No.
Blok
1.
2.3
2.
(Masa Anak-anak)
2.4
Pemeriksaan THT 2
3.
Pemeriksaan STD
(Masa Remaja)
2.4
4.
(Masa Remaja)
2.6
5.
(Manula)
2.6
Pemeriksaan Neurologis 2
(Refleks
Patologis,Pemeriksaan
Kranial,MMSE)
Nervus
(Manula)
Hal ini penting bagi siswa untuk mengakui bahwa semua topik, termasuk yang
tercantum di atas, saling berkaitan. Oleh karena itu, siswa diharapkan untuk mengkategorikan
topik berdasarkan topik utama, sehingga kelangsungan dari satu topik ke yang lain dapat
dicapai. Kami berharap bahwa di masa depan, panduan ini untuk pelatihan keterampilan
klinis dapat berguna bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan mereka, terutama dalam
pemeriksaan fisik, dan instruktur yang terlibat dalam memberikan pelatihan.
RENCANA PEMBELAJARAN
PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR MATA
I.
Tujuan Umum :
Setelah menyelesaikan blok 2.4 siswa harus mampu menjelaskan proses perubahan
fisiologis pada remaja dan juga masalah kesehatan pada remaja.
Tujuan Khusus :
Tujuan khusus blok 2.4 adalah bahwa siswa harus mampu :
1. Berkomunikasi yang efektif
a. Komunikasi dengan pasien simulasi
1. Riwayat keluarga (latar belakang keluarga pada masalah remaja)
2. Meringkas anamnesis
3. Konsultasi singkat
b. Diskusi selama sesi tutorial
2. Keterampilan Klinis
a. Pemeriksaan fisik (pemeriksaan mata dan pemeriksaan IMS, pematangan gigi
dan tulang, pemeriksaan metode tanner)
b. Prosedur sederhana (bentuk sediaan obat, program diet)
c. Laboratorium sederhana (skrining alkohol, skrining penyalahgunaan obat,
pemeriksaan mikrobiologi STI)
3. Ilmu Dasar Kedokteran
Siswa harus mampu :
a) Jelaskan perubahan psikologis pada masa pubertas :
e) Jelaskan berbagai realita sosial lainnya dan beberapa masalah khusus seperti :
kekerasan pada wanita dan anak, penjualan manusia, bunuh diri, dan lain-lain
4. Penanggunan masalah kesehatan
a. Mengerti bagaimana penanggulangan masalah kesehatan, terutama penyakit pada
fisik dan psikologis/psikiatri pada remaja, pada prakteknya secara umum
b. Mengidentifikasi peran keluarga dan lingkungan sosial sebagai faktor yang
berpengaruh pada kelainan pada remaja
5. Manajemen informasi
Mencari informasi tentang penyakit yang berhubungan dengan kelainan fisik dan
psikolgis pada remaja (melalui perkuliahan, pendapat para ahli, perpustakaan
konvensional dan perpustakaan elektronik)
6. Pengendalian diri, emosi, dan pola pikir dan pengembangan kepribadian
Pengendalian diri, emosi, dan pola pikir pada waktu mengikuti tutorial, skill lab dan
melakukan praktek di laboratorium
7. Etika, moral, aturan-aturan medis, profesionalisme dan keselamatan pasien
a. Mengerti prinsip-prinsip etika, moral, aturan-aturan medis, profesionalisme dan
keselamatan pasien
b. Mengerti hak-hak, otonomi, dan privasi pasien
c. Mengkomuniksikan masalah-maslah sensitif yang terdapat pada pasien dengan
tetap menjaga martabat, privasi dan hak pasien
4. Menjaga kepercayaandiri pasien dan hubungan baik pada saat kosultasi penyakit
dan penanggulang penyakit yang memerlukan perhatian khusus
II. Mempelajari tugas-tugas dan kegiatan pada saat skills training
Pada akhir dari skill training ini, para peserta diharapkan sudah terampil dalam
melakukan pemeriksaan struktur bagian depan pada mata, termasuk:
1.Memeriksa ketajaman pandangan mata.
Pertama baca pedoman keterampilan, dan coba untuk memahami anatomi dan
prosedur pemeriksaan.
Buat rencana tertulis mengenai latihan keterampilan, dan kumpulkan ke instruktur
Kegiatan
Siswa
5 menit
Introduksi
Mendengarkan Menjelaskan
5 menit
Pengumpulan
Mengirim
Mengumpulkan Rencana
tugas
tugas
tugas
15 menit
15 menit
10 x 5 menit
Materi
-
kerja
15 menit
Instruktur
mengamati (2 mempersiapkan
siswa)
umpan-balik
Pemberian
Mengajukan
Memberikan
umpan-balik
pertanyaan
umpan-balik
Demonstrasi
Mengamati
Demonstrasi,
dan diskusi
diskusi
Menunjukkan
Mengawasi dan
dan
memberikan
mengawasi
umpan-balik
Latihan
masingmasing
(satu
per satu)
15 menit
Evaluasi
Bertanya,
Menjelaskan
memberikan
dan
sesi
Umpan-balik
komentar
penutup
IV. Alat-alat
1. Buku manual
2. Senter / penlight
3. Snellen Chart
I.
ANATOMI MATA
Bagian luar mata ditunjukkan pada gambar 1 dan 2. Kelopak mata dan bulu mata
bertugas menjaga mata. Kelopak mata atas biasanya menutupi bagian terkecil (sekitar 2mm)
dari iris, tapi tidak menutupi pupil. Daerah terbuka antara bagian atas dan bawah kelopak
mata disebut palpebra fisura. Terkadang, sklera perifer terlihat kekuning-kuningan, yang
berbeda dengan keadaan ikterus. Pada orang dengan kulit berwarna, terkadang ada beberapa
spot cokelat pada sklera.
Selain pada kornea, permukaan depan pada mata ditutupi oleh konjungtiva. Di tepi
kornea(limbus),konjungtiva menyatu dengan epitel kornea. Sebuah bagian dari konjungtiva
ada vaskularisasi menutupi dengan longgar, dan disebut konjungtiva bulbi. Pada bagian atas
dan bawah,konjungtiva bulbi membentuk lubang lalu melipat pada bagian anteriornya,
menyatu dengan jaringan kelopak mata (konjungtiva palpebra). Bentuk dari kelopak mata
ditentukan oleh sebuah jaringan ikat yang tipis,yang disebut tarsus. Dalam tarsus, terdapat
kelenjar meibom yang berakhir dekat tepi posterior dari kelopak mata.Kelenjar ini
mensekresikan materi sebasea, yang membasahi kelopak mata.Otot elevator palpebra berguna
untuk mengangkat bagian atas kelopak mata, dan diinervasi oleh dua saraf : saraf oculomotor
dan system sarafsimpatik.
Kornea dan konjungtiva dibasahi oleh sekresi kelenjar lackrimalis dan dari
konjungtiva itu sendiri. Kelenjar lakrimalis terletak di atas dan sedikit lateral ke bulbus,
dalam tulang dinding orbita. Cairan air mata menyebar melewati mata dan menguras bagian
medial melalui dua lubang kecil yang disebut pungtum lakrimalis. Air mata lalu lewat dalam
kantung lakrimalis dan masuk ke hidung melalui duktus nasolakrimalis. (kamu dapat dengan
mudah mendapatkan sebuah pungtum atas dengan sedikit pengangkatan dari bagian terendah
sebelah medial. Kamu tidak dapat mendeteksi sakus lakrimalis,yang terletak dalam bagian
dalam tulang orbita)
Bola mata adalah sebuah struktur bulat dengan fokus sinar pada saraf sensoris dalam
retina. Otot otot dari iris mengontrol ukuran pupil. Otot badan siliaris mengontrol ketebalan
dari lensa, dan memungkinkan mata untuk fokus pada objek dekat atau jauh.
Di bagian pangkal posterior dari bola mata, terdapat lekukan kecil di permukaan
retina, yang disebut pusat fovea, yang ditandai dengan pusat penglihatan. Bagian dari retina
yang mengelilingi fovea adalah makula.Saraf optikus dengan pembuluh darah retina masuk
ke dalam bola mata bagian posterior melalui optik diskus , yang terletak di bagian medial
fovea. Bagian belakang dari mata dapat dilihat melalui sebuah oftalmoskopi yang sering
disebut fundus mata. Struktur strukturnya termasuk retina, koroid, fovea, makula, diskus
optik dan pembuluh darah retina.
Cairan yang jernih disebut aquos humor mengisi bilik-bilik anteriordan posterior
mata. Aquos Humor diproduksi oleh badam ciliar. Beredar dari ruang posterior melalui pupil
ke ruang anterior, dan mengalir keluar melalui kanal schlemm. sirkulasi ini sistem membantu
untuk mengontrol tekanan di dalam mata.
terlihat pemeriksa. Kedua reaksi dekat dan konvergensi, seperti reaksi terang,
dimediasi oleh saraf oculomotor.
III. PEMERIKSAAN MATA
Seorang ibu rumah tangga mengeluh bahwa mata kanannya sudah merah, berdenyut, sakit,
dan merobek karena saya minggu lalu. dia merasa bahwa dia telah penglihatan kabur juga.
Bagaimana Anda tahu masalah pasien ini?
Bagaimana Anda memeriksa dia?
Bagian mana dari matanya mungkin dipengaruhi oleh kondisi ini?
Kita dapat memeriksa mata dengan berbagai metode, tergantung pada lokasi atau
fungsi Wich akan diperiksa. Dalam pemeriksaan mata, ketajaman visual yang paling penting
yamg hal yang kita shoud lakukan pertama, karena dengan mengetahui ketajaman visual, kita
bisa memprediksi prossibilites dari gangguan mata.
Lakukan pemeriksaan ketajaman visual, pemeriksaan segmen anterior mata, dan
pemeriksaan tekanan intra okular (teknik palpasi) kepada pasien.
A. Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan
Pemeriksaan ketajaman penglihatan telah diberikan di blok sebelumnya (Berdasarkan pada
buku panduan ketrampilan manual 1.5 Pemeriksaan Fungsi Ketajaman Penglihatan)
B. Pemeriksaan Segmen Anterior Mata
Segmen Anterior adalah area disekitar bola mata, kelopak mata, dan didalam bola mata
kecuali badan vitreus dan retina. Dalam penelitian ini, pertama kita harus tahu apa hal
yang akan kita cari/periksa pada mata yang normal. Anda dapat belajar untuk memeriksa
mata normal dengan memeriksa mata teman anda sesering mungkin, sehingga anda dapat
mendeteksi kelainan ketika anda sedang memeriksa pasien.
Teknik Pemeriksaan :
Pemeriksa duduk didepan pasien dengan jarak sekitar 1 meter dalam ruangan gelap.
Pemeriksaaan dilakukan dari bagian luar mata ke bagian dalam mata, mulai dari
konjungtiva sampai lensa menggunakan senter dengan cahaya yang fokus dan terang.
Pemeriksaan kondisi dan arah bulu mata dan daerah tepi kelopak mata. Anda dapat
dengan hati-hati memeriksa akar bulu mata dengan menggunakan kaca pembesar,
mencari adanya perubahan bentuk, krusta, skuama atau kutu. Memeriksa kontinuitas
tepi kelopak mata, warna dan lubang dari kelenjar meibom.
Tekanan intraokular dapat dinilai dengan meraba bagian atas sklera melalui kelopak
mata. Anda dapat merasakan apakah terdapat peningkatan tekanan intraokular atau
tekanan intraokular yang normal. Tekanan intraokular dapat diperiksa secara akurat
dengan mengggunakan tonometer Schiotz atau Goldmans applanation.
Lakukan inspeksi konjungtiva pada bulbus, dengan meminta pasien melihat ke depan,
dan nilai warna, vaskularisasi dan apakah ada pembengkakan. Jika ingin menilai mata
lebih menyeluruh, letakkan ibu jari lainnya pada tulang pipi dan alis. Dan lakukan
pemeriksaan pada keseluruhan. Untuk sklera lakukan inspeksi pada warna, penipisan
Dengan pencahayaan lihatlah kornea dari masing-masing mata dan nilai kejernihan,
bentuk, ukuran, lekukan, vaskularisasi dan kelainan lainnya (pterygium, etc) bila ada
kelainan deskripsikan lokasi dan kedalaman.
Periksa ruang anterior dengan arah cahaya dari depan dan samping. Nilai kedalaman,
kejernihan serta gambaran apakah ada darah atau nanah.
Periksa reaksi pupil dengan cahaya secara langsung dan tidak langsung. Pemeriksaan
secara langsung dilakukan pada pupil yang mengecil dan pemeriksaan tidak langsung
dilakukan pada mata yang berlawanan. Pemeriksaan langsung dilakukan dengan cara
contohnya memberikan sinar di mata kanan dan melihat bagaimana reaksi dari pupil
di sebelah mata yang sama. Pemeriksaan tidak langsung mata kanan dapat diuji
dengan memberikan pencahayaan ke mata kiri, dan memeriksa pupil mata kanan
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
7,0
7,5
8,0
8,5
9,0
9,5
10,0
1.
Bobot depan
5,5 gram
7,5 gram
10 gram
24,4
22,4
20,6
18,9
17,3
15,8
14,6
13,4
12,2
11,2
10,2
9,4
8,5
7,8
7,1
35,8
33,0
30,4
28,0
25,8
23,8
21,9
20,1
18,5
17,0
15,6
14,3
13,1
12,0
10.9
50,6
46,9
43,4
4-,2
37,2
34,4
31,8
29,4
27,1
25,1
23,1
21,3
19,6
18,0
16,5
Tehknik Palpasi
Meminta pasien untuk melihat ke bawah
Dengan menggunakan jari telunjuk kanan dan kiri, raba bagian atas sklera melalui
palpebra, agar kita bisa merasakan kekenyalan dari bola mata.
Tekanan normal intraokuler, sama dengan rasanya kita menekan pipi kita yang
terdorong oleh lidah kita dari dalam. Jika tekanan lebih rendah dari normal, disebut
"N-" (N minus), dan bila lebih tinggi dari normal, disebut "N+" (N plus)
2. Dengan menggunakan Tonometer Schiotz
a.
Persiapan alat
Pastikan bahwa tonometer yang akan digunakan dalam keadaan baik, berfungsi,
dan bagian pointer bisa bergerak dengan bebas.
Bisa di uji coba dengan menaruh bagian atasnya di tempat testing, dan pointer
tersebut harus dalam posisi 0
Pastikan bahwa tonometer tersebut bersih
B. Persiapan pasien
Memberitahukan pasien mengenai prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
dan apa yang harus pasien lakukan saat dilakukannya pemeriksaan.
Meminta pasien untuk berbaring dengan tenang, dan memberikan anestesi lokal
Pastikan bahwa tonometer tidak menekan mata, tapi hanya diletakkan saja.
Perhatikan deviasi pointer dari tonometer tersebut
Angkat tonometer dari kornea pasien
Bersihkan permukaan dengan alkohol
Cocokkan hasil yang kita dapat dengan tabel hasil, untuk mengetahui tekanan
intraokuler pasien
Bila didapatkan visus dari pasien ini:
Mata kanan:1/60
Mata kiri:6/6
Bila ditemukan visus dari mata kanan adalah 1/60, konjungtiva hiperemis, edem kornea,
chamber anterior datar, dan diameter pupil 7mm,sudah diperbaiki.
Apa masalah/diagnosa dari kasus ini?
LEMBAR FEEDBACK
PemeriksaanSegmen Anterior Mata
Nama
NomorMahasiswa
No
:
Aspek
Skor
1 2
Feedback
Skor
0 1 2
Feedback
1
2
Membangunkedekatanantarperseorangan
Menjelaskankepadapasiententangpemeriksaan yang
akandilakukan
Pemeriksaanketajamanpenglihatan
3
Memintapasienuntukduduk 5 atau 6 meter
didepanlembarSnellen. Jikapasienmenggunakankacamata,
mintapasienuntukmelepaskacamatanya
4
Memintapasienuntukmenutupmata (sebelahnya) yang
tidakdiperiksatanpamenekannya
5
Memintapasienuntukmelihatkedepandengansantaitanpameme
ncetkelopakmatanya
6
MemintapasienuntukmengidentifikasigambarpadalembarSnell
en, dimulaidaribagianteratas, bagianterbawah (Gambar 12)
7
DenganmenggunakanlembarSnellen, hitungjari,
gerakantangan, danrangsangancahayadengancara yang benar
8
Jelaskaninterpretasi yang benarpadahasilpemeriksaan
Periksaterlebihdahulumatakanan, kemudiandiikutimatakiri
Periksasegmen anterior mata
9
Tempatdudukpemeriksasejajar di
depanpasiensejauhjangkauanlengan
10 Periksapermukaankelopakmata, palpebral fissure, simetris,
menyusuriarahtepikelopakmata
11 Periksabagian superior dan inferior bulumata
(tersusunrapiatautidak, adakotoran?,
arahpertumbuhanbulumata)
12 Memintapasienuntukmelihatkedepan,
periksaukurankonjungtivabulbaris
13 Periksakonjungtiva palpebral bagianbawah,
memintapasienuntukmelihatkeatas,
tekankelopakmatabagianbawahjenganjempol
14 Periksakonjungtiva palpebral bagianatas,
memintapasienuntukmelihatkebawah,
gunakanjempoldantelunjukuntukmenyanggakelopakmataatas
15 Periksakorneadenganmengunakanlampucahayadariarahdepan
dansamping
No
Aspek
16
Periksakamar anterior
denganmenggunakanlampucahayadarisisidepandansamping
Periksareflek pupil langsungdantaklangsung.
Reflekcahayalangsungdenganmengarahkancahayapadasatum
atadanmemeriksareflek pupil padamatatersebut.
Reflekcahayataklangsungdenganmengarahkancahayapadasa
tumata, dimanapadasaat yang bersamaankitamemeriksareflek
pupil
17
padamatasebelahnyadengansegeradanbegitujugadenganpemer
iksaanmatasebelahnya
18 Periksalensamatanya
Pemeriksaantekanan intra okulardenganpalpasi
19 Memintapasienuntukmelihatkearahbawah
20 Denganjaritelunjukkanandankiri,
lakukanpalpasipadabagianatas sclera melalui palpebral,
sehinggakitadapatmemperkirakantekanan intra okular
21 Tekanan intra ocular normal
sebandingjikakitamenekanpipidenganmenggunakanlidahdarisi
sidalam. Jikatekanankurangdari normal, kitasebut N- (N
minus), danjikalebihdari normal, kitasebutsebagai N+ (N
plus)
22 Laporkanhasilpemeriksaan
Total
Keterangan
Skor 0 = Tidakdilakukan
Skor 1 = Dilakukantidaksempurna
Skor 2 = Dilakukandengansempurna
% kemampuankeseluruhan =Skor total x 100% = .. %
44
Skala
No
Keterampilan
Dasar ilmiah
dan penjelasan
1
Unexpected
Demonstrasi
kepercayaandiri
selama
menunjukkan
keterampilan di
depan pasien
Menunjukkan
dengan diri
sendiri (siswa
memiliki
profesionalisme
tanpa
menunjukkan
kecemasannya,
kesedihan, dan
rasa khawatir)
Etika
(menghormati
pasien,
demonstrasi
nilai lokal dan
norma
Menunjukkan
dengan orang
lain : (siswa
memilikiprofesi
onalisme tanpa
menunjukkan
asumsinya
tentang pasien
Below
Meet
Exceeding
Excellent
expectation expectation expectation
Keterampilan
Penjelasan
Menyapa
Membangun
dan
memelihara
hubungan
yang
memadai
dengan
pasien selama
konsultasi
Kemampuan
untuk
membangun
hubungan yang
baik
(melalui
mendengarkan
secara
aktif,
respon
baik,
empati,
komunikasi
interpersonal
dan
menempatkan
pasien di kasus
Eksplorasi
masalah
pasien dan
meringkas
masalah
Kemampuan
untuk
mengeksplorasi
masalah pasien
dan meringkas
(melalui
eksplorasi,
pengumpulan
data, anamnesis,
alloanamnesis,
pemeriksaan dan
membuat
1
Tak
terduga
2
Dibawah
harapan
3
Sesuai
Harapan
4
Melebihi
Harapan
5
Semp
urna
kesimpulan)
Keterangan :
Skala 1 : Tidak dapat menunjukkan rasa hormat dan norma + Lebih dari 80% kesalahan
Skala 2 : Di bawah ekspektasi penguji (menunjukkan rasa hormat dan norma minimal + 60%
-80% kesalahan)
Skala 3 : Memenuhi ekspektasi penguji (menunjukkan rasa hormat dan norma-norma +40%
-60% kesalahan minimal).
Skala 4 : Melebihi harapan penguji (menunjukkan rasa hormat dan norma +20% -40%
kesalahan minimal).
Skala 5 : Luar biasa (menunjukkan rasa hormat dan norma minimal + kurang dari 20%
kesalahan minimal)