Anda di halaman 1dari 21

TRIKOMONIASIS DAN

VAGINOSIS
Rifrita Fransisca Halim
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit
RSUD Karawang
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

PENDAHULUAN

Trikomoniasis merupakan salah satu penyakit


menular seksual yang masih sering terjadi
Prevalensi infeksi menular seksual di jakarta
mencapai 29% sedangkan di Bali 53%
dengan salah satu penyebab tersering adalah
Trichomonas vaginalis
Bakterial vaginosis (BV) adalah sindrom klinik
akibat pergantian Lactobacillus sp penghasil
hidrogen peroksida (H2O2) yang merupakan
flora normal vagina dengan bakteri anaerob

DEFINISI

Trikomoniasis merupakan penyakit menular


seksual (PMS) yang disebabkan parasit
uniseluler
Trichomonas
Vaginalis
yang
menyebabkan infeksi pada saluran urogenital
bagian bawah pada wanita maupun pria yang
dapat bersifat akut ataupun kronik
Vaginosis bakterial merupakan suatu keadaan
abnormal pada ekosistem vagina yang
dikarakterisasi oleh pergantian konsentrasi
Lactobacillus sebagai flora normal vagina
dengan bakteri anaerob

EPIDEMIOLOGI - TRIKOMONIASIS

Penyakit menular seksual akibat


trikomoniasis yang terjadi di Asia Selatan dan
Asia Tenggara adalah sebanyak 75,43 juta
pada tahun 1995.
Pada tahun 1999 meningkat menjadi 76,42
juta.
Data dari Centre for Disease Control and
Prevention (CDC) 2007 diperkirakan bahwa
setiap tahun sebanyak 7,4 juta kasus
trikomononiasis terjadi secara global.

EPIDEMIOLOGI - VAGINOSIS

Pada suatu penelitian didapatkan bahwa 50 %


wanita aktif seksual terkena infeksi G.
vaginalis tetapi hanya sedikit yang
menyebabkan gejala
50 % Vaginosis ditemukan pada pemakai AKDR
86 % Vaginosis terjadi bersama-sama dengan
infeksi Trichomonas vaginalis

ETIOLOGI - TRIKOMONIASIS

Termasuk dalam kingdom


protista, kelas protozoa
flagellata, dengan spesies
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
berbentuk filiformis dan
mempunyai 4 flagela,
bergerak seperti
gelombang, dan
berkembang biak secara
belah pasang memanjang.

ETIOLOGI - VAGINOSIS
Gardnerella vaginalis

Bakteri gram negatif, hidup dilingkungan


anaerob fakultatif, berbentuk sirkuler,
berkoloni, berwarna abu-abu dan pada BV
membentuk clue cells

Clue Cells

ETIOLOGI - VAGINOSIS
Mycoplasma hominis

Mycoplasma merupakan bakteri yang tidak


memiliki dingding sel, dan bukan merupakan
bakteri variabel gram

ETIOLOGI - VAGINOSIS
Bacteriodes Spp

Bacteriodes merupakan bakteri gram negatif,


hidup dilingkungan anaerob obligat,
berbentuk tongkat, dapat bergerak dan tidak
dapat bergerak tergantung spesies

FAKTOR RESIKO
Trikomoniasis
1. Multiple Sex Partners (pasangan seks lebih dari satu)
2. Merupakan keturunaan Afrika
3. Sebelumnya atau sedang terinfeksi PMS lain
4. Bakterial vaginosis
5. pH vagina yang tinggi

Vaginosis Bakterial
1. Berganti-ganti pasangan seksual
2. Penggunaan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
3. Pembilasan vagina yang terlampau sering
4. Vagina yang sering lembab dan jarang mengganti celana
dalam

PATOGENESIS - TRIKOMONIASIS

PATOGENESIS - VAGINOSIS
H2O2 :
mempertahankan
keasaman vagina

Vaginosis
Gardnerella vaginalis + bakteri anaerob

PATOGENESIS - VAGINOSIS

MK : Bau vagina amis


/ fish like odor

MANIFESTASI KLINIS
Gejala

Trikomoniasis

Vaginosis

Sekret

Seropurulen, kuning
kehijauan, dan berbusa

Homogen, tipis, cair,


berwarna putih-abuabu

Bau vagina

Tidak enak / malodorous

Amis / fish-like odor

Dinding vagina

Tampak kemerahan,
sembab, tampak sebagai
granulasi berwarna merah
(strawberry appearance)

Tidak terdapat
tanda-tanda
inflamasi

Dyspareunia

Sering

Jarang

Dysuria

Sering

Jarang

Perdarahan
pasca koitus

Sering

Jarang

PEMERIKSAAN PENUNJANG TRIKOMONIASIS


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Wet mount
VPIII Tes identifikasi mikroba (BD)
Trichomonas rapid test
Polymerase chain reaction
Kalium hidroksida / Whiff test
Tes pH vagina
Pap smear

PEMERIKSAAN PENUNJANG VAGINOSIS


Pemeriksaan preparat basah
Whiff test
Tes lakmus
Pewarnaan gram sekret vagina
Kultur vagina
Deteksi hasil metabolik

1.
2.
3.
4.
5.
6.
a)
b)

Tes proline aminopeptidase


Perbandingan suksinat/laktat

DIAGNOSIS
Trikomoniasis menemukan Trichomonas
vaginalis
Kriteria diagnosis vaginosis bakteri,
berdasarkan Amsel;
1. Adanya sekret vagina yang homogen, putih,
dan melekat pada dinding vagina
2. pH vagina > 4,5
3. Tes amin yang positif
4. Adanya clue cells pada sediaan basah
(sedikitnya 20 dari seluruh epitel)

TATALAKSANA - TRIKOMONIASIS
Pemberian secara topikal dapat berupa;
1. Bahan cairan berupa irigasi, misalnya hidrogen
peroksida 1-2% dan larutan asam laktat 4%
2. Bahan berupa supositoria, bubuk yang bersifat
trikomoniasidal
3. Gel dan krim, yang berisi zat trikomoniasidal

Pemberian obat secara sistemik per oral;


1. Metronidazol
: dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg
per hari selama 7 hari
2. Nimorazol : dosis tunggal 2 gram
3. Tinidazol : dosis tunggal 2 gram
4. Omidazol
: dosis tunggal 1,5 gram
.

TATALAKSANA - VAGINOSIS

1.

2.
3.

Antibiotik rekomendasi CDC


Metronidazole 500mg 2 kali sehari peroral selama 7 hari
atau,
Metronidazole 2 gram dosis tunggal atau,
Timidazole 2 gram dosis tunggal.

. Regimen

alternatif;

.Klindamisin

. Regimen
1.

2.

300mg peroral 2 kali perhari selama 7 hari

untuk wanita hamil;

Metronidazole 500mg per oral 2 kali perhari selama 7


hari atau
Klindamisin 300mg per oral 2 kali perhari selama 7 hari.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai