1
Pengantar Psikologi Transpersonal
Disusun Oleh:
Hendro Prabowo
Jakarta, Desember 2008
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 dengan fenomena religius. Dalam bukunya In The Var
ieties of Religious Experience, James (1902-1958) menyatakan bahwa pengalaman mis
tis merupakan akar dari semua religi di dunia dan menyajikan impuls yang sehat d
an natural (Daniels, 2005).
William James James juga membuat kajian khusus tentang kebebasan berkehendak, da
n menyimpulkan dua hal: mengakui bahwa pilihan kita sendiri adalah kreatif dan m
engakui bahwa kadang-kadang kita pasrah tehadap kehendak kita. James juga memper
kenalkan bahwa eksistensi dari spiritual self adalah sama dengan material self d
an social self. Sementara self yang lebih tinggi (higher self) menurut James ada
lah transpersonal self (Rowan, 1993). Selain James, Carl Gustav Jung adalah toko
h yang penting dalam psikologi transpersonal. Dalam tulisannya tentang ketidaksa
daran kolektif, Jung menyatakan bahwa ketidaksadaran kolektif dialami oleh semua
orang, dan melalui hal tersebut manusia dihubungkan satu sama lain dalam cara y
ang sangat mendasar. Archetype sebagaimana self, shadow, sisi baik dan buruk, se
muanya mewakili isi ketidaksadaran kolektif dan merupakan dasar dari pengalaman
transpersonal. Ketika seseorang dapat mengalami Archetype secara tidak langsung
melalui mimpi, upacara ritual dan berbagai simbol, serta pengalaman mistik, menu
rut Jung hal itu merupakan pengalaman Archetype yang
Hendro Prabowo
3
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 langsung. Jung juga menyatakan bahwa pengalaman s
piritual sebagai tanda kesehatan mental, yang akhirnya dapat membebaskan seseora
ng dari gangguan jiwa (Daniels, 2005).
Carl Gustav Jung Tokoh yang menjuluki psikologi transpersonal sebagai kekuatan ke
empat dalam psikologi, yang melengkapi tiga aliran besar yang telah ada sebelumny
a: psikoanalisis, behavioristik, dan psikologi humanistik, adalah Abraham Maslow
. Maslow menemukan bahwa beberapa orang yang mencari aktualisasi diri mengalami
pengalaman puncak (peak experience). Pada tahun 1968, Maslow menulis: Saya memand
ang humanistik, kekuatan psikologi ketiga menjadi transisi, persiapan menuju ke
arah yang lebih tinggi, kekuatan keempat psikologi yaitu transpersonal, transhum
an, yang lebih terpusat pada kosmos, bukan pada kebutuhan dan minat manusia, yan
g berlangsung melapaui batas-batas kemanusiaan, identitas, aktualisasi diri, dan
keinginan-keinginan.
Hendro Prabowo
4
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 Sementara para ahli teori psikologi dewasa ini me
ngakui keberadaan psikologi transpersonal dan menghubungkannya dengan konsep-kon
sep yang telah digunakan secara luas dalam psikologi, seperti Stanlislav dan Chr
istina Grof dalam karyanya
Stanlislav dan Christina Grof tentang Spiritual Emergences dan menghasilkan peng
gunaan LSD dan Holotropic BreathworkTM; Ken Wilber dalam model spektrum perkemba
ngan dalam sintesa terhadap berbagai model kognitif, moral, kepribadian dan perk
embangan spiritual (Rowan, 1993; Daniels, 2005). Ken Wilber juga telah mengemban
gkan model evolusi kesadaran yang mengintegrasikan filsafat dan psikologi dari B
arat dan Timur, kuno dan modern. Ia menamakannya sebagai integral psychology (Dani
els, 2005).
Ken Wilber
Hendro Prabowo
8
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 Beberapa Konsep Dasar Psikologi transpersonal men
guji beberapa konsep, beberapa di antaranya adalah (Walsh & Vaughan, 1993 dalam
Davis, 2004): pengalaman puncak, self-transcendence, optimal mental health, spir
itual emergence, developmental spectrum, dan meditasi. Sementara menurut Daniels
(2005) di antara topik-topik yang pada saat ini menjadi eksplorasi dari para ps
ikolog transpersonal terdapat paling tidak 27 hal seperti pada tabel 1 di bawah
ini. Namun, dalam buku ini topik lebih difokuskan pada kesadaran, perubahan kesa
daran, meditasi, kebangkitan spiritual, spektrum per-kembangan, flow, psikologi
dan energi, psikosintesis, serta psikoterapi transpersonal. Tabel 1. Topik-topik
Psikologi Transpersonal Pengalaman cinta Empati Kreativitas dan inspirasi Chann
eling Seni Transpersonal Altered states of consciousness Hubungan antara pikiran
dengan tubuh (mind-body relationship) Kesadaran mimpi Psikologi self dan selfre
alization Pengalaman mistis Kesadaran Ekologis The Dark Night of the Soul Pengal
aman Archetypal Psikologi meditasi Near-death experiences, death and dying Prakt
ek dan pengalaman agama Timur dan Barat serta tradisi esoterik Psikologi Budhis
Spiritual emergencies and crises Sumber: Daniels (2005) The Higher Self Pengalam
an psychedelic Transendensi diri Perspektif pria dan wanita dalam transpersonal
Pengalaman paranormal Metode penelitian transpersonal Pendekatan transpersonal d
alam pskoterapi/konseling dan dalam pendidikan Evolusi kesadaran Pendekatan inte
gral terhadap pengetahuan
Tingkat Kesadaran dan Kesadaran yang Berubah Berkaitan dengan tingkatan kesadara
n (level of consciousness), ada yang menyebutnya sebagai posisi, karena sifatnya y
ang tidak memiliki hirarki (Rowan, 1993). Salah satu teori tingkat kesadaran ada
lah teori gelombang otak (brainwave). Adalah Electroencephalogram (EEG) yang mer
upakan suatu mesin yang mengukur dan merekam aktivitas otak manusia. Aktivitas E
EG berkaitan dengan amplitudo dan frekuensi, dimana dalam frekuensi, EEG dapat d
ibedakan menjadi gelombang beta
Hendro Prabowo
9
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 (13-30 Hz), gelombang alpha (8-13 Hz), gelombang
theta (4-7 Hz), dan gelombang delta (0.5-4 Hz).
EEG Keadaan beta adalah keadaan yang sadar, atau pada saat perhatian kita terbag
i. Dalam keadaan ini, seseorang menjadi sangat logis, analitis, dan aktif. Suatu
keadaan untuk melakukan banyak hal dan disertai dengan stres yang bisa jadi mak
in menguat. Keadaan alpha berkaitan dengan keadaan relaks dan tanpa stres. Keada
an ini juga merupakan pembuka jalan menuju kekuatan bawah sadar yang besarnya ad
alah 88% yang jarang atau tidak pernah kita gunakan dalam kesadaran. Dalam keada
an alpha, konsentrasi seseorang menjadi terpusat, karena hanya berpikir tentang
satu hal pada suatu saat. Ketika seseorang berpikir dua hal secara bersamaan, ma
ka ia tidak lagi berada dalam keadaan alpha, namun dalam keadaan beta. Keadaan t
heta adalah keadaan dimana pikiran menjadi kreatif dan inspiratif. Kreativitas s
ejati dan penyembuhan yang hebat ada pada keadaan ini. Keadaan theta adalah juga
keadaan dimana seseorang bermimpi yang ditandai dengan pergerakan mata yang cep
at (REM rapid eye movement) dan dalam keadaan tertutup. Selain itu, keadaan gelo
mbang theta adalah keadaan yang sangat sugestif dan sangat menyehatkan. Suatu ke
adaan meditatif yang banyak dicari di tempat-tempat yang tinggi di Tibet oleh pa
ra yogi dan maharishi. Hendro Prabowo 10
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 Keadaan delta adalah keadaan pada saat kita sedan
g tidur nyenyak tanpa mimpi. Keadaan tidur nyenyak (deep sleep) ini adalah keada
an penyembuhan dan peremajaan sel tubuh. Ketika sakit, seseorang tidur lebih ban
yak karena tubuh berusaha menyembuhkan diri sendiri (MacGregor, 2001). Dalam tra
disi India dikenal pula dengan tingkat kesadaran yang dikenal dengan Chakra Yoga
, yang meliputi tujuh tingkatan (Rowan, 1993): 1. tingkat dasar (bagian yang dis
ebut sebagai body) 2. tingat seksual (bagian dari body) 3. tingkat enerji aktif
(bagian ketiga dari body) 4. tingkat hati (dikenal sebagai emosi) 5. tingkat ten
ggorokan (komunikasi atau dikenal sebagai intelektual) 6. tingkatan mata ketiga
(tingkatan jiwa/soul) 7. seribu mahkota bunga teratai (tingkat spirit) sebagai i
ndividu dan sebagai anggota suatu budaya
Chakra Yoga Sementara itu, Huston Smith (dalam Kazlev, 2004) lebih mengacu pada
empat tingkatan, yang menyinggung baik mikrokosmos (manusia sebagai individu) ma
upun makrokosmos (alam semesta dan realitas secara keseluruhan): 1. Spirit/Infin
ite - tidak terbatas. 2. Soul/Celestial - surgawi.
Hendro Prabowo
11
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 3. Mind/Intermediate dunia dalam semua aspek yang
tidak kelihatan (invisible): pikiran dan prinsip-prinsip vital. 4. Body/Terrest
rial dunia yang kelihatan (visible): ruang, waktu dan keadaan (matter). Altered
state of consciousness (ASC) atau kesadaran yang berubah adalah
koneksi antara kesadaran dan bawah sadar. Koneksi ini dengan sendirinya akan men
garah menjadi keadaan bawah sadar (Green, 2001). Atau, dalam pengukuran EEG sese
orang yang melakukan meditasi adalah koneksi antara keadaan beta menjadi keadaan
alpha atau theta (Johnston, 1993 dalam Rychlak, 1997). Suatu altered state of c
onsciousness (ASC) dapat hadir secara mendadak dalam kondisi demam, kekurangan t
idur, kondisi lapar, kekurangan oksigen, pembiusan atau trauma kecelakaan. Secar
a intensif, ASC dapat juga dicapai melalui hypnosis, meditasi, berdoa, yoga atau
dzikir. Kadang-kadang ASC juga dapat dicapai melalui penggunaan obat-obatan, ra
cun tanaman ataupun zat psikoaktif seperti LSD, 2C-I, peyote, marijuana, mescali
ne, datura (Jimson weed), dan alkohol (Wikipedia encyclopedia, 2005). Sementara
menurut Rychlak (1997) ASC dapat dicapai melalui hypnosis, lucid dreaming, chann
eling, dan meditasi. Juga, trance dan kesurupan (Suryani & Jensen, 1993). Kriter
ia Pengalaman untuk Mendeteksi ASC Menjadi sesuatu yang sulit jika seseorang tan
pa mengetahui definisi kesadaran atau keadaan kesadaran (state of consciousness)
secara tepat, misalnya kita menanyakan seseorang yang secara pribadi memiliki p
engalaman beberapa keadaan kesadaran (states of consciousness), bagaimana ia mem
buat pembeda. Apa yang diperoleh ketika seseorang sedang mengalami adanya perbed
aan keadaan kesadaran jika dibandingkan dengan keadaan biasa? (Tart, 1997). Oleh
Rychlak (1997) dijelaskan bahwa dalam keadaan ASC, terdapat tekanan perubahan y
ang signifikan pada pengalaman seseorang.
Hendro Prabowo
12
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 Tabel 2. Kriteria Pengalaman untuk Mendeteksi ASC
EXTEROCEPTION (mengindra dunia luar) Perubahan beragam pengindraan yang dicirik
an dengan persepsi terhadap dunia - cahaya yang bersinar pada tepi benda-benda,
perhatian atau aksentuasi pada kedalaman visual. INTEROCEPTION (merasakan tubuh)
Perubahan dalam mempersepsi citra tubuh (body image), baik bentuk atau ukuran P
erubahan dalam mendeteksi parameter fisiologis, seperti akselerasi atau perlamba
tan detak jantung, pernafasan, otot, dan getaran Persepsi kekinian terhadap pera
saan tubuh yang bersifat khusus dan tidak seperti biasanya, seperti perasaan ada
nya energi dalam tubuh, secara umum atau pada tempattempat tertentu, seperti pad
a punggung; perubahan kualitas energi yang mengalir di tubuh, dapat secara inten
sitas, fokus atau menyebar. INPUT-PROCESSING (melihat stimuli yang bermakna) Pen
gindraan yang menggairahkan, terlibat, dan dengan kenikmatan Penguatan atau penu
runan intensitas pengindraan Perubahan dominasi tingkatan interaksi pada beragam
modalitas indra Ilusi, halusinasi, persepsi terhadap pola-pola dan benda-benda
yang bertentangan dan tidak sama dengan yang diketahui sehari-hari EMOTIONS (emo
si-emosi) Perubahan dalam respons-respons emosi, seperti: menjadi terlalu bereak
si, kurang bereaksi, tidak bereaksi, bereaksi namun dengan cara yang sangat berb
eda Intensitas emosi yang ektrim MEMORY (ingatan) Perubahan dalam kontinuitas in
gatan yang berlebihan; salah satu dari perasaan implisit dimana kontinuitas adal
ah kekinian atau suatu pemeriksaan eksplisit dari ingatan yang menunjukkan penga
laman kekinian yang menjadi konsisten dengan ingatan yang memastikan kekinian, d
engan kesenjangan-kesenjangan mengesankan adanya perubahan kesadaran Rinci; peme
riksaan hal-hal yang rinci pada persepsi lingkungan (eksternal atau internal) te
rhadap ingatan-ingatan dari bagaimana seharusnya mendeteksi ketidaksesuaian. TIM
E SENSE (perasaan terhadap waktu) Perasaan tidak biasa tentang here-and-nowness
(di sini dan sekarang) Perasaan terhadap waktu yang melambat atau semakin cepat
Perasaan terhadap orientasi masa lalu dan/atau masa depan, tanpa memperhatikan h
ubungannya dengan masa kini Perasaan kualitas waktu yang bersifat archetypal; pe
ngalaman yang bukan keduniawian SENSE OF IDENTITY (perasaan terhadap identitas)
Perasaan terhadap identitas yang tidak biasa Keterasingan, tidak terpengaruh, pe
rspektif identitas atau identitas-identitas yang tidak biasa Hendro Prabowo 14
MODUL Seri Latihan Kesadaran 1 Subandi. (2002). Latihan Meditasi untuk Psikotera
pi. Dalam Subandi (ed.).Psikoterapi: Pendekatan Konvensional dan Kontemporer. Yo
gyakarta: Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM. Wilber, K. (2000). Integral Psy
chology: Consciousness, Spirit, Psychology, Therapy. Boston: Shambala. Wilber, K
. (2003). The Spectrum of Consciousness. New Delhi: Motilal Banasirdass.
Hendro Prabowo
16