedansi keluaran kecil. Kita mengingat
kembali rangkaian penguat terhubung
kolektor
bersama
atau
kolektor
ditanahkan

Penguat
Kelas A

Kelas A ialah penguat yang berfungsi


menghasilkan keluaran penuh yaitu 360.
Ciri-ciri Penguat Kelas A:
a) Mempunyai sinyal keluaran yang paling
bagus diantara penguat jenis yang lain.
b) Efisiensinya paling rendah, karena
banyaknya daya yang terbuang di transistor.
c) Efisiensi penguat kelas A adalah rendah
yaitu sekitar 25%
d) Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal
input diatur sedemikian rupa sehingga seluruh
fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini
peroperasi pada daerah linear.

Berikut adalah garis beban beserta


gelombang input dan output (a) serta
rangkaiannya(b).

Penguat
Kelas A

yang digunakan:
Rumus
Penguatan Tegangan:

Penguat
Kelas A

Resistansi pada kolektor: //


Sehingga rumus penguatan tegangan pada
terhadap beban:
Daya input pada basis:
Daya output pada kolektor:
Dari Perbandingan Pout/Pin disebut sebagai
penguatan daya dan ditulis dengan Ap dan
didapatkan rumus:

Penguat
Kelas A

Daya Beban:
Efisiensi:
Sumber : Albert Paul Malvino, Ph. D.
Prinsip-Prinsip Elektronika Jilid I ,
1991:260

Kelas B ialah penguat yang berfungsi


menghasilkan keluaran penuh yaitu 180. Ciriciri Penguat Kelas B:

Penguat
Kelas B

Terdapat rangkaian push pull


Memiliki disipasi daya transistor yang
rendah
Biasanya timbul cross over
satu transistor bekerja selama setengah
siklus dan transistor yang lain bekerja
selama setengah siklus yang lain
Efisiensi baik, 70-80%

Berikut adalah garis beban beserta


gelombang input dan output serta
rangkaiannya.

Penguat
Kelas B

Penguat
Kelas B

Rumus yang digunakan:


Arus jenuh pada emitor:
Tegangan putus:
Karena ICQ = 0, VCEQ = VCC/2, dan rE =
RL, jadi dan
Sumber : Albert Paul Malvino, Ph. D.
Prinsip-Prinsip Elektronika Jilid I ,
1991:266

Kelas C ialah penguat yang berfungsi


menghasilkan keluaran penuh yaitu <180.
Ciri-ciri Penguat Kelas C:

Penguat
Kelas C

Efisiensi tinggi, karena transistor akan


bekerja jika ada sinyal input
Efisiensi penguat kelas C adalah yang
terbaik yaitu sekitar 75%
Penguat Kelas C digunakan pada sirkuitsirkuit audio seperti pada sistem-sistem
listrik sinyal (osilator) atau pemancar. Juga
tingkat pemisah Sync dalam penerima TV.
Jika diukur; nilai tegangan VB-E
menunjukkan nilai yang ianya dipincang
terbalik sedikit sebelum ada sinyal
masukan.

Berikut adalah garis beban beserta


gelombang input dan output serta
rangkaiannya (a).

Penguat
Kelas C

Rumus yang digunakan:


Frekuesni resonansi pada
resonator

Penguat
Kelas C

Dan jika = /2 1, maka


Daya output penguat:
Daya output rata-rata:
Sumber(http://dokumen.tips/doc
uments/penguat-kelas-c.html)

Kelas AB ialah penguat yang berfungsi


menghasilkan keluaran penuh yaitu 180360. Ciri-ciri Penguat Kelas AB:

Penguat
Kelas AB

Menggunakan
dioda
pada
rangkaian
penguat
Penggunaan dioda adalah untuk membuat
tegangan bias pada dioda emitter
Untuk melakukan ini dibutuhkan dioda
yang memiliki kurva VBE mirip dengan
kurva VBE yang dimiliki oleh transistor
pada penguat. Dengan demikian dioda ini
juga akan dapat menekan terjadinya
crossover distortion pada penguat.
Sumber:
Modul
07
Penguat
Daya
Laboraturium
Elektronika
dan
Instrumentasi Prodi Fisika FMIPA ITB

Gambar Rangkaian

Penguat
Kelas AB

Pada Penguat 2 (Driver)


digunakan untuk
menentukan daya pada
final. Harus memiliki
daya yang lebih tinggi
dari buffer sehingga
menggunakan kelas C.

Rangkaian
Penguat
RF

Pada Penguat 3 (Final)


digunakan untuk
menguatkan daya sebelum
akhirnya sinyal
dipancarkan melalui
antena. Menggunakan
kelas C karena output yang
dihasilakn frekuensinya
tetap dan memiliki
efisiensi yang tinggi.

Pada Penguat 1
(Buffer)
menggunakan
penguat kelas A
dikarenakan pada
buffer memerlukan
Sumber: Rancang Bangun Penguat Daya RF, Sapto Nugroho dkk
daya yang kecil.
Serta pada
rangkaian ini
terdapat resonator
Ketiga rangkaian
ini disebut exciter yang berfungsi menguatkan daya sesuai dengan yang
untuk
dikehendaki.
Apabila belum mencapai daya yang dikehendaki maka menambahkan rangkaian
menghilangkan
exciter seperti
diatas dikarenakan penguatan tidak boleh terlalu signifikan untuk menghindari noise
noise dan

Anda mungkin juga menyukai